Categories
Sains

BMKG Ungkap Pemicu Bencana di Sumbar

bachkim24h.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hujan lebat menyebabkan bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat (Sumbar). BMKG memperkirakan sebagian wilayah di Sumbar masih akan diguyur hujan lebat pada pekan depan. 

Bencana hidrometeorologi (banjir, banjir, aliran lahar, dan tanah longsor) yang terjadi di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang disebabkan oleh hujan lebat, kata Kepala Prakiraan Cuaca dan staf BMKG, Ida. Pramuwardani. di Republik, Senin (13/5/2024).

Berdasarkan data stasiun pengamatan hujan pada 11 Mei 2024 di kawasan Gunung Marapi, BMKG mencatat terjadi hujan lebat hingga sangat lebat. Stasiun Cuaca Minangkabau melaporkan curah hujan di Kecamatan Padang Pariaman 138,5 mm/hari, tiang hujan Sei Tarab 134,3 mm/hari, tiang X Koto Paninjauan, Kecamatan Flatland 85,5 mm/hari.

Ida mengatakan, kondisi cuaca penyebab bencana hidrometeorologi tersebut antara lain dipengaruhi oleh sirkulasi siklon di perairan barat Aceh sejak beberapa hari terakhir. Keadaan ini menyebabkan terbentuknya kurva angin dan konvergensi di bagian tengah Sumatera bagian utara, Gelombang Rossby Khatulistiwa teramati aktif dan aktivitas konvektif lokal yang kuat menyebabkan terjadinya penumpukan massa udara dan mendukung tumbuhnya awan hujan di wilayah Sumatera Barat.

Selanjutnya berdasarkan hasil observasi radiosonde pada tanggal 11 Mei 2024 pukul 12.00 WIB menunjukkan kelembaban udara biasanya basah (93-100 persen) hingga mencapai lapisan 500 mb, kata Ida.

Setelah itu, Ida menyampaikan, prakiraan cuaca wilayah Sumbar periode 13 – 22 Mei 2024 sebagian besar hujan disertai awan dan cahaya terang. Namun ada wilayah yang diperkirakan akan diguyur hujan lebat.

Peluang hujan sedang dengan intensitas lebat terjadi di Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Kabupaten Solok, Solok, Sawahlunto. Sijunjung, Dharmasraya,” kata Ida.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau bencana banjir yang melanda wilayah Sumbar pada Sabtu (11/5) malam. Peristiwa tersebut disebabkan oleh hujan deras di kawasan hulu Gunung Marapi. 

BNPB mendapat laporan empat kabupaten yang terkena dampak parah akibat kejadian tersebut, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.  

“Pada Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini sebanyak 37 orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari dalam siaran persnya, Senin (13/1). 5/2024).