Categories
Kesehatan

5 Green Flag Dalam Hubungan, Tanda Hubungan Sehat dan Berpotensi Langgeng

bachkim24h.com, Jakarta – Saat menjalin hubungan, penting untuk mengetahui tanda-tanda positif dari hubungan Anda, tanda-tanda positif dalam suatu hubungan sering disebut dengan bendera hijau. Jadi jangan hanya mencari tanda-tanda keracunan seperti ghosting atau gas lighting. Tanda-tanda positif ini bisa menjadi pertanda bahwa hubungan Anda berpotensi menjadi hubungan yang stabil dan langgeng.

Yuk simak 5 Bendera Hijau dalam Suatu Hubungan by Verywell Mind pada Senin, 18 Maret 2024.

1. Saling percaya

Salah satu indikator utama hubungan yang sehat adalah rasa saling percaya yang mendalam. Pasangan Anda selalu terlibat dalam tindakannya.

Misalnya, jika mereka berjanji akan menjemput Anda, mereka selalu datang tepat waktu. Mempercayai pasangan Anda adalah aspek penting dari hubungan yang sehat.

Anda dapat mempercayai pasangan Anda dengan berbagi kejadian sehari-hari dan perasaan yang mendalam. Hal ini mendorong hubungan yang jujur, terbuka dan mendukung.

2. Pertahankan batasan

Karena saling menghormati, kamu tidak akan cemburu jika pasanganmu berteman dengan orang lain. Jika Anda membutuhkan waktu sendiri, pasangan Anda juga bukan ancaman.

“Batasan membantu Anda menentukan siapa diri Anda, perilaku apa yang dapat diterima dan tidak dapat Anda terima, serta mengajari orang lain cara memperlakukan Anda,” kata Ivy Kwong, LMFT, psikoterapis dan pelatih.

Kwong menambahkan bahwa mengomunikasikan batasan, kebutuhan, dan keinginan dengan berani dan jelas, serta menghormati batasan orang lain dan diri sendiri adalah tanda hijau dalam hubungan.

Jika pasangan Anda cenderung menggunakan media sosial saat Anda berbicara, ini mungkin menunjukkan bahwa dia tidak terlibat dalam percakapan tersebut. Sebaliknya, jika mereka selalu menatap Anda, memberikan perhatian penuh, dan melakukan kontak mata saat sedang bercerita, itu menunjukkan bahwa Anda hadir dan bersyukur. Hal ini menunjukkan rasa hormat dalam hubungan.

Selama percakapan, jika mereka memahami dan menghargai perasaan Anda dengan empati, ini merupakan tanda penting dari validasi emosional. Dalam hubungan yang baik, kedua belah pihak perlu merasa diterima dan pikiran serta perasaan mereka dihargai.

“Anda menunjukkan rasa hormat pada diri sendiri dan orang lain ketika Anda jujur ​​dan terbuka tentang kemampuan Anda, apa yang tidak bisa Anda lakukan, dan apa yang Anda perlukan agar Anda merasa didukung dan diperhatikan,” kata Kwong.

Jika Anda tidak mengungkapkan apa yang Anda inginkan, Anda mungkin tidak mendapatkannya. Jadi jujurlah pada apa yang kamu inginkan.

Hubungan apa pun pasti mengalami pasang surut. Namun, menurut pakar hubungan John Gottman, hubungan yang berkembang, seperti pernikahan yang stabil dan bahagia, memiliki lima atau lebih momen positif untuk setiap momen negatif. Ini tandanya Anda dan pasangan serasi dan hampir selalu bersahabat.

Misalnya, pasangan Anda adalah orang pertama yang ingin Anda sampaikan kabar baik, sekaligus sahabat Anda. Tanda lainnya adalah Anda sangat menikmati menghabiskan waktu bersama untuk melakukan sesuatu (walaupun bukan apa-apa). Mungkin Anda sudah tidak sabar untuk kembali memeluk atau mencium pasangan karena merasa begitu terhubung dengannya.

Perasaan kedekatan bisa datang dari berbagai bentuk cinta dan keintiman. Jika Anda memiliki tanda-tanda ini dalam suatu hubungan, Anda bisa berada dalam hubungan yang sehat dan bermanfaat yang akan menghasilkan kebahagiaan jangka panjang.

