Categories
Hiburan

Potret Jadul Inul Daratista di Jatim Sebelum Ngetop, Sehari Show di 7 Tempat dengan Honor Rp25 Ribu

bachkim24h.com, Jakarta Ratu Ngebor Inul Daratista mengunggah tiga potret jadul saat tak terkenal dan berjuang dari panggung ke panggung di Jawa Timur, di akun Instagram terverifikasinya, Minggu (17/03/2024).

Melihat-lihat koleksi foto-foto lama ini, Ny. Adam Suseno mengenang masa-masa sulitnya saat tampil 7 kali sehari seharga Rp 25 ribu. Inul Daratista yang tak banyak mengeluh pun bersyukur menerima honor kecil itu.

“Kalau foto-foto jaman dulu masa Jawa Timur, ada yang nggak percaya kalau sehari dipajang di 7 tempat! Meski honornya 25 ribu saat semono, alhamdulillah dapat bonus top,” Daratista tulis dengan unggahan ini.

Hasil tidak mengkhianati kerja keras. Fase inilah yang membuat hati dan mental pelantun “Goyang-goyang” itu sekuat baja. Berbagai cobaan dan godaan ia lalui, termasuk tampil di klub malam.

“Ini soal terjun ke dunia malam pesta-klub malam-disko-kafe-hotel-tempat wisata. Saya kenal ekstasi-nyimeng sabu, dan sebagainya. jadi saya tahu tidak mudah hidup dalam siklus negatif dan saya sangat bersih,” cuitnya.

Saat itu, Inul Daratista ngotot tampil untuk membuktikan kepada ayahnya bahwa menjadi penyanyi dangdut juga merupakan pekerjaan terhormat. Dangdut mampu menjadikannya orang sukses. Inul Daratista jelas merupakan diva dangdut.

Keberhasilan tersebut tak luput dari doa dan kesetiaan ibunda Adam Suseno. Pantas saja kenapa bintang sinetron harus Inul? Berterima kasihlah kepada suaminya karena telah menghadapinya dalam kesulitan.

“Hanya dengan kumis ini aku bisa menjalani perjalanan jauh ini, sayangku selamanya, selamanya, suwon yo dam! Perjalananku panjang sekali,” lanjut Inul Daratista.

 

Lalu dia melantunkan doa yang indah. Inul Daratista berharap putranya, Yusuf Ivander Damares, memahami suka duka ayah ibunya dan menjadi orang sukses serta mewarisi sikap pantang menyerah tersebut.

“Saya berharap, suatu hari nanti anak saya Ivan akan tahu bagaimana kesuksesan orang tuanya karena perjuangan mereka tidak mudah. ​​Dulu, tidak ada penyanyi yang memahami lagu Helloween ungu tua hingga gaya dangdutin (anoman obong),” tutupnya.