Categories
Sains

Mengenal Kambing Damaskus, Bintang Kontes Kecantikan Bernilai Fantastis

JAKARTA – Kompetisi kambing menjadi sangat populer di Indonesia akhir-akhir ini dengan kambing Etawa Kaligesing sebagai bintangnya. Di belahan dunia lain, terdapat kambing Damaskus karena keunikannya.

Dalam sebuah kompetisi kambing di Riyadh, Arab Saudi misalnya, pemiliknya membeli seekor kambing Damaskus tercantik seharga 150.000 riyal senilai sekitar USD 40.000 atau setara Rp 651 juta pada tahun 2018. Lalu, apa yang unik dari kambing yang bernilai tinggi ini? ?

Salah satu pengguna TikTok menggambarkan makhluk yang tidak biasa ini sebagai “kambing mimpi buruk era Renaisans”. Dilansir IFL Science, Jumat (2/8/2024), ras khusus ini pertama kali menjadi perhatian publik pada tahun 2018, ketika video kambing “monster” mulai beredar di media sosial, dengan wajah datar, gigitan menonjol, dan dahi menonjol. . . Belum lagi, tubuh kambingnya juga sangat besar.

Meskipun ini mungkin merupakan contoh ras yang paling terkenal, banyak kambing Damaskus yang tidak terlihat seperti ini. Beberapa ciri khas masih ada, namun lebih ringan pada populasi ternak.

Misalnya saja kambing Damaskus yang masih tergolong ras yang cukup besar dibandingkan kambing lainnya, dengan tinggi sekitar 78 sentimeter saat dewasa dan biasanya memiliki moncong tumpul yang unik. Kambing Damaskus juga memiliki kemiripan yang mencolok dengan Jar Jar Binks, dilahirkan dengan telinga terkulai hampir setengah tinggi badannya.

Lalu mengapa beberapa kambing Damaskus terlihat sangat berbeda? Ini mungkin hasil dari pembiakan selektif selama bertahun-tahun untuk sifat-sifat yang membuat mereka terkenal. Meski berasal dari Suriah, kambing ini diperkenalkan ke Siprus sekitar 80 tahun yang lalu sebagai ras ternak dan pembiakan selektif telah dilakukan selama beberapa dekade untuk menghasilkan hewan yang dapat menghasilkan susu dalam jumlah besar dan menjadi daging biasa.

Pada saat itu, orang-orang sepertinya menyukai ciri-ciri kambing Damaskus yang lebih tidak biasa dan mengikutsertakannya dalam kontes kecantikan. Para peternak mungkin membiakkan kambing dengan ciri-ciri paling menonjol dan setelah beberapa generasi menghasilkan jenis hewan yang hampir pasti akan menjadi terkenal secara online. Entah karena orang-orang menyukai bentuknya yang unik atau orang-orang menganggapnya terkutuk. Soal layak atau tidaknya kambing Damaskus mendapatkan mahkota kontes kecantikan, itu semua tergantung subjektivitas seseorang.

Categories
Lifestyle

8 Momen Tingkah Absurd Kambing yang Bikin Manusia Tepuk Jidat

bachkim24h.com, Jakarta Kambing merupakan hewan yang dipelihara masyarakat Indonesia. Entah kita beternak dengan cara tradisional menggunakan kandang kecil di rumah, atau di peternakan besar dengan banyak teknologi canggih dan modern. 

Sebagai hewan ternak, kambing juga banyak tersedia di banyak desa dan seringkali dipelihara secara gratis. Maka tak jarang Anda sering melihat kambing di desa berkeliaran di taman yang penuh rerumputan.

Ada juga masyarakat yang melihat tingkah aneh kambing, seperti menghindari makan mie, bahkan membuat gadung di restoran setempat. Tingkah konyol kambing ini pun beredar di media sosial sehingga menarik banyak perhatian netizen.

Berikut 8 gambar tingkah konyol kambing dilansir bachkim24h.com dari berbagai sumber, Rabu (26/6/2024)

Categories
Sains

Cara Ilmiah Mencukur Bulu Domba agar Tak Menimbulkan Rasa Sakit

LONDON – Di luar negeri, wol domba digunakan sebagai pelapis jaket untuk memberikan kehangatan. Wol yang digunakan bukan sintetis, melainkan asli, dipotong langsung dari mamalia. Jadi apakah mencukur bulu domba itu menyakitkan?

Banyak beredar video di media sosial yang memperlihatkan seseorang sedang mencukur bulu domba. Alat yang digunakan juga cukup menakutkan, misalnya saja alat pemotong atau silet yang ukurannya cukup besar.

Sebagai informasi, pada saat domba dicukur, bulunya akan tercabut dari bagian dalam bulunya. Untuk mendapatkan wol yang cukup dari domba, Anda memerlukan seseorang yang mampu tidak menyakiti hewan.

Menurut RSPCA, mencukur bulu domba membutuhkan ketenangan. Jika tidak, hal ini dapat menyebabkan stres pada domba. Selain itu, mencukur sendiri merupakan pemicu stres yang akut.

Domba berisiko mengalami luka dan cedera saat dicukur. Perawatan luka harus segera dilakukan, dan jika lukanya dalam dan memerlukan jahitan, analgesik topikal harus dipertimbangkan.

Namun, ada beberapa manfaat dari mencukur bulu domba. Hal ini juga terkait dengan kesehatan mamalia, karena bulu tubuh terus tumbuh.

Wol domba biasanya dipangkas setiap setengah tahun di musim semi atau musim dingin, kata Sheep Shearer. Wol yang tebal membuat mereka lelah dan tidak nyaman saat cuaca hangat.

Setelah dicukur, bobot domba meningkat drastis dan menjadi lebih aktif dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, mereka tidak perlu membawa bulu seberat puluhan kilogram.

Mencukur bulu domba betina membantu mengurangi komplikasi kelahiran. Hal ini memudahkan domba untuk menemukan puting susu induknya karena mereka tidak dapat menggigit bulu di sekitar ambing secara tidak sengaja.

Petani dan pencukur sangat ahli dalam memberikan pertolongan pertama pada hewan. Mereka juga tidak ingin hewan menderita. Selain itu, jika seekor domba terluka parah akibat pencukuran, maka segera diobati. Alasannya, tidak murah untuk mengganti sekawanan domba.