JAKARTA – Sumatera punya banyak satwa liar yang patut dipelajari. Kebanyakan dari mereka terancam punah. Pulau Sumatera mempunyai banyak kebudayaan yang berbeda-beda. Kawasan ini juga menjadi rumah bagi banyak spesies satwa liar terkenal.
Namun, lama kelamaan nyawanya mulai terancam. Bukan hanya karena menghilangnya keberadaannya, tetapi juga karena perburuan ilegal dan pengambilan keputusan ilegal.
Menyadari statusnya yang terancam punah, Pemerintah harus mempertimbangkan perlindungan satwa ini. Dihimpun dari berbagai sumber, Senin (25/3/2024), berikut sejumlah satwa liar di Sumatera yang hidupnya terancam punah.
Satwa Liar di Sumatera1. Harimau Sumatera
Harimau sumatera merupakan subspesies harimau yang ada di Pulau Sumatera. Beberapa ciri yang membedakannya dengan spesies lain, seperti warna bulunya yang lembut oranye hingga mengurangi garis-garis pada tubuhnya.
Dibandingkan spesies lainnya, harimau sumatera memiliki tubuh yang kecil. Namun tubuhnya yang besar membuatnya bisa beraktivitas di tengah hutan lebat.
Namun Harimau Sumatera merupakan salah satu spesies langka yang terancam punah. Penyebab ancaman kepunahan ini karena hilangnya sumber daya alam yang disebabkan oleh aktivitas ilegal yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
2. Gajah sumatera
Hewan liar di Sumatera selanjutnya adalah Gajah Sumatera (Elephans Maximus Sumatranus). Ditemukan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, gajah sumatera merupakan subspesies dari gajah asia.
Gajah sumatera sangatlah istimewa. Di antaranya berat mencapai 3-5 ton dan tinggi 2-3 meter, warna kulit tampak lebih terang dibandingkan gajah Asia lainnya, terdapat dua benjolan di kepala, serta telinga kecil dan segitiga. Umumnya gajah sumatera hidup di hutan dengan ketinggian di bawah 300 meter di atas permukaan laut. Namun, tak jarang hewan berukuran besar ini sering masuk ke tempat yang lebih tinggi.
Selain itu, gajah sumatera juga merupakan hewan langka yang terancam punah. Pada tahun 2011, IUCN memberikan status konservasi pada spesies tersebut sebagai Sangat Terancam Punah (CR).
3. Orangutan sumatera
Orangutan sumatera (Pongo abelii) merupakan salah satu spesies orangutan asli Indonesia. Dalam konteks dinas budaya DIY, hewan langka ini memiliki panjang tubuh yang bisa mencapai 1,25 meter hingga 1,5 meter dengan berat 30-50 kg.
Dibandingkan dengan orangutan kalimantan, orangutan sumatera memiliki warna dan bulu yang lebih terang. Warnanya sendiri sedikit oranye kecokelatan dan lebih terang dibandingkan kerabatnya di Kalimantan.
4. Beo Nias
Burung Nuri Nias (Gracula religiosa Robusta) terdapat di Pulau Nias, Sumatera Utara. Menurut website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, burung ini mempunyai panjang tubuh (panjang) 40 cm.
Tak hanya cepat dan tampan, burung beo Nias punya keistimewaan lain pada sepasang kuping kuningnya yang menyatu. Selain itu, burung ini juga diketahui mengikuti berbagai percakapan, termasuk suara
Pria
Namun keunikannya membuat burung beo Nias banyak dicari. Selain itu, para kolektor rela mengeluarkan banyak uang untuk memilikinya. Oleh karena itu, kehidupannya semakin berkurang dan terancam punah.
5. Sakit hati
Berikutnya adalah Kedih (Presbytis thomasi). Monyet ini merupakan salah satu satwa primata endemik Pulau Sumatera. Kedih Merah memiliki warna hitam cerah kombinasi bulu dan ucapan. Ia mengatakan masyarakat Sumatera menyebutnya sedih karena wajahnya yang sedih.
Bobot kedih merah biasanya mencapai 5-8 kg dengan panjang 42-61 cm. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mencari makanan dan aktivitas lainnya di hutan.
Tak jauh berbeda dengan hewan-hewan lain di atas, keberadaan monyet kedih juga terancam. Hal ini terjadi karena adanya konversi hutan secara ilegal, perusakan hutan dan pembalakan liar yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Berikut beberapa satwa liar di Sumatera yang bisa Anda pelajari. Semoga membantu dan dapat menambah wawasan anda.