Categories
Bisnis

Fantastis! Gaji CEO Tesla Elon Musk Bakal Naik Jadi Rp 905,9 Triliun

bachkim24h.com, Jakarta Tesla berusaha memberi CEO-nya, Elon Musk, gaji terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Rencana pembayarannya bernilai USD 56 miliar atau setara Rp 905,9 juta. Seperti dilansir BBC, Kamis (18/4/2024) pihak perusahaan listrik (EV) meminta pemegang saham untuk melakukan pemungutan suara mengenai gaji Elon Musk pada 2018.

Namun hakim Amerika menolaknya pada Januari 2014.

Rencana ini muncul beberapa hari setelah Elon Musk mengumumkan pelepasan lebih dari 10% saham global Tesla. Jadi dalam terang

Saat ini gaji Elon Musk sudah terlihat, meski perkiraan gaji tersebut belum termasuk gaji atau bonus.

Di sisi lain, pembayaran tahun 2018 termasuk tinggi menurut nilai pasar Tesla hingga USD 65 miliar selama 10 tahun.

Saham Tesla bernilai USD 500,36 miliar, menurut sumber.

Selama keputusannya, Hakim Delaware Kathaleen McCormick memutuskan kesepakatan Elon Musk tidak adil bagi pemegang saham.

Para pemimpin Tesla yang membahas transaksi tersebut, menurutnya, “mungkin bingung” dengan “imbauan” Elon Musk dan tidak sepenuhnya memberi tahu pemegang saham.

Rencana ini ditolak oleh Elon Musk yang mengancam akan memindahkan kantor pusat Tesla dari Delaware ke Texas.

 

Pada Senin (16/4), Tesla mengeluarkan dokumen yang meminta pemegang saham menyetujui tindakan tersebut dan menandatangani kembali paket pembayaran 2018.

“Elon belum dibayar oleh Tesla atas pekerjaannya selama enam tahun… Ini mengejutkan kami, dan kami telah mendengar dari banyak pemegang saham, bahwa ini sepenuhnya tidak adil,” kata CEO Tesla Robyn Denholm dalam pengajuannya.

Denholm juga mengatakan dewan tidak setuju dengan keputusan hakim.

“Kami rasa bukan itu yang dikatakan Pengadilan Delaware tentang hukum perusahaan atau cara kerjanya,” katanya. dihargai dengan opsi saham.

“Jika itu sah, kami menyarankan agar rencana awal tahun 2018 tunduk pada pemungutan suara pemegang saham baru,” kata Tesla, seraya menambahkan bahwa pihaknya masih berencana untuk menentang keputusan tersebut.

Pemilihan ulang ini terjadi pada saat yang sulit bagi perusahaan tersebut, yang akan menghasilkan mobil listrik dengan jumlah terkecil sejak tahun 2022.