Categories
Bisnis

Dugaan Skandal Gratifikasi IPO, BEI Diminta Terbuka Siapa Saja yang Terlibat

JAKARTA – Dugaan pengajuan rasa puas diri dalam penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapat perhatian Komisi XI DPR RI. Anggota Komisi

“Kita harus terbuka dan menjelaskan kepada publik bagaimana proses ini dilakukan, siapa dan eksportir mana saja yang terlibat. Dengan begitu, transparansi bursa juga tetap terjaga,” kata Putri, Jumat (30/8/2018). ) mengatakan.

Pihaknya mendukung langkah BEI menindak pegawai yang melanggar kode etik dengan memberikan sanksi berat. Sebelumnya, BEI 5 sudah memecat pegawai yang dicurigai, meski tak merinci permasalahannya.

Power berpendapat bahwa keterbukaan informasi kepada publik harus dilakukan oleh regulator pasar modal, demi menjaga nilai transparansi, sekaligus menjaga kepercayaan investor. “Dengan cara ini, transparansi pasar saham juga tetap terjaga,” jelasnya.

Pasar saham juga dinilai perlu memastikan prinsip tata kelola berjalan dengan baik, dengan kejujuran terhadap karyawan. Puteri menjelaskan, tindakan oknum pegawai tersebut menunjukkan bahwa BEI harus menghargai dan menjaga integritas pegawai.

“Selanjutnya, sistem manajemen risiko antikorupsi harus diperkuat,” jelasnya.

Di OJK, Putri meminta pengusutan lebih lanjut atas dugaan kasus yang mengindikasikan keterlibatan banyak pihak lain. Saya meminta OJK mengusut kasus ini, kata Putri.

Tanggapan OJK dan BEI

Categories
Bisnis

25 Perusahaan Antre di Pipeline IPO Bursa hingga Akhir Agustus 2024

bachkim24h.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki banyak perusahaan yang menawarkan jalur penawaran umum perdana (IPO). Hingga 30 Agustus 2024, terdapat 34 perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa. Dana yang diperoleh dari IPO mencapai Rp 5,15 juta.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, saat ini ada 23 perusahaan yang siap terjun di pasar saham. Dari sisi aset, perusahaan menengah masih mendominasi. Saat ini, dari segi kelompok, sebagian besar berasal dari sektor non-komersial.

“Sejauh ini tercatat ada 25 perusahaan yang masuk dalam daftar saham BEI,” kata Nyoman kepada wartawan, mengutip Selasa (3/9/2024).

Sesuai POJK nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 5 perusahaan yang memiliki aset di atas Rp 250 miliar. Kemudian 17 perusahaan dengan aset menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sisanya 1 perusahaan memiliki aset kecil di bawah Rp 50 miliar.

Saat ini rincian sektornya adalah sebagai berikut: • 3 perusahaan dari sektor barang konsumsi • 4 perusahaan dari sektor konsumen siklis • 4 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus • 4 perusahaan dari sektor energi • 1 perusahaan dari sektor keuangan • 1 perusahaan dari sektor kesehatan • 2 perusahaan dari sektor industri • 2 perusahaan dari sektor infrastruktur • 0 perusahaan dari bidang property & real estate • 1 perusahaan dari sektor teknologi.

 

 

 

 

Saat ini Bursa mencatatkan penerbitan 104 kasus dari 62 rilis EBUS dengan akumulasi dana hingga Rp88,4 juta. Pada tanggal 30 Agustus 2024, 15 penerbitan dari 11 EBUS telah diterbitkan dalam pipeline obligasi. 

Selain itu, klasifikasi sektor yang menerbitkan obligasi: • 2 perusahaan dari sektor bahan baku • 1 perusahaan dari sektor konsumen siklis • 0 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus • 3 perusahaan dari sektor energi • 3 perusahaan dari sektor keuangan • 0 perusahaan dari sektor kesehatan • 2 perusahaan dari sektor industri • 0 perusahaan dari sektor infrastruktur • 0 perusahaan dari sektor properti & real estate • 0 perusahaan dari sektor teknologi • 0 perusahaan dari sektor transportasi & logistik .

 

 

Untuk aksi penambahan dana dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right, masih ada 24 emiten yang dalam pipeline. Per 30 Agustus 2024, terdapat 15 emiten yang menerbitkan HMETD dengan total Rp 34,42 juta.

