Categories
Kesehatan

Makan Daging Kurban Berlebihan Saat Idul Adha? Ini Saran Ahli Gizi

bachkim24h.com, JAKARTA — Masyarakat diimbau untuk terus mengonsumsi buah dan sayur untuk mengatasi kemungkinan asupan lemak tinggi dengan mengonsumsi daging. Fitri Hudayani, ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta, mengatakan dampak negatif terlalu banyak mengonsumsi daging kambing dan sapi adalah obesitas, peningkatan kadar kolesterol darah, dan tekanan darah tinggi.

Ia menjelaskan, makan daging ada aturannya, misalnya seminggu hanya dua hingga tiga porsi. Sebaliknya jika ingin menyimpan daging untuk digunakan nanti, bisa disimpan pada suhu lima hingga minus 10 derajat Celcius.

“Jadi dagingnya tidak perlu habis sekarang. Ini mencegah konsumsi berlebihan,” ujarnya, Selasa (18/6/2024).

Ia mengatakan, yang perlu diperhatikan dalam mengolah daging harus digunakan dengan benar agar mendapatkan manfaat kesehatan bagi tubuh, karena merupakan sumber energi, protein, dan lemak. Daging kurban sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh jika diolah dengan baik, karena dapat mencegah bakteri yang ada pada daging atau akibat proses penyembelihan atau proses pencucian.

Categories
Kesehatan

Glaukoma si Pencuri Penglihatan, Apa Dapat Disembuhkan?

bachkim24h.com, Jakarta Hipertensi dan diabetes menjadi alasan utama seseorang berisiko terkena glaukoma.

Menurut dokter mata KMN EyeCare Marija Magdalena Purba, glaukoma merupakan penyebab kehilangan penglihatan terbanyak kedua setelah katarak. Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang merusak saraf optik dan diketahui menjadi penyebab utama kebutaan pada orang yang berusia di atas 60 tahun.

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan peluang seseorang terkena glaukoma. Meski siapa pun bisa terkena glaukoma, ada kelompok orang tertentu yang berisiko lebih tinggi, antara lain: penderita diabetes, pasien hipertensi di atas 40 tahun; anggota keluarga penderita glaukoma asal Asia dan Afrika; tekanan mata yang tinggi; miopia (miopia); cedera mata Penggunaan obat steroid jangka panjang Kornea tipis di bagian tengah Penipisan saraf optik.

“Penting untuk diingat bahwa meskipun faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena glaukoma, penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk mereka yang tidak memiliki faktor risiko tersebut,” kata Maria dalam siaran pers yang dikutip Selasa (23/7). 2024).

Ia menambahkan, pemeriksaan mata secara rutin dan konsultasi dengan dokter mata sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan glaukoma. Semakin dini glaukoma terdeteksi, semakin besar kemungkinan mencegah kerusakan penglihatan permanen.

Sayangnya, kerusakan akibat glaukoma tidak dapat diperbaiki dan tidak dapat diperbaiki.

“Anda dapat memilih pengobatan dan pembedahan glaukoma untuk membantu menghentikan kerusakan lebih lanjut.”

Pelayanan glaukoma harus didukung oleh dokter mata yang berpengalaman, dan pengobatan serta pengendalian glaukoma harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.

Pemeriksaan mata penting dilakukan karena glaukoma sering kali menyerang penglihatan tanpa gejala pada tahap awal.

“Sehingga bisa terbengkalai dan menyebabkan kerusakan mata permanen.”

Berdasarkan data yang dihimpun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2010, setidaknya 3,2 juta orang mengalami gangguan penglihatan akibat glaukoma.

Maria menjelaskan, glaukoma disebabkan oleh kelebihan cairan pada bola mata. Hal ini meningkatkan tekanan pada bola mata sehingga merusak saraf optik mata.

Saraf optik bertugas mengirimkan sinyal dari mata ke otak, dan jika rusak dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

Mata menghasilkan aqueous humor (cairan berair) dan mengalir melalui area yang disebut sudut drainase, sehingga menjaga kestabilan tekanan di bola mata. Peningkatan tekanan cairan pada bola mata disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara jumlah cairan mata yang diproduksi dan jumlah yang dikeluarkan.

