bachkim24h.com, Jakarta – Pada Rabu, 22 Mei 2024, Australia melaporkan kasus flu burung pertama pada manusia. Kasus ini melibatkan seorang anak berusia 2,5 tahun di India yang diduga terpapar H5N1.
Epidemiolog Dicky Budiman menilai kasus ini merupakan wake up call bagi Indonesia untuk lebih berhati-hati terhadap kasus flu burung di negara tetangga.
Untuk mencegah bangkitnya kembali penyakit flu burung atau avian influenza di Indonesia, Dickey mengusulkan tiga cara, yakni memperbanyak vaksinasi influenza, memperkuat pengawasan, memperkuat mitigasi di kawasan perkembangbiakan, dan literasi. Memperkuat vaksinasi influenza
Vaksinasi influenza merupakan upaya yang telah diterapkan di negara-negara maju untuk mencegah penyebaran flu burung.
Dickey mengatakan kepada Health bachkim24h.com melalui pesan suara, Senin (27 Mei 2024) bahwa “upaya telah dilakukan di berbagai negara maju, termasuk Australia, untuk meningkatkan vaksinasi influenza.”
Ia melanjutkan, vaksin flu sebenarnya tidak mencegah atau melindungi tubuh dari flu burung. Namun vaksin ini memiliki manfaat penting dan krusial dalam mencegah infeksi silang.
“Ada kekhawatiran bahwa infeksi silang dapat meningkatkan kemampuan virus flu burung untuk menginfeksi manusia dan menyebar dari orang ke orang. Oleh karena itu, salah satu persiapan penting yang harus dilakukan adalah meningkatkan cakupan vaksinasi influenza.
Dickey mengatakan program vaksinasi flu perlu ditingkatkan, terutama bagi wisatawan yang pernah berkunjung ke negara endemis flu burung.
Selain wisatawan, kelompok masyarakat yang tidak boleh melewatkan vaksinasi flu tahunan adalah unggas.
Kedua, bagi peternak unggas di negara maju harus mendapat vaksinasi influenza setahun sekali, begitu pula Indonesia, ujarnya.
Rekomendasi kedua untuk mencegah penyebaran flu burung di Indonesia adalah memperkuat pengawasan, terutama di titik-titik masuk utama ke dalam negeri. Seperti bandara dan pelabuhan.
Dickie mengatakan, kasus flu burung di Australia dapat menjadi peringatan bagi Indonesia untuk meningkatkan pengawasan. Ingat, Australia adalah negara tetangga.
“Pelajaran pentingnya adalah apa yang terjadi saat ini di negara tetangga kita, Australia, merupakan peringatan bahwa Indonesia perlu meningkatkan pengawasannya,” kata Dickey.
Artinya, jika ada pelaku perjalanan dari negara yang berisiko tertular kasus flu burung atau negara endemis flu burung, maka perlu dilakukan serangkaian tes untuk memastikan pelaku perjalanan tersebut tidak tertular H5N1.
Selain peningkatan surveilans dan diagnosis, upaya lain untuk mencegah penyebaran flu burung adalah dengan meningkatkan literasi dan upaya mitigasi.
Peningkatan ini terutama diperlukan di wilayah yang memiliki peternakan unggas. Salah satunya di Jawa Barat yang terdapat peternakan yang luas. Mengingat peternak merupakan kelompok yang paling banyak bersentuhan dengan burung seperti ayam.