Selain itu, terdapat 24 perusahaan yang tercatat pada jalur serah terima HMETD BEI dengan rincian sektor sebagai berikut: • 1 perusahaan dari sektor material utama • 8 perusahaan dari kelompok pelanggan siklis • 4 perusahaan dari kelompok pelanggan non-siklus • 4 Perusahaan dari energi. sektor • 5 perusahaan dari sektor Pembiayaan Konsumen • 0 perusahaan dari sektor kesehatan • 0 perusahaan dari sektor industri • 1 perusahaan dari sektor infrastruktur • 0 perusahaan dari sektor properti & real estate • 0 perusahaan dari sektor Teknologi • 1 perusahaan dari sektor transportasi & logistik

Categories
Bisnis

Gelar IPO, BAT Refractories Mau Lepas 20,5% Saham Seharga Ini

bachkim24h.com, Jakarta menjadi perusahaan berikutnya yang go public. PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) atau BAT Refractories berencana menggelar penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan yang memproduksi dan menjual bahan tahan api ini berencana menjual 620 juta saham atau 20,5 persen sahamnya melalui IPO.

Usulan harga IPO saham BAT Refractories berkisar Rp 100-115, sehingga total dana baru yang dihimpun perseroan berkisar Rp 62-71,3 miliar. Total saham perseroan yang akan dicatatkan di BEI ini mencapai 3 miliar 250 juta.

“Merupakan kehormatan besar bagi perusahaan untuk dicatatkan dan dicatatkan di BEI. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tata kelola perusahaan dan membuka akses pasar modal. “Selanjutnya, tujuan kami untuk dicatatkan dan dicatatkan adalah untuk menjamin Transparansi, efisiensi dan efektivitas. dalam setiap kegiatan operasional harus dijaga, Sugeng Suryadi, Kepala Refraktori BAT, mengatakan, Jumat (17-05-2024).

Bersamaan dengan IPO, perseroan telah membagikan 6,2 juta saham kepada karyawan melalui Employee Stock Allocation (ESA). Jumlah tersebut setara dengan 6,2 juta lembar saham atau 1 persen dari total jumlah saham yang diterbitkan melalui IPO.

Perseroan akan menerbitkan 620 juta waran seri I atau setara 25,78% pada saat pendaftaran IPO. Harga pelaksanaan waran BATR Seri I mencapai Rp300, sehingga total likuiditas dari surat berharga tersebut adalah Rp186 miliar. Opsi Seri I dapat dieksekusi mulai tanggal 11 November 2024 sampai dengan tanggal 21 Mei 2025.

Dana hasil IPO tersebut akan dibelanjakan sebesar 36,9% untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak berelasi, serta 9,56% untuk pembangunan dan pemeliharaan gedung.

Disusul pembelian peralatan laboratorium sebesar 5,42%, pembelian mesin produksi sebesar 6,54%, dan biaya operasional (OPEX) sebesar 41,55% berupa persediaan barang jadi dan bahan baku. Perseroan akan menggunakan seluruh dana hasil pelaksanaan Waran Seri I untuk modal kerja.

 

Setelah selesai IPO dan ESA, komposisi pemegang saham perseroan adalah Ridwan 43,42%, Sugeng Suryadi 18,19%, Anwar Dianto 3,98%, Ekadna Suryadi 13,9%, Masyarakat 20,2% dan ESA 0,2%.

Sedangkan setelah pelaksanaan opsi Seri I, struktur saham BAT Refractories adalah Ridwan 36%, Sugeng Suryadi 15,1%, Anwar Dianto 3,3%, Ekdana Suryadi 11,55%, Publik 16,84%, ESA 0,17% dan 170%.

Masa penawaran awal (book building) IPO BATR adalah 17-21 Mei 2024, tanggal efektif IPO 31 Mei, masa penawaran umum 3-6 Juni 2024, dan pencatatan saham dan waran pada BEI pada 10 Juni 2024 jadi sasarannya. PT KGI Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi efek IPO.

Dewan Komisaris BAT Refractories, beliau berkomitmen menjalankan tugas pengawasannya untuk memastikan penerapan prinsip tata kelola yang baik dalam seluruh operasional perusahaan.