Jika sudut drainase tidak berfungsi dengan baik, cairan mata akan menumpuk dan tekanan di dalam mata terus meningkat. Seiring waktu, situasi seperti itu merusak saraf optik.

Maria menambahkan, saraf optik terdiri dari lebih dari satu juta serabut saraf kecil. Mirip dengan kabel listrik yang terdiri dari banyak kabel kecil, ketika serabut saraf ini mati, titik buta akan tercipta pada penglihatan Anda, menyebabkan bidang penglihatan berkurang.

Seseorang mungkin tidak menyadari titik buta ini sampai sebagian besar serabut saraf optik mati, sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan lebih lanjut.

Tekanan mata normal tidak boleh lebih dari 20 mmHg, namun penderita glaukoma bisa memiliki tekanan lebih tinggi dari angka tersebut. Hipertensi dan diabetes menjadi alasan utama mengapa seseorang berisiko terkena glaukoma.

Categories
Kesehatan

Orang Asia Rentan Kena Hipertensi, Ini Alasannya

bachkim24h.com, Jakarta – Orang Asia lebih rentan terkena hipertensi dibandingkan ras lain di dunia. Ketua Ikatan Dokter Hipertensi Indonesia, Dr. Eka Harmeyvati, Sp.S. mengatakan itu ada hubungannya dengan gen.

“Orang Asia punya gen yang sensitif terhadap garam. Dibandingkan orang Eropa (manusia), itu faktor risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi, berbeda dengan ras bule,” kata Eka di Jakarta, Jumat, dilansir ANTARA.

Faktor genetik orang Asia cenderung sensitif terhadap garam, kata Eka, karena disebabkan oleh budaya pola makan yang sudah lama ada dan tidak lepas dari makanan yang rasanya asin. Ia mencontohkan masyarakat Jepang, Korea, dan China lebih menyukai makanan fermentasi seperti stinky tofu, kimchi, dan natto.

Sedangkan makanan populer di Indonesia identik dengan rasa asin, seperti sambal, sambal, ikan asin, serta makanan ringan dan makanan beku yang banyak dijual di supermarket.

Garam menyebabkan resistensi cairan sehingga volume darah meningkat yang berarti tekanan darah tinggi, ujarnya.

Berdasarkan survei kesehatan dasar (Riskesdo) Kementerian Kesehatan yang diterbitkan pada tahun 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1 persen.

Data rumah sakit menunjukkan banyak pasien hipertensi yang mengalami komplikasi seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, bahkan cuci darah. Kondisi ini didiagnosis pada usia yang jauh lebih muda. 

 

Eka mengatakan, sebelumnya faktor risiko hipertensi terutama ditemukan pada pasien berusia 55 tahun ke atas, namun kini trennya mengarah pada usia 30-40 tahun. Tren ini juga berlaku di lingkungan global.

“Ini adalah fenomena genetik, dan tidak ada yang dapat Anda lakukan mengenai genetika. “Orang Asia secara genetik lebih sensitif terhadap garam,” ujarnya.

Menyikapi situasi tersebut, Eka menyarankan agar masyarakat tidak mengonsumsi garam lebih dari lima gram per hari atau setara dengan satu sendok teh per orang per hari. Dibandingkan membeli makanan siap saji, lebih baik menyiapkan lauk pauk di rumah karena takaran bumbunya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang, ujarnya.

 

Mengonsumsi daun seledri dan mentimun dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Sementara soal minuman, ia menyarankan agar penderita hipertensi memperbanyak konsumsi air putih.

Penderita hipertensi tidak disarankan untuk minum banyak kopi, terutama bagi penderita hipertensi berat. Kalaupun ingin minum kopi, pasien bisa memilih kopi hitam yang lebih sehat dan baik untuk tubuh, ujarnya.

Categories
Kesehatan

Hipertensi yang Tak Diatasi Bisa Sebabkan Kerusakan Organ dan Saraf

bachkim24h.com, Batavia Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat merusak organ dan saraf tubuh bertahun-tahun sebelum gejala lainnya muncul. 

