Categories
Kesehatan

Natrium ‘Musuh’ Tersembunyi Eksim, Jaga Kulit Sehat dengan Pola Makan Seimbang

bachkim24h.com, JAKARTA – Studi baru yang dilakukan peneliti di University of California San Francisco (UCSF) menemukan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung kadar natrium tinggi dapat meningkatkan risiko terkena dermatitis atopik (AD) atau eksim. Eksim merupakan suatu kondisi kulit yang mengalami peradangan, dengan gejala berupa ruam, kulit kering, bersisik atau pecah-pecah, gatal, perubahan warna kulit, dan melepuh. Kondisi ini disebabkan oleh pemicu tertentu yang berbeda-beda pada setiap orang.

Menurut hasil ini, individu dengan peningkatan satu gram ekskresi natrium urin dalam 24 jam memiliki kemungkinan 11 persen lebih besar terkena eksim. Oleh karena itu, 16% lebih mungkin mengalami gejala eksim berulang, dan 11% lebih mungkin mengalami peningkatan keparahan eksim.

“Dermatitis atopik mencakup berbagai proses inflamasi dan disebabkan oleh banyak faktor lingkungan. Penelitian ini adalah… Langkah pertama yang dapat kami lakukan untuk menunjukkan hubungan antara garam makanan dan eksim pada populasi besar.” /2024).

Penelitian ini merupakan investigasi cross-sectional terhadap data dari 215.832 peserta Biobank Inggris berusia 37-73 tahun. Kelompok ini mencakup 10.839 orang penderita eksim, sedangkan sisanya tidak menderita.

Analisis urin peserta menunjukkan bahwa rata-rata ekskresi natrium urin dalam 24 jam adalah 3,01 gram, mewakili sekitar 90 persen dari asupan natrium makanan hari sebelumnya. Para peneliti mencatat bahwa untuk setiap gram natrium di atas rata-rata, risiko terkena dermatitis atopik meningkat.

“Natrium diperkirakan disimpan di kulit untuk mencegah kehilangan air, dan dapat membantu mencegah infeksi,” kata Abu Abara, “Namun, natrium juga dapat mengaktifkan sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh, merangsang beberapa jalur peradangan dan menghilangkan “rem”. .

Michelle Rothenstein, ahli jantung preventif di Entirely Nourished, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mencatat keterbatasan hasil. Dia mengatakan penelitian tersebut hanya melibatkan satu sampel urin per peserta, yang digunakan untuk memperkirakan ekskresi natrium urin 24 jam. Estimasi ekskresi natrium 24 jam digunakan untuk mengukur asupan natrium dari makanan yang dikonsumsi peserta.

“Tanpa mengumpulkan lebih banyak sampel dalam jangka waktu yang lebih lama, kemampuan penelitian untuk menilai asupan natrium jangka panjang secara akurat akan terbatas,” kata Rothenstein.

Natrium sendiri merupakan salah satu jenis mineral yang mudah ditemukan pada berbagai makanan, terutama garam. Makanan kemasan dan makanan instan seringkali mengandung kadar natrium yang tinggi karena bahan pengawet.