Categories
Teknologi

HEADLINE: Starlink Milik Elon Musk Beroperasi di Indonesia, Dampak Signifikannya?

bachkim24h.com, Jakarta – Miliarder dunia Elon Musk yang mengenakan pakaian batik tradisional Indonesia mengunjungi kantor Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sumerta Kelod di Kota Denpasar, Bali, pada Minggu, 19 Mei 2024.

Kedatangan Elon Musk bukan tanpa alasan. Salah satu orang terkaya di dunia ini ingin berwisata keliling benua untuk meluncurkan kehadiran layanan Internet Starlink yang resmi beroperasi di Indonesia.

Tiga Puskesmas di Indonesia telah menguji layanan internet satelit Starlink, antara lain Puskesmas di Denpasar, Klungkung, dan Maluku.

Elon Musk mengklaim masyarakat di pedesaan dan terpencil bisa mendapatkan manfaat dari internet yang disediakan Starlink.

“Saya rasa sangat penting untuk ditekankan bahwa keindahan Starlink adalah jika Anda memiliki internet, Anda dapat mempelajari sesuatu, dan Anda dapat mempelajarinya di universitas lain,” ujarnya.

Elon Musk menambahkan, “Meski berada di daerah yang jauh dari kota, Anda bisa melakukannya dengan internet. Saya rasa ini bisa membawa kemajuan bagi masyarakat.”

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang dikabarkan mendampingi Musk mengatakan kehadiran jaringan Starlink di Indonesia akan membantu memperlancar operasional di 3.000 fasilitas kesehatan Tanah Air.

Dikatakannya, proses identifikasi puskesmas dapat dilaksanakan secara efektif dengan memanfaatkan internet untuk menjangkau puskesmas di daerah tertinggal, pinggiran, dan terpencil (3T).

Perwakilan Budi mengatakan, “Melalui Starlink, 2.700 Puskesmas yang kesulitan mengakses Internet dan 700 Puskesmas yang tidak memiliki akses Internet memiliki akses Internet. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan tidak harus berbeda dengan kesehatan masyarakat. pusat di daerah perkotaan.”

Lantas, apakah keberadaan Starlink akan berdampak signifikan terhadap industri internet Indonesia, dan bagaimana nasib operator jaringan seluler?

Lantas ada peran satelit SATRIA (milik pemerintah melalui Satelit Pasifik Nusantara/PSN) untuk melayani jaringan Internet untuk kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan di luar negeri?

Sebagai referensi, operator seluler di Indonesia yang ekosistemnya telah berkembang menyediakan layanan Internet hingga daerah terpencil hingga 3T, dan operator seluler seperti Telkomsel juga telah membuka akses Internet ke seluruh jalan dan desa di 3T.

Heru Sutadi, Pengamat Telekomunikasi dan Direktur Utama Institut ICT Indonesia, mengatakan kehadiran Starlink tidak bisa dianggap memberikan pengaruh besar terhadap industri Internet di Indonesia, seperti yang digunakan oleh BAKTI Kominfo sendiri dan satelit SATRIA yang mulai beroperasi awal tahun ini.

“Satelit lain juga sudah terbang, meski pada orbit geostasioner berbeda. Sementara yang lain mengorbit di Geostationary Orbit (GEO), Starlink mengorbit di Low Earth Orbit (LEO),” kata Heru kepada Tekno, Senin (20/5/20). bachkim24h.com. 2024).

Meski demikian, Heru menyambut baik kedatangan Starlink. Karena dapat memperkuat industri internet Indonesia dan memberikan pilihan kepada masyarakat.

“Masyarakat akan dapat memilih layanan yang paling efektif dan terjangkau serta dapat mengakses layanan yang tersedia di wilayahnya,” kata Heru.

Tampaknya Internet Service Provider (ISP) sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Misalnya teknologi satelit di luar angkasa mempunyai keunggulan karena mampu menjangkau daerah pedesaan, namun kelemahannya adalah sering terjadi penundaan. Bahkan untuk satelit LEO pun pasti jumlahnya banyak.

