Categories
Lifestyle

6 Fakta Menarik Gunung Ranti yang Bersebelahan dengan Kawasan Ijen di Banyuwangi Jawa Timur

bachkim24h.com, Batavia – Gunung Ranti adalah sebuah gunung di Jawa, Indonesia Timur. Gunung Ranti merupakan salah satu gunung di rangkaian pegunungan Ijen dengan ketinggian 2.601 meter di atas permukaan laut yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi.

Gunung Ranti secara umum mirip dengan Gunung Ranti, hanya ada sedikit titik. Iklim di gunung ini sangat menarik. Terutama di bagian atas dimana alien terlihat berdiri di atas awan.

Piramida batu ini terletak di sebelah selatan Gunung Merapi (Jawa Timur) dan Gunung Ijen. Gunung yang berdiri megah di sekitar tanah Blambangan ini menjadi tempat favorit para pendaki gunung karena kondisi cuacanya yang sangat bagus.

Melihat matahari terbenam di langit Gunung Ranti memang sangat menarik. Bentuknya yang keemasan dan awannya seperti sebuah gambar. Namun untuk mencapai puncak tidaklah mudah.

Informasi lebih lanjut tentang Gunung Ranti selain ketinggiannya. Enam hal yang diketahui tentang Monte Ranti seperti dirangkum bachkim24h.com pada Kamis 6 Maret 2014.

1. nama lain

Salsa Wisata menyebutkan, Gunung Ranti dikenal dengan banyak nama lain. Ada yang menyebut gunung Rante, namun ada pula yang salah kaprah menyebutnya gunung Meranti. Karena merupakan gunung di Kalimantan yang mempunyai nama yang sama dengan Gunung Meranti sehingga kebanyakan orang menyebutnya Gunung Ranti.

Gunung Ranti terletak di dekat Kawah Ijen dan merupakan salah satu gunung Ijen yang tingginya 2.601 meter di atas permukaan laut. Perjalanan dari kota banyuwangi menuju kawasan pusat Gunung Ranti memakan waktu perjalanan sepeda motor selama 1,5 jam.

3. Awal mula pendakian gunung Ranti

Jalan mendaki Gunung Ranti jauh lebih panjang dibandingkan jalan mendaki gunung dan Kawah Ijen kawasan kota. Namun jalur pendakian ini masih cukup ramah untuk didaki bahkan oleh pendaki yang serius sekalipun.

Awal pendakian sendiri berjarak 50 meter dari Paltuding atau pintu masuk pendakian gunung Ijen. Wisatawan yang membaca laman Teman Mendaki juga bisa memilih jalur Banyuwangi atau Bondowoso, sehingga wisatawan dari berbagai tempat bisa dengan mudah memilih jalur menuju Gunung Ranti.

Dari banyuwangi wisatawan bisa menjelajah dan melanjutkan perjalanan ke desa Iambu dari sini dan mengikuti jalan menuju Ijen. Saat ini dari jalan Bondowoso wisatawan dapat melalui jalan Sumberwringin yang nantinya akan melewati desa Sempol yang dari sana sudah tersedia akses menuju tempat ini.

Destinasi wisata banyuwangi ini sangat populer karena kawasan banyuwangi ijen selalu menjadi tujuan wisatawan mancanegara. Ini merupakan ajang balap sepeda di Banyuwangi yang berada di bawah International Cycling Association. Jalan seperti ini dimulai dari desa Ijen dan berakhir di Gunung Ranti.

5. Anda bisa berkemah di Gunung Ranti

Jika Anda ingin menikmati dinginnya alam terbuka di pegunungan, berkemah bisa menjadi ide yang tepat. Anda dapat mendirikan tenda di ladang dan Anda dapat mendirikan beberapa tenda.

Tidur di udara terbuka memang menjadi pengalaman tersendiri, namun mereka mempersiapkan makanan dan pakaian hangat dengan matang, karena di sini selain udaranya yang dingin, udaranya juga kuat dan meresap ke dalam kulit. Itu sebabnya Anda bisa menerangi dataran sambil menikmati alam di malam hari di pegunungan.

Selain aktivitas mendaki gunung untuk menjelajahi alam dan berkemah, objek wisata kota ini menawarkan atraksi lain yang hanya bisa Anda temukan di Gunung Ranti. Anda juga bisa mengunjungi Suku Osing yang asli.

