Categories
Kesehatan

Donor Darah Bisa Jadi Gaya Hidup Sehat, Tapi Perhatikan Dulu 4 Hal Ini

bachkim24h.com, Jakarta – Mendonor darah ke Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Jika dilakukan secara rutin setiap 61 hari sekali, selain dapat meregenerasi sel-sel tubuh juga membuat tubuh menjadi kuat.

Ummon Jumansyah, Ketua PMI Kota Tangerang mengatakan, setidaknya dengan mendonorkan darahnya yang pertama kali, calon pendonor dapat mengetahui atau mengidentifikasi bahwa dirinya memiliki penyakit di tubuhnya.

“Ada empat penyakit yang perlu disaring oleh calon pendonor, karena setelah mendonor darahnya, mereka ke laboratorium untuk memeriksa penyakitnya seperti hepatitis A dan B, HIV/AIDS, dan sifilis,” kata Oman. Acara “Setetes Donor Darah Sehat”. Darah untuk 25.000 Kantong Darah Ibu Pertiwi, Alpha Tower, Senin (7/8/2024).

Selain itu, calon pendonor juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan ringan (MCU) saat ingin mendonorkan darahnya. Seperti mengukur tekanan darah, kadar hemoglobin dan perawatan lainnya.

“Dari sini kita juga bisa mengetahui apakah dia memiliki tekanan darah tinggi atau rendah, atau apakah kadar hemoglobin dalam tubuhnya rendah. Karena pendonor kurang tidur, maka tekanan darah normal dan kadar hemoglobin harusnya di atas 12,5, yang artinya tidak diperbolehkan,” kata Oman.

Selain itu, menurut Kepala Pelayanan Donor Darah PMI Kota Tangerang, Femi Luvita, seorang pendonor dapat merasakan manfaat pembaharuan sel sehat di tubuhnya dengan mendonorkan darahnya secara rutin.

“Makanya tubuh pendonor tetap sehat karena sel-sel di tubuhnya beregenerasi dengan baik. Ibarat rumput, kalau bagian atasnya dipotong maka akan tumbuh bagian baru,” kata Femi.

Oleh karena itu, standar WHO dan peraturan pemerintah Indonesia menganjurkan pendonor darah untuk mendonorkan darahnya secara rutin setiap 61 hari sekali. Setelah sel-sel tubuh beregenerasi, mereka mengalami proses pematangan serupa.

“Sesuai standar WHO dan peraturan yang berlaku saat ini, donor darah yang baik dilakukan dengan selang waktu 61 hari. Namun ada yang diperbolehkan setiap dua minggu sekali, misalnya mendonorkan trombosit,” ujarnya.

Oleh karena itu, Presiden Masyarakat Donor Darah Haferez Elwan berpesan, dengan banyaknya manfaat mendonor darah bagi tubuh dan potensi menyelamatkan orang lain, maka mendonor darah harus menjadi salah satu cara hidup sehat.

Mendonor darah bisa menjadi gaya hidup sehat seperti halnya lari menjadi gaya hidup sehat, kata seseorang yang sudah 127 kali mendonor darahnya.

Sementara itu, ahli gizi Nestlé Eka Herdian mengatakan calon donor harus mempertimbangkan setidaknya empat hal sebelum berkomitmen. Pertama-tama, perhatikan jumlah makanan sehari-hari.

“Makanan yang sebaiknya dimakan harus mencakup pola makan yang seimbang. “Kemudian menjaga tingkat hidrasi tubuh juga diperlukan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah,” jelas Eka.

Kemudian hal lain yang perlu diperhatikan adalah menjalani gaya hidup aktif dengan berolahraga. Pastikan untuk mengambil langkah setiap hari, jangan malas dan berusaha lebih banyak.

Oleh karena itu, ketika tubuh kita beraktivitas, peredaran darah lancar dan seluruh komponen, organ, dan sel-sel tubuh kita mendapat nutrisi yang cukup. Oleh karena itu, darah sangat penting untuk berfungsinya tubuh, karena perannya dalam transportasi,” ujarnya.

Terakhir, tidurlah yang cukup di malam hari. Karena pada saat itu tubuh sedang melakukan regenerasi, jika kurang tidur maka proses regenerasi tubuh tidak akan maksimal.

Makanya ada orang yang makannya cukup, hidrasinya cukup, olah raga tapi suka begadang, biasanya HB (hemoglobinnya) rendah. Yang perlu diwaspadai adalah jam tidurnya yang cukup. katanya.

Sementara itu, Alfamart menargetkan pengumpulan lebih dari 25.000 botol darah pada donor darah ala marathon di 17 kota sepanjang Juli 2024. Acara ini merupakan rangkaian perayaan HUT Alfamart ke-25. Yobel (SUA) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) cabang setempat.

Donor Darah Sehat Penyelenggaraan yang diberi nama “Setetes Darah untuk Ibu Pertiwi” ini menjadi sangat penting karena bertujuan untuk mengumpulkan lebih dari 25.000 kantong darah dalam rangka HUT Alfamart ke-25.

