Categories
Edukasi

15.676 Peserta Akan Tes UTBK 2024 di ITB, Baca Tata Tertibnya

BANDUNG – Sebanyak 15.676 orang mengikuti UTBK 2024 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ujian akan dilaksanakan dalam dua gelombang di pusat UTBK ITB.

ITB merupakan salah satu tempat pelaksanaan Tes Mengetik Komputer (UTBK) tahun 2024 yang menjadi syarat masuk perguruan tinggi negeri (PTN). PTN yang bisa dipilih adalah PTN akademik, PTN vokasi atau PTKIN atau perguruan tinggi agama Islam se-Indonesia.

UTBK 2024 di Pusat UTBK ITB dibagi menjadi dua bagian. Gelombang I pada tanggal 30 April dan 2-7 Mei 2024 dan Gelombang II pada tanggal 14-20 Mei 2024. Jadi pastikan Anda tidak melewatkan tanggal dan waktu ujiannya.

Baca juga: Ingin Sukses Ujiannya? Berikut daftar perlengkapan yang wajib dibawa saat UTBK SNBT 2024

Untuk mencapai hal tersebut, Pusat UTBK ITB bekerja sama dengan mitra SMAN di Kota Bandung. Nah, selain di Kampus ITB Ganesha, UTBK juga akan dilaksanakan di SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung.

Dikutip dari website ITB, Kamis (18/04/2024), kapasitas peserta UTBK per sesi di Pusat UTBK ITB sebanyak 1.015 peserta, dengan sebaran ITB sebanyak 715 peserta dan di lokasi mitra sebanyak 300 peserta.

Untuk kelancaran check-in di Hari H, peserta dapat mengecek lokasi ujiannya pada H-1. Hal ini memungkinkan peserta untuk merencanakan perjalanan mereka dengan baik dan memastikan mereka tiba tepat waktu.

Baca Juga: Bolehkah Memakai Jeans Saat UTBK SNBT 2024? Berikut Peraturannya

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kurang dari dua persen peserta UTBK yang tidak lolos tes.

Diambil dari Instagram Balai Ujian Pendidikan (BP3), berikut aturan dan ketentuan sebelum melaksanakan ujian.

Tata Tertib Sebelum Melakukan UTBK

1. Peserta harus mengetahui ruang ujian dan tempat ujian sehari sebelum ujian

2. Peserta UTBK wajib membawa: KTP peserta pada saat ujian; Fotokopi Ijazah atau Ijazah SMA/SM/MA/Sederajat yang dilegalisir

3. Dilarang memakai kaos oblong (T-shirt)

4. Peserta wajib memakai sepatu

5. Peserta wajib tiba di tempat ujian paling lambat 30 menit sebelum ujian dimulai. Kandidat yang karena sebab apa pun terlambat memulai ujian, tidak dapat mengikuti ujian

6. Kandidat tidak diperkenankan memasuki ruang ujian sebelum tanda masuk dipasang di ruang ujian.

7. Peserta tidak diperbolehkan membawa daftar logaritma, kalkulator jenis apa pun, kertas, buku atau catatan lainnya, alat komunikasi seperti telepon genggam, jam tangan, kamera, modem, alat teks elektronik jenis apa pun, dan lain-lain.

8. Peserta tidak diperkenankan bekerjasama dengan pihak manapun sehubungan dengan pelaksanaan ujian melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung.

9. Tas, buku dan catatan apapun akan dikumpulkan di tempat yang telah ditentukan

10. Peserta akan digeledah jika dirasa ada yang mencurigakan

Categories
Edukasi

Anak Tukang Bubur Ini Lulus Cum Laude di ITB, Penuhi Janji ke Mendiang Ibu

JAKARTA – Begitulah kisah Melly Puspita, putri seorang tukang semprot yang lulus dengan predikat cumlaude dari program studi Teknik Metalurgi ITB. Melly memperoleh IPK 3,6.

Melly patut berbangga karena berhasil lulus dari salah satu kampus terbaik tanah air dengan IPK 3,6 dalam waktu 3,5 tahun. Prestasi tersebut menempatkannya sebagai salah satu mahasiswa terbaik dan mendapat predikat cumlaude.

Baca Juga: Ingin Dapat IPK Cumlaude, Magna Cumlaude dan Summa Cumlaude? Ini adalah nilai minimum

Tiba-tiba, saat namanya diumumkan di ruang sidang skripsi sebagai mahasiswa yang lulus dengan nilai A dan Cum Laude, Melly tak kuasa menahan tangisnya.

Kepala sekolahnya, Imam Santoso yang sangat bangga dengan murid-muridnya, mengunggah momen bahagia Melly di akun Instagram miliknya.

“Melly menangis, tidak bisa berkata-kata, menunggu salah satu momen terpenting dalam hidupnya.” Demikian caption yang ditulis Imam Santoso saat membagikan momen bahagia tersebut.

Baca Juga: Kisah Radit, Seorang Buta yang Lulus Cum Laude Sastra Arab UI

Melly “Optimasi sel surya perovskit berbasis metilamonium timbal iodida (MAPbI3) menggunakan oksida timah sebagai lapisan transpor elektron” atau sel surya perovskit tipe MAPbI3 menggunakan oksida timah sebagai lapisan transpor elektron.

Tepati janji pada mendiang ibumu

Adik bungsunya mengaku tak bisa menahan haru karena akhirnya memenuhi janjinya kepada orang tuanya dan berhasil mendapatkan gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Terutama janjinya kepada ibunya yang sudah meninggal. Ibu Oey Erni tamat SD.

Baca Juga: Profil Ega Ayu, Juara KIP Kuliah, Lulus UNY Cum Laude

“Saya sangat senang akhirnya bisa menyelesaikan perjuangan kuliah dan pekerjaan terakhir saya dengan hasil yang sangat baik,” kata Puslapdi di lamannya, Minggu (17/3/2024).

Terlahir dari keluarga sederhana, ayah Melly Tan Si Eng hanya mampu mengenyam bangku sekolah dasar. Tan Si Eng bekerja sebagai penjual bubur ayam dari rumahnya di Jalan Pagarsih, Kota Bandung, Jawa Barat.

Namun kondisi lockdown akibat bencana Covid-19 2019-2021 membuat penjualan bubur ayam terhenti. Pasca pandemi, ayahnya berhenti berjualan bubur ayam dan memilih bekerja serabutan sebagai pengecat rumah.

Kedua orang tuanya, meski berpendidikan rendah, sangat menyadari bahwa pendidikan sangat penting dan menjadi kunci utama kesuksesan.