Categories
Hiburan

Pria Ini Jalani Operasi Pembesaran Penis Tapi Malah Berujung Impotensi

bachkim24h.com, Jakarta Seorang pria Italia berusia 40 tahun menjalani operasi pembesaran penis untuk meningkatkan kejantanannya. Namun, segera setelah operasi, dia menggugat dokter dan dua klinik medis. Prosedur pembesaran penis yang dijalaninya diduga menyebabkan impotensi dan disfungsi ereksi.

Berikut fakta lengkap Operasi Pembesaran Penis yang Menyebabkan Impotensi dari Oditycentral.com (15 April 2024).

Seorang pria anonim dari Tuscany, Italia membayar ahli bedah kosmetik $5.400 (Rs 86.916.240) untuk operasi pembesaran penis. Namun, sekitar sebulan kemudian dia pergi ke dokter dengan keluhan ketidaknyamanan fisik. Ini adalah awal dari serangkaian masalah yang memaksanya menjalani total 12 prosedur dalam upaya untuk memperbaiki operasi awal yang gagal. Menurut dokumen pengadilan yang dikutip oleh media Italia, pria tersebut menjalani dua operasi pencangkokan lemak, di mana lemak dipindahkan dari berbagai bagian tubuh ke penis untuk memperbaiki bentuknya. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil yang diinginkan, karena alat kelamin pria tidak dapat mempertahankan bentuk dan volume yang diharapkan.

Surat kabar Italia La Repubblica melaporkan dalam edisi Florence-nya bahwa pria tersebut diduga menjalani beberapa prosedur atau operasi untuk memperbaiki kerusakan pada alat kelaminnya, namun kondisinya malah semakin memburuk. Para ahli yang dikutip dalam dokumen pengadilan menyatakan bahwa beberapa prosedur yang dia jalani menggunakan silikon, yang secara efektif dilarang sejak tahun 1993. Setelah menjalani 12 prosedur yang diduga menyebabkan penisnya berubah bentuk dan tidak cocok untuk aktivitas seksual, pria tersebut harus menjalani operasi. Lagi. Pada titik inilah dia memutuskan untuk menuntut dokter dan pusat kesehatan tempat operasi itu dilakukan.

Hakim memutuskan dokter harus membayar ganti rugi sebesar 60 persen dan setiap klinik harus membayar 20 persen. Jumlah kompensasi ditetapkan sebesar €153.000 (Rs. 2.667.040.920). Namun, pasien hanya menerima sekitar 110.000 euro (Rs 1.885.158.128) karena pengadilan memutuskan 30 persen luka di alat kelaminnya adalah kesalahannya. Pria tersebut mengaku sempat menyuntik penisnya di rumah, yang menurutnya diresepkan oleh dokter yang sama, yang menurut pengadilan turut menyebabkan kelainan bentuk dan disfungsi ereksi (impotensi).

Impotensi adalah gangguan kesehatan yang menghalangi pria mencapai atau mempertahankan ereksi. Ereksi adalah suatu kondisi di mana tubuh menerima rangsangan seksual sehingga terjadi peningkatan aliran darah ke penis. Impotensi dapat mempengaruhi kualitas hubungan seksual bagi penderitanya.

 

 

 

 

 

Impotensi bisa disebabkan oleh beberapa sebab, mulai dari proses penuaan, gaya hidup tidak sehat, gangguan psikologis, trauma, dan efek samping pengobatan. Impotensi juga bisa dipengaruhi oleh berbagai penyakit, seperti: Gangguan hormonal. Diabetes.

Penyakit ini sering terjadi pada pria, terutama berusia 40 tahun ke atas.

Selain mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga juga dapat membantu mengatasi impotensi. Misalnya, melatih kekuatan otot dasar panggul dengan senam Kegel dua kali sehari dapat membantu ereksi Anda bertahan lebih lama.

 

Meski tidak berbahaya, impotensi menjadi kekhawatiran umum bagi penderita dan pasangannya. Untuk mengetahui penyebabnya, diperlukan pemeriksaan kesehatan tambahan, antara lain pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, atau USG penis.