 

Refraktori BAT merupakan perusahaan lokal dan pionir dalam industri refraktori yang dilengkapi dengan berbagai sumber daya.

Perusahaan memiliki fasilitas produksi dan peralatan pengujian laboratorium yang lengkap dan memadai untuk menghasilkan berbagai produk tahan api melalui dua jalur produksi utama.

Pertama, lini produksi batu bata api yang memproduksi berbagai jenis batu bata api dengan kapasitas produksi hingga 500 ton per bulan.

Kedua, lini produksi refraktori monolitik yang memproduksi semen castable dan gun, plastik refraktori, mortar semen refraktori dan berbagai material refraktori lainnya dengan kapasitas bulanan hingga 800 ton juga didukung oleh tim teknik dan konstruksi yang kompeten dan kompeten di bidang teknologi. dan jasa konstruksi untuk berbagai bahan tahan api dan hangat – Lebih dari 20 tahun pengalaman dalam pekerjaan isolasi tahan panas dan dingin.

Refraktori adalah bahan tahan api yang digunakan pada suhu tinggi di berbagai tungku industri, smelter, tungku, reaktor, insinerator dan sejenisnya.

Selama periode 2020-2026, pasar refraktori Indonesia diperkirakan akan menunjukkan CAGR sebesar 4,3%. Perkiraan ini menunjukkan peningkatan permintaan konservasi energi dan peningkatan produksi besi dan baja.

Categories
Bisnis

PTPS Realisasikan 54,82% Dana IPO, Simak Rinciannya

bachkim24h.com, Jakarta PT Pulau Subur Tbk (PTPS) meraup sekitar 54,82 persen dana hasil penawaran umum perdana (IPO). Sebelumnya, perseroan membukukan perolehan bersih sekitar Rp 85,13 miliar dari IPO. Jumlah ini sudah termasuk biaya penyimpanan.

Rencananya, dana hasil IPO keduanya akan dibagi maksimal masing-masing 50 persen. Yakni pembangunan kilang minyak sawit (PKS) berkapasitas 10 ton per jam dan satu lagi untuk modal kerja.

Berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/7/2024), perseroan mengalokasikan 41,7 persen dana yang dialokasikan untuk pembangunan PKS senilai Rp35,5 miliar. Saat ini realisasi modal kerja baru 13,12 persen dari rencana atau Rp11,17 miliar.

Dengan demikian, dana IPO perseroan saat ini tersisa sekitar Rp 38,46 miliar. Perusahaannya sendiri merupakan pendatang baru di Bursa Efek.

Saham PTPS tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa pada 29 September 2023. Sebelumnya perseroan melakukan IPO dengan menerbitkan 450 juta saham dengan harga penawaran Rp 198 untuk itu dan ini. Dengan demikian total jumlah yang terkumpul saat itu mencapai Rp 89,10 miliar.

Namun sayang, kinerja perseroan masih lesu. Pada perdagangan hari ini, Senin 15 Juli 2024, saham PTPS turun 1,35 persen menjadi 73. Berdasarkan harga tersebut, saham PTPS kini turun 63,13 persen dari harga IPO.

Categories
Bisnis

Respons BEI Terkait Banyak Saham Emiten Baru yang Loyo

bachkim24h.com, Jakarta – Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) merespons harga saham emiten yang baru mencatatkan saham perdananya atau sedang menghadapi koreksi.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya berupaya mendorong lebih banyak perusahaan yang listing di BEI, seiring dengan upaya peningkatan kualitas emiten. “Dengan berbagai program dan dukungan yang kami berikan, kami optimis kualitas dan kuantitas perusahaan yang melakukan IPO akan terus meningkat setiap tahunnya,” kata Newman, Jumat (5/7/2024).

Newman mengatakan, harga saham cenderung turun karena sejumlah faktor, antara lain fundamental pasar modal dan kelangsungan usaha. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menurut Newman, pergerakan harga saham juga dipengaruhi oleh faktor lain antara lain kondisi perekonomian nasional dan internasional, sentimen pasar, serta dinamika penawaran dan permintaan.

Oleh karena itu, penurunan harga saham tidak serta merta menunjukkan keraguan terhadap kelangsungan bisnis perseroan, ujarnya.

Newman mengatakan, saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam peraturan bursa, antara lain kriteria kondisi dan kinerja keuangan.

