JAKARTA – Gempa bumi besar menjadi sebutan untuk fenomena alam yang terjadi setelah rekaman video Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat memberikan penjelasan mengenai dampak gempa jenis tersebut viral di media sosial.
Dwikorita Karnawati kemudian memberikan penjelasan terkait video tersebut. Saat itu, ia menjelaskan alasan perlunya dibangun gedung untuk operasi peringatan dini tsunami.
Namun selain itu masih banyak orang yang bertanya-tanya apa itu gempa besar. Dan jika fenomena alam ini terjadi, seberapa besar dampaknya?
Pengertian Gempa Megathrust Gempa megathrust merupakan salah satu jenis gempa bumi yang terjadi pada zona subduksi, yaitu lokasi pertemuan dua lempeng tektonik dan lempeng yang satu meluncur ke bawah lempeng yang lain.
Gempa ini disebabkan oleh pergeseran besar-besaran di kawasan megatrust. Penumpukan tekanan akibat pergerakan lempeng tektonik menyebabkan gempa bumi dahsyat dan seringkali tsunami.
Zona megathrust adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada sumber gempa bumi yang menghantam kerak bumi pada kedalaman dangkal. Proses terjadinya gempa megathrust dimulai ketika lempeng samudera menunjam ke bawah lempeng benua. Hal ini menyebabkan terbentuknya zona subduksi.
Meningkatnya tekanan antara dua lempeng tektonik dapat menimbulkan gesekan yang melepaskan energi berupa gempa bumi yang kuat dan tiba-tiba.
Dampak gempa Megathrust
Secara umum gempa megathrust berkekuatan besar dan dapat menimbulkan kerusakan serius. Apalagi jika terjadi di dekat permukaan laut, karena dapat menyebabkan tsunami yang merusak.
Menurut halaman templat Zona subduksi menghasilkan beberapa gempa bumi terbesar di dunia, yang dikenal sebagai “megathrusts”. Ketika gempa mencapai magnitudo 9, getaran ini melepaskan energi ribuan kali lebih banyak daripada gempa berkekuatan 7 magnitudo.
Megathrust terbesar yang tercatat oleh instrumen adalah peristiwa Valdivia di Chili, berkekuatan 9,5 skala Richter pada tahun 1960.
Ada juga gempa besar terkenal yang terjadi di Tohoku. Jepang pada tahun 2011, gempa ini berkekuatan 9,0 skala Richter dan menimbulkan tsunami besar yang menyebabkan kerusakan parah di sepanjang pantai timur Jepang. dan menyebabkan bencana nuklir Fukushima.