“Saat ini Starlink baru menggunakan 6.000 satelit, dan belum mencapai target 12.000 satelit, sehingga tidak mengherankan jika banyak keluhan di berbagai negara mengenai kecepatan internet,” ungkap satelit Starlink.

Saat ini, layanan Internet operator seluler juga memiliki kelemahan karena harus membangun menara BTS di lokasi yang berbeda. Namun, koneksinya stabil dan penundaannya lebih rendah dibandingkan satelit.

“Bahkan saat ini, pengguna telepon seluler telah memiliki teknologi fiber modern dan telah meluncurkan layanan komunikasi seluler (FMC) dan jaringan tetap pada fiber. Diantara Internet untuk membangun jaringan, kabel perlu ditempatkan di tempat lain,” kata Heru.

Pria yang juga dikenal sebagai pemerhati ekonomi digital ini memperkirakan, karena pasar Starlink berada di kota-kota besar, maka ke depannya mereka akan bersaing di arena yang sama dengan perangkat telekomunikasi.

“Masyarakat di perkotaan lebih cenderung mendaftar Starlink dibandingkan di pedesaan karena biayanya saat ini tinggi, namun untuk akses internet seluler, pengguna seluler adalah pilihan terbaik dibandingkan Starlink yang kemampuannya terbatas, jelas Heru.

Ia berharap melihat persaingan yang sehat antara ISP lokal dan asing. Ia juga meminta pemerintah mendukung dan memihak perusahaan ISP lokal dibandingkan perusahaan asing.

Namun, ia menyimpulkan, “Jika dicermati, ada kendala Starlink sepertinya mendapat prioritas dari pemerintah dengan harapan Elon Musk akan berinvestasi di Indonesia melalui Tesla.”

Di sisi lain, Muhammad Arif, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), menilai untuk wilayah perkotaan, layanan Starlink tidak menjadi masalah bagi ISP.

Berdasarkan survei APJII, rata-rata harga layanan internet berkisar antara Rp100.000 hingga Rp300.000 per bulan, sedangkan Starlink mulai dari Rp750.000 per bulan.

“Ya, mungkin ISP kecil yang bekerja di pedesaan atau 3T akan terkena dampak langsung, namun perlu diingat bahwa internet satelit tidak bisa mengalahkan keamanan internet,” kata Arif.

Terkait peran satelit Satria, Arif mengatakan satelit milik pemerintah ini masih terbatas kapasitasnya (150 GB) dan belum bisa melayani seluruh fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan di daerah jika belum tersedia layanan internet.

Keberadaan Starlink mungkin bisa menjadi salah satu pilihan pemerintah dalam memberikan pilihan layanan, namun selain itu, APJII yang mengelola 140 perusahaan ISP telah menjadi kontributor BAKTI dan menyediakan layanan internet di wilayah 3T, ujarnya

Arif mengatakan, APJII sebenarnya meminta pemerintah memasang ISP lokal sebelum meminta bantuan perusahaan asing (Starlink).

“Jika pemerintah membutuhkan perangkat internet di suatu daerah, sebaiknya pengusaha lokal yang sudah lama bekerja sama dengan APJII dan memberikan kontribusi pajak dan PNBP ke negara ini harus ikut serta. dan teknologi ini akan menjamin internet stabil yang bermanfaat bagi pemerintah.

Sementara itu, Manajer Komunikasi Indotelko Doni Ismanto Darwin tak memungkiri peluncuran Starlink akan berdampak pada pemain Internet satelit yang ada.

“Tentunya dampak kedatangan Starlink akan datang dari operator satelit PSN karena keduanya memiliki pangsa pasar yang hampir sama,” ujarnya.

Ia juga mengumumkan peluncuran Starlink di Puskesmas Sumerta Kelod di Kota Denpasar, Bali. Menurutnya, Starlink tidak akan mengambil pangsa pasar dari layanan internet satelit SATRIA yang menyediakan peralatan pemerintah di wilayah 3T.

