Categories
Edukasi

Festival Pengmas 2024 UI Sukses Jangkau Khalayak Luas

DEPOK – Festival Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia (UI) 2024 sukses digelar pada 2-4 Oktober 2024 di Perpustakaan UI Depok, Jawa Barat. Acara ini dirancang untuk mendiseminasikan hasil program dari tiga bidang ilmu utama: kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sosial humaniora, pengabdian masyarakat.

Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Fristian Hadinata yang menjadi koordinator talkshow menjelaskan, acara tersebut menjangkau khalayak luas.

“Pelaksanaan ribuan proyek pengabdian masyarakat di berbagai wilayah Indonesia membuktikan UI selalu dekat dengan masyarakat. Dalam sesi talkshow ini, 32 petugas pengabdian masyarakat berbagi pengalamannya mengenai proyek pengabdian masyarakat yang mereka kerjakan,” ujarnya. .

Menurut Fristian, penyaluran ini diharapkan dapat mempererat kemitraan UI dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat luas.

Selain talkshow, festival ini menampilkan berbagai inovasi UI dan pelayanan publik. Guru Besar FIB UI Hendra Caprisma dan Novica Stri Vrihatni memaparkan proyek digitalisasi budaya seperti komik cerita rakyat Sumba Barat dan animasi berbasis cerita dari buku Adiparwa.

Keduanya memandang digitalisasi budaya sebagai upaya menanamkan kearifan lokal pada generasi muda melalui media yang tepat dan mudah diakses.

Pelayanan kesehatan gratis bagi 300 warga yang meliputi pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan gigi disambut antusias masyarakat (Foto: Dok UI)

Dari sisi sains dan teknologi, Guru Besar Teknik UI Ova Candra Dewey menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap program. Ia mengatakan, inovasi teknologi yang dihadirkan pada festival tersebut – prototipe sarang lebah, penerapan geowisata – tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga memperluas penerapannya.

“Kolaborasi interdisipliner dan kolaborasi dengan mitra eksternal sangat penting untuk keberhasilan program pengabdian masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Benso Sulijaya dari Fakultas Kedokteran Gigi UI menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi permasalahan kesehatan, khususnya permasalahan sedasi di wilayah binaan UI seperti Badui dan Kepulauan Seribu.

“Beberapa tantangan besar yang kita hadapi dalam mengakhiri aborsi adalah pernikahan dini dan kekurangan gizi,” katanya.

Categories
Kesehatan

Pernyataan Kampus soal Dugaan Peserta Lulus SIMAK UI yang Mengerjakan Pakai AI

bachkim24h.com, Jakarta Media sosial ramai membicarakan peserta Simak UI yang mengerjakan soal menggunakan kecerdasan buatan (AI). Peserta yang lolos Simak UI dikatakan terdaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Katanya ada yang lulus ujian SIMAK dengan AI. Katanya diterima di Kelas Internasional FKUI,” ujar seseorang dalam salah satu konten video.

Tak hanya satu video saja, hal serupa juga sudah banyak diperbincangkan di media sosial Tik Tok.

Kampus Universitas Indonesia (UI) angkat bicara mengenai tudingan pengujian yang tidak adil, termasuk penggunaan AI.

Menurut UI, permasalahan permainan atau dukungan orang dalam dan sistem curang lainnya selalu muncul dalam pemilu independen setiap tahunnya.

Universitas yang berlokasi di Depok, Jawa Barat ini juga mencermati kemungkinan terjadinya ketidakjujuran dengan menerapkan tindakan dan prosedur yang proaktif.

Pendekatan yang lebih baru adalah menugaskan peserta pada jalur pilihan mandiri di kelas reguler dengan menggunakan kombinasi skor UTBK dan skor SIMAK (50% skor UTBK dan 50% skor SIMAK).

Selain itu, pihak kampus UI juga menyampaikan keprihatinannya terhadap keadilan dan konsistensi nilai peserta.

“UI juga memperhatikan keadilan dan konsistensi nilai yang diperoleh calon pada saat penerimaan UTBK dan SIMAK,” kata UI dalam keterangan tertulis di situs resminya.

 

Di media sosial santer diberitakan bahwa penanggap dukungan AI adalah peserta lulus SIMAK UI yang terdaftar di Kelas Internasional Fakultas Kedokteran UI (FKUI).

Terkait hal itu, pihak kampus UI mencatat, layar tersebut merupakan ujian bertingkat bagi peserta yang lolos kelas khusus internasional FKUI.

“Dalam seleksi mandiri kelas khusus internasional FKUI, bagi yang dinyatakan lulus ujian tulis SIMAK UI harus mengikuti dua ujian berikutnya yaitu MMPI dan MMI,” demikian pernyataan kampus UI.

Pada tahapan seperti ini, peserta yang nilai SIMK onlinenya tinggi bisa saja tidak lulus karena nilai tes MMPI dan MMI-nya bagus atau tidak sama dengan peserta lainnya.

Kampus UI juga meminta siapa pun yang mengetahui adanya kecurangan dalam proses penerimaan universitas untuk melaporkannya secara resmi.

“Apabila masyarakat menemukan atau mengetahui ada orang yang melakukan atau sedang berusaha melakukan perbuatan salah atau penipuan, maka masyarakat dapat melaporkannya secara resmi ke UI untuk ditindaklanjuti,” demikian pernyataan Kampus UI.

“Jika terbukti terjadi ketidakjujuran atau penipuan, UI akan mengambil tindakan yang sesuai.”