Categories
Sains

Catat! Ini Daerah di Indonesia yang masih Banyak Harimau

JAKARTA – Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau dengan luas sekitar 1.913.578,68 kilometer persegi (km²) dan perairan 6.653.341.439 km². Luas wilayah Indonesia adalah 8.566.920.119 km².

Di antara banyaknya pulau dan luasnya wilayah yang ditempati, ada sejumlah wilayah di Indonesia yang masih melimpah harimaunya. Mereka hidup di alam liar, taman satwa liar, dan taman nasional yang berstatus hutan lindung.

Hingga saat ini, hanya harimau sumatera yang bertahan di Indonesia. Spesies harimau lain seperti Harimau Jawa dan Harimau Bali sudah punah. Sebagai satwa langka yang dilindungi, populasi Harimau Sumatera berjumlah sekitar 400 ekor yang tersebar di berbagai wilayah.

Populasi Harimau Sumatera diketahui dihitung menggunakan metode kamera jebakan dan deteksi jejak, sisa-sisa, dan cakaran. Keberadaannya dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam.

Menurut berbagai sumber, hingga Senin (29/7/2024), kawasan yang masih melimpah harimau sumatera di Indonesia adalah Taman Nasional Gunung Leyzer (TNGL), Aceh. “400 orang tersebut tersebar mulai dari Gunung Leiser hingga Kerumutang, Rimbang Baling, Bukit Tigapuluh hingga Lampung,” kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE) Wiratno.

Ekosistem harimau sumatera lainnya terdapat di Provinsi Bengkulu tepatnya di wilayah Kabupaten Lebong seperti Rimbo Pengadang, Ladang Palembang, Ketenong, Bukit Resam dan Kabupaten Mukomuko.

Harimau sumatera sudah teridentifikasi di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, namun belum pernah turun gunung. Penglihatannya terlihat saat menyeberang ke Kabupaten Lebong. Menipisnya luas ekosistem harimau sumatera membuat pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam dan habitatnya.

Upaya ini untuk menjaga kecukupan pangan dalam rantai makanan predator puncak, harimau sumatera. “Mereka (hewan liar) tidak mengganggu manusia selama tidak merusak keluarga, habitat, dan rantai makanannya,” kata Wiratno.

Categories
Sains

Keberadaannya Misterius, Macan Dahan Kalimantan Tak Kalah Sakral dari Harimau Jawa

SAMARINDA – Seperti halnya harimau Jawa, macan dahan Kalimantan juga sangat disegani oleh suku Dayak. Hewan liar di hutan Kalimantan ini dipercaya bertubuh binatang.

Kucing hutan dikenal dengan sebutan Macan Dahan. Macan Dahan termasuk dalam kategori kucing hutan yang dilindungi di Indonesia.

Spesies ini umumnya tersebar di hutan dan pegunungan di Cina, Indocina, India, Semenanjung Malaya dan Indonesia. Spesies ini sudah punah dari Tiongkok dan keberadaannya di Indonesia sangat berbahaya.

Macan dahan sendiri, warga pedalaman Kalimantan Selatan (Kalsel), khususnya yang berada di Pegungan Meratus, sudah tidak asing lagi dengan macan dahan. Dikisahkan dari berbagai sumber, banyak cerita mistis tentang keberadaan macan dahan di sekitar penduduk.

Kucing besar ini konon merupakan jelmaan setan. Harimau ini konon mempunyai kemampuan untuk menghilang dan berubah wujud menjadi wujud nenek atau kakek.

Faktanya, ia sangat kuat sehingga macan dahan terkadang bisa berubah menjadi pisang. Jadi macan tutul jarang terlihat.

Penduduk pedalaman di bawah Pegunungan Meratus bahkan tidak berani memetik pisang atau buah-buahan di hutan karena khawatir itu adalah macan dahan jenis lain. Bahkan, mereka juga memilih untuk tidak mendekati suara yang belum pernah mereka dekati.

Namun secara logika, hewan ini sulit ditemukan karena populasinya yang semakin langka.

Macan dahan biasanya hidup di hutan hujan, namun terkadang mereka juga berkelana ke hutan kering. Diperkirakan jumlah macan dahan di dunia berjumlah sekitar 4000 ekor. Di Indonesia, kucing hutan ini dapat ditemukan di wilayah Kalimantan dan Sumatera.

Categories
Sains

5 Bahaya Harimau Sebagai Hewan Peliharaan: Masalah Legalitas hingga Rentan Penyakit

JAKARTA – Harimau pada dasarnya bukan hewan peliharaan, namun kini banyak orang yang mulai memeliharanya di rumah. Layaknya hewan liar, tentunya kucing besar jenis ini juga memiliki sejumlah risiko jika dipelihara.

Harimau adalah hewan karnivora besar yang dapat memakan puluhan kilogram daging setiap hari dan membutuhkan kandang yang luas serta tingkat keamanan dan perawatan yang tinggi. Menjadikannya hewan liar yang biaya pemeliharaannya cukup mahal.

Meski membutuhkan banyak biaya untuk perawatan dan pemeliharaannya, bukan berarti kucing besar yang terbiasa dengan alam liar ini akan selalu bersikap lembut terhadap pemiliknya. Oleh karena itu, calon pemilik harus memperhatikan bahaya beternak harimau.

5 bahaya harimau sebagai hewan peliharaan 1. Legalitas: Menurut The Spruce Pets, 35 negara bagian melarang kucing besar dan 21 negara bagian melarang semua hewan peliharaan eksotik yang berbahaya.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda memeriksa peraturan di daerah Anda sebelum memelihara hewan liar ini. Pengelolaan satwa liar di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Perlindungan Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

Undang-undang ini menjelaskan bahwa setiap orang dilarang menangkap, melukai, membunuh, memelihara, memiliki, merawat, mengangkut, atau memperdagangkan satwa yang dilindungi, baik hidup maupun mati.

Siapa pun yang dengan sengaja melanggar akan dikenakan sanksi pidana dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda paling banyak Rp 100 juta.

Namun masyarakat masih diperbolehkan memelihara harimau berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan P.19 Tahun 2005.

Dalam aturan ini, masyarakat diperbolehkan memelihara satwa liar yang berasal dari penangkaran dan merupakan generasi kedua (F2) atau generasi selanjutnya, atau hasil perkawinan satwa liar di penangkaran. Oleh karena itu, masyarakat sendiri tidak mempunyai hak untuk menangkapnya dari alam untuk kemudian dipelihara.

2. Harimau sulit beradaptasi dan merasa tidak bahagia

Idealnya, harimau berada di alam liar. Di penangkaran, harimau dapat hidup dengan baik di kebun binatang besar atau tempat penyelamatan kucing besar, namun mereka tidak beradaptasi dengan baik di beberapa kandang tersebut.

Karena pecinta hewan peliharaan tidak dapat memberikan kehidupan yang dibutuhkan harimau karena mereka telah beradaptasi untuk menghuni hutan belantara yang luas di wilayah geografis tertentu selama ribuan tahun.

Oleh karena itu, memelihara harimau di ruang kecil seperti rumah atau pekarangan dapat membahayakan nyawa harimau dan pemeliharanya.

3. Temperamen Harimau Sering Berubah. Banyak harimau yang dilatih secara hati-hati dan strategis untuk berada di dekat manusia dan akan hidup bertahun-tahun tanpa insiden, namun tidak ada yang bisa secara efektif memprediksi perilaku harimau karena mereka masih hewan liar.

Categories
Sains

5 Fakta Mencengangkan Harimau Sumatera: Sang Raja Hutan yang Terancam Punah

Sumatera – Harimau sumatera atau harimau sumatera punya banyak fakta menarik yang perlu diketahui. Salah satunya karena ukurannya yang relatif kecil dibandingkan harimau lainnya.

Harimau Sumatera adalah subspesies harimau asli pulau Sumatera di Indonesia. Merujuk pada Taman Nasional Bukit Tigapuluh, hewan ini merupakan salah satu subspesies harimau yang masih hidup hingga saat ini.

Meski demikian, harimau sumatera masih tergolong spesies penting yang terancam punah. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ulasan sederet fakta tentang harimau sumatera.

