bachkim24h.com, Jakarta Pada 16 Agustus, harga emas melonjak dari $51.
Hal ini secara efektif telah memindahkan level resistensi utama sebelumnya di USD2,510 ke level support utama saat ini.
Pada kontrak emas bulan Desember lalu, harga yang paling aktif diperdagangkan adalah $2,561.40, yang secara efektif menciptakan level resistensi utama saat ini.
Dikutip Kitco.com, Senin (9/9/2024), logam mulia kini diperdagangkan dalam kisaran harga yang ketat, memantul antara support di $2.500 dan resistance di $2.560.
Fase konsolidasi ini sangat penting karena membentuk titik terendah di level $2500, yang berhasil melewati berbagai pengujian.
Pada saat yang sama, rekor tertinggi baru-baru ini sebesar US$2.560 telah menjadi hambatan besar bagi emas untuk bergerak lebih tinggi. Data keuangan
Data ekonomi terkini memainkan peran penting dalam membentuk perilaku pasar emas. Indikator utama yang diawasi ketat oleh Federal Reserve adalah perekonomian AS. Laporan nonfarm payrolls terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja mengalahkan ekspektasi.
Meskipun para ekonom memperkirakan akan ada 160.000 lapangan pekerjaan baru di bulan Agustus, kinerja buruk ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap keputusan kebijakan moneter.
Selain itu, tingkat pengangguran turun dari 4,3% menjadi 4,2%. Namun, angka ini mewakili persentase yang lebih tinggi dibandingkan tingkat 3,8% pada tahun lalu. Jumlah total pengangguran meningkat dari 6,3 juta menjadi 7,1 juta pada tahun lalu, yang menunjukkan masih adanya tantangan di pasar tenaga kerja.
Data pasar tenaga kerja ini, dikombinasikan dengan laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) baru-baru ini yang menunjukkan inflasi pada level terendah dalam tiga tahun, meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve di masa mendatang.
Pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole pada tanggal 24 Agustus memicu ekspektasi ini, ketika ia mengindikasikan bahwa “waktunya telah tiba untuk menyesuaikan kebijakan.”
Sentimen pasar, sebagaimana tercermin dalam alat FedWatch CME, saat ini menunjukkan peluang 100% penurunan suku bunga pada bulan September. Hal ini mencakup peluang 70% penurunan 25 basis poin dan peluang 30% penurunan 50 basis poin yang lebih besar.
Peluang tersebut telah berubah secara signifikan sejak laporan ekonomi terakhir, dengan kemungkinan penurunan besar turun dari 40% menjadi 30%. Antisipasi penurunan suku bunga ini berdampak signifikan pada pasar logam mulia.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup turun $20,30, atau 0,80%, pada $2,526.80. Demikian pula, perak berjangka bulan Desember turun 3,07%, atau 89,5 sen, menjadi $28,20.
Kinerja emas akan diawasi secara ketat dalam beberapa minggu mendatang karena pasar mencerna indikator-indikator ekonomi dan ekspektasi kebijakan moneter.
Harga emas diperkirakan akan berada di kisaran $2,500 pada minggu kedua September 2024, dengan resistance di $2,560, yang kemungkinan akan terus mempengaruhi pola perdagangan.
Investor dan analis mengamati dengan cermat apakah emas dapat keluar dari kisaran perdagangan ini, mencetak rekor baru atau kembali ke level yang lebih rendah berdasarkan data ekonomi mendatang dan keputusan Federal Reserve.