JAKARTA – Tren olahraga dan e-sport di era digital mengalami pertumbuhan pesat dan mengubah hiburan dan olahraga tradisional. Industri ini telah menjadi bagian integral dari budaya pop global, memberikan peluang ekonomi baru dan platform bagi para pemain profesional.
“Perkembangan olahraga profesional semakin pesat, ditandai dengan munculnya olahraga dan permainan yang berhadiah besar dan penontonnya banyak,” kata dosen IAIN Kerinci Jafar Ahmad pada webinar membaca dan literasi digital bagian kajian yang dipimpin kementerian. Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Jombang, Rabu (9 November 2024).
Jafar mengatakan dampak teknologi digital terhadap industri olahraga dan game antara lain peningkatan akses karena teknologi digital membuat permainan semakin mudah diakses sehingga para pemain di seluruh Indonesia dapat bertemu dan bertanding.
Selain itu, pengembangan game, platform e-sports, dan pengembangan ekosistem. Misalnya, teknologi grafis, AI, dan VR telah meningkatkan kualitas game dan pengalaman bermain game serta menarik lebih banyak pemain.
“Media dan media sosial telah menciptakan peluang bagi eSports untuk tumbuh dan menjangkau khalayak global. Teknologi digital mendukung perkembangan lingkungan eSports, termasuk promosi, tim ahli, dan pendukung,” jelas Jafar Ahmad dalam wawancara online yang dilakukannya. oleh Chichi Zakari.
Dalam wawancara langsung bertajuk “Tren Olahraga dan Gaming di Era Digital,” Jafar menyinggung bahaya game online yang menarik banyak orang. Hal ini termasuk dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial dan prestasi akademik.
“Efeknya terhadap kesehatan fisik seperti penglihatan, kelelahan, gangguan tidur dan obesitas. Dampak psikologis, stres, depresi dan kecemasan. “Terlalu fokus pada game online dapat mengabaikan hubungan dengan keluarga dan teman sehingga berdampak pada menurunnya prestasi,” pungkas Jafar di hadapan para siswa madrasah yang mengikuti diskusi dengan mengadakan kelompok observasi dari aula dan ruang kelas masing-masing. .
Beberapa Madrasah di Kabupaten Jombang yang terlibat dalam proyek nobar ini antara lain: MAN 2 Jombang, MTs Bahrul Ulum Genukwatu, MTsN 3 dan MTsN 17 Jombang, MAN 4 Denanyar, MA Al Bairuny, MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar, MA & MTs Nurul Quran, MAS Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng dan MTs Al Anwar Cangkringgrandu Perak.
Tren utama industri olah raga dan permainan di era digital, menurut ketua program studi Ekonomi Syariah Perguruan Tinggi Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung, Mei Santi, adalah karakteristik penguasaan mobile game, peningkatan jumlah permainan olahraga. . , perubahan dalam pemilihan genre dan permainan sebagai ekspresi diri.
“Olahraga sebagai way of life ditandai dengan munculnya komunitas pemain yang semakin berkembang, baik dari penjualan maupun dari eSports, serta promotor olahraga,” jelas Mei Santi.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jombang, Muhajir, mengimbau para pelajar untuk bersikap bermartabat di dunia digital, berpedoman pada etika digital yaitu tanggung jawab, kerja sama, dan kreativitas bersama, serta menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif.
“Penting untuk menjaga lingkungan digital di kelas tetap aman dan positif dengan memahami etika digital, melindungi informasi, dan menghindari cyberbullying,” kata Muhajir.