Ia mengatakan: “Selanjutnya, penilaian bursa tidak hanya memperhatikan aspek formal, tetapi juga aspek fundamental lainnya seperti kelangsungan usaha. Bursa selalu mendukung transparansi emiten melalui proses pengawasan.”

 

IV.1.4.1, kata Newman, bursa dapat meminta, baik secara lisan maupun tertulis, tambahan dokumen, informasi dan/atau rincian kepada calon emiten dan/atau pihak lain, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa No. I-A. Rencana pencatatan saham suatu perusahaan diajukan dalam rangka penelaahan terhadap rencana pencatatan saham calon perusahaan tercatat.

Bursa juga telah mengeluarkan permintaan laporan penelitian ekuitas kepada penjamin emisi dengan tujuan untuk memastikan kualitas calon emiten,” ujarnya.

Dikatakannya, laporan ini juga disampaikan pada saat perusahaan tercatat untuk meningkatkan eksposur perusahaan yang baru tercatat dan untuk meningkatkan daya tarik pasar yayasan serta meningkatkan eksposur ke publik. industri yang terdaftar

“Kami berharap pendekatan ini dapat meningkatkan daya tarik pasar perusahaan-perusahaan yang baru mencatatkan sahamnya di bursa dan membantu masyarakat dalam mengambil keputusan investasi. Kami adalah ibu kota dinamika pasar Indonesia.”

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis perusahaan tertarik menghimpun dana dari pasar modal melalui IPO. Hingga semester pertama tahun ini, bursa menemukan 25 emiten baru yang tercatat melalui IPO, kurang dari separuh target IPO bursa pada 2024.

“Sampai dengan akhir semester I, sudah ada 25 emiten yang berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar Rp4 triliun sehingga yang di pipeline menjadi 24 perusahaan,” kata Direktur Evaluasi Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Rabu (3/7/2024). ).

Dengan fundamental keuangan yang relatif baik dan potensi pertumbuhan di beberapa sektor, diyakini akan mendukung aktivitas IPO hingga sisa tahun ini. Bursa sudah menargetkan sekitar 62 saham baru untuk dicatatkan melalui IPO pada 2024. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan 79 emiten yang melakukan IPO pada 2023.

Pada semester I 2024, sebagian besar saham IPO mencatatkan penurunan harga. Menanggapi hal tersebut, bursa mengakui seluruh perusahaan yang tercatat di BEI, termasuk yang melakukan IPO tahun ini, mengalami perbaikan pada harga sahamnya.

 

“Pergerakan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kondisi perekonomian global, sentimen pasar, kinerja perusahaan, serta dinamika penawaran dan permintaan,” kata Newman.

Proses IPO tidak hanya mempertimbangkan aspek formal saja, namun juga aspek penting lainnya seperti kelangsungan usaha. Bursa akan terus mengembangkan regulasi untuk meningkatkan kualitas emiten dengan tetap mengikuti kondisi dinamika pasar modal saat ini.

Selain itu, BEI mempublikasikan kinerja emiten yang baru mencatatkan sahamnya dan diupdate setiap 6 bulan sekali di website BEI. BEI juga menyediakan halaman khusus untuk publikasi laporan riset ekuitas oleh para penjamin emisi efek saham yang baru dicatatkan di BEI. Investor diharapkan mempertimbangkan kedua publikasi tersebut dalam mengambil keputusan investasi.

Categories
Bisnis

Dunia Virtual Online Catatkan Saham Perdana Hari Ini, Senin 1 April 2024 di BEI

bachkim24h.com, Jakarta – PT Dunia Virtual Online Tbk akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, 1 April 2023. Pada tahun 2024, perseroan akan menjadi perusahaan ke-20 yang tercatat di bursa.

Saham perseroan akan dicatatkan dengan ticker AREA mengutip pencatatan di Bursa Efek Indonesia. Saham PT Dunia Virtual Online Tbk tercatat di Papan Pengembangan, menawarkan total 510 juta saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp75 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan maksimal 20,08%. Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

PT Dunia Virtual Online Tbk mematok harga IPO Rp 131 per saham. Dengan demikian, perseroan akan menghimpun dana segar sebesar Rp 66,81 miliar dari penawaran umum perdana.

Rencananya, sekitar 64,17 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Rinciannya, sekitar 50,44% luasnya akan digunakan untuk melengkapi ruang data 2 dan 3 di AREA31 Cimanggis.

Kemudian sekitar 24,78% digunakan untuk peningkatan kapasitas pembangkitan listrik dan sekitar 24,78% digunakan untuk peningkatan kapasitas pendinginan di kawasan yang sama. Sisa dana IPO sebesar 35,83 persen akan digunakan untuk modal kerja guna menunjang operasional perseroan secara keseluruhan. Khususnya sebagian besar akan digunakan untuk pemeliharaan peralatan MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing).

Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk pemeliharaan gedung. Pasca peluncuran, perseroan berencana membagikan dividen tunai maksimal 20% kepada pemegang saham. Laba bersih untuk tahun keuangan tertentu. Mulai TA 2027, tanpa mengabaikan kesehatan perusahaan.

Jadwal, jumlah dan jenis pembayaran dividen akan ditentukan berdasarkan rekomendasi Dewan Pengurus, namun belum dapat dipastikan apakah perseroan mampu membagikan dividen pada setiap periode akuntansi.

Keputusan untuk mengeluarkan dividen harus mendapat persetujuan dari Dewan Pengurus, yang mendasarkan pertimbangannya pada beberapa faktor. Hal ini mencakup, namun tidak terbatas pada, pendapatan dan likuiditas Perseroan, proyeksi keuangan Perseroan dan kebutuhan modal kerja, prospek usaha Perseroan, belanja modal dan rencana modal lainnya serta rencana modal dan faktor pertumbuhan lainnya.

Sebelumnya diberitakan, Kantor Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan saham PT Dunia Virtual Online Tbk sebagai efek syariah. Perseroan saat ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (IPO). Jika tidak ada kendala, saham perseroan akan resmi dicatatkan di bursa pada pekan depan, Senin 1 April 2024.

Mengutip pengumuman OJK pada Senin (25/3/2015) 2024, “Masalah keputusan ini merupakan kelanjutan dari hasil review Komisi Jasa Keuangan mengenai kepatuhan PT Dunia Virtual Online Tbk terhadap kriteria obligasi syariah. )

Sumber data yang digunakan sebagai bahan review berasal dari dokumen pengajuan pendaftaran dan data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten atau pihak terpercaya lainnya.

OJK akan mengkaji secara berkala daftar obligasi syariah berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan emiten atau perusahaan publik. Apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah, atau terdapat aksi korporasi, informasi atau fakta dari emiten atau perusahaan publik tersebut, maka dilakukan peninjauan terhadap pencatatan Efek Syariah. . Hal ini dapat menyebabkan ketidakpatuhan atau kegagalan untuk mematuhi kriteria keamanan syariah.

Dalam IPO tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 510 juta saham dengan nilai nominal masing-masing Rp75. Jumlah saham yang ditawarkan maksimal 20,08%. Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

PT Dunia Virtual Online Tbk sebelumnya dikabarkan mematok harga IPO di Rp 131 per saham. Dengan demikian, perseroan akan menghimpun dana segar sebesar Rp 66,81 miliar dari penawaran umum perdana.

Sebelumnya, perseroan mematok harga penerbitan sekitar Rp 121-131 per saham. Rencananya, sekitar 64,17 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Rinciannya, sekitar 50,44% luasnya akan digunakan untuk melengkapi ruang data 2 dan 3 di AREA31 Cimanggis.

Kemudian sekitar 24,78% digunakan untuk peningkatan kapasitas pembangkitan listrik dan sekitar 24,78% digunakan untuk peningkatan kapasitas pendinginan di kawasan yang sama. Sisa dana IPO sebesar 35,83 persen akan digunakan untuk modal kerja guna menunjang operasional perseroan secara keseluruhan. Secara khusus, sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan peralatan MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing). Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk pemeliharaan gedung.

Didirikan pada tahun 2010, perusahaan ini adalah penyedia layanan pusat data dan telah memperoleh 3 sertifikasi fasilitas standar berdasarkan standar ANSI/TIA 942-B untuk arsitektur, telekomunikasi, cakupan listrik dan mekanik. Bisnis perusahaan saat ini adalah layanan penyewaan kolokasi yang menyediakan layanan utama dalam bentuk kolokasi rak, kandang aman dan ruang data, fasilitas teleportasi, dan ruang kantor co-working.