Populasi terbesar di sini adalah suku Osing, suku asal banyuwangi. Masyarakat suku Osing tetap menghidupkan adat istiadat dan tradisi yang dilakukan para tetuanya secara turun temurun.

Untuk mencapai keaslian budaya, mereka berbicara menggunakan bahasa Osing. Mereka juga tinggal di rumah adat yang mereka warisi dari nenek moyang, yaitu Ruma Osing.

Sesuatu yang menarik bisa Anda rasakan sambil menjelajahi pemandangan di sini dengan mencicipi beragam kuliner khas khas banyuwangi. Berbagai rumor legendaris tersebut pastinya dilontarkan langsung oleh masyarakat Osing.

Categories
Kesehatan

65 Orang Tewas Akibat Demam Berdarah Dengue di Jawa Timur, Vaksin DBD Diharapkan Bisa Jadi Solusi Pencegahan

bachkim24h.com, Jakarta – Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebutkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Timur pada tahun 2023 mencapai 6.642 kasus dengan 65 kematian. Provinsi ini menempati urutan ketiga dengan kasus tertinggi di Indonesia, setelah Jawa Barat dan Kalimantan Barat.

Upaya berkelanjutan diperlukan untuk mengendalikan dan mencegah demam berdarah. Tidak hanya dengan 3M Plus (mengosongkan tangki air, menutup tangki air, mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai dan mencegah gigitan nyamuk melalui obat nyamuk, fogging dan penggunaan kelambu), tetapi juga melalui inovasi seperti vaksinasi dan partisipasi aktif masyarakat.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI dr Asik Surya MPPM menjelaskan kasus DBD pada tahun 2023 lebih rendah dibandingkan tahun 2022. Tahun lalu, kata Asik, terdapat 114.435 kasus dengan 894 kematian. “Dunia menargetkan nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030,” katanya suatu kali.

Lebih lanjut Asik mengatakan, pemerintah telah melakukan langkah intervensi untuk menekan kasus DBD yang mencakup tiga aspek utama yaitu intervensi lingkungan, intervensi vektor (nyamuk) dan intervensi manusia. Intervensi lingkungan meliputi pemberantasan sarang nyamuk, sedangkan intervensi vektor melibatkan penggunaan larvasida dan insektisida dalam kabut. Intervensi pada manusia dilakukan melalui pemberian vaksin demam berdarah sebagai pendekatan inovatif.

Pemerintah terus berupaya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat akan perlunya perlindungan menyeluruh terhadap penyakit DBD, termasuk melalui kampanye #Ayo3MPlusDBDVaccine.

CEO PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht mengapresiasi komitmen pemerintah dalam memerangi demam berdarah. Ia menyatakan, permasalahan DBD bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Diperlukan sinergi yang kuat untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya demam berdarah, dan juga pentingnya inovasi pencegahan untuk melindungi masyarakat luas yang berisiko terkena demam berdarah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof Dr Erwin Astha Triyono, dr SpPD KPTI FINASIM menjelaskan upaya pencegahan DBD di provinsi tersebut, termasuk program PSN dan pentingnya mengenali gejala penyakit tersebut.

Ketua PKK Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 Hj Arumi Bachsin SE menekankan pentingnya pencegahan DBD dari rumah. Ia menceritakan pengalamannya dan pentingnya 3M Plus dan vaksinasi.

Arumi mengatakan demam berdarah merupakan penyakit yang tidak peduli siapa yang terjangkit. Ia bersyukur tidak pernah terkena penyakit DBD secara langsung, begitu pula suaminya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.

“Suami saya Pak Emil pernah mengalami hal ini saat berada di Jepang. Namun yang membuat saya dan keluarga sangat memperhatikan pencegahan DBD adalah pengalaman ayah saya di masa lalu,” ujarnya.

“Saya punya teman yang kehilangan satu keluarga karena DBD, padahal mereka selalu menggunakan 3M dan memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah. Setelah diselidiki, ternyata sumbernya adalah genangan di belakang lemari es.’ .

Sejak saat itu, Arumi dan keluarganya selalu menerapkan 3M Plus. “Selain itu, saat ini kita sudah mempunyai pencegahan DBD yang komprehensif, tidak hanya melalui 3M Plus dari luar, tapi juga melalui vaksinasi dari dalam,” ujarnya.