Tanda hijau lainnya adalah keintiman Anda dengan pasangan akan semakin kuat ketika Anda merasa dihargai. Studi ilmiah menunjukkan bahwa ada hubungan antara perasaan dihargai dalam suatu hubungan dan pemenuhan kebutuhan pasangan.

Temuan ini menunjukkan bahwa jika seseorang merasa dihargai oleh pasangannya, ia akan lebih memperhatikan dan menghargai kebutuhan pasangannya. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa perasaan dihargai dapat memperkuat perasaan menghargai pasangan, sekaligus meningkatkan komitmen dalam hubungan jangka panjang.

Mengucap syukur juga membuatmu bahagia. Mengungkapkan rasa syukur seperti yang diharapkan dari pasangan akan memperkuat ikatan emosional dan membuat Anda berdua lebih bahagia.

Categories
Hiburan

5 Tanda Pasanganmu Bosan dengan Hubungan, Segera Atasi Sebelum Terlambat

bachkim24h.com, Jakarta – Mitra artinya sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Banyak pasangan yang mencoba mengatur waktu bersama untuk menciptakan momen berharga. Menghabiskan waktu bersama tak hanya mendatangkan kebahagiaan, tapi juga mengisi ulang energi yang mungkin terkuras.

Saat Anda dan pasangan membicarakan pengalaman dan perasaan masing-masing, hal itu bisa mendatangkan rasa lega. Kamu bisa mencurahkan seluruh isi hatimu kepada orang yang kamu cintai.

Namun, terkadang momen tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Jika pasanganmu terlihat cuek atau cuek, bisa jadi itu pertanda dia mulai merasa lelah atau kewalahan dalam menjalin hubungan.

Ada beberapa tanda yang bisa Anda perhatikan untuk mengetahui apakah pasangan Anda sedang lelah, seperti dilansir Hack Spirit, Rabu (2/10/2024): 1. Komunikasi yang kuat.

Komunikasi menjadi kunci suatu hubungan agar bisa berjalan lancar. Komunikasi dapat berbentuk cerita atau sentuhan fisik. Bagian dari komunikasi adalah menanyakan kabar Anda, menanyakan kabar Anda sepanjang hari, dan menceritakan perasaan Anda.

Namun jika komunikasi tidak berjalan dengan baik atau pasangan juga mulai tidak tertarik untuk berbicara dan memulai percakapan, berarti ada yang tidak beres. Hal ini bisa terjadi karena pasangan Anda mulai merasa lelah dengan hubungan tersebut.

Secara emosional, Anda dan pasangan sudah tidak terhubung lagi karena keinginan untuk berkomunikasi tentang perasaan, pengalaman, dan pikiran yang berbeda sudah berkurang.

Mendengarkan cerita tentang pasangan membuat hubungan layak untuk ditunggu. Ini karena Anda merasa seolah-olah dianggap sebagai dia atau bagian dari dirinya karena dia menceritakan hal-hal kecil yang bahkan tidak diketahui orang lain. Namun, akan menjadi masalah jika pasangan Anda tidak memberikan respons.

Bagaimana tidak semangat dan antusias saat berbagi cerita tentang diri Anda. Bahkan pasangan Anda pun terkesan cuek atau sudah tidak tertarik lagi pada Anda. Ini tandanya pasanganmu sudah lelah dan tidak tertarik lagi mendengarkan ceritamu.

Hubungan tidak selalu mulus. Tentu saja akan ada konflik baik kecil maupun besar. Seringkali terlibat konflik dalam hubungan Anda dan pasangan.

Hal ini terjadi karena Anda dan pasangan diliputi perasaan dendam. Hingga menimbulkan kesalahpahaman di antara mereka. Ketika sulit menghadapi atau mengatasinya, hubungan ini akan menjadi membosankan. Bahkan Anda dan pasangan pun berpikir untuk mengakhiri hubungan ini.

Jika pasanganmu mencintaimu, dia akan mendukung apa yang kamu lakukan. Seperti mendukung impian, minat, tujuan, atau pertumbuhan pribadi Anda. Hal ini dilakukan karena pasangan ingin Anda mengejar apa yang Anda inginkan dan mendukung Anda untuk mencapainya.

Jika pasangan Anda tidak menunjukkan dukungan tersebut atau bahkan tidak peduli lagi, maka Anda perlu memahami bahwa ada yang salah dengan pasangan Anda.

Itu membuat pasangan Anda merasa lelah dalam hubungannya atau bahkan dengan Anda. Cobalah untuk memikirkannya dan berbicara dengan pasangan Anda dan temukan solusi terbaik untuk hubungan Anda.

Pasangan yang bosan terkadang sengaja tidak mengatakan yang sebenarnya tentang dirinya. Misalnya saat ditanya dimana dia sekarang atau bersama siapa. Dia akan menjawab dengan tidak jujur ​​dan mencoba berbohong kepada Anda.

Ini pertanda bahaya dalam suatu hubungan. Anda akan sering mencurigainya. Selain itu, jika pasangan Anda merasa bosan dengan hubungan ini, ia akan memberikan batasan. Sepertinya Anda tidak nyaman memegang dan memeriksa ponsel Anda.

Categories
Hiburan

3 Cara untuk Membangun Hubungan yang Lebih Bermakna

bachkim24h.com, Jakarta – Meski konsep makna hidup menarik, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa kepuasan dalam kehidupan sehari-hari bisa ditemukan melalui hubungan yang kita bangun dengan orang-orang terdekat.

Dalam penelitian terbaru bertajuk “Masalah interpersonal dan pengalaman makna hidup” yang diterbitkan pada Februari 2024 di Journal of Positive Psychology, ditemukan bahwa hidup lebih bermakna ketika seseorang merasa didukung, dihargai, dan dihargai oleh orang-orang yang disayanginya. . Cinta

Para peneliti telah mengidentifikasi tiga aspek utama perawatan diri: Kesadaran, yaitu perasaan diperhatikan dan diabaikan. Ketergantungan, yaitu pengetahuan bahwa orang lain bergantung pada kita dan dapat meminta bantuan. Yang penting, ini berarti masyarakat terlibat dalam kehidupan dan selalu siap memberikan dukungan saat dibutuhkan.

Devin Guthrie, psikolog sekaligus pemimpin penelitian, menjelaskan bahwa perhatian tidak sama dengan kepuasan saja tidak cukup untuk membangun hubungan.

Hubungan yang bermakna membutuhkan rasa saling menghormati satu sama lain, empati yang tulus, dan kemauan untuk mendukung dan berkorban.

Berikut tiga cara baik dan mudah membangun hubungan yang bisa berujung pada kehidupan bermakna, seperti dilansir Psychology Today, Kamis (13/6/2024).

 

Untuk memperkaya hidup Anda, keluarlah dari kebiasaan dan jelajahi tempat-tempat yang membuat Anda penasaran. Ngobrol dengan orang baru dengan minat yang sama. Penting juga untuk tidak mengasingkan diri dan tetap terbuka terhadap pengalaman baru.

Dengan menjelajahi lingkungan baru dengan pikiran terbuka, Anda dapat menemukan komunitas yang akan memberi nilai tambah pada hidup Anda. Kuncinya adalah menjaga beragam pengalaman dan minat, serta menunjukkan komitmen dengan mencari dan memberikan dukungan yang berarti.

 

Hubungan yang bahagia dan langgeng sering kali dikaitkan dengan situasi sulit, namun penting untuk keluar dari situasi tersebut dengan kekuatan dan ketekunan.

Untuk menjalin hubungan yang baik diperlukan hubungan yang baik, waktu dan tenaga. Menurut Devin, menjaga suatu hubungan juga bisa menyakitkan karena kedalaman hubungan seringkali membuat kita rentan terhadap pengkhianatan atau kekecewaan.

Penting untuk menerima rasa sakit ini dan melawan konflik dengan orang-orang terdekat Anda, daripada mencoba memperbaikinya. Rasa sakit adalah bagian dari kehidupan dan memainkan peran penting.

Menutup diri dari rasa sakit juga berarti menutup diri dari emosi positif lainnya, seperti cinta dan kebahagiaan, yang memberi makna pada hidup.

 

Penelitian telah mengkonfirmasi bahwa hidup sesuai diri sendiri, tanpa dipengaruhi oleh ekspektasi orang lain, dapat membuat Anda lebih bahagia dan sehat. Sebaliknya, berpikir berbeda dengan diri sendiri dan memperhatikan pikiran orang lain akan berdampak negatif pada otak.

Devin menekankan pentingnya keaslian dalam hubungan. Meski tidak semua orang akan sependapat dengan Anda, yang terpenting adalah menemukan orang yang menghargai Anda apa adanya, dan bersedia berbagi suka dan duka bersama.

