Categories
Sains

AS Berisiko Diguncang Gempa Bumi Besar, Ini Penyebabnya

NEW YORK – Sebuah tim peneliti memperingatkan bahwa garis patahan bawah air di Samudera Pasifik dapat memicu gempa bumi skala besar di lepas Pantai Barat Amerika Serikat (AS), yang membahayakan 10.000 nyawa.

Surat kabar Metro Inggris melaporkan bahwa garis tersebut, yang dikenal sebagai zona bawah laut Cascadia, membentang sekitar 965,6 kilometer di sepanjang pantai California, Oregon dan Washington, serta British Columbia di Kanada.

Para ilmuwan kini telah menggambar peta rinci wilayah tersebut dan mengungkapkan bahwa bahayanya lebih berbahaya dari perkiraan sebelumnya.

Kondisi saat ini mampu menghasilkan gempa bumi berkekuatan 9 atau lebih besar, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Departemen Ilmu Iklim Lamont-Doherty di Universitas Columbia.

Gempa bumi bawah laut menyebabkan tsunami setinggi lebih dari 30 meter, menewaskan lebih dari 10.000 orang dan menyebabkan kerugian lebih dari 80 miliar dolar.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 9 yang diikuti tsunami dahsyat melanda Jepang pada tahun 2011 dan menewaskan hampir 20.000 orang.

Sedangkan sesar adalah retakan yang terjadi ketika dua lempeng bumi bergerak atau bergeser dan dapat menimbulkan gempa bumi.

Menjelaskan situasinya, para peneliti mengatakan bahwa alih-alih menjadi satu garis patahan yang berkesinambungan, garis patahan tersebut kini terbagi menjadi empat segmen.

Artinya garis putus-putus dapat putus atau menyatu dengan sendirinya. Perbedaan jenis batuan dan sifat seismik lainnya dapat membuat beberapa garis lebih berbahaya dibandingkan garis lainnya.

Profesor Harold Tobin, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan kepada televisi NBC: “Kita mempunyai potensi terjadinya gempa bumi dan tsunami terbesar di Bumi.”

Categories
Kesehatan

Tips Saat Gempa Terjadi, Lakukan Langkah Ini untuk Lindungi Diri

 bachkim24h.com, JAKARTA — Bencana alam, gempa bumi, seringkali tidak dapat diprediksi. Namun, tindakan keselamatan yang tepat dapat mengurangi dampak gempa bumi terhadap keselamatan pribadi.

Dalam sebagian besar situasi gempa bumi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mempunyai tiga hal dasar yang harus dilakukan segera setelah gempa bumi. Ketiga hal tersebut adalah banjir, penutup dan penahan.

Prone adalah posisi badan dan kepala menunduk, bertumpu pada telapak tangan dan lutut. Posisi ini memungkinkan orang untuk berjalan sekaligus mengurangi risiko terjatuh.

Penyembunyian berarti melindungi kepala dan leher serta bagian tubuh lainnya semaksimal mungkin. Tempat terbaik untuk melindungi diri adalah di bawah meja yang kokoh. Namun, jika tidak ada penyangga yang kuat, cobalah membenturkannya ke dinding bagian dalam atau perabot lain agar tidak jatuh sambil tetap meletakkan tangan di leher dan kepala.

Pegangan berarti berlindung atau meletakkan tangan di kepala dan leher hingga merasakan getaran gempa. Setelah itu, lindungi kepala dan leher Anda dan bersiaplah untuk pindah ke tempat yang aman.

Ketiga hal ini merupakan cara dasar untuk melindungi diri saat terjadi gempa. Namun banyak penyesuaian yang harus dilakukan tergantung di mana seseorang berada saat gempa terjadi. Berikut beberapa pedoman dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan CDC melalui situs resminya:

1. Jika berada di rumah, lindungi diri Anda dan keluarga di bawah meja untuk menghindari benda jatuh. Lindungi kepala Anda dengan topi, bantal, papan, atau silangkan tangan.

2. Jika Anda berada di luar, lindungi kepala dan bebek Anda dan jauhi bangunan dan pilar yang menghadap ke ruang tersebut. Jangan melakukan tindakan apa pun dan menunggu hingga keadaan benar-benar tenang, karena getaran sering terjadi pasca gempa.

3. Jika Anda berada di pusat perbelanjaan atau tempat umum lainnya, usahakan tetap tenang untuk menghindari kepanikan massal. Ikuti instruksi petugas penyelamat dan hindari penggunaan lift saat terjadi gempa. Gunakan tangga cepat dengan hati-hati untuk bergerak di sekitar tempat itu.