“Keberadaan Starlink tidak bisa mengganggu SATRIA, layanan Internet kami untuk fasilitas pemerintahan di daerah tanpa Internet,” ujarnya.

Misalnya, Kementerian Kesehatan memiliki sekitar 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia, dan 80% dari puskesmas tersebut dilengkapi layanan internet satelit Satria-1, ujarnya.

Namun Starlink wajib menyediakan layanan Internet kepada instansi pemerintah yang tidak terhubung dengan layanan Internet Satria-1.

“Starlink dapat terhubung dengan pusat kesehatan masyarakat atau lembaga pemerintah lainnya yang belum terdampak oleh Internet,” ujarnya.

Kehadiran Starlink mendapat respons dari para pengguna ponsel yang menyediakan layanan Internet berbasis seluler.

Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa berharap kehadiran satelit internet Starlink mampu menjangkau wilayah yang sulit dijangkau oleh pengguna seluler.

Pasalnya, perusahaan telekomunikasi seperti XL Axiata juga selama ini menggunakan satelit sebagai tulang punggung untuk memberikan layanan telekomunikasi ke wilayah yang sulit dijangkau, yakni 3T.

Ia tak memungkiri, kedepannya XL Axiata kemungkinan akan bekerja sama dengan Starlink untuk meluncurkan layanan di wilayah 3T.

Gede mengatakan “semua opsi” dipertimbangkan berdasarkan apa yang terbaik bagi perusahaan. Peluang untuk bekerja dengan Starlink

“Kehadiran Internet satelit Starlink dapat menekan harga sewa dan menjadi sangat terjangkau. Sebagai perusahaan telekomunikasi, (kami) berharap ini bisa menjadi solusi untuk memberikan peluang sewa yang lebih terjangkau,” ujarnya.

“Kami ingin bekerja sama dengan mereka untuk menghubungkan BTS atau langsung ke konsumen di pedesaan yang tidak bisa mengaksesnya,” kata Gede baru-baru ini.

Sementara terkait persaingan dengan perusahaan telepon seluler Tanah Air, I Gede Darmayusa mengatakan perusahaan komunikasi Starlink dan XL Axiata memiliki pasar yang berbeda.

“Kami kira pasarnya berbeda-beda, pasarnya konsumen, pelosok-pelosok yang tidak bisa kita jangkau. Bukan hanya soal akses, tapi juga soal keamanan dan perawatan,” kata Gede.

Dian Siswarini, Presiden dan CEO XL Axiata, mengatakan saat ini belum ada persaingan langsung antara XL Axiata dan Starlink.

Muhammad Buldansyah, Direktur dan Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengamini hal tersebut. Dalam jumpa pers beberapa waktu lalu, Buldansyah tak memungkiri ada banyak produk Indosat yang mampu bersaing dengan Starlink.

“Produk Indosat banyak sekali, ada yang tapi tidak semuanya pasti akan menjadi kompetitor, tapi saya rasa kita akan terus melihat persaingan, baik dari Starlink atau di tempat lain,” ujarnya.

Senada dengan Dian Siswarini, Buldansyah mengatakan layanan internet Starlink tidak akan menjadikannya pesaing langsung Indosat Ooredoo Hutchison dalam menyediakan layanan internet.

Bahkan, Buldansyah meyakini akan terjadi persaingan sengit antara Starlink dengan penyedia internet berbasis satelit lainnya. Satu lawan satu dengan penyelenggara satelit

“Menurut saya persaingan yang paling tepat adalah dengan penyelenggara VSAT dan bukan seluler,” kata Buldansyah.

Dari segi biaya, Buldansyah mengatakan biaya berlangganan internet Starlink sebesar Rp 750.000 tidak akan bersaing dengan layanan FTTH (fiber to the home).

