Categories
Lifestyle

Gaya Anggun Dian Sastrowardoyo, Raline Shah, dan Shenina Cinnamon di Busan International Film Festival 2024

bachkim24h.com, Jakarta – Tiga aktris Tanah Air, Dian Sastrowardoyo, Shenina Cinnamon, dan Raline Shah tampil memukau saat menghadiri acara film ternama, Busan International Film Festival 2024, atau BIFF 2024 di Busan, Korea Selatan baru-baru ini. Ketiga aktris berbakat ini disebut-sebut bisa memerankan tingkah khas wanita Indonesia.

Meski terlihat tanpa baju, gaun malam Dian Sastrowardoyo, Shenina Cinnamon, dan Raline Shah membuat mereka tampil cantik dalam balutan busana rancangan desainer lokal. Penampilannya di karpet merah (red karpet) Festival Film Internasional Busan 2024 dibagikan di akun Instagram masing-masing pada Senin, 7 Oktober 2024.

Dian Sastrowardoyo tampil berseri-seri mengenakan gaun kristal dari Hian Tjen. Gaun strapless tersebut menampilkan aksen floral manis yang dipadukan dengan kalung dan anting berlian dari Bulgari. Rambutnya pendek sebahu dengan gelombang longgar, dan riasan tebal dengan lipstik merah hati membuat wajahnya tampak muda dan segar.

Kemudian Cinnamon Shenina tampil segar kembali dalam balutan strapless dress dengan aksen net dan rok tulle berwarna hijau limau. Dia melengkapi penampilannya sebagai putri dengan aksesoris berlian dan riasan sempurna. Shenina, yang datang untuk mewakili film baru dari Tale of the Land, mengikat rambutnya menjadi ekor kuda yang tinggi.

Sementara itu, Raline Shah tampil berseri-seri dalam balutan gaun panjang berwarna hitam dengan manik-manik kristal di sekujur busananya. Dia melengkapi penampilannya dengan potongan kaki terbuka berwarna emas dan tas tangan hitam.

Dunia film Indonesia pun menunjukkan eksistensinya di kancah dunia. Kali ini, film Indonesia produksi Kawan-Kawan Media, Tale of The Land, akan tayang di Busan International Film Festival (BIFF) 2024.

Di ajang BIFF ke-29 ini, film garapan Yulia Evina Bhara dan Armi Rae Cacanindin ini masuk dalam kategori New Program saat ini. Ini juga menjadi debut Loeloe Hendra Komara. Sebelumnya, ia pernah membintangi beberapa film pendek seperti Rumah Paku dan Onomastika. Kabar keikutsertaan film Tale of The Land di BIFF 2024 diumumkan oleh akun Instagram @kawankawanmedia.

 

 

Rumah produksi telah merilis poster resmi Tale of The Land. Film ini memperkenalkan tokoh utama, Shenina Cinnamon. “Poster resmi TALE OF THE LAND sudah hadir. Countdown perjalanan May ke Busan @busantilmfest sudah dimulai,” tulis Media Friends pada caption fotonya.

Disarikan dari Channel Regional bachkim24h.com, 3 Oktober 2024, film ini bercerita tentang revolusi di tanah budaya sepuluh tahun lalu. Konflik ini meninggalkan bekas luka yang berkepanjangan pada seorang gadis Dayak bernama May.

Orang tua itu menyelamatkannya dari pembantaian dengan membawanya ke rumah air. Sejak itu, May menderita penyakit aneh. Mungkin selalu lelah setiap kali berjalan di lantai.

Untuk lebih jelasnya, BIFF ke-29 akan digelar pada 2-11 Oktober 2024. Merupakan festival film internasional yang fokus menampilkan film dan sutradara baru, khususnya di kawasan Asia.

Terkait jadwal tayang Tale of Land di BIFF 2024, Kawan-Kawan Media juga sudah mengumumkan jadwal tayangnya. Pengumuman jadwal ini bertepatan dengan perilisan trailer resminya.

Tale of The Land akan tayang di BIFF 2024 pada 4, 5, dan 9 Oktober 2024. Selain Shenina Cinnamon, film ini juga dibintangi oleh Arswendy Beningswara, Angga Yunanda, Yusuf Mahardika, dan Bagus Ade Saputra. Tak hanya Tale of the Land, setidaknya empat film Indonesia lainnya akan tayang di BIFF 2024, yaitu:

 

Film ini disutradarai oleh Tumpal Tampubolon dan diproduseri oleh Mandy Marahimin. Film ini akan tayang dalam program A Window di Asia Cinema BIFF 2024. Film ini bercerita tentang Johannu yang tinggal bersama ibunya di sebuah peternakan buaya di Jawa Barat.