4. Jika berada di dalam kendaraan yang bergerak, segera pindahkan kendaraan ke bahu jalan dengan aman, jauh dari tiang listrik, kabel atau jalan layang dan terowongan. Letakkan kendaraan pada mode B atau Parkir dan parkirkan kendaraan dengan tuas transmisi. Nyalakan radio untuk mendengarkan informasi penting. Jika kondisi aman, lanjutkan berkendara dengan tetap mewaspadai kondisi jalan yang dapat menyebabkan kecelakaan, seperti jalan retak atau rem kelistrikan.

5. Jika berada di gunung atau pantai, tingkatkan kewaspadaan karena gempa dapat menyebabkan tanah longsor dan gelombang tsunami. Penghuni pegunungan disarankan untuk menjauhi lereng dan berlindung di tempat yang aman seperti ruang terbuka. Sedangkan masyarakat yang berada di dekat pantai diimbau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Pasca gempa, BPBD mengimbau masyarakat melakukan empat langkah penanggulangan. Berikut empat langkah tersebut:

1. Jika Anda masih berada di dalam ruangan atau gedung, segera keluar dan periksa apakah ada luka atau memar akibat penyerangan tersebut.

2. Mintalah orang dewasa untuk mematikan listrik dan gas.

3. Jangan menyalakan api karena gempa bumi dapat menyebabkan kebocoran gas atau minyak.

4. Jika bisa, berikan pertolongan pertama pada orang sekitar yang membutuhkan pertolongan. Carilah informasi dari sumber yang Anda percayai dan ikuti saran yang diberikan. 

Categories
Sains

Apa Itu Gempa Megathrust? Simak Penjelasan dan Dampaknya!

JAKARTA – Gempa bumi besar menjadi sebutan untuk fenomena alam yang terjadi setelah rekaman video Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat memberikan penjelasan mengenai dampak gempa jenis tersebut viral di media sosial.

Dwikorita Karnawati kemudian memberikan penjelasan terkait video tersebut. Saat itu, ia menjelaskan alasan perlunya dibangun gedung untuk operasi peringatan dini tsunami.

Namun selain itu masih banyak orang yang bertanya-tanya apa itu gempa besar. Dan jika fenomena alam ini terjadi, seberapa besar dampaknya?

Pengertian Gempa Megathrust Gempa megathrust merupakan salah satu jenis gempa bumi yang terjadi pada zona subduksi, yaitu lokasi pertemuan dua lempeng tektonik dan lempeng yang satu meluncur ke bawah lempeng yang lain.

Gempa ini disebabkan oleh pergeseran besar-besaran di kawasan megatrust. Penumpukan tekanan akibat pergerakan lempeng tektonik menyebabkan gempa bumi dahsyat dan seringkali tsunami.

Zona megathrust adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada sumber gempa bumi yang menghantam kerak bumi pada kedalaman dangkal. Proses terjadinya gempa megathrust dimulai ketika lempeng samudera menunjam ke bawah lempeng benua. Hal ini menyebabkan terbentuknya zona subduksi.

Meningkatnya tekanan antara dua lempeng tektonik dapat menimbulkan gesekan yang melepaskan energi berupa gempa bumi yang kuat dan tiba-tiba.

Dampak gempa Megathrust

Secara umum gempa megathrust berkekuatan besar dan dapat menimbulkan kerusakan serius. Apalagi jika terjadi di dekat permukaan laut, karena dapat menyebabkan tsunami yang merusak.

Menurut halaman templat Zona subduksi menghasilkan beberapa gempa bumi terbesar di dunia, yang dikenal sebagai “megathrusts”. Ketika gempa mencapai magnitudo 9, getaran ini melepaskan energi ribuan kali lebih banyak daripada gempa berkekuatan 7 magnitudo.

Megathrust terbesar yang tercatat oleh instrumen adalah peristiwa Valdivia di Chili, berkekuatan 9,5 skala Richter pada tahun 1960.

Ada juga gempa besar terkenal yang terjadi di Tohoku. Jepang pada tahun 2011, gempa ini berkekuatan 9,0 skala Richter dan menimbulkan tsunami besar yang menyebabkan kerusakan parah di sepanjang pantai timur Jepang. dan menyebabkan bencana nuklir Fukushima.