Namun bukan berarti Starlink tidak akan menjadi pesaing di masa depan. Menurut Dian Siswarini, Starlink bisa menjadi pesaing langsung bagi pengguna ponsel.

Dian mengatakan, persaingan dari operator seluler ke depan mungkin akan muncul jika teknologi Starlink dapat memberikan akses yang lebih besar kepada pengguna di perkotaan dengan biaya lebih rendah.

“Jika di masa depan Starlink memiliki teknologi yang lebih baik yang dapat memberikan layanan lebih murah di perkotaan, maka itu akan menjadi persaingan langsung,” ujarnya. “Jika struktur harga lebih kecil, (Starlink) akan menjadi ancaman.”

XL Axiata dan Indosat Ooredoo Hutchison belum menjadi pesaing langsung, namun pemerintah berharap dapat menciptakan persaingan yang setara antara pemain satelit dan operator seluler seperti Starlink yang ingin menawarkan layanan mandiri bagi pengguna akhir.

“Pemerintah harus menciptakan arena bermain yang setara dan seimbang agar sistem kita (operator seluler) tidak menjadi mahal,” kata Gede.

Berbicara mengenai kehadiran satelit internet Starlink di Indonesia, Buldansyah yakin perusahaan internet milik Elon Musk akan mengikuti aturan berbeda di Indonesia.

“Saya kira undang-undangnya sudah jelas bahwa sebagai sebuah produk kita akan bersaing dengan banyak produk. Selama kita memenuhi standar yang berlaku di Indonesia, kita akan bersaing dalam hal layanan, harga, dan cakupan,” kata Buldansyah.

Ia menambahkan, yang terpenting dalam kompetisi adalah semua pemain memiliki level permainan yang sama, sehingga tidak ada pilih kasih pada satu pemain dalam aturan pemerintah.

Sementara itu, SmartFren melalui keterangan tertulisnya pada akhir tahun 2023 menyatakan telah memutuskan untuk bekerja sama dengan Telcomsat melalui bisnis SmartFren untuk mencapai kerja sama industri di kawasan 3T melalui pengembangan koneksi satelit Starlink.

Kerja sama ini dilakukan karena kebutuhan konektivitas belum bisa dipenuhi dengan koneksi berbasis serat optik.

Alim, Chief Business Officer SmartFren Business, mengatakan: “SmartFren Business bekerja sama dengan Telcomsat untuk menggunakan jaringan satelit Starlink untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dengan berbagai solusi pasar SmartFren Business di sana,” kata Gunadi.

Mitra bisnis Smartfren yang menggunakan layanan konektivitas berbasis Starlink antara lain perusahaan pertanian dan pertambangan yang beroperasi di Papua, Kalimantan, dan wilayah lainnya.

Starlink mengklaim mampu menyediakan internet berkecepatan tinggi dan dapat dinikmati pengguna di seluruh tanah air.

Salah satu karakteristik lingkungan yang dapat ditingkatkan oleh jaringan Internet Elon Musk adalah daerah terpencil (3T) yang sulit dijangkau infrastruktur Internet.

Namun bukan berarti Anda atau pengguna biasa tidak bisa menikmati Starlink Internet di rumah.

Bagi yang berminat menggunakan internet satelit, berikut pilihan, metode pembayaran, dan harga Starlink di Indonesia. Berapa harga paket Starlink di Indonesia?

Starlink menawarkan tiga pilihan paket internet:

1. Harga tempat tinggal pribadi (rumah): Rp 750.000/bulan Perangkat: Rp 7.800.000 Roaming (Jelajah) Harga: Rp 990.000/bulan Perangkat: Rp 7.800.000 Kapal (perahu) 50GB: Rp 4.345 /bulan 000TB 5TB: Rp: Rp 86.130.000/ perangkat bulan: Rp 43.721.590

