bachkim24h.com, Jakarta – Materi tari dalam kurikulum akademik kelas III sekolah dasar memiliki tujuan penting bagi perkembangan anak secara keseluruhan. Apa tujuan menari? Materi tari ini tidak hanya digunakan untuk hiburan tetapi juga untuk membentuk aspek fisik, emosional dan sosial siswa.
Kelas-kelas ini memperkenalkan anak-anak pada berbagai gerakan tarian yang tidak hanya bermanfaat secara fisik tetapi juga memberikan wadah untuk ekspresi emosional mereka.
Mengetahui tujuan tari penting untuk memahami muatan tersebut dalam pendidikan anak sekolah dasar. Dimana proses pembelajaran tari tidak hanya terbatas di dalam kelas, anak juga dapat dilibatkan dalam acara sekolah seperti perayaan hari raya atau pertunjukan seni.
Memasuki kelas III sekolah dasar, anak berada pada tahap perkembangan yang sangat responsif terhadap pembelajaran kreatif. Oleh karena itu, pengajaran tari pada siswa sekolah dasar kelompok 3 memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan motorik, kreativitas dan keterampilan sosialnya. Baca penjelasan selengkapnya.
Rabu (6/3/2024) bachkim24h.com membahas lebih dalam tentang tujuan tari untuk materi kelas 3 SD.
Dikutip dari buku Abdul Majid ‘Keberadaan, Bentuk Penyajian dan Fungsi Seni Tradisional Orek-Orek’ (2020), tujuh motif tari yang umum dapat dipahami. 1. Fasilitas rekreasi
Apa tujuan tari sebagai sarana hiburan, digunakan dalam berbagai acara sosial dan keagamaan. Contoh praktisnya adalah tari tradisional Jawa yang sering ditampilkan pada pesta pernikahan atau acara adat lainnya.
Berbagai gerakan dan kostum yang menarik menciptakan suasana menarik bagi penontonnya. Musik yang mendukung dan serasi dengan gerak tari juga memperkaya pengalaman hiburan. 2. Fasilitas formal
Tarian upacara dapat diilustrasikan dengan tari Baris Gede di Bali yang sering dibawakan pada saat upacara keagamaan. Dalam upacara ini, tarian melambangkan keberanian dan kegagahan sehingga memperkaya makna ritual yang sedang berlangsung. Pertunjukan tari ini juga menambah dimensi seni dan religi pada momen-momen penting dalam kehidupan masyarakat. 3. Agen terapeutik
Tari dimaksudkan sebagai alat terapi yang dapat diterapkan pada kegiatan penyandang disabilitas. Misalnya, gerakan tari yang lembut dan berirama membantu penderita gangguan bicara atau pendengaran untuk merasakan keseimbangan tubuh dan mengembangkan ekspresi diri melalui gerakan tari.
Tidak hanya aktivitas fisik tetapi juga terapi positif bagi perkembangan mental mereka.
Tari sebagai media edukasi dapat dilihat pada tari naratif atau tari kreasi yang bernilai moral. Contoh praktis dari tujuan tarian ini adalah tarian anak-anak yang mengedepankan nilai-nilai seperti kejujuran, solidaritas atau kepedulian.
Melalui gerak tari, anak-anak dapat memahami dan menyerap pesan-pesan moral yang disampaikan sehingga membantu mereka mengembangkan karakter positif sejak dini. 5. Media sosial
Tujuan tari sebagai media sosial tercermin dalam kegiatan latihan rutin rombongan tari. Ketika penari berlatih bersama, mereka terlibat dalam interaksi, koordinasi, dan komunikasi. Tidak hanya mengembangkan keterampilan menari, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan keterampilan komunikasi antar anggota kelompok tari. 6. Media pertunjukan
Tari sebagai media pertunjukan memerlukan pementasan suatu pertunjukan yang memerlukan perencanaan yang matang. Contoh dalam praktiknya adalah pertunjukan tari kontemporer yang menekankan sisi artistik. Koreografi, ide, pesan, dan konsep tarian dirancang dengan cermat untuