NEW YORK – Sebuah startup senilai US$1,5 miliar (Rs 23 triliun) bernama Colossal Biosciences berencana menghadirkan kembali mamut berbulu. Startup tersebut mengklaim telah menciptakan sel gajah yang dapat diprogram ulang menjadi sel lain.
Penelitian ini dipimpin oleh George Church, seorang profesor genetika di Harvard, dan Ben Lamm, pendiri dan CEO Colossal Biosciences, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa terobosan mereka penting karena dapat membuka jalan bagi banyak bidang penelitian, termasuk bagaimana melakukan hal tersebut. hal-hal dasar untuk bayi mamut.
Harapan mereka adalah mendukung keanekaragaman hayati dengan mengembalikan spesies yang telah lama punah. Kami juga membantu spesies yang terancam punah bertahan dalam perubahan ekstrem seperti perubahan iklim.
Perusahaan punya rencana besar. Jadi, tak hanya mamut, mereka juga ingin menghadirkan kembali burung dodo. “Setiap langkah membawa kami lebih dekat ke tujuan jangka panjang kami untuk mewujudkan pertunjukan semacam ini,” kata Lamm.
Colossal Biosciences percaya bahwa ada kemungkinan untuk menciptakan makhluk hasil rekayasa genetika melalui IVF pada tahun 2028. Perusahaan mengatakan teknologi tersebut juga dapat membantu hidup gajah, yang dikenal sulit untuk bereproduksi jika dipelajari di laboratorium.
“Gajah adalah hewan yang ‘sulit dipindahkan’. Namun mempelajari cara melakukan hal ini masih akan membantu banyak penelitian lainnya.
Terutama pada spesies yang terancam punah,” kata salah satu pendiri Colossal dan ahli genetika Harvard, George Church.
Sel induk terjadi di dalam tubuh. Sel-sel ini unik karena dapat menjadi hampir semua jenis sel (tulang, rambut, kulit, organ) asalkan diberi petunjuk.
Untuk memproses sel-sel ini, tubuh merendamnya dalam campuran bahan kimia kompleks yang akan membawanya ke bentuk akhir. Cara ini disebut berbeda.
Pada awal tahun 2000-an, para ilmuwan menemukan proses yang dapat membuat sel-sel berbeda kembali menjadi sel induk.
Penemuan ini merupakan bantuan bagi para ahli biologi, yang dapat mengatur ulang sel-sel yang disebut iPSC ini menjadi jenis sel yang tidak masuk ke laboratorium.