Categories
Kesehatan

Dokter Sebut Alat AED Penting untuk Pertolongan Pertama Cegah Kematian Mendadak

bachkim24h.com, JAKARTA – Dokter jantung dr Utojo Lubiantoro mengatakan kematian mendadak pebulu tangkis asal China ini menjadi pembelajaran bagi para profesional kesehatan tentang pentingnya AED (Automated External Defibrillator). Alat ini bisa menjadi pertolongan pertama yang menyelamatkan nyawa.

“Ketika seorang atlet mengalami kolaps, alat ini dapat segera mendeteksi berbagai jenis serangan jantung yang terjadi untuk mencegah kematian pemainnya,” ujar dokter lulusan Universitas Indonesia ini. Dalam wawancara online. Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Utojo mengatakan, alat tersebut sebaiknya digunakan di setiap instansi pemerintah, khususnya fasilitas olahraga yang sering menggelar kompetisi tingkat tinggi.

Ditempelkan pada tubuh pasien, perangkat ini berfungsi sebagai perekam EKG jantung yang dapat mendeteksi detak jantung pasien sehingga tenaga medis dapat memantau tindakan medis di kemudian hari.

Jika terjadi serangan jantung, jika terjadi fibrilasi dan takikardia ventrikel, sebaiknya dilakukan serangan jantung dengan defibrilator. Namun jika jantung membesar, segera dilakukan resusitasi jantung paru (CPR) untuk menyuplai oksigen ke jantung.

“Tidak semua aritmia itu elektrik, hanya fibrilasi atau takikardia ventrikel, kalau datar baru CPR, pakai respirator, ventilator dan sebagainya, itu hanya 5-10 menit pertama,” jelas Utojo.

Penanganan yang segera dapat menyelamatkan nyawa, karena jika dilakukan lebih awal, dapat terjadi kerusakan otak dan kematian otak.

Jika menemukan seseorang pingsan saat darurat di tempat umum, Utojo menyarankan untuk melakukan tindakan darurat, seperti memeriksa denyut nadi dan menggunakan AED untuk mendeteksi detak jantung.

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) ini juga menyarankan generasi muda untuk rutin memeriksakan jantung untuk memastikan tidak ada gangguan jantung yang bisa menyebabkan kematian.

Categories
Kesehatan

Zhang Zhi Jie Meninggal karena Henti Jantung, Bagaimana Pertolongan Pertama yang Tepat?

bachkim24h.com, JAKARTA – Pebulu tangkis China Zhang Zhi Jie dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung mendadak. Atlet tersebut pingsan hingga meninggal dunia saat gelaran BNI Badminton Junior Champions (BAJC) 2024 digelar di Gor Amongrogo, Kota Yogyakarta, Minggu (30/4/2024).

Menanggapi hal tersebut, ahli jantung di RS Siloam, Dr. Vito Anggarino Damay menjelaskan, henti jantung merupakan kondisi kesehatan serius ketika jantung berhenti berdetak dan tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Gejala yang harus diwaspadai antara lain kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, jantung berdebar-debar, dan henti napas.

“Meskipun biasanya terjadi pada orang dewasa, serangan jantung juga dapat ditemukan pada orang muda bahkan atlet, seperti yang terlihat pada banyak kasus yang muncul di media,” kata Dr. Vito saat ditemui bachkim24h.com, Selasa (2) /7/2024).

Menurut Dr. Vito, serangan jantung harus menjadi tersangka utama ketika seorang atlet pingsan atau pingsan tanpa keterlibatan fisik. Dr. Vito kembali menegaskan, pertolongan pertama pada penderita gangguan jantung sangatlah penting.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan orang tersebut tidak sadarkan diri dan tidak bernapas, lalu segera menghubungi layanan darurat. Selanjutnya, lakukan CPR atau resusitasi jantung paru (CPR) dengan menggunakan kompresi dada yang berirama dan kuat, dan jika tersedia, gunakan Automated External Defibrillator (AED) untuk membantu memulihkan ritme jantung. Waktu sangatlah penting, dan bertindak cepat dapat menyelamatkan nyawa.

Namun, jika terjadi atlet bulu tangkis yang pingsan saat ajang internasional ini, yang perlu disoroti adalah apakah ada yang segera melakukan CPR setelah ajang tersebut. Atlet, ofisial, dan siapa pun yang bekerja di panitia penyelenggara harus bisa melakukan CPR, bukan malah melakukan CPR. sebutkan kesehatan,” jelas dr Vito.

Dijelaskannya, penyebab serangan jantung bisa bermacam-macam, antara lain penyakit jantung, aritmia, kardiomiopati, dan gangguan kelistrikan pada jantung. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, merokok, dan minum berlebihan dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat sangat penting untuk mencegah kondisi ini. Namun, bagi atlet yang berlatih setiap hari, hal ini biasanya merupakan kondisi yang tidak sehat dan dapat diketahui jika dilakukan pemeriksaan jantung dengan baik terlebih dahulu.

Tes EKG dan mungkin, jika perlu, tes jantung akan direkomendasikan. Selain itu, tes treadmill dan pemantauan Holter atau bahkan elektrofisiologi dan MRI dapat memberikan indikasi yang jelas apakah perlu memasukkan alat seperti alat pacu jantung untuk anak muda. orang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak,” kata dr Vito.