Hal tersebut disampaikan Corporate Affairs Director Alfamart Solikhin saat talkshow interaktif acara donor darah yang digelar di Kantor Pusat Alfamart, Alfa Tower, Alam Sutera, Tangerang, Senin pagi (8). /7/2024).

“Alfamart akan bekerjasama dengan PMI di 17 kota untuk melakukan kegiatan donor darah setiap hari selama bulan Juli. Ini merupakan kontribusi Alfamart dalam membantu pasien yang membutuhkan transfusi darah,” ujarnya.

Donor darah Alfamart ini akan dilaksanakan di 17 kota pada Juli 2024 yaitu Lombok, Bali, Sidoarjo, Jember, Tangerang, Madiun, Makassar, Plumbon, Palembang, Cileungsi, Lampung, Klaten, Cilacap, Banjarmasin, Rembang, Bandung dan Bogor’. negara.

Categories
Kesehatan

Hepatitis pada Anak, Ini Penyebab dan Pencegahan yang Orangtua Wajib Tahu

bachkim24h.com, Jakarta Hepatitis merupakan peradangan pada hati yang disebabkan oleh berbagai virus yang dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan. Beberapa di antaranya bisa berakibat fatal.

Ada lima tipe utama virus hepatitis, yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Semuanya menyebabkan penyakit hati, namun berbeda dalam banyak hal, termasuk cara penularan, tingkat keparahan penyakit, dan cara penularannya. distribusi geografis. dan metode pencegahan. Dijelaskan ahli gastroenterologi, Ade Rachmat Yudianto.

Lebih lanjut Ade menjelaskan, hepatitis merupakan peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh infeksi maupun non infeksi.

“Hepatitis ada dua penyebabnya, yang pertama menular dan yang kedua tidak menular,” kata Ade dalam konferensi media Hepatitis pada Anak yang digelar secara online pada Selasa, 2 Juli 2024.

Ade menyarankan para orang tua untuk mendapatkan vaksin hepatitis untuk mencegah hepatitis pada anak.

Ade mengatakan: Jadi, jika ingin mencegah penyakit hepatitis, cegah penyebaran dan penularannya melalui vaksinasi.

Lebih lanjut, Ade menuturkan, upaya pencegahan penyakit itu ada dua, yaitu usus dan darah.

Pencegahan saluran cerna antara lain: rutin mencuci tangan pakai sabun dan tidak berbagi alat makan dengan orang lain.

Pada saat yang sama, perlindungan pernapasan mencakup hal-hal berikut: Gunakan masker saat bepergian.

Adeh mengatakan, Penyebab penyakit hepatitis terbagi menjadi penyebab menular dan tidak menular. Penyebab paling umum dari hepatitis adalah infeksi virus.

Dijelaskannya: Virus ini terbagi menjadi dua kategori, hati dan limpa, dan hepatitis A, B, dan C merupakan lima penyakit yang disebabkan oleh virus, terutama virus hati.

Tiga virus hepatitis yang paling umum adalah hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C

Selain itu, Ade mengatakan hepatitis non-virus bisa terjadi karena non-infeksi yang berhubungan dengan obat-obatan, racun, metabolisme, infeksi, Ag-Ab (autoimun).

Beberapa jenis hepatitis dapat dicegah dengan vaksinasi. Sebuah studi WHO menemukan bahwa sekitar 4,5 juta kematian dini di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dapat dicegah melalui vaksin, tes diagnostik, obat-obatan, dan kampanye pendidikan.

Ade menjelaskan, gejala utama anak pengidap hepatitis antara lain demam, mual, muntah, dan sakit perut.

“Gejala awal seperti ini terkadang terlewatkan, sehingga perlu diwaspadai meskipun mata anak Anda tidak berwarna kuning seperti gejala hepatitis, namun bisa berpotensi terkena hepatitis,” kata Ade.

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda penyakit kuning (warna dan bagian putih mata tampak kuning), Ade mengatakan sudah memasuki stadium lanjut.

Katanya: Jika sudah memasuki stadium lanjut, sebaiknya pertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi, misalnya yang paling parah adalah gagal hati.

Jika gejala awal dan tanda kuning sudah hilang, Ade mengatakan tanda-tanda tersebut merupakan tanda memasuki fase penyembuhan.

Hepatitis akibat virus biasanya sembuh dengan sendirinya.

Pengobatan dan pengobatan paru tergantung pada penyebab hepatitis. Kebanyakan penderita virus hepatitis biasanya sembuh dengan sendirinya.

Ade menyebutkan empat langkah penting pengobatan hepatitis sebagai berikut. Perhatikan tanda-tanda awal. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, waspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan mungkin disertai demam ringan. jangan panik Jika Anda mengalami gejala-gejala yang menandakan hepatitis, jangan panik. Segera bawa anak ke pusat kesehatan atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. jangan sampai dibiarkan Jangan tunggu gejala berikut seperti warna mata dan mata kuning sampai terlambat. Segera bawa ke penyedia layanan kesehatan. Apabila terjadi penurunan kesadaran, segera bawa penderita hepatitis ke rumah sakit yang memiliki fasilitas ICU anak.