Untuk membangun suatu hubungan, penting untuk menemukan tempat di mana Anda bisa menjadi diri sendiri. Misalnya, jika Anda menyukai olahraga, ikutilah kelas gym atau yoga. Jika Anda suka memasak atau membaca, temukan klub atau komunitas yang memiliki minat serupa.

Faktanya, fokuslah pada diri sejati yang akan menarik orang-orang yang benar-benar memahami dan menerima Anda.

 

Categories
Hiburan

4 Zodiak yang Memilih Split Bill Saat Kencan Pertama, Kamu Termasuk?

bachkim24h.com, Jakarta – Kencan pertama bisa menjadi perpaduan antara kebahagiaan dan kegugupan, terutama saat memutuskan siapa yang akan membayar tagihan.

Meskipun ada orang yang lebih menyukai peran gender tradisional, ada pula yang lebih menyukai pendekatan modern dalam etiket berkencan. 

Seperti beberapa zodiak berikut yang cenderung membagi tagihan di kencan pertama. Ingin tahu siapa mereka? Demikian dilansir The Signature Beauty Box pada Jumat (28/6/2024). 1. Aries

Individu Aries dikenal mandiri. Mereka menghargai kesetaraan dalam semua bidang kehidupan, termasuk hubungan.

Orang dengan zodiak ini lebih suka membagi tagihan pada kencan pertama karena sejalan dengan keyakinannya pada keadilan dan kewibawaan.

Mereka melihat pembagian biaya sebagai cara untuk membangun rasa saling menghormati dan kesetaraan dalam hubungan sejak awal. 2.Akuarius

Aquarius adalah sosok yang paling progresif dan berpikiran maju. Perwakilan dari tanda zodiak ini dikenal karena pendekatan mereka yang tidak konvensional terhadap hubungan. Mereka menghargai kesetaraan dan tidak terikat oleh norma kencan tradisional.

Mencerminkan keyakinan mereka pada kesamaan ide dan tanggung jawab, mereka lebih memilih RUU terpisah pada pertemuan pertama.

 

Gemini ahli dalam melihat kedua sisi situasi dan mengupayakan keseimbangan dalam semua bidang kehidupan, termasuk percintaan. Mereka menghargai komunikasi terbuka dan keadilan dalam hubungan. 

Orang dengan tanda zodiak ini cenderung memilih akun terpisah pada kencan pertama untuk menghindari potensi kecanggungan atau ketidakseimbangan. 

Mereka melihatnya sebagai cara praktis untuk memastikan kedua belah pihak memberikan kontribusi yang setara terhadap cerita.

 

Dilambangkan dengan Libra, Libra identik dengan harmoni dan keseimbangan. Mereka adalah diplomat alami yang mencari keadilan dalam semua interaksi. 

Libra lebih memilih tagihan terpisah pada kencan pertama karena mencerminkan keinginan mereka untuk kesetaraan dan keharmonisan dalam hubungan. Mereka percaya bahwa pembagian biaya menciptakan rasa kemitraan dan saling menghormati.

Categories
Hiburan

5 Cara Membangun Kepercayaan dalam Hubungan, Yuk Terapkan

bachkim24h.com, Jakarta – Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang sehat, berperan penting dalam membangun keintiman dan hubungan emosional. 

Baik itu hubungan cinta, persahabatan, atau kemitraan bisnis, membangun kepercayaan sangat penting untuk membangun rasa saling menghormati, komunikasi yang efektif, dan keberlanjutan jangka panjang.

Di dunia di mana hubungan menghadapi banyak tantangan, menguasai seni membangun dan menjaga kepercayaan sangatlah penting.

Nah, ketahuilah beberapa cara membangun kepercayaan dalam hubungan, seperti dilansir Times of India, Selasa (16/4/2024). 1. Meningkatkan rasa aman

Kepercayaan adalah fondasi hubungan yang aman dan kuat. Ketika Anda memercayai pasangan Anda, Anda memupuk lingkungan yang penuh kasih sayang di mana kerentanan diterima, memupuk keintiman dan hubungan emosional. 

Rasa aman ini memungkinkan kedua pasangan menghadapi tantangan dan kesuksesan hidup dengan keyakinan yang tak tergoyahkan, aman karena mengetahui dukungan satu sama lain.  2. Memfasilitasi komunikasi terbuka

Rasa saling percaya adalah dasar komunikasi yang terbuka dan jujur. Dengan mempercayai pasangan Anda, Anda menciptakan ruang di mana pikiran, perasaan, dan kekhawatiran dapat diungkapkan secara bebas tanpa rasa takut akan penilaian atau reaksi balik. 