“Tanpa jiwa, hipertensi dapat merusak organ tubuh selama bertahun-tahun sebelum gejalanya muncul. “Jika tidak ditangani, hipertensi dapat menyebabkan kecacatan,” kata dokter spesialis saraf Eka Harmeiwaty.

Ketika kualitas organ tubuh menurun, maka kualitas hidup pasien pun menurun; Orang yang menderita hipertensi dan sangat kompleks mungkin menderita gangguan kognitif bahkan demensia. Penyebabnya adalah rusaknya endotel pada pembuluh darah akibat berkurangnya aliran darah, sehingga suplai oksigen dan nutrisi tidak mencukupi serta neurotransmitter berkurang sehingga merusak sel-sel saraf.

 Hipertensi juga dapat menyebabkan kematian akibat kerusakan organ akhir seperti otak, jantung, dan ginjal. 

“Pasien stroke berisiko terkena demensia, yang dikenal sebagai demensia vaskular.” Selain dampak langsung pada sistem saraf, hipertensi juga bisa terjadi karena komplikasi hipertensi pada organ lain yang terjadi lebih dulu, seperti fibrilasi atrium, infark miokard, dan gagal jantung, ujarnya. 

Namun dari segi dampak kerusakan sistem saraf, dokter yang bekerja di RS Harapan Kita, hipertensi dapat menyebabkan serangan iskemik (TIA) atau stroke ringan dapat terjadi karena gangguan aliran darah ke sistem saraf dalam jangka pendek. otak karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah.

Menurut beberapa penelitian, hipertensi ditemukan pada 60-70 persen kasus stroke. Hipertensi akan menyebabkan kerusakan pada endotel dinding pembuluh darah yang akan memulai proses aterosklerosis, ujarnya, mengutip Antara.

 

Menurut dia, dinding pembuluh darah rusak dan lebih rentan terhadap adhesi partikel dan pembentukan trombosit, tidak stabil dan sewaktu-waktu bisa lepas dari atas. Hingga menyumbat pembuluh darah vena yang menutup lumen pembuluh darah. 

Kedua kondisi tersebut akan terjadi pada gangguan aliran darah di otak dan stroke iskemik. Selain menyebabkan terhambatnya aliran darah, hipertensi juga menyebabkan darah di otak, lipohialonosis pada arteri kecil sehingga menyebabkan penipisan dan pecah, ujarnya. . 

Eka berpesan agar masyarakat menyampaikan tekanan darahnya sesuai target yang telah ditentukan. Kemudian, pengendalian variasi darah 24 jam ditingkatkan, terutama di pagi hari, dengan mendorong intervensi kehidupan dan medis. 

Oleh karena itu, jika terjadi stroke harus segera dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai. Pada kasus stroke iskemik, trombolisis intravena (IVT) akan dilakukan dalam waktu empat jam tiga puluh menit setelah masa emas pengobatan. 

Tetapi pada pendarahan kecil perlu dilakukan tindakan konservatif, dan pada pendarahan tangan yang besar perlu dilakukan penarikan darah. Eka menjelaskan, jika diperlukan, pasien harus mendapat drainase (VP shunt). 

“Pasien hipertensi yang mengalami gangguan kognitif dan demensia sebaiknya mendapat terapi khusus dan juga berbagai latihan, dengan tujuan memperlambat penurunan fungsi dan meningkatkan kualitas hidup,” kata Eka.

 

Categories
Kesehatan

BPOM Terbitkan Peraturan Label Bahaya BPA pada Galon Guna Ulang

bachkim24h.com, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan perubahan aturan mengenai pelabelan pangan olahan berdasarkan penilaian risiko bisphenol A (BPA) pada air minum dalam kemasan. Dalam aturan terbarunya, BPOM harus mencantumkan potensi bahaya BPA pada air minum dalam kemasan yang menggunakan kemasan polikarbonat, bahan yang biasa digunakan pada galon yang dapat digunakan kembali.

Perlu diingat bahwa paparan BPA dapat berasal dari banyak sumber plastik, salah satu yang paling signifikan dalam hal volume dan risiko adalah dari galon air minum yang digunakan kembali. Sebelumnya, BPOM menyatakan galon polikarbonat paling banyak digunakan masyarakat yakni mencapai 96 persen dari total galon air minum bermerek.