Categories
Bisnis

Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Garut, Bagaimana Kondisi Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi?

bachkim24h.com, Jakarta – Tol Metropolitan Jasamarga memastikan ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi dalam kondisi baik pascagempa berkekuatan 6,5 SR di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran dan Komunikasi Tol Metropolitan Jasamarga Panji Satriya seperti dikutip Antara, Minggu (28/4/2024).

“Saat ini kondisi Jalan Tol khususnya Tol Sifularang dan Tol Padaleuni serta rest areanya baik. Belum ada kabar terkait gempa yang terjadi tadi malam,” kata Pak Panji.

Pak Panji juga mengatakan, kondisi tempat istirahat dan pelayanan (tip) di jalan tol juga dalam kondisi baik pasca gempa berkekuatan 6,5 SR. Gempa tektonik berkekuatan 6,5 SR terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB, di suatu tempat di laut pada jarak 156 kilometer barat daya Kabupaten Garut pada kedalaman 70 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa berkekuatan 6,5 SR di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak menimbulkan tsunami. Hasilnya menunjukkan gempa tersebut tidak bisa menimbulkan tsunami. Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Garut, dan Kota Bandung.

Gempa juga dirasakan di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dengan mengamati letak episenter dan kedalaman hiposenter, gempa tersebut termasuk jenis gempa sedang akibat peristiwa deformasi batuan di Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia Selatan Jawa Barat.

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Dariono mengatakan hingga pukul 23.55 WIB tidak ada getaran. Meski demikian, mereka tetap mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang mudah rusak atau hancur saat terjadi gempa.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa modifikasi berkekuatan 6,2 SR di tengah perairan selatan Jawa Barat akibat deformasi batuan dalam.

Gempa bumi tersebut disebabkan oleh pergeseran batuan lempeng Indo-Australia yang tertarik ke bawah lempeng Eurasia selatan Jawa Barat atau dikenal dengan gempa bumi, kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Dariono. Dikatakan Antara, Minggu (28/4/2024).

Pada tanggal 27 April 2024 pukul 23.29 WIB terjadi gempa tektonik di kawasan Samudera Hindia selatan Jawa Barat.

Episentrum gempa dengan kedalaman 70 kilometer ini terletak pada koordinat 8,39 derajat Lintang Selatan dan 107,11 derajat Bujur Timur atau hanya ditemukan di laut pada jarak 156 kilometer barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat.

 

Hasil analisis sumber menunjukkan gempa mempunyai sesar naik atau dorong. Gempa tektonik kuat dirasakan di Tangerang, Jakarta, Bandung Malang, dan Sleman.

Hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami, kata Daryono.

Berdasarkan hasil pantauan BMKG, peristiwa gempa yang baru terekam hingga pukul 23.55 WIB ini meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Masyarakat juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau roboh akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan yang Anda tempati kurang tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda pulang,” pungkas Dariono.

Sebelumnya diberitakan gempa berkekuatan 6,5 SR mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gempa yang terjadi pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29 WIB terasa di beberapa tempat. 

Diketahui, gempa terjadi di 116 km barat daya Garut. BMKG membenarkan peristiwa tersebut melalui informasi yang dimuat di situs resminya.

Telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo: 6,5 Sr, 116 km barat daya GARUT-JABAR, waktu gempa: 27-Apr-24 23:29:47 Vib, gempa tidak berpotensi tsunami (peristiwa tersebut dianalisis oleh seismolog. ),” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi BMKG.

Gempa juga dirasakan sebagian warga di wilayah Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Indramayu. Salah satu warga, Jajar Darojat mengaku merasakan getaran mirip gempa. 

Dia duduk dan minum kopi di kedai lalu dia diam ingin memastikan apa yang terjadi. 

“Kepalaku tiba-tiba pusing, terasa ada goyang. Tapi yang saya rasakan justru di kepala,” kata Jajat. 

Jajat tidak terima dengan keajaiban alam yang didengar tubuhnya. Ia pun membenarkan apa yang dipikirkan rekan-rekannya. 

Ia mengatakan temannya juga merasakan gempa tersebut. Jajat juga sempat melihat keajaiban alam lainnya saat gempa terjadi.

“Saya melihat dedaunan dan kabel listrik bergetar seperti biasa. Beberapa saat kemudian, saya dan teman-teman meninggalkan kedai kopi tersebut,” kata Jajat.  

Gempa Garut dengan magnitudo berbeda juga dirasakan di Serang, Banten hingga Jawa Tengah dan Yogyakarta.