Pertukaran yang transparan ini menumbuhkan pemahaman, empati, dan ikatan yang lebih dalam antar mitra.

 

Kepercayaan bertindak sebagai perekat yang mengikat pasangan melalui suka dan duka dalam hidup. Ketika Anda sepenuhnya memercayai pasangan Anda, Anda menciptakan ikatan berdasarkan rasa hormat, kesetiaan, dan kekaguman.

Ikatan ini adalah sumber ketahanan, memungkinkan Anda mengatasi badai dan menikmati kemenangan sebagai satu kesatuan. 4. Kembangkan kepuasan emosional

Hubungan berdasarkan kepercayaan menawarkan kepuasan emosional yang mendalam. Mengetahui bahwa pasangan Anda ada untuk Anda dalam suka dan duka akan menumbuhkan rasa memiliki dan keamanan emosional. 

Hubungan yang mendalam ini memupuk kebahagiaan, kepuasan, dan tujuan hidup bersama.

 

Pada akhirnya, memercayai pasangan Anda adalah investasi untuk kelanggengan hubungan Anda. Dengan membangun kepercayaan, Anda meletakkan dasar bagi sebuah hubungan yang akan bertahan dalam ujian waktu. 

Saat Anda menjalani hidup bersama, kepercayaan yang Anda bangun menjadi warisan yang Anda tinggalkan – sebuah bukti ketahanan dan kekuatan cinta abadi Anda.

 

Categories
Kesehatan

3 Hal yang Diinginkan Perempuan Saat Kencan, Salah Satunya Singkirkan Ponsel

bachkim24h.com, Jakarta – Menurut survei hubungan baru, 91% pria dan 94% wanita setuju bahwa berkencan menjadi semakin sulit dalam beberapa tahun terakhir.

Kabar mengejutkan datang dari aplikasi kencan Tinder, yang baru-baru ini melakukan survei terhadap 8.000 pria dan wanita berusia 18-34 tahun di AS, Inggris, Australia, dan Kanada.

Setelah bertahun-tahun berhubungan dan berkencan, responden mengatakan mereka ingin melakukannya.

Menurut survei, mayoritas orang lajang – 53% pria dan 68% wanita – menginginkan hubungan yang mendalam dan hubungan yang setara – 78% pria dan 84% wanita.

Tapi bagaimana menuju ke sana? Salah satu aspek yang paling terungkap dari penelitian ini adalah bahwa perempuan berbagi apa yang mereka cari dari calon pasangan. 3 hal yang diinginkan wanita dalam suatu hubungan

Untuk membantu pelamar yang kesulitan, Tinder telah mengungkapkan tiga hal yang harus dilakukan wanita saat berkencan.

1. “Pastikan teman kencanmu sampai di rumah dengan selamat.” 59% perempuan menganggap tingkat layanan ini terhormat (dibandingkan dengan 38% laki-laki).

2. “Saat kamu sendirian, letakkan ponselmu.” 55% wanita memilih untuk tidak menggunakan layar saat berkencan (dibandingkan dengan 34% pria)

3. “Puji dia dari hati.” 50% wanita mengacungkan jempolnya (35% pria).

“Ya, keterbukaan masih dihargai berdasarkan usia dan jenis kelamin, tapi apa yang kami lihat adalah ide dan tindakan yang menentang berpura-pura bersikap baik tampaknya sedang meningkat,” kata laporan Tinder.

“Lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan konektivitas, tapi sekarang, selama semua orang bisa memiliki pemahaman yang sama, baik secara halus maupun santai,” tulisnya.

“Masyarakat saat ini ingin menggali lebih dalam, mendiskusikan isu-isu penting mereka, mendiskusikan tujuan mereka dan berkomunikasi secara bermakna.” 

 

 

Laporan ini muncul ketika Gen Z meninggalkan aplikasi kencan dan memilih game klasik.

Peralihan dari cinta ke kehidupan nyata terjadi ketika para lajang mengeluh tentang kebosanan dan kebosanan aplikasi.

Namun masalahnya bukan pada aplikasinya, melainkan cara pembuatnya menggunakannya.