2. Lokasi tetap bisnis (lokasi tetap) 40GB: IDR 1.100.000/bulan 1TB: IDR 3.025.000/Bulan 2TB: IDR 6.116.000/Bulan 6TB: IDR 12.320.000/Bulan Perangkat Seluler: Tanah 70: IDR 70 4.345.000/Bulan 1TB: IDR 17.160.000/Bulan/Bulan 5TB: Rp 86.130.000/bulan perangkat: Rp 43.721.590 Maritime Mobile 50GB: Rp 4.345.000/bulan 10TB:000 Rp 86.130.000/bulan perangkat: Rp 43.721.590

Inilah harga lengkap jaringan Internet Starlink di Indonesia. Jadi bagaimana cara saya mendaftar ke Starlink? Lihat di bawah ini:

Bagi yang ingin menggunakan layanan internet Starlink dapat memesan atau pre-order perangkat tersebut melalui situs resminya. Berikut cara mendaftar Starlink Internet: Masuk ke situs web Starlink di https://www.starlink.com/. Masukkan alamat atau lokasi untuk memeriksa ketersediaan jaringan dan langsung klik “Pesan Sekarang”. Masukkan informasi kontak dengan nama, nomor telepon, email, dan alamat pengiriman. Anda kemudian akan dibawa ke halaman di mana Anda dapat melihat pembayaran bulanan dan tagihan utilitas Anda. Selain itu, pengguna juga akan dikenakan biaya pengiriman dan penanganan. Klik “Pesan Sekarang” untuk melanjutkan. Harap dicatat bahwa semua pembayaran hanya dapat dilakukan dengan Mastercard, kartu kredit atau debit Visa.

Categories
Kesehatan

HEADLINE: Waspada Kasus DBD di Indonesia Meningkat Drastis, Jurus Menghindarinya?

bachkim24h.com, Jakarta – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat sejak akhir Februari 2024, menurut laporan Direktorat Jenderal Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Epidemi (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan RI. . Awalnya, penderita DBD pada akhir Februari berjumlah sekitar 15.977 orang, namun kini sudah ditemukan sekitar 35.000 orang.

Kementerian Kesehatan memastikan jumlah kasus DBD di Indonesia mengalami peningkatan. Kepala Kantor Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan dibandingkan tahun 2023, jumlah kasusnya meningkat dua kali lipat.

Memang jika kita bandingkan tahun 2023 dengan tahun 2024, jumlah kasus DBD meningkat dari 15.000 menjadi 35.000, kata Kepala Kantor Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat. 22/3).

Faktanya, jumlah kasus demam berdarah juga meningkat pada tahun ini sehingga menyebabkan peningkatan angka kematian. Angka kematian juga meningkat, namun tidak sebesar peningkatan kasus DBD, kata Siti Nadia, dilansir Antara.

Berdasarkan laporan Ditjen P2P, pasien DBD meninggal dunia pada minggu kedelapan tahun 2024 sebanyak 124 orang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah adalah infeksi yang disebabkan oleh virus DENV yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Ada empat jenis virus demam berdarah yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. WHO memperkirakan sekitar setengah populasi dunia berisiko tertular demam berdarah, dengan perkiraan 100 hingga 400 juta orang terinfeksi di seluruh dunia setiap tahunnya.

Mengutip WHO, Prof Tajandra Yoga Aditama mengatakan, dalam satu dekade terakhir, terjadi peningkatan kasus demam berdarah yang luar biasa di dunia.

“Dibandingkan tahun 2000 sebanyak 505.430 kasus, pada tahun 2019 mencapai 5,2 juta kasus,” kata Tajandra dalam keterangan bachkim24h.com, Kamis (28/3).

Tajandra menyajikan data lain berdasarkan “pemodelan” yang memperkirakan 390 juta infeksi demam berdarah di seluruh dunia setiap tahunnya.

“Hanya 96 juta yang memiliki manifestasi klinis yang jelas. Jadi Anda juga harus menyadari bahwa banyak kasus tidak terdiagnosis dengan tepat dan hanya disebut penyakit demam.”

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa sekitar 3,9 miliar orang di dunia berisiko tertular virus demam berdarah, tambahnya.