Dari data pemeriksaan BPOM di fasilitas manufaktur tahun 2021-2022, kadar BPA yang bermigrasi ke air minum di atas 0,6 ppm terus meningkat menjadi 4,58 persen. Demikian pula hasil uji migrasi BPA berkisar antara 0,05 hingga 0,6 ppm, terus meningkat hingga 41,56 persen.

Untuk melindungi masyarakat dari risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan BPA, BPOM pada akhirnya akan mewajibkan pemberian label bahaya BPA pada air minum dalam kemasan polikarbonat, yang telah lama menjadi berita utama mengenai potensi risiko kesehatan yang ditimbulkannya. Banyak negara besar di dunia telah melarang penggunaan BPA. , seperti Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Tiongkok, Malaysia, dan Filipina.

Paparan BPA, terutama dalam jangka panjang, dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang serius, mulai dari gangguan hormon hingga kanker.

“BPA dikenal sebagai pengganggu endokrin, atau senyawa yang mengganggu fungsi normal sistem endokrin tubuh,” kata Prof. Universitas Airlanga, Dekan Fakultas Farmasi. ujar Junaidi Khotib, SSI, Apt, MK, PhD.

Sistem endokrin sendiri merupakan jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon yang mengontrol banyak fungsi penting dalam tubuh. Salah satunya berkaitan dengan proses fisiologis seperti pertumbuhan, metabolisme dan reproduksi.

 

Ketika masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman dalam wadah plastik, BPA akan meniru hormon alami dan menggantikan hormon tersebut pada reseptor di berbagai organ, imbuh Junaidi. Akibatnya terjadi gangguan hormonal di dalam tubuh. 

Gangguan hormonal mempengaruhi pertumbuhan dan pubertas serta kesuburan. Faktanya, banyak referensi ilmiah yang menyatakan bahwa kondisi ini dapat memicu munculnya sel-sel abnormal pada tubuh, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan hipertensi.

 

Dalam peraturan BPOM no. 6 Tahun 2024 juncto perubahan kedua atas peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, terdapat dua pasal tambahan terkait pelabelan risiko BPA pada kemasan AMDK, yaitu 48a dan 61a, dengan perubahan jangka waktu empat tahun yang harus dilakukan penyesuaian oleh produsen.

 

Pasal 48A berbunyi: “Keterangan tentang cara penyimpanan sebagaimana dimaksud pada ayat pertama Pasal 48 pada label air minum dalam kemasan harus memuat ‘Simpan di tempat yang bersih dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung dan benda-benda yang berbau menyengat.’ menyertakan kata-katanya

 

Sementara itu, Pasal 61A menyatakan: “Air minum dalam kemasan yang menggunakan kemasan plastik polikarbonat wajib mencantumkan pada labelnya tulisan ‘Dalam keadaan tertentu, kemasan polikarbonat dapat melepaskan BPA ke dalam air minum dalam kemasan’.”

Junaidi menilai peraturan tersebut merupakan langkah pemerintah untuk meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat dan edukasi tentang bahaya BPA. Selain itu, hal ini juga merupakan wujud dukungan masyarakat BPOM sebagai konsumen AMDK.

“Sistem endokrinnya terganggu, dampaknya tidak langsung terasa. Tapi berbahaya dalam jangka panjang,” ujarnya.

Categories
Kesehatan

6 Cara Alami Turunkan Tekanan Darah Tinggi

bachkim24h.com, Jakarta – Ada beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Misalnya dengan rutin berolahraga, mengontrol berat badan, dan mengubah pola makan.

Tekanan darah tinggi mempengaruhi sekitar 1 miliar orang dewasa di seluruh dunia.

Jika dibiarkan, tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan tekanan darah secara alami, meski tanpa obat.

Berikut 6 cara alami melawan tekanan darah tinggi, Medical News Today. 1. Jalan kaki dan olahraga teratur

Olahraga adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Olahraga teratur memperkuat jantung dan membuatnya memompa lebih efisien, sehingga mengurangi tekanan pada arteri.

Faktanya, olahraga ringan selama 150 menit seminggu, seperti jalan kaki, atau olahraga berat selama 75 menit seminggu, seperti lari, dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak berolahraga dapat menurunkan tekanan darah lebih lanjut.