Paul Brunson, pakar hubungan global Tinder, menyarankan mereka yang mencari cinta untuk fokus pada rasa hormat dan komunikasi, baik saat online maupun offline.

 

Berikut lima tip Tinder untuk kencan yang nyata, penuh hormat, dan jujur.

Tips Kencan Bendera Hijau Gaya Tinder:

1.) Rasa Hormat: Amati bagaimana mereka memperlakukan dan berinteraksi dengan orang lain, mulai dari kencan IRL dan seterusnya. Dari pesan teks yang mereka kirimkan hingga cara mereka memperlakukan ibu mereka, terdapat banyak rasa hormat.

2.) Hadirkan diri Anda yang sebenarnya: Bersikaplah nyata sejak awal. Cari tahu apa yang membuat mereka tergerak (apa yang membuat mereka istimewa) dengan profil kencan mereka yang terverifikasi foto. Cari tahu apa yang membuat orang ini berbeda.

3.) Dua telinga, satu mulut : Menumbuhkan komunikasi berarti berbagi komunikasi. Amati secara visual seberapa banyak mereka mendengarkan dan meluangkan waktu untuk mengenal Anda, bukan sekadar ‘mikrofon’ kepada mereka.

4.) Siapa Anda Sebenarnya: Ada banyak hal yang perlu dibicarakan ketika meletakkan kartu Anda di atas meja dan sebaliknya. Mulai dari tujuan hidup dan pengaturan keuangan hingga lingkaran pertemanan Anda – dapatkah Anda menjelaskan dengan jelas posisi mereka dalam hidup dan, yang paling penting, apakah mereka selaras dengan aspirasi Anda?

5.) Naluri Anda tidak pernah berbohong: Yang terpenting, berkencan bergantung pada satu hal – naluri Anda. Tidak ada “Bendera Hijau” yang dapat menghapusnya. Jika tidak berhasil, maka tidak akan berhasil. Silakan dan lanjutkan perjalanan kencan Anda.

Categories
Kesehatan

Selain Beri Kepuasan Seks, Fungsi Orgasme Juga untuk Eratkan Hubungan Pasangan

bachkim24h.com, Jakarta – Orgasme bukan sekedar untuk kesenangan atau reproduksi. Penelitian menegaskan bahwa orgasme secara biologis dirancang untuk memperkuat hubungan jangka panjang antara pasangan seksual.

Para ilmuwan di Universitas Texas di Austin telah menggunakan teknologi inovatif untuk mempelajari aktivitas otak tikus lapangan, hewan pengerat kecil monogami, selama dan setelah orgasme.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh profesor biologi Stephen Phelps, menemukan bahwa hewan-hewan tersebut “mengalami ledakan aktivitas otak [pertengahan dan pasca-puncak] yang tersebar di 68 wilayah otak yang berbeda, sehingga membentuk tujuh sirkuit otak.”

Beberapa wilayah otak ini diketahui membentuk atau memperkuat ikatan, sehingga menunjukkan bahwa orgasme bukan hanya untuk kesenangan atau prokreasi, tulis New York Post.

Para ahli mengklaim bahwa otak manusia dapat mengalami aktivitas neurologis serupa selama orgasme yang kuat.

“Data otak dan perilaku menunjukkan bahwa kedua jenis kelamin dapat mengalami respons seperti orgasme, dan ‘orgasme’ ini berhubungan dengan pembentukan ikatan,” kata Phelps. “Jika ini benar, berarti, seperti yang telah lama diyakini manusia, orgasme mungkin merupakan cara untuk meningkatkan kualitas seks.”

Penelitian inovatif ini dipublikasikan secara online di jurnal eLife.

Meskipun otak pria dan wanita memiliki struktur yang berbeda, Phelps dan timnya menemukan aktivitas neurologis yang “hampir identik” antara kedua jenis kelamin tikus padang rumput saat kawin.

“Itu adalah sebuah kejutan,” kata Phelps. “Hormon seks seperti testosteron, estrogen, dan progesteron penting untuk perilaku seksual, agresif, dan sebagai orang tua, sehingga hipotesis yang berlaku adalah aktivitas otak selama kawin dan berikatan juga berbeda antara kedua jenis kelamin.”

Meskipun para peneliti tidak dapat memastikan apakah tikus betina mengalami orgasme, mereka melihat peningkatan aktivitas otak ketika tikus jantan mencapai klimaks.