Menurut WHO, demam berdarah dianggap sebagai penyakit endemik di lebih dari 100 negara di dunia. Mereka juga menyebutkan bahwa 70 persen kasus demam berdarah di dunia terjadi di Asia. Menurut data WHO Asia Tenggara, Indonesia merupakan salah satu dari 30 negara di dunia yang sangat endemis penyakit demam berdarah.

 

Kementerian Kesehatan menjelaskan pada tahun 2024, kasus DBD di Indonesia mencapai 35.556 orang dan 290 kematian.

“Padahal tinggal 11 minggu lagi menuju tahun 2024,” Imram Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, mengatakan pada media briefing #Ayo3MPlusVaksinDBD baru-baru ini.

Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kasus dan kematian DBD tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat, yakni sebanyak 10.428 kasus dan 94 kematian. Menurut dia, penularan penyakit DBD lebih mudah terjadi di Provinsi Jawa Barat yang jumlah penduduknya banyak.

Kasus DBD juga dilaporkan meningkat di 18 provinsi sejak Maret 2024, antara lain: Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Bengkulu Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Banten Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Tengah Bali Barat -Nusa Tenggara Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Sulawesi Selatan dan DKI Jakarta.

Tajandra mengatakan, perlu adanya analisa menyeluruh terhadap apa yang terjadi saat ini terkait peningkatan kasus DBD di Indonesia. Menurutnya, banyak kemungkinan yang menjadi pemicunya, seperti: pola musim, musim hujan saat ini, suhu dan kelembapan udara dan lingkungan saat ini, populasi nyamuk yang tinggi, kerentanan terhadap serotipe virus yang beredar saat ini. Kurangnya program proaktif yang berkelanjutan, kemungkinan adanya prioritas lain yang dapat dilaksanakan dengan lebih baik, lemahnya sistem pengawasan yang dapat menunda pelaporan dan pencatatan tanggapan, dan kegagalan untuk mengenali tanda-tanda dan gejala yang terkait dengan insiden serius. Alat untuk diagnosis dini demam berdarah (“Peralatan Diagnostik Dengue”) mungkin memiliki keterbatasan, tidak hanya bagi pihak berwenang yang mengelola klinik pasien, namun juga untuk meningkatkan komunikasi risiko dan manajemen risiko. Keterlibatan masyarakat dan partisipasi aktif. Pada dasarnya, promosi program kesehatan di berbagai tingkatan, tidak hanya di rumah sakit dengan peralatan canggih, tetapi langsung di masyarakat.

Sementara itu, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemanasan global dan El Nino yang melanda Indonesia akhir-akhir ini menjadi faktor penyebab penyakit DBD di masyarakat.

“Sejak El Nino berganti dari musim kemarau panjang menjadi musim hujan, penyakit DBD meningkat,” ujarnya.

Menurut Nadia, cuaca yang lebih hangat mempercepat siklus hidup nyamuk dari telur hingga dewasa.

Sebelumnya, Pambudi Imran, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, memberikan keterangan serupa. Menurutnya, nyamuk lebih sering menggigit saat cuaca panas dan kering.

“Pada suhu 30 derajat ke atas nyamuk lebih sering menggigit, 2,5 kali lebih sering, sehingga saat suhu tinggi lebih sering menggigit,” kata Imran di Jakarta, Kamis (21/3).

Imran mengatakan, meskipun cuaca pada tahun 2024 kemungkinan akan lebih hangat dibandingkan tahun sebelumnya, namun tingkat curah hujan akan jauh lebih tinggi. Ia mengatakan hal itu berbahaya bagi semua orang karena meningkatkan keganasan nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah.

Menurut perkiraan Nadia, kasus DBD akan terus meningkat pada April 2024.

Di Jawa Barat, banyak penderita DBD yang mengalami gejala tidak biasa terkait penyakitnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung (DINKES) Anhar Hadian mengatakan sebagian besar kasus DBD di Kota Bandung memiliki gejala yang tidak disadari.

