Categories
Bisnis

Harum Energy Kantongi Pinjaman Rp 10 Triliun, Buat Apa Saja?

bachkim24h.com, Jakarta – PT Harum Energy Tbk (HRUM) melalui struktur perusahaannya yaitu PT Tanito Harum Nickel mendapat pinjaman sebesar 620 juta dollar AS atau sekitar 10,04 triliun rupiah (dengan kurs dollar AS terhadap rupiah sekitar 16201). ).

PT Tanito Harum Nickel, anak perusahaan terkendali perseroan, menandatangani fasilitas kredit berjangka dan revolving senilai US$620 juta pada 5 April 2024, berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (18/04/2024).

Anak usaha perseroan, Tanito Harum Nickel, memperoleh pinjaman antara lain dari United Overseas Bank Limited, PT Bank UOB Indonesia, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT Bank OCBC NISP Tbk. Selain itu, DBS Bank Ltd., PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Permata Tbk. Kemudian PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank CTBC Indonesia, PT Bank BTPN Tbk dan PT Bank KB Bukopin Tbk.

Harum Energy akan menggunakan pinjaman tersebut untuk membiayai kebutuhan umum dan investasi perusahaan. Selain itu, pembiayaan kembali pinjaman pemegang saham yang dikeluarkan oleh THN dan pembiayaan modal kerja dan kebutuhan umum perusahaan dari THN dan anak perusahaannya. Selain itu, biaya pembiayaan pada atau sehubungan dengan jalur kredit.

Pinjaman akan dilunasi secara penuh 48 bulan setelah tanggal penerimaan pinjaman pertama.

Suku bunga pada jalur kredit adalah jumlah margin yang berlaku dan jangka waktu SOFR. Tingkat bunga pinjaman adalah 2,05 persen-2,55 persen untuk pinjaman yang dibiayai oleh pemberi pinjaman asing di atas SOFP dan 2,3 persen-2,8 persen untuk pinjaman yang dibiayai oleh pemberi pinjaman asing di atas SOFP.

 

Perusahaan mengatakan pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas kepemilikan THN di PT Harum Nickel Industry, PT Infei Metal Industry, PT Position dan PT Blue Sparking Energy.

THN dan PT Harum Nickel Industry kemudian mengalihkan haknya atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan kepada masing-masing anak perusahaan atau anak perusahaan THN dan/atau HNP haknya atas pinjaman antar perusahaan THN.

“Kredit atau debet seluruh rekening THN, PT Harum Nickel Industry dan PT Infei Metal Industry. “Jaminan perusahaan dari perusahaan selaku induk perusahaan THN”,

 

 

Sebelumnya, PT Royaltama Mulia Contractorindo Tbk (RMKO) menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 27,6 miliar. Belanja modal ini 84,8 persen lebih rendah dibandingkan realisasi modal tahun lalu sebesar 181,7 miliar.

“Penanaman modal kami tahun ini sebagian besar untuk pembangunan infrastruktur, karena sebagian besar peralatan akan kami beli pada tahun 2023,” kata President-CEO PT Chain Mulia Kontaktorindo Tbk Vincent Saputra dalam jumpa pers, Kamis (18/04/2024).

Tahun ini, perseroan berencana meraup keuntungan sebesar 62,9 miliar rupiah. Lebih tinggi 218,1 persen dibandingkan pendapatan perseroan pada 2023 sebesar Rp 19,8 miliar. Target pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan target pendapatan yang ditetapkan sebesar 384,1 miliar rupiah, meningkat 41,0 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar 272,4 miliar rupiah.

“Sampai akhir periode 2023, perusahaan rata-rata mencapai 102,5 persen dari target, yang direvisi turun pada semester kedua karena hambatan operasional pada kuartal ketiga tahun 2023. Kami lebih fokus pada tugas-tugas ini. Sanksi administratif untuk menjamin kerja perusahaan di masa depan,” tambah Vincent.

 

Vincent mengatakan tahun 2023 merupakan masa fase investasi dan sulit bagi RMKO. Pasalnya, operasional perusahaan terkena dampak dari pelanggan utama RMKO, yakni tambang milik RMKE sendiri yang ditutup selama 3 bulan karena sanksi administratif regulasi.

CFO PT Chain Mulia Kontaktorindo Tbk Natania Priscilla Saputra mengamini kinerja operasional segmen pertambangan akan sangat terdampak pada tahun 2023. Meski demikian, perseroan bersyukur berkat sewa tersebut, pihaknya masih dapat mempertahankan kinerja keuangannya pada tahap investasi ini. dan segmen konstruksi penunjang kinerja keuangan tahun 2023.

“Pada tahun 2024, kami akan terus mencari peluang kerjasama dengan beberapa potensi tambang di Sumsel dan sekitarnya, memberikan solusi logistik terintegrasi. Kolaborasi ini akan meningkatkan volume layanan pertambangan sekaligus meningkatkan produktivitas segmen leasing dan konstruksi. “, – Natanya menambahkan.