Aktivitas neurologis serupa antara pria dan wanita menunjukkan bahwa orgasme (atau setidaknya orgasme pada tikus jantan) memperkuat ikatan antar pasangan.

Menurut peneliti UT Austin, otak manusia mengalami aktivitas serupa saat orgasme.

Para peneliti menganalisis otak lebih dari 200 tikus lapangan, memilih hewan tersebut karena mereka adalah spesies monogami yang unik.

Tikus membentuk ikatan berpasangan dengan cepat, sering kali melakukan hubungan intim dalam 30 menit pertama setelah pertemuan. Mereka kemudian tetap monogami dan sering berhubungan seks.

Sepasang tikus akan saling menjaga, menghibur satu sama lain di saat stres, dan melindungi keturunan serta wilayah mereka bersama.

Categories
Kesehatan

Kenali Yellow Flag dalam Hubungan, Peringatan Tanda Bahaya bagi Pasangan

bachkim24h.com, Jakarta – Bendera kuning dalam suatu hubungan menandakan perilaku yang perlu mendapat perhatian, karena bisa jadi pertanda adanya masalah. Bendera kuning bersifat subjektif dan berarti bahwa apa yang dianggap tidak penting oleh seseorang mungkin sangat penting bagi orang lain, dan bendera ini memperingatkan orang untuk berhati-hati dalam menjalin hubungan.

“Bendera kuning tidak serta merta merusak suatu hubungan atau menjadi masalah besar, namun sering kali merupakan tanda peringatan bahwa suatu perilaku atau karakteristik bisa menjadi masalah yang lebih besar. Setidaknya, penting untuk mengakui hal itu lebih lanjut,” jelas Jillian Amodio. . LMSW, pendiri Mothers for Mental Health, Verywell Mind melaporkan pada Jumat, 22 Maret 2024. terlalu bergantung pada pasangannya

Laura Wasser, pakar hukum keluarga dan direktur Divorce Evolution di Divorce.com, mengatakan, “Jika seseorang terlalu bergantung pada pasangannya, itu bisa menjadi tanda bahaya dalam hubungan. Ini bisa menyebabkan ketegangan yang tidak semestinya. Tekanan..” Dia tidak mau berkompromi

Hal ini juga menjadi masalah jika Anda adalah tipe orang yang selalu mengalah.

“Jika salah satu mitra tidak mau berkompromi dalam isu-isu penting, hal itu bisa menjadi tanda bahaya. Hubungan yang sehat mengharuskan kedua mitra untuk mendengarkan dan bekerja sama untuk menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak,” kata Pia Johnson, LMSW dan pemilik Transformation Consulting . LAYANAN TERBATAS. tidak menghormatimu

Jika pasangan Anda selalu terlambat, membuat Anda menunggu, atau tidak mengikuti aturan pribadi yang Anda tetapkan, itu menunjukkan kurangnya perhatian dan kepedulian dari pasangan Anda. Tidak buka

“Jika pasangan Anda menyimpan rahasia, itu bisa menjadi tanda bahaya bahwa masalah kepercayaan atau hubungan perlu ditangani,” kata Wasser.

Bendera kuning tidak selalu berarti buruk. Mengidentifikasi masalah atau kekhawatiran dan kemudian mengomunikasikannya dengan tepat memberikan peluang bagi hubungan yang sehat.

Kunci penyelesaian masalah yang memadai adalah menyadari kekhawatiran Anda dan bagaimana pasangan Anda meresponsnya. Jika rasa khawatir membantu menjaga hubungan Anda tetap sehat dan kuat, itu adalah hal yang baik.

Begitu Anda mengenali tanda kuning pasangan Anda, cobalah mendekati pasangan Anda dengan pengertian dan empati. Ini adalah cara yang bagus untuk memulai. Mungkin sudut pandang mereka akan membantu Anda mempelajari cara menghadapinya.

“Bicaralah. Gunakan pernyataan “saya” untuk menghindari bahasa yang menuduh. Pahami perbedaan antara manfaat dan masalah. Pahami perspektif masing-masing dan lihat perubahan apa yang dapat Anda lakukan dan keputusan apa yang dapat Anda sepakati untuk mengambil keputusan mengenai hal ini. Sebaiknya hubungan berlanjut?“Melanjutkan atau tidak,” saran Amodio.