Harimau Sumatera 1. Ciri-cirinya

Harimau sumatera memiliki banyak ciri khas yang membedakannya dengan spesies lainnya. Misalnya, menyukai warna bulunya yang oranye tua. Keistimewaan ini memungkinkannya menyatu dengan habitat hutan hujan tropis.

Lalu, harimau sumatera mempunyai belang yang lebih sedikit. Garis-garisnya juga cenderung padat dan tampak menyatu.

Ciri lain dari harimau jenis ini adalah surai dan janggutnya. Ciri-ciri ini akan membantu membedakan harimau sumatera dengan spesies lainnya.

2. Tubuhnya tergolong kecil, dibandingkan spesies lainnya, harimau sumatera mempunyai tubuh yang kecil. Hal ini mungkin terjadi karena ia berkembang di habitat pulau terpencil.

Namun, ada manfaat lain bagi tubuh ini. Dengan tubuhnya yang kecil, harimau sumatera dapat bergerak dengan mudah di hutan tropis yang lebat.

3. Perenang Handal Harimau sumatera dikenal sebagai predator yang menakutkan. Dia tidak hanya cepat, dia juga perenang yang hebat. Mereka memperoleh kemampuan ini karena memiliki selaput pada cakarnya yang membantu mereka berenang. Harimau sumatera tidak hanya berburu, tapi juga suka berenang untuk “menyejukkan”.

4. Metode komunikasi dan perburuan Harimau sumatera mempunyai metode komunikasi yang beragam. Ini termasuk mengaum, mengaum dan mendesis. Konon suaranya bisa merambat hingga 3 kilometer.

Karena statusnya, Harimau Sumatera dikenal sebagai pemburu. Ia diam-diam mengintai mangsanya, akhirnya mencapai kecepatan hampir 40 mil per jam.

5. Hewan Langka Harimau Sumatera merupakan salah satu spesies yang terancam punah. Penyebab utama ancaman ini adalah hilangnya habitat akibat perambahan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, Harimau Sumatera juga tidak luput dari ancaman perburuan liar. Saat ini, masih ada beberapa satwa yang tersisa di kawasan lindung seperti taman nasional.

Berikut ulasan fakta menarik tentang harimau sumatera. Semoga bermanfaat dan menambah pemahaman anda.

Categories
Sains

Maung Bodas dan Lodaya Hewan Keramat Tanah Sunda Kerabat Harimau Jawa

BANDUNG – Citra Harimau Jawa tidak bisa lepas dari budaya masyarakat Jawa dan Sunda.

Dalam kebudayaan Sunda terdapat beberapa makhluk mitos berupa binatang yang diceritakan secara lisan maupun tulisan secara turun temurun sehingga menjadi legenda atau cerita.

Dalam nilai budaya masyarakat Tatar Sudan, maung atau harimau merupakan simbol yang populer.

Namun beberapa hal yang berkaitan dengan budaya dan cara hidup masyarakat Sudan dikaitkan dengan tanda Maung, tanda verbal dan non verbal, seperti nama tanah (Chimakan), tanda Kodam Siliwangi ( Kodam). Julukan tim sepak bola yang sering disebut Maung Bandung oleh warga Bandung (Persib).

Hewan legendaris daerah Sunda, berkerabat dengan Harimau Jawa1. Harimau Bodas Maung Bodas adalah pemimpin sekelompok harimau putih yang hidup di dunia lain. Dia memiliki ribuan tentara seperti dia, siap berperang kapan saja.

Kisah asal usul Maung Bodas bermula ketika Prabu Siliwangi hendak beristirahat di Kurug Savere, Majalengka untuk rehat sejenak dari perjalanannya.

Tiba-tiba sekelompok harimau putih menghalangi langkah dan hendak menerkam raja.

Namun karena Prabu Siliwangi terkenal sangat kuat, maka tidak ada satupun harimau yang dapat mencelakainya.

2. Maung Lodaya Lodaya adalah nama seekor harimau dalam mitologi Sunda. Ini lebih seperti daging sapi.

Masyarakat Sudan percaya bahwa Raja Pajajaran Prabu Siliwangi mempunyai dua hewan mitos yaitu Maung Lodaya yang berwujud harimau hitam dan Maung Bodas yang berwujud harimau putih.

Categories
Sains

Apakah Harimau Hewan Terkuat? Ini Penjelasannya

Jakarta – Di hutan, harimau dikenal sebagai hewan liar. Apalagi kucing besar ini juga termasuk hewan terkuat di dunia.

Harimau merupakan hewan darat terbesar ketiga. Paling-paling, mereka hanya kalah dari beruang kutub dan beruang coklat bertubuh besar.

Spesies yang berbeda masih tersisa, dan harimau sangat ditakuti. Selain manusia, nyawanya juga terancam bagi hewan lain yang mungkin menjadi mangsanya.

Melihat situasi tersebut, benarkah harimau ini merupakan hewan terkuat di dunia?

Hewan harimau apa yang paling kuat?

Harimau sering dianggap sebagai predator puncak. Dalam hal ini mereka tidak mempunyai musuh alami, kecuali manusia itu sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, harimau adalah pemburu yang menyendiri. Kebanyakan dari mereka mencari binatang di malam hari dengan bantuan penglihatannya yang tajam.

Namun, mereka tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menikmati hewannya di siang hari. Ini sangat menakuti hewan lain.

Bicara soal kekuatan, harimau merupakan salah satu hewan terkuat di dunia. Namun, jika disebut sebagai yang terkuat di antara hewan lainnya, sepertinya tidak demikian.

Seperti yang Anda ketahui, harimau pada umumnya mengandalkan kecepatan dan kekuatan saat berburu atau melawan hewan lain. Namun masih banyak hewan di dunia yang mampu mengalahkannya.

Dari Wild Dijelaskan, terdapat sekitar 9 juta spesies hewan yang tersisa di dunia saat ini. Di antara mereka, hanya sedikit hewan yang bisa mengalahkan harimau dalam satu pertarungan.

Beberapa di antaranya juga bisa disebut sebagai gajah, beruang coklat, badak, atau singa. Namun, hewan ini tidak akan menghadapi pertarungan yang mudah dengan harimau. Selain itu, harimau sendiri adalah pemburu yang sangat cerdas dan kuat yang akan mencari peluang untuk membunuh musuhnya.

Oleh karena itu, wajar jika harimau merupakan salah satu hewan terkuat di dunia. Namun, mereka tidak bisa disebut ‘terkuat’ karena masih memiliki kemampuan untuk dikalahkan oleh hewan lain.

Categories
Sains

5 Hewan Liar di Sumatera yang Keberadaannya Terancam Punah

JAKARTA – Sumatera punya banyak satwa liar yang patut dipelajari. Kebanyakan dari mereka terancam punah. Pulau Sumatera mempunyai banyak kebudayaan yang berbeda-beda. Kawasan ini juga menjadi rumah bagi banyak spesies satwa liar terkenal.

Namun, lama kelamaan nyawanya mulai terancam. Bukan hanya karena menghilangnya keberadaannya, tetapi juga karena perburuan ilegal dan pengambilan keputusan ilegal.

Menyadari statusnya yang terancam punah, Pemerintah harus mempertimbangkan perlindungan satwa ini. Dihimpun dari berbagai sumber, Senin (25/3/2024), berikut sejumlah satwa liar di Sumatera yang hidupnya terancam punah.

Satwa Liar di Sumatera1. Harimau Sumatera

Harimau sumatera merupakan subspesies harimau yang ada di Pulau Sumatera. Beberapa ciri yang membedakannya dengan spesies lain, seperti warna bulunya yang lembut oranye hingga mengurangi garis-garis pada tubuhnya.

Dibandingkan spesies lainnya, harimau sumatera memiliki tubuh yang kecil. Namun tubuhnya yang besar membuatnya bisa beraktivitas di tengah hutan lebat.

Namun Harimau Sumatera merupakan salah satu spesies langka yang terancam punah. Penyebab ancaman kepunahan ini karena hilangnya sumber daya alam yang disebabkan oleh aktivitas ilegal yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

2. Gajah sumatera

Hewan liar di Sumatera selanjutnya adalah Gajah Sumatera (Elephans Maximus Sumatranus). Ditemukan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, gajah sumatera merupakan subspesies dari gajah asia.

Gajah sumatera sangatlah istimewa. Di antaranya berat mencapai 3-5 ton dan tinggi 2-3 meter, warna kulit tampak lebih terang dibandingkan gajah Asia lainnya, terdapat dua benjolan di kepala, serta telinga kecil dan segitiga. Umumnya gajah sumatera hidup di hutan dengan ketinggian di bawah 300 meter di atas permukaan laut. Namun, tak jarang hewan berukuran besar ini sering masuk ke tempat yang lebih tinggi.

Selain itu, gajah sumatera juga merupakan hewan langka yang terancam punah. Pada tahun 2011, IUCN memberikan status konservasi pada spesies tersebut sebagai Sangat Terancam Punah (CR).

3. Orangutan sumatera

Orangutan sumatera (Pongo abelii) merupakan salah satu spesies orangutan asli Indonesia. Dalam konteks dinas budaya DIY, hewan langka ini memiliki panjang tubuh yang bisa mencapai 1,25 meter hingga 1,5 meter dengan berat 30-50 kg.

Dibandingkan dengan orangutan kalimantan, orangutan sumatera memiliki warna dan bulu yang lebih terang. Warnanya sendiri sedikit oranye kecokelatan dan lebih terang dibandingkan kerabatnya di Kalimantan.

4. Beo Nias

Burung Nuri Nias (Gracula religiosa Robusta) terdapat di Pulau Nias, Sumatera Utara. Menurut website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, burung ini mempunyai panjang tubuh (panjang) 40 cm.

Tak hanya cepat dan tampan, burung beo Nias punya keistimewaan lain pada sepasang kuping kuningnya yang menyatu. Selain itu, burung ini juga diketahui mengikuti berbagai percakapan, termasuk suara

Pria

Namun keunikannya membuat burung beo Nias banyak dicari. Selain itu, para kolektor rela mengeluarkan banyak uang untuk memilikinya. Oleh karena itu, kehidupannya semakin berkurang dan terancam punah.

5. Sakit hati

Berikutnya adalah Kedih (Presbytis thomasi). Monyet ini merupakan salah satu satwa primata endemik Pulau Sumatera. Kedih Merah memiliki warna hitam cerah kombinasi bulu dan ucapan. Ia mengatakan masyarakat Sumatera menyebutnya sedih karena wajahnya yang sedih.

Bobot kedih merah biasanya mencapai 5-8 kg dengan panjang 42-61 cm. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mencari makanan dan aktivitas lainnya di hutan.

Tak jauh berbeda dengan hewan-hewan lain di atas, keberadaan monyet kedih juga terancam. Hal ini terjadi karena adanya konversi hutan secara ilegal, perusakan hutan dan pembalakan liar yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Berikut beberapa satwa liar di Sumatera yang bisa Anda pelajari. Semoga membantu dan dapat menambah wawasan anda.

Categories
Sains

Ini 4 Harimau Terbuas di Dunia, No 3 dari Indonesia

JAKARTA – Hewan paling liar di dunia menarik untuk diketahui. Salah satunya dari Indonesia. Harimau adalah hewan liar yang penakut. Bukan karena hewan lain, manusia juga takut akan nyawanya karena bisa membunuh kapan saja.

Sepanjang sejarah, terdapat banyak spesies harimau di dunia. Namun sebagian besarnya hilang karena berbagai sebab.

Saat ini, hanya terdapat sedikit spesies harimau di dunia. Dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu (17/4/2024), berikut beberapa yang paling liar.

Harimau di hutan 1. Harimau Benggala

Berbicara mengenai harimau, salah satu yang paling terkenal adalah harimau Bengal. Juga dikenal sebagai harimau Bengal, spesies ini adalah salah satu harimau Siberia terbesar.

Mengutip A-z Animals, Harimau Benggala diyakini telah tiba di India antara 12.000 hingga 15.000 tahun yang lalu. Ciri khasnya adalah bulu berwarna kuning hingga oranye terang dengan garis-garis coklat atau hitam di punggung dan jumbai putih di sekitar telinga.

Selain tubuhnya, harimau Bengal memiliki gigi yang besar dan tajam. Belum lagi ia mempunyai cakar dan kaki yang kuat sehingga mampu melumpuhkan semua hewan yang dimangsanya.

Dalam aksinya, harimau Bengal dapat membunuh hewan yang beratnya beberapa kali lipat dari beratnya sendiri. Mereka bisa makan hingga 100 pon daging dalam sekali makan.

2. Harimau Siberia

Harimau Siberia mempunyai reputasi sebagai “kucing besar” terkuat. Beberapa pengamat bahkan memperkirakan mereka bisa menang melawan Harimau Benggala.

Mengutip WildExplained, harimau Siberia memiliki bulu dan belang yang berwarna agak kuning. Kemudian bulunya yang tebal membuatnya tetap hangat di daerah dingin Rusia.

Dalam mencari mangsa, harimau Siberia adalah pemburu yang terampil. Mereka bahkan dikatakan tidak takut untuk membunuh mangsa besar seperti beruang coklat.

3. Harimau sumatera dibandingkan dengan spesies lain yang disebutkan di atas, memiliki tubuh yang lebih kecil. Namun, jangan salah paham.

Meski berbadan kecil, harimau ini sangat kuat dan agresif. Raungan mereka, yang menandakan agresi mereka, dapat terdengar hingga 3 mil jauhnya.

Categories
Sains

Hasil Investigasi DNA, Ilmuwan Yakin Harimau Jawa Bersembunyi di dalam Hutan

BANDUNG – Tes DNA terkini menunjukkan harimau jawa (Panthera tigris sondaica) yang sebelumnya dinyatakan punah di alam liar, masih hidup. Hal tersebut diyakini sekelompok ilmuwan setelah mereka menemukan bulu harimau jawa di hutan Jawa Barat.

BACA JUGA – Harimau Jawa telah diamati di hutan-hutan ini

Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) terdaftar sebagai punah dalam Daftar Merah IUCN pada tahun 2008.

Sejak itu, banyak penemuan terungkap, namun tidak ada satupun yang memiliki bukti yang mendukungnya.

Namun pada tahun 2019, warga desa melihat apa yang mereka yakini sebagai harimau jawa di dekat Desa Cipendeuy di hutan Sukabumi Selatan, Jawa Barat, disertai berkuku dan bergambar. Dia mengumpulkan beberapa helai rambut dari halaman terdekat.

Analisis terhadap bulu ini menunjukkan bahwa ia milik Harimau Jawa, meski diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keberadaannya.

“Jika Harimau Jawa tetap hidup di alam liar, maka harus dipastikan melalui kajian dan kajian genetik,” pungkas kelompok tersebut dalam penelitiannya.

Para pemerhati lingkungan hidup di Indonesia masih hidup dan sehat.

Saya tahu Harimau Jawa bersembunyi di hutan.

“Studi ini meningkatkan kemungkinan bahwa harimau jawa masih hidup di alam liar,” kata Satyawan Pudyatmoko, pejabat konservasi, kepada Reuters.

“Kami siap dan kami akan menyiapkan tindakan untuk meresponsnya.” dia serius.

Menurut Reuters, upaya ini melibatkan pemasangan kamera jebakan dan melakukan analisis DNA ekstensif, serta meminta saran dari pakar genetika untuk mengidentifikasi hewan yang hidup di hutan.

Categories
Sains

Misteri Punahnya Macan Bali Lebih Tragis dari Harimau Jawa

Bali – Indonesia pernah menjadi rumah bagi tiga subspesies harimau (harimau Sumatera, Jawa dan pasir). Sayangnya, harimau Jawa dan Bali punah, hanya menyisakan harimau sumatera.

Dan pada tahun 2022, laporan penampakan harimau jawa akan meningkat di banyak kawasan hutan di pulau Jawa. Sementara itu, populasi harimau liar masih berada di bawah tekanan

Harimau sumatera terancam dengan jumlah 393 ekor dewasa, turun 10% dari tahun 2008 atau 439 ekor.

