bachkim24h.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) atau Hong Kong telah menunjukkan komitmen kuat melalui pengembangan talenta dan sumber daya manusia (SDM) selama lima tahun kepemimpinan BUMN oleh Menteri Eric Thohir. Ajeeb Al Hakim, Executive Vice President (EVP), Sekretaris Perusahaan, Hutama Karya, mengatakan Hong Kong fokus pada pengembangan kapabilitas dan kapabilitas SDM, talenta perempuan, talenta milenial, keberagaman, dan tempat kerja yang saling menghormati.
Inisiatif ini sejalan dengan kebijakan Kementerian BUMN untuk mendorong peningkatan personel yang berkualitas untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan, kata Ajib dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (09/03/2024).
Ajeeb mengatakan pengembangan sumber daya manusia secara komprehensif menjadi prioritas manajemen dalam menjawab tantangan industri konstruksi yang semakin kompleks dan kompetitif. Ajeeb mengatakan, perusahaan fokus pada berbagai aspek pengembangan talenta seperti pengembangan kompetensi dan kapabilitas karyawan melalui program beasiswa karyawan, pemberdayaan talenta perempuan dan milenial, merangkul prinsip keberagaman dan menciptakan lingkungan kerja yang saling menghormati dengan nilai inti : Aklak.
Ajeeb mengatakan transformasi mulai terlihat seperti peningkatan jumlah mahasiswa pascasarjana, yang meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2019, yang disebabkan oleh kontribusi hibah dari perusahaan. Pada periode yang sama, jumlah pegawai perempuan juga meningkat tajam: lebih dari 50 persen dibandingkan tahun 2019.
“Peningkatan data tersebut merupakan akumulasi dari pegawai tetap dan kontrak Hutama Karya,” kata Ajib.
Ajeeb melanjutkan, salah satu upaya khusus Khutama Karya adalah program Srikandi Khutama Karya, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendorong lebih banyak perempuan untuk menduduki posisi strategis di perusahaan. Saat ini, perempuan bertalenta menduduki berbagai posisi strategis mulai dari level BOD-2 (20 persen) hingga level BOD-1 di perusahaan induk dan anak perusahaan (7,5 persen), dan posisi Chief Risk Officer di Hutama Karya diisi oleh perempuan.
Dalam hal keberagaman, Hutama Karya telah menerapkan kebijakan Diversity, Equity and Inclusion (DEI) yang memastikan bahwa setiap karyawan, tanpa memandang gender, latar belakang budaya atau identitas lainnya, memiliki akses yang sama terhadap peluang pengembangan karir.
Selain itu, Hutama Karya juga memberikan penekanan khusus pada pengembangan kompetensi dan kemampuan pegawai melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. “Berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan adalah bagian dari strategi kami untuk memastikan karyawan kami memiliki keterampilan yang mereka perlukan untuk bersaing dalam industri yang terus berkembang,” lanjut Ajeeb.
Adhib mengatakan perusahaan juga terlibat dalam program sertifikasi profesional dan kemitraan dengan lembaga pendidikan terkemuka untuk memberikan kesempatan pelatihan yang lebih baik kepada karyawan. Dengan cara ini, perusahaan tidak hanya meningkatkan kemampuan individu, namun juga memperkuat kekuatan organisasi kolektif untuk menghadapi tantangan masa depan.
Ajeeb menegaskan, nilai-nilai moral menjadi pedoman dalam seluruh aktivitas bisnis, termasuk menjaga integritas dan kehormatan di lingkungan kerja. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, Hutama Karya memastikan setiap pegawai berperilaku profesional dan bertanggung jawab, serta mendukung terciptanya budaya kerja yang beretika.
“Hutama Karya berkomitmen untuk meningkatkan inklusivitas di tempat kerja, termasuk mempertimbangkan dan menghormati kebutuhan karyawan penyandang disabilitas,” lanjut Ajeeb.
Ajeeb mengatakan perusahaan terus berupaya menyediakan lingkungan dan lingkungan kerja yang ramah disabilitas, serta kesempatan berkarir yang setara bagi semua orang, apapun disabilitasnya. Ajeeb mengatakan: “Khutama Karya berkomitmen untuk mengembangkan strategi SDM yang inovatif untuk masa depan dengan menetapkan sejumlah tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
“Tujuan tersebut antara lain meningkatkan keterwakilan perempuan dalam posisi kepemimpinan hingga persentase tertentu, serta meningkatkan jumlah jam pelatihan,” kata Ajeeb.
Selain itu, Hutama Karya berkomitmen menyelaraskan inisiatif ini dengan tujuan bisnis jangka panjang. Hal ini memastikan bahwa semua program mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.
“Transformasi SDM yang kami terapkan merupakan investasi jangka panjang untuk memastikan Hutama Karya tetap menjadi pemimpin di industri konstruksi dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” kata Ajib.