Categories
Kesehatan

Polri Amankan 17.855 Kasus Narkoba di 2024, 18 Juta Jiwa Terselamatkan

bachkim24h.com, Jakarta Sepekan jelang perayaan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh pada 26 Juni, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengumumkan hasil perlindungan kasus narkoba sejak awal tahun 2024.

Wakapolri Komjen Agus Andrianto mengungkapkan, sejak awal tahun 2024 hingga saat ini, Polri telah menangani 17.855 kasus peredaran narkoba di seluruh Indonesia.

Kejahatan narkoba Januari-24 April jumlah perkaranya LP 17.855, kata Agus, Rabu, 12 Juni 2024 mengutip laman Humas Polri.

Agus mengatakan, dalam kasus tersebut, jumlah tersangka yang diadili mencapai 22.177 orang.

Bareskrim Polri pun berhasil menyita sejumlah besar barang bukti. Dijelaskan pula bahwa bukti yang diperoleh bisa menyelamatkan jutaan nyawa dari potensi penyalahgunaan narkoba. Rincian barang bukti yang diperoleh antara lain: Sebanyak 2.194.560 gram sabu yang mampu menyelamatkan 10 juta nyawa. Sebanyak 1.703.659 gram ganja dapat menyelamatkan lebih dari 1,5 juta orang. Sebanyak 2.228.758 gram ekstasi bisa menyelamatkan lebih dari 6,5 juta orang.

Sejak awal tahun 2024, sekitar 18 juta orang telah diselamatkan dari narkoba.

Pada tahun sebelumnya yakni tahun 2023, Bareskrim Polri berhasil menyembuhkan 41.855 kasus dan menindak 54.355 tersangka.

Barang bukti yang disita pada tahun 2023 antara lain: Sebanyak 6.876.782 gram sabu yang dapat menyelamatkan 34 juta nyawa. Sebanyak 8.735.941 gram ganja bisa menyelamatkan nyawa lebih dari 81 juta orang. Sebanyak 1.691.200 gram ekstasi mampu menyelamatkan 5 juta orang.

Untuk tahun 2025, Polri mendapat anggaran sebesar Rp567,4 miliar untuk pemberantasan narkoba. Namun polisi telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp524,5 miliar sehingga total anggaran diharapkan menjadi Rp1 miliar.

Agus juga mengatakan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk kegiatan di perairan berupa pembelian kapal patroli dari pinjaman dalam negeri.

“Diperkirakan Rp 1 triliun. “Untuk pemeriksaan di perairan, dialokasikan anggaran berupa pembelian kapal patroli melalui pinjaman internal,” kata Agus.

Merujuk pada Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), diperingati setiap tahun pada tanggal 26 Juni atau hari ini.

HANI merupakan momen penting untuk merefleksikan bahaya narkoba dan memperkuat komitmen memerangi kecanduan narkoba.

Menurut Juru Bicara Gerakan Rakyat Melawan Kegilaan (GERAM), Fajar Kurniawan, narkoba ibarat monster yang merenggut masa depan, menghancurkan keluarga, dan menggerogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa.

“Tahun ini slogan HANI adalah ‘Lebih Sehat, Lebih Bahagia, Bebas Narkoba.’ “Tema ini mengajak kita semua untuk mewujudkan masyarakat sehat dan bahagia bebas narkoba,” kata Fajar dalam keterangan tertulis yang diperoleh Health bachkim24h.com, Rabu (26/06/2024).

Beliau menambahkan bahwa refleksi ini merupakan pengingat bahwa:

Pertama, bahaya narkoba masih nyata dan mengancam generasi muda. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia masih mengkhawatirkan. Sasaran utama para pengedar narkoba adalah generasi muda, khususnya pelajar.

Kedua, upaya pemberantasan narkoba harus terus digencarkan. Upaya penegakan hukum, pencegahan, dan rehabilitasi harus berjalan beriringan. Peran aktif semua pihak sangat penting, mulai dari pemerintah, melalui aparat penegak hukum, hingga seluruh elemen masyarakat.

Ketiga, rehabilitasi pecandu narkoba harus menjadi prioritas. Pecandu narkoba bukanlah penjahat, melainkan korban yang membutuhkan pertolongan. Rehabilitasi yang efektif dapat membantu mereka pulih dan kembali ke kehidupan normal.

Keempat, perlu dilakukan kegiatan edukasi dan informasi secara intensif tentang bahaya narkoba. Masyarakat perlu dibekali pengetahuan tentang bahaya narkoba dan cara menghindarinya. Keluarga dan sekolah memainkan peran penting dalam memberikan pendidikan ini.

Kelima, partisipasi masyarakat sangat penting. Masyarakat dapat terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pencegahan narkoba. Bagaimana menjadi relawan, mengikuti kegiatan sosialisasi dan melaporkan peredaran narkoba.

“Mari kita jadikan HANI 2024 sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam melawan narkoba. “Bersama-sama kita akan mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, bahagia dan bebas narkoba,” kata Fajar.