bachkim24h.com, Jakarta – Perdagangan pasar pekan ini dibayangi oleh sentimen Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga acuannya. Selain itu, Analis Ekuitas PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan mengatakan sentimen lain yang mempengaruhi perdagangan saham pada 18-22 November 2024 adalah update makro Asia dan pergerakan investor asing.
David menjelaskan, indikasi The Fed untuk mempertahankan suku bunga mengacu pada pernyataan Powell sehari setelah rilis data inflasi AS Oktober 2024 yang secara tahunan sebesar 2,6 persen dibandingkan September 2024, dan inflasi mencapai 2,4 persen. setiap tahun. . Situasi ini mengakhiri tren penurunan inflasi dalam enam bulan terakhir.
“Powell menekankan bahwa The Fed masih melihat inflasi pada jalur yang berkelanjutan menuju target 2 persen, sehingga memberikan bank sentral AS kemampuan untuk memindahkan suku bunga ke tingkat yang lebih netral,” kata David, yang tidak merangsang atau membatasi pertumbuhan ekonomi. kata David. Dalam keterangan resmi, Senin (18/11/2024).
Terdapat juga kabar terkini mengenai sentimen makro di Asia, dimana bank sentral Tiongkok diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya (tidak berubah) menyusul pemotongan besar dari keputusan bulan lalu. Hal ini karena kenaikan baru dolar AS memberikan tekanan pada yuan dan membatasi ruang lingkup kebijakan yang lebih akomodatif di Tiongkok.
Terakhir, ada sentimen mengenai pergerakan investor asing, karena dalam sepekan terakhir investor asing telah menjual sebesar $4,2 triliun di pasar reguler, dengan penjualan terbesar tercatat pada saham BBRI, BBCA, TLKM, ADRO dan BMRI.
Namun kita melihat nilai penjualan luar negeri sudah mulai turun hingga Rp 517 miliar pada penutupan perdagangan Jumat lalu, penurunan nilai masuk asing ini mungkin mengindikasikan penjualan lebih tinggi. Dalam jangka pendek, permintaan baru meningkat. kemungkinan besar akan muncul, apalagi mengingat saat ini IHSG “dekat dengan zona support 7000,” komentar David.
Mengingat sentimen menarik yang diminati investor asing terhadap harga, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan untuk mencermati saham-saham tersebut selama pekan ini hingga Jumat 22 November 2024: 1. Beli ASII Harga saat ini: 4,940 Harga Masuk: 4,940 Harga Target: 5,200 (+ 5,06%) Stop Loss: <4,840 (-2,02%) Risiko terhadap Hadiah perbandingan = 2 : 2,5).
Emiten tersebut dibeli karena rilis kinerja ASII yang mencatatkan laba Q3 2024 yang kuat sebesar Rs 10 triliun (+21% y/y, +19% q/q) bahkan mengalahkan ekspektasi pasar Di sisi lain, meski investor asing menjual sekitar Rp 4,2 triliun di pasar reguler, investor asing masih mencatatkan net inflow asing pada saham ASII senilai Rp 42 miliar di pasar reguler. 2. Beli di Bird Breakout Harga Saat Ini: 2,070 Entri: 2,150 Harga Target: 2,330 (+8,37%) Stop Loss: <2,070 (-3,72%) Risiko Hadiah = 1: 2,25.
Emiten tersebut meraih laba bersih Rp 442 miliar hingga kuartal III 2024. Pengumpulan ini meningkat sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (secara tahunan). Secara teknikal, BIRD terlihat mulai memasuki fase uptrend dan kemungkinan besar akan keluar dari pola flag yang merupakan kelanjutan bullish. 3. BUY ON PULLBACK BREN Harga Saat Ini: 6,900 Entry: 6,600 – 6,725 Target Harga: 7,275 (+10.23%) Stop Loss: < 6,325 (-4.17%) Reward Risk = 1: 2.27.
Mengingat kemajuan era menuju energi hijau, BREN menjadi pilihan yang menarik untuk dikoleksi. Hal ini juga sejalan dengan program swasembada energi yang dicanangkan pemerintah karena BREN berhak memasok uap panas bumi ke beberapa perusahaan, salah satunya PT Pertamina Geothermal Energy.
Penafian: Semua keputusan investasi berada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis saham sebelum membeli dan menjualnya. bachkim24h.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi besar pada pekan lalu. Pada 11 November hingga 15 November 2024, IHSG turun -1,73% alias level 7.168 pada penutupan perdagangan Jumat 15 November 2024.
David menjelaskan, koreksi IHSG dipengaruhi oleh IDX CYCLICAL dan IDX PROPERTY yang paling merugi. Koreksi Siklus BEI – 5,77%. Koreksi pada saham-saham berbobot berat seperti FILM, MSIN dan MAPI menyebabkan IDX CYCLICAL terpuruk lebih dalam. Sedangkan saham BEI PROPERTY turun -4,28%.
Saham PANI sedikit membaik dalam sepekan terakhir. David menekankan bahwa sinyal Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil akan mengurangi aliran dana ke sektor real estate. Menariknya, di tengah tekanan IHSG, IDX TECHNO justru tampil baik dan menjadi gainer terbesar dengan penguatan +9,70% karena ditopang oleh reli saham MLPT hampir 110%.