JAKARTA — Tahun ini Kurikulum Mandiri resmi ditetapkan menjadi PAUD Nasional, Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Sejauh ini, 80 persen sekolah telah menerapkan kursus mandiri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadeem Anwar Makaram memaparkan perjalanan kursus mandiri selama ini. Menurutnya, kursus mandiri ini sudah berjalan bertahap selama tiga tahun. Ia mengatakan bahwa lebih dari 300.000 sekolah telah secara sukarela mulai menerapkan kursus mandiri.
Baca Juga: PMM Dinobatkan Sebagai Duta, Ini yang Dilakukan Kepala Sekolah Menengah Muhammadiyah 2 Turkan
“Pada tahun 2020 hingga 2021, seluruh sekolah mulai melaksanakan secara bertahap dan sukarela. Pengenalan kelas mandiri dilaksanakan pada masa Covid-19.” Hal itu diungkapkannya pada pertemuan kelas mandiri untuk meningkatkan mutu pendidikan pada Rabu (27/3/2). 2024).
Kemudian pasca Covid-19, kursus tersebut mulai diterapkan di sekolah mengemudi dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Kemudian pada tahun 2022-2023 menjadi pilihan dan mulai diadopsi secara sukarela di 140.000 sekolah.
Baca Juga: Tingkatkan Rapor Pendidikan, Pj Kepala Sekolah Evergreen Dorong Guru Terapkan Kurikulum Mandiri
Katanya: “Jadi ini bukan hal baru. Kursus mandiri sudah berjalan lama. Kami sudah menjalankan proses ini selama tiga tahun.”
Mahasiswa Harvard Business School mengungkapkan pada tahun 2023-2024, lebih dari 300.000 satuan pendidikan di Indonesia akan melaksanakan kursus mandiri.
Nadeem menjelaskan, terdapat 300.000 sekolah di Indonesia yang menerapkan kurikulum mandiri atau setara dengan 80% seluruh sekolah formal di Indonesia.
“Tidak semua kelompok di sekolah menerapkannya, mereka melakukannya secara bertahap. Setiap orang berada pada tahapan yang berbeda-beda. Semuanya tidak beres, ada kebingungan, keraguan, kecemasan, itu bagus. Guru sangat khawatir. perubahan terasa menantang,” jelasnya.