bachkim24h.com, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan peringatan terhadap virus cacar monyet (Mpox) jenis baru, yakni tipe Clade Ib. Menurut BRIN, varian ini sangat menular dan dapat menimbulkan lebih banyak gejala, termasuk pada anak-anak.
BRIN sebagai organisasi penelitian bertanggung jawab dalam pencegahan wabah/wabah di Indonesia. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai epidemiologi, penularan, dan pengembangan imunitas atau pengobatan baru dalam upaya pengendalian Mpox, kata Presiden BRIN. Kelompok Penelitian Kesehatan, Ni Luh.
Indi mengungkapkan ada beberapa clade yang mempengaruhi Mpox, yaitu clade Ia, clade lb, dan clade Ilb. Clade Ia dikaitkan dengan kasus yang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa dengan manifestasi lebih klinis.
Saat ini, untuk kelompok lb dan Ilb, penularan antar individu terutama bersifat seksual. Penelitian intensif dilakukan setelah ditemukannya varian Clade Ib di luar Afrika.
Ia menjelaskan, untuk mencegah bertambahnya orang yang terjangkit Mpox, pemerintah telah mengambil tindakan mendesak, memperkuat pemeriksaan kesehatan di titik masuk dan merevitalisasi lalu lintas melalui SATUSEHAT Health Pass.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah memutuskan untuk menghidupkan kembali sistem deteksi dini untuk mencegah masuknya Mpox ke dalam negeri. Langkah tersebut merupakan strategi pengawasan yang dilakukan pemerintah sebagai respons terhadap munculnya strain Mpox baru yang disebut 1B, yang lebih mematikan dibandingkan pendahulunya, 2B.
“Tipe 1B ini lebih mematikan dari yang sebelumnya, yaitu di Indonesia, di Asia secara keseluruhan 2B. Jadi yang jelas kekhawatirannya lebih besar karena ada varian baru yang mati sekitar 10 persen dibandingkan selisih lama yaitu 0,1 persen,” ujarnya.
Proses kartu e-care, kata Budi, sama dengan aplikasi Pedulilindungi yang diterapkan sebelumnya pada masa krisis Covid-19. Siapa pun yang datang dari luar negeri, kata Budi, akan memeriksa barcode atau kode QR yang mencatat riwayat perjalanan dengan peringatan berwarna kuning, hijau, dan merah. Kementerian Kesehatan menyiapkan dua mesin PCR yang mampu mendeteksi gejala Mpox dalam waktu 30-40 menit, masing-masing disimpan di Jakarta, Cengkareng, dan Bali.