Seperti yang Anda ketahui, gejala umum DBD yang harus diwaspadai adalah demam mendadak, sakit kepala, nyeri di belakang bola mata, mual dan muntah, mimisan atau gusi berdarah, ruam merah pada kulit dan otot, tulang dan persendian. Selain rasa sakit, muncul bintik-bintik merah di kulit korban.

“Gejalanya demam yang tak kunjung reda. Dan tidak ada gejala bintik merah. Itu yang perlu diwaspadai,” kata Anhar pada Selasa, 26 Maret 2024.

Ia khawatir gejala demam berdarah “baru” ini mirip dengan gejala flu biasa. Hal ini dapat membuat orang mengira bahwa gejala yang dialaminya hanyalah flu biasa.

Meski demikian, Anhar menjelaskan, terdapat perbedaan mendasar antara gejala pilek dengan gejala demam berdarah yang baru muncul.

“Jadi gejalanya demam. Dua atau tiga hari naik, turun sedikit, lalu naik lagi. Bedanya dengan flu, kalau flu, sambil diberi paracetamol, istirahat yang cukup dan makan sedikit.” banyak. membaik, jadi dua atau tiga untuk demam berdarah. Setelah beberapa hari tidak sembuh,” jelasnya.

Oleh karena itu, pola makan tersebut mengingatkan orang yang mengalami gejala demam yang tidak lebih dari dua hari untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

“Waspada dua hari ini (dengan suhu yang fluktuatif). Segera bawa ke puskesmas. Jangan tunggu sampai parah,” sarannya.

Sebelumnya, ahli epidemiologi Dickie Budiman memperkirakan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2024 bisa disebabkan oleh demam berdarah serotipe 2.

“Satu hal yang saya khawatirkan, dan salah satu hipotesis saya, kemungkinan besar demam berdarah terdeteksi pada serotipe 2 tahun ini,” kata Dickey, 1 Maret 2024. 

Keraguan tersebut menyangkut situasi di negara-negara ASEAN, salah satunya data dari Singapura yang menunjukkan serotipe 2 mendominasi serotipe demam berdarah. Penelitian menunjukkan bahwa demam berdarah 2 menyebabkan gejala yang lebih parah.

“Nah, sepertinya hal ini mungkin terjadi di Indonesia, dan jika memang terjadi, berarti tingkat keparahan demam berdarah tahun ini mungkin akan lebih tinggi, meski serotipe lain masih ada dalam jumlah yang sangat rendah,” imbuhnya.

Melihat kemungkinan tersebut, Dickey menyarankan pemerintah Indonesia untuk melakukan penelitian komprehensif seperti yang dilakukan negara maju.

Deteksi dan pemantauan dilakukan untuk mengetahui serotipe virus yang menginfeksi.

“Biasanya, negara-negara maju mencari serotipe yang menyebabkan infeksi (DBD), dan itu sangat penting secara epidemiologis. Dan saya menyarankan kita melakukan hal yang sama, sehingga kita memiliki petanya.”

 

 

Pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD) memerlukan upaya komprehensif yang melibatkan pemerintah dan masyarakat. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menetapkan program penanggulangan DBD, antara lain introduksi nyamuk ber-Wolbachia di beberapa kota, kerja sama dengan swasta dalam vaksin DBD, dan edukasi masyarakat tentang 3M.

Imran Pambudi mengatakan, program nyamuk Wolbachia diterapkan di enam kota yakni Denpasar, Semarang, Bandung, Jakarta Barat, Bontang, dan Kupang.

Mereka menjelaskan, Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti merupakan bakteri alami yang dapat mengurangi replikasi virus dengue dan mengurangi kemampuan nyamuk menularkan demam berdarah. Imran mengatakan penggunaan bakteri Wolbachia aman berdasarkan penelitian yang dilakukan berbagai negara dan para ahli.

Selain itu, Imran juga menyoroti pentingnya mengembangkan inovasi lain untuk memerangi demam berdarah dengue, seperti vaksin demam berdarah. Saat ini tersedia dua vaksin, Dengvaxia, yang diberikan kepada anak berusia 9 hingga 16 tahun dengan skrining status serologis awal, dan vaksin Qudenga, yang dapat diberikan kepada populasi berusia 45 tahun tanpa skrining awal dan dua dosis.

Imran juga mencatat, vaksinasi demam berdarah sudah masuk dalam program daerah seperti Kalimantan Timur pada tahun 2023. Demam berdarah terus menjadi masalah kesehatan yang serius dan seringkali menyebabkan kasus parah (KLB) dan kematian di Indonesia dan negara lain. Di dalam dunia.

Tajandra mengutip WHO yang mengatakan bahwa pencegahan dan pengendalian demam berdarah sangat bergantung pada pengendalian vektor untuk mencegah penularan.

“Jika Anda sakit, belum ada obat khusus untuk membunuh virus dengue (DENV). Deteksi dini dan akses terhadap layanan kesehatan yang baik adalah kunci untuk menurunkan angka kematian, apalagi Indonesia dilaporkan terkena penyakit tersebut. 2018. Demam berdarah pada tahun 2030 Kita sudah mencapai target nihil kematian pada tahun 2018, sehingga pengendalian DBD harus komprehensif,” kata Tajandra.

Rekomendasi WHO bulan Desember 2023 menyerukan: Manajemen pengendalian vektor yang efektif – Memastikan ketersediaan laboratorium surveilans entomologi Manajemen kasus Meningkatkan surveilans kasus Komunikasi risiko dan keterlibatan aktif masyarakat 

 

Untuk mencegah DBD, Dokter Kesehatan Masyarakat Ngabila Salama mengingatkan lima hal berikut:

1. Kondisi hidup bersih dan sehat

Salah satunya dengan menjaga kerapian rumah dan menggantung pakaian karena dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

2. Selesaikan layanan PSN 3M Plus

PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus menutup, mengeringkan dan mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi genangan air. Hal ini juga berarti memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti serai, lavender, rosemary dan ikan pemakan larva seperti cupang.

3. Jadikan 1 Rumah 1 Jumantic Samvarga

1 Rumah 1 Pastikan setiap rumah mempunyai petugas pemantau jentik (jumantik) melalui Program Kader Jumantik. “Kader Jumantik bertugas membunuh jentik nyamuk di sekitar rumah setiap Jumat pagi. Artinya 10 menit pukul 10.00 WIB dan minimal 10 minggu,” kata Ngabila melalui pesan singkat yang diperoleh bachkim24h.com.

3. Semprotkan nyamuk atau gunakan krim pengusir nyamuk

Nyamuk demam berdarah yang disebut Aedes aegypti aktif antara pukul 08.00 hingga 18.00. Nagbila menyarankan untuk menggunakan obat nyamuk semprot atau krim anti nyamuk secara terpisah.

4. Aktifkan PSN dalam 9 pengaturan

Pemberantasan nyamuk harus dilakukan di sembilan tempat, yaitu hidup dalam masyarakat yang sehat, mandiri, perumahan dan lembaga-lembaga publik, pendidikan, pasar, pariwisata, lalu lintas dan lalu lintas jalan, perkantoran dan industri, pencegahan sosial dan bencana, serta ketertiban pencegahan bencana.

5. vaksinasi DBD

Seseorang yang terkena demam berdarah bisa tertular hingga empat kali. DBD ada 4 jenis, saat ini Den 1,2,3,4.

Oleh karena itu, Nagbila menganjurkan vaksinasi untuk mengurangi keparahan infeksi demam berdarah.

“Jika sudah sembuh dari demam berdarah, setelah menunggu bisa langsung diberikan vaksin demam berdarah. Diberikan dua kali pada kelompok umur 6-45 tahun dengan selang waktu 3 bulan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tamanasari. RSUD. Jakarta.