Bagi ibunya, Johan dan buaya adalah segalanya dalam hidupnya. Namun, kehidupan ini membuat Johan yang kini sudah dewasa menjadi gugup dan takut.

Film ini dibuat oleh bintang Indonesia, Perancis, Singapura dan Jerman Yusuf Mahardika, Marissa Anita dan Zulfa Maharani. Untuk BIFF 2024, film Crocodile Tears rencananya tayang pada 3, 5, dan 6 Oktober 2024.

2. Jangan menangis, Kupu-Kupu

Film Don’t Cry, Butterfly disutradarai Duong Dieu Linh dan diproduseri oleh Si En Tan, Wilfredo C Manalang, dan Mai Ka Nguyen. Film ini akan diputar di Window A pada program Cinema Asia BIFF 2024.

Film produksi Vietnam, Singapura, Filipina, dan Indonesia ini memadukan unsur fantasi dan horor dengan basis permainan komik. Ceritanya berkisah tentang Tam yang meminta bantuan dukun agar suaminya yang selalu selingkuh bisa mencintainya kembali.

Film Suintrah disutradarai oleh Ayesha Alma Almera dan diproduseri oleh Sofhy Pratiwi. Film tersebut akan diputar pada program Wide Angle BIFF 2024 yang berfokus pada film pendek dan naskah Asia.  Film tersebut bercerita tentang Jor dan putranya yang pergi ke desa yang jauh karena permasalahan ekonomi.

Penduduk desa sangat pendiam dan memiliki kemampuan pendengaran yang luar biasa. Masyarakat di desa mempunyai peraturan untuk tidak berbicara sama sekali.

Film ini dibintangi oleh Landung Simatupang, Nizar Azza Faezya Tama, Alex Suhendra, Freddy Rotterdam, Dinu Imansyah, Maychelinna Anis, dan bachkim24h.com Inti. Penayangan di BIFF 2024 dijadwalkan pada 7-9 Oktober 2024.

4. Macan Tutul

Tiger Stripes disutradarai oleh Amanda Nell Eu dan diproduksi oleh Fei Ling Foo, Patrick Mao Huang, Fran Borgia, Juliette Lepoutre, Pierre Menahem, Jonas Waydemann, Ellen Havenith, dan Yulia Evina Bhara. Film tersebut akan diputar pada BIFF 2024 Special Program in Focus.

Film produksi Malaysia, Taiwan, Singapura, Perancis, Jerman, Belanda, Indonesia dan Qatar ini menceritakan dunia Zafran. Dia adalah remaja pertama yang mengalami menstruasi di antara teman-temannya. Lingkungan yang konservatif membuat Zaffran tidak lagi suci.

Film ini dibintangi oleh Zafreen Zairizal, Deena Ezral, Piqa, Shaheisy Sam, Jun Lojong, Khairunazwan Rodz, dan Fatimah Abu Bakar. Film Tiger Straps akan tayang di BIFF 2024 pada tanggal 3 dan 6 Oktober 2024.

 

Categories
Lifestyle

Adu Gaya Baju Lebaran Duo Sungkar, Tampil Bold ala Zaskia Versus Feminin ala Shireen

bachkim24h.com, Jakarta – Pakaian lebaran sudah bisa dibuat sejak hari pertama. Masih belum yakin akan terlihat seperti apa, banyak brand lokal yang meluncurkan koleksi liburannya menyambut tahun 2024. Idul Fitri. Dua di antaranya merupakan merek milik kakak beradik Zasky dan Shirin Sungkar.

Pada tahun 2024, koleksi Duet Sungkar dipamerkan di Plaza Indonesia Fashion Week di Jakarta pada Minggu, 3 Maret. Pertunjukan yang berlangsung sekitar setengah jam ini merupakan yang pertama menampilkan koleksi Raya label SHI by Shireen.

Ada sekitar 30 koleksi gaun berpotongan manis untuk wanita. Seluruh koleksinya didominasi warna pastel. Koleksinya diberi nama “The Empress”, terinspirasi dari keindahan kota Konya di kawasan Anatolia Tengah. Motifnya diambil dari ragam bunga yang ada di kota Konya.

Model yang digunakannya sesuai keinginannya, dan tidak terlalu ramai. “Karena aku tidak terlalu suka hal-hal yang sibuk, aku padukan terusan yang simpel dan lebih feminim,” jelasnya.

