Categories
Kesehatan

Terbang ke Korea Selatan, Langkah BPOM RI dalam Mengembangkan Industri Farmasi dan Produk Biologi

bachkim24h.com, Jakarta – Plt. Rizka Andalucia dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) mengapresiasi pentingnya kerja sama bilateral di bidang farmasi dan produk biologi.

Untuk mempererat kerja sama tersebut, Rizka mengunjungi Daewoong Pharmaceutical bersama KBRI Korea Selatan.

Selain untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang industri farmasi dan biologi, kunjungan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan talenta muda Indonesia di bidang tersebut.

Dalam kunjungannya pada 14 Mei 2024, Rizka bertemu dengan Seonsu Park, CEO Daewong Pharmaceutical, dan jajaran direksi lainnya.

Tur dimulai dengan kunjungan ke pabrik Good Manufacturing Practice (GMP) kelas dunia dan fasilitas pemrosesan sel milik Daewoong Pharmaceutical.

“Kunjungan ini sangat penting untuk mempererat hubungan kita dengan Korea Selatan dan khususnya dengan Daewong Pharmaceutical,” kata Rizka mengutip keterangan resmi yang diperoleh Health bachkim24h.com pada Sabtu, 8 Juni 2024.

“Kami terkesan dengan tingkat kemajuan dan profesionalisme yang ditunjukkan oleh Daewoong, dan kami berharap dapat menerjemahkan pengetahuan ini ke dalam perluasan peluang manufaktur dan penelitian di Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, delegasi BPOM berkesempatan berinteraksi dengan 15 talenta muda Indonesia yang bekerja di Daewoong Pharmaceutical. Para talenta muda ini berbagi cerita tentang pengalaman kerja mereka, serta visi dan aspirasi mereka untuk berkontribusi pada industri farmasi dan biologi Indonesia. 

Rizka mengungkapkan rasa bangganya melihat talenta-talenta muda Indonesia bekerja dan berkembang pesat di Daewoong Pharmaceutical.

Ia juga menyampaikan komitmen BPOM untuk mendukung pengembangan industri farmasi dan biologi Indonesia dengan mempercepat proses uji klinis lokal.

“Saya sangat terkesan dengan sistem perusahaan yang fokus pada pengembangan talenta muda Indonesia dan karyawan Daiwong,” kata Rizka Andalucia.

“Kami berharap Daewoong Pharmaceutical dapat berkontribusi terhadap pengembangan industri farmasi dan biologi Indonesia, dan kami siap mendukung upaya tersebut,” tambahnya.

Delegasi BPOM juga terkesan dengan kecanggihan teknologi dan sistem operasi yang diterapkan Daewoong Pharmaceutical.

Pada tahun 2018, Pabrik Farmasi NABOTA Daewoong lulus inspeksi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (USFDA) pertama di Asia. dan telah disetujui oleh European Medicines Agency (EMA) pada tahun yang sama.

Tahun lalu, Pabrik Cerdas Osong milik Daewoong Pharmaceutical, yang memproduksi obat penyakit refluks gastroesofagus baru “Fexuclue” dan obat diabetes baru “Envlo”, juga diperiksa oleh Badan Pengatur Kesehatan Brasil (ANVISA). 

CEO Daewoong Pharmaceutical Seonsu Park menyambut baik kunjungan BPOM dan menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia.

“Kami senang berbagi perjalanan Daewoong Pharmaceutical dengan industri farmasi dan biologi lokal sejak tahun 2005, termasuk mendukung proyek pengembangan terapi sel induk yang saat ini dilakukan Daewoong Pharmaceutical di Indonesia,” kata Seongsoo Park.

“Kami akan terus bekerja keras untuk memperkuat hubungan kerja sama dengan Indonesia dan bersama-sama mengembangkan industri farmasi dan biologi Indonesia,” tambahnya.

Mendengar hal tersebut, Rizka mengatakan timnya mendukung penuh pengembangan terapi sel induk Devong di Indonesia.

Baginya, hal ini merupakan sebuah langkah maju dalam bidang bioteknologi dan akan memberikan kontribusi besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Kunjungan BPOM merupakan langkah penting dalam memperkuat kerja sama bilateral di bidang farmasi dan produk biologi.

Kerja sama ini dapat mendorong perkembangan industri farmasi dan biologi Indonesia, serta membuka peluang bagi talenta muda Indonesia untuk berkontribusi di bidang tersebut.