Saat memberi pasangan Anda waktu dan ruang untuk bekerja, Anda harus sangat jelas mengenai batasan Anda. Biarkan mereka tahu apa yang salah dalam hubungan tersebut. Jika Anda tidak dapat menemukan solusinya, Anda dapat berkonsultasi dengan terapis atau konselor, karena hal ini terbukti membantu pasangan memiliki hubungan yang lebih baik.

Meskipun tanda kuning dalam suatu hubungan berarti Anda dapat melanjutkan dengan hati-hati, tanda bahaya ini berarti ada masalah serius yang perlu ditangani. Jika masalah bendera kuning tidak pernah ditangani atau diselesaikan, hal ini dapat menjadi masalah bendera merah.

“Bendera merah adalah tanda peringatan penting bahwa ada masalah atau perilaku serius yang dapat merusak hubungan dan merusak kesepakatan. Bendera merah sering kali memerlukan tindakan segera untuk menyelesaikannya,” kata Johnson.

“Contoh tanda bahaya dapat mencakup pelecehan emosional atau fisik, ketidakjujuran atau kebohongan yang terus-menerus, rasa tidak hormat atau penghinaan terhadap pasangan, keengganan untuk berkompromi, atau perselingkuhan,” kata Johnson.

Categories
Kesehatan

Awas, 1 Hal Ini Tanda Hubungan di Ujung Tanduk, Bisa Berakhir dengan Perpisahan

bachkim24h.com, Jakarta – Jika hubungan Anda di ambang putus, mungkin ini saatnya untuk istirahat.

Pelatih pasangan Debbie Rivers mengatakan kepada Daily Mail bahwa penghinaan adalah “prediktor terbesar bahwa Anda dan pasangan akan putus atau bercerai.”

Penghinaan ditandai dengan perasaan rendah diri, dan diwujudkan dalam bentuk ejekan, perasaan superioritas, hinaan, ketampanan, atau lelucon terhadap pasangan.

“Ada perasaan bahwa mereka memandang rendah Anda – rasa superioritas.” Sulit untuk menyelesaikan masalah jika pasangan Anda mendapat ide/pesan bahwa Anda sudah muak,” jelas pakar asal Perth, Australia, seperti dilansir New York Post.

“Ini biasanya terjadi ketika masih ada kebencian dan masalah yang belum terselesaikan dalam hubungan. Ini adalah pikiran negatif yang terus-menerus tentang pasangan Anda,” tambahnya. Waspadai hinaan.

The Gottman Institute, sebuah lembaga penelitian hubungan terkenal, mengatakan penghinaan adalah “perilaku negatif yang paling merusak dalam hubungan.”

Menurut lembaga tersebut, rasa malu dipicu oleh pikiran negatif yang menumpuk terhadap pasangan. Penghinaan hanya akan memicu lebih banyak konflik dalam hubungan dan mungkin berujung pada perpisahan.

“Penghinaan disebabkan oleh pikiran negatif yang membara dalam waktu lama terhadap pasangan, dan ini muncul dalam bentuk serangan terhadap perasaan terhadap diri sendiri. “Tidak dapat dihindari, penghinaan akan menyebabkan lebih banyak konflik—terutama bentuk konflik yang berbahaya dan destruktif—daripada rekonsiliasi,” jelas Gottman Institute dalam sebuah postingan blog tentang topik tersebut.

“Hampir mustahil untuk menyelesaikan masalah ketika pasangan Anda mempunyai kesan bahwa Anda membuatnya jijik dan bahwa Anda bersikap baik dan bertindak seperti atasannya,” kata Dr. John dan Julie Gottman.

The Gottman Institute memberikan contoh pandangan tidak sehat tentang perasaan pasangan yang lebih akurat dan menunjukkan rasa jijik terhadap pasangan yang berjuang dengan penundaan:

“Begini, aku belajar cara mengetahui waktu ketika aku berumur lima tahun. Kapan kamu akan belajar?”

Cara yang lebih baik untuk menyampaikan pesan ini kepada mereka adalah sebagai berikut:

“Sangat penting bagi saya untuk datang tepat waktu.” Bisakah kamu membantuku dengan itu?”

Penangkal rasa jijik adalah “membangun budaya menyukai dan mengagumi satu sama lain,” jelas Gottman Institute.

Ini adalah praktik yang melibatkan upaya sengaja untuk melakukan hal-hal kecil yang positif untuk pasangan Anda setiap hari.