Shireen Sungkar menggunakan bahan sutra untuk koleksi The Empress. “Tidak bisa dipungkiri, banyak masyarakat di pasaran yang tertarik dengan bahan sutra dan terlihat lebih glamor untuk dijadikan kemeja lebaran. Setelah itu masih bisa dipakai ke pesta atau acara formal,” jelasnya.

Koleksi ini tidak hanya diperuntukkan bagi wanita dewasa, namun juga dapat digunakan oleh pria dewasa dan anak-anak. Dengan begitu seluruh keluarga bisa tampil seperti koleksi sarimbit. Mengenai harga, Shireen mengungkapkan, “Rata-rata kami kurang dari satu juta (rupee).

Label ZS yang didirikan Zaskia Sungkar mengusung gaya berbeda. Kali ini ia menghadirkan koleksi baju lebaran bertema kerajaan yang seperti sang adik juga terinspirasi dari Turkiye. “Sebenarnya lanjutan dari koleksi tahun lalu,” kata Zasky saat ditemui tim gaya hidup bachkim24h.com usai acara.

Zaskia mengatakan, perbedaan utama koleksinya tahun ini dengan tahun lalu terletak pada pola yang digunakan. Koleksi tahun lalu lebih didominasi bunga yang terdapat pada keramik, sedangkan untuk koleksi terbaru lebih banyak menggunakan pola arsitektur bangunan bersejarah.

Modelnya sendiri terinspirasi dari pola Turki, tapi ada beberapa kombinasi model yang sebenarnya ZS seperti geometri. Masih kami koleksi agar tidak kehilangan identitasnya, tambah Zaskia.

Berbeda dengan koleksi label saudaranya, Zaskia memilih warna yang lebih berani dan gelap seperti merah marun, biru dongker, dan hitam pada koleksi terbarunya. Namun tahun ini juga merilis beberapa pilihan warna cerah seperti dusty pink untuk memperluas jangkauan pasarnya.

Meski untuk lebaran, Zaskia mengatakan busana tersebut tetap bisa dikenakan di hari biasa. Zaskia juga sengaja menggunakan bahan satin bertekstur karena tidak terlalu menyukai bahan yang licin.

Pada tahun 2024, tahun 2024 berlangsung pada tanggal 2-8 Maret. Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) bertema “Bigger, Better and Bolder” menampilkan 31 show, 80 brand fashion dan 756 model. PIFW 2024 juga mengangkat isu keberlanjutan. PIFW memahami bahwa setiap orang, termasuk dunia fashion, bertanggung jawab atas masalah lingkungan ini.

Menurut Zamri Mamat, Deputy Marketing Manager Plaza Indonesia, pemilihan tema tersebut tidak lepas dari prestasi pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran yang telah mendapatkan sertifikat green building pada tahun ini.

“Kita memang ingin sedikit bertanggung jawab terhadap alam, terhadap lingkungan kita. Untuk semuanya. Siapa yang tidak perlu banyak mencetak, kita tidak mencetak… Desainer sekarang mulai paham. Mereka banyak yang memanfaatkan Selasa , 27 Februari 2024 pada konferensi pers PIFW 2024 di Jakarta mereka , tidak ada salahnya.

Sejauh mata memandang, ia menyebutnya sebagai contoh label lokal premium yang konsisten melakukan hal tersebut dalam proses produksi dan distribusinya. “Tapi mereka tidak mau (disebut) berkelanjutan karena mereka juga sedikit takut… Jadi, mereka sedikit bertanggung jawab,” ujarnya.

Untuk acara ini, Plaza Indonesia juga menggandeng Vogue Singapore sebagai penyelenggara untuk memperluas dan membantu mempromosikan brand lokal ke tingkat regional yang lebih luas.

Zamri Mamat yang menjabat sebagai Deputy Marketing Manager Plaza Indonesia mengaku tidak hanya ingin merambah bidang periklanan yang lebih luas, namun juga mengangkat isu keberlanjutan yang menjadi tema PIFW 2024.

“Di masa depan, jika bukan kita yang menjaga alam, lalu siapa lagi?” Dia berkata.

Selain itu, menurut Zamri, kapasitas kerja desainer Indonesia sudah cukup untuk bersaing di pasar regional Asia Tenggara. Misalnya, merek seperti Buttonscarves sangat terkenal di pasar Malaysia dan Jan Sober telah menciptakan beberapa koleksi pakaian pria.

“Cuma masalah waktu saja. Kalau hijab atau pakaian sopan, di sini lebih berkembang. Tapi di sana (Malaysia) cara pakainya agak berbeda. Di sini ada tunik, lebih banyak baju bung,” dia dikatakan. ditambahkan.