Ketika spesies tersebut menghilang, tidak banyak informasi tentang harimau pasir (Panthera tigris balica). Harimau pasir merupakan salah satu dari 3 subspesies harimau yang telah punah total.

Selain Harimau Kaspia (Panthera tigris virginia) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica).

Menurut laman Aveley Tigers, pada tahun 1912 ahli zoologi Jerman Ernst Schwarz menggambarkan kulit dan tengkorak harimau Bali betina dewasa dalam koleksi Museum Senckenberg.

Ia menamakannya Felis tigris balica dan berpendapat bahwa hewan tersebut berbeda dengan harimau jawa.

Warna binatang harimau pasir cerah dan tengkoraknya kecil dengan lengkungan zygomatik yang sempit.

Pada tahun 1869, keunikan harimau Bali dipertanyakan karena analisis morfologi beberapa tengkorak harimau di Bali mirip dengan harimau Jawa.

Categories
Sains

7 Fakta Harimau Jawa, Hewan Buas yang Sudah Puluhan Tahun Dinyatakan Punah

Jakarta – Harimau liar (Panthera tigris sondaica) merupakan salah satu hewan asli Indonesia. Namun, sudah dinyatakan punah beberapa dekade lalu.

Diperkirakan telah punah selama beberapa dekade, laporan tentang harimau muda tersebut muncul kembali baru-baru ini. Belakangan ini, hewan liar tersebut kembali muncul.

Penemuan harimau muda tersebut dilaporkan oleh peneliti Pusat Penelitian Biosistem dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wirdateti. Menurut dia, laporan tersebut berdasarkan sehelai rambut yang diyakini berasal dari seekor harimau liar yang ditemukan di pagar pembatas taman milik warga Desa Spinduyu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Melihat ke belakang, bagaimana kabar harimau liar ini? Selengkapnya simak informasi berikut yang dihimpun dari berbagai sumber hingga Rabu (27/3/2024).

Budaya Tangki Jawa1. Harimau ini merupakan salah satu dari tiga spesies harimau yang ada di Indonesia

Ada tiga jenis tank yang ada di Indonesia. Mereka adalah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Bayi Harimau (Panthera tigris balica), dan Harimau Muda (Panthera tigris sondaica).

Selama keberadaannya, anak harimau dan harimau liar menghilang. Meski harimau sumatera masih ada, namun kehebatannya bukannya tanpa ancaman kematian.

2. Berukuran kecil

Luas daratan harimau liar lebih kecil dibandingkan spesies macan kumbang lainnya di Asia. Panjang badan 2,2 hingga 2,5 meter, berat 100-140 kg (jantan), 75-115 kg (betina).

Meski kecil, harimau jawa berukuran lebih besar dibandingkan harimau bali dan sumatera.

3. Perumahan

Sesuai dengan namanya, harimau liar pernah ditemukan di beberapa tempat di Pulau Jawa. Hewan liar ini biasanya hidup di hutan dan hutan.

Setelah ancaman terhadap populasinya mulai terjadi, Harimau Jawa diselamatkan di kawasan lindung seperti Ujung Kulon, Leven Sankang dan Baluran. Sayangnya, semua upaya untuk menyelamatkan harimau muda tidak berhasil, sehingga hal ini menjadi semakin umum.

4. Ciri-ciri fisik

Selain ukuran tubuh, harimau liar memiliki banyak ciri lainnya. Secara penampilan, bulu matanya panjang dan tipis.

Lalu hidung harimau liar itu panjang dan sempit. Spesies ini dikatakan memiliki janggut terpanjang di antara spesies harimau lainnya di dunia.

5. Penangkaran Sebagai hewan karnivora, harimau liar sangat dihargai di gurun pasir Pulau Jawa. Namun karena keterbatasan tempat tinggal, mereka tidak bisa bertanggung jawab atas makanannya.

Harimau liar biasanya memakan hewan seperti babi hutan dan rusa. Namun yang mengejutkan, mereka juga memakan unggas air dan serangga.

6. Dilaporkan hilang

Harimau jawa dinyatakan punah pada tahun 1980an, dan situs tersebut ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Dunia oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).