Jalan kaki 30 menit sehari saja sudah bisa membantu menurunkan tekanan darah. Lebih banyak olahraga dapat membantu menguranginya lebih banyak lagi. 2. Kurangi asupan natrium Anda

Konsumsi garam tinggi di seluruh dunia. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya konsumsi makanan olahan dan makanan siap saji.

Banyak penelitian yang mengaitkan asupan garam tinggi dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, termasuk stroke.

Namun penelitian lain menunjukkan bahwa hubungan antara natrium dan tekanan darah tinggi masih kurang jelas.

Salah satu alasannya mungkin karena perbedaan genetik dalam cara orang memproses natrium. Sekitar setengah dari penderita tekanan darah tinggi dan sekitar seperempat penderita tekanan darah tinggi tampaknya memiliki kepekaan terhadap garam.

Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, ada baiknya mengurangi asupan natrium untuk melihat apakah ada bedanya. Gantikan makanan olahan dengan bahan-bahan segar dan coba bumbui dengan bumbu dan rempah-rempah, bukan garam.

Kebanyakan pedoman untuk menurunkan tekanan darah merekomendasikan pengurangan asupan natrium. Namun, rekomendasi tersebut mungkin paling masuk akal bagi orang yang sensitif terhadap garam.

Kalium adalah mineral penting yang membantu tubuh Anda membuang natrium dan menurunkan tekanan darah.

Pola makan modern meningkatkan asupan natrium dan menurunkan asupan kalium pada banyak orang.

Berfokuslah untuk mengurangi makan makanan olahan dan lebih banyak makanan segar dan utuh untuk mencapai keseimbangan potasium dan natrium yang baik dalam makanan Anda.

Makanan yang sangat tinggi kalium antara lain: sayuran, terutama sayuran berdaun hijau, tomat, kentang, dan ubi jalar, buah-buahan termasuk melon, pisang, alpukat, jeruk, dan aprikot, produk susu seperti susu dan yoghurt, tuna, kacang salmon, dan biji-bijian.

Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang kaya potasium dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Jika Anda pernah minum secangkir kopi sebelum mengukur tekanan darah, Anda pasti tahu bahwa kafein langsung meningkatkan tekanan darah Anda.

Namun, tidak banyak bukti yang menunjukkan bahwa meminum kafein secara teratur dapat menyebabkan kadar kafein dalam jangka panjang.

Faktanya, orang yang minum kopi atau teh berkafein memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, dibandingkan bukan peminum.

Namun, jika Anda merasa sensitif terhadap efek kafein, pertimbangkan untuk menguranginya untuk melihat apakah kafein dapat menurunkan tekanan darah Anda.

Kafein dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dalam jangka pendek. Namun, bagi banyak orang, hal ini tidak menghasilkan perbaikan yang bertahan lama.

Stres adalah pendorong utama tekanan darah tinggi.

Saat Anda mengalami stres kronis, tubuh Anda terus-menerus berada dalam mode melawan atau lari. Secara fisik, ini berarti jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit.

Saat Anda stres, Anda mungkin melakukan kebiasaan yang berdampak negatif pada tekanan darah Anda, seperti minum alkohol dan makan makanan olahan.

Beberapa penelitian telah menyelidiki bagaimana mengurangi stres dapat membantu menurunkan tekanan darah. Berikut dua tip berbasis bukti:

Dengarkan musik yang menenangkan: Musik yang menenangkan membantu merilekskan sistem saraf Anda. Penelitian telah menunjukkan bahwa ini merupakan tambahan yang efektif untuk perawatan tekanan darah lainnya.

Kurang bekerja: Kondisi kerja yang terlalu banyak bekerja dan penuh tekanan berhubungan dengan tekanan darah tinggi.

Meskipun mengonsumsi cokelat hitam dalam jumlah besar mungkin tidak membantu jantung Anda, namun mengonsumsinya dalam jumlah kecil dapat membantu.

Pasalnya, coklat hitam dan bubuk kakao kaya akan flavonoid, yaitu senyawa tumbuhan yang menyebabkan pembuluh darah melebar.

Tinjauan penelitian tahun 2017 menemukan bahwa kakao kaya flavonoid mengurangi tekanan darah dalam jangka pendek pada orang dewasa yang sehat.

Untuk efek terkuat, gunakan bubuk kakao tanpa garam, yang kaya akan flavonoid dan tanpa tambahan gula.

Cokelat hitam dan bubuk kakao mengandung senyawa tumbuhan yang mengendurkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

Categories
Kesehatan

Dirut BPJS Kesehatan Ungkap 63 Persen Petugas Pemilu 2024 Punya Hipertensi

bachkim24h.com, Jakarta – Ali Gafrun Mukti, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) menjelaskan, penyelenggara pemilu atau penyelenggara pemilu 2024 akan menghadapi penyakit yang umum terjadi.

Dari skrining yang dilakukan, penyakit yang paling banyak ditemui petugas adalah hipertensi yang mencapai 63%.

“Jadi yang paling kecil adalah tekanan darah tinggi pada 63 persen petugas tersebut. Kemudian yang kedua, penyakit jantung 26 persen, gagal ginjal kronis 8 persen, dan diabetes melitus 3 persen,” kata Ali Ghafoorun dalam konferensi pers, Senin. (19/2/2024) di gedung Kementerian Kesehatan konferensi Jakarta

Sementara itu, Ali Gaffroon mengatakan dari 7,9 juta petugas pemilu, sebanyak 278.495 orang masih belum terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan.

“Tapi yang menarik, kesadarannya cukup besar terhadap 7,9 juta itu. Yang sudah diskrining sebanyak 6.825.951 orang atau 86,4 persen,” ujarnya.

“Dari skrining sebelumnya, ada 398.155 atau 5,83 persen orang yang berisiko tertular penyakit dan kita informasikan melalui dashboard yang bisa diakses, kita informasikan ke peserta atau masyarakat umum, tapi terbatas,” ujarnya. ditambahkan.

Upaya pemeriksaan oleh petugas pemilu diikuti dengan harapan yang beragam. Misalnya, petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer (FKTP) berupaya memantau dan memberikan apa yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatannya.

Pelayanan FKTP memiliki 12,7 persen atau 50.596 petugas. Pada periode tersebut, jumlah kunjungan mencapai 69.004.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Ganadi Sadikin mengatakan, ada 84 orang yang meninggal dunia pada penyelenggara pemilu 2024.

“Jumlah korban tewas yang tadinya 500 lebih, kini jauh lebih rendah dibandingkan pemilu 2019. Sebelumnya, hitungan KPU (Hasim Asiari) 71 dari 14 menjadi 18, dari Bavaslu. Tambahan 13. Kata Budi, total ada 84 orang. meninggal sejauh ini.

Meskipun pada pemilu tahun 2019 jumlah petugas yang terbunuh hampir berkurang sebesar 80 persen, namun kematian satu orang terlalu banyak, kata Budi.

Sementara itu, Anggota Bawaslo Naiki Malunda mengatakan, hingga kini ada 1.372 orang yang menjalani rawat jalan.

Berdasarkan laporan Badan Pengawas Pemilu (BAVASLO), 1.077 orang masih dirawat di rumah sakit, 147 orang meninggal karena kecelakaan, dan 71 orang diketahui meninggal dunia. Dengan demikian total kematian yang dilaporkan Buddy Gunadi sebanyak 84 orang.

Korban luka dan meninggal mendapat ganti rugi dari Bawaslu. Hal itu berdasarkan Keputusan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2023.

Kriteria santunan adalah : Meninggal dalam menjalankan tugas, Meninggal karena tugas, Meninggal bukan karena bunuh diri. Ketentuan ini mengakibatkan cacat tetap total. Cacat sebagian, yaitu pada anatomi fungsional. Masalah mental, kecacatan akibat anarki.

Pemberian santunan luka berat dan sedang, meninggal dunia Rp36 juta, santunan pemakaman Rp10 juta, cacat tetap (cacat) Rp16,5 juta, luka berat Rp16,5 juta, luka sedang Rp8.250.000,- dan saat ini sedang dilakukan pendataan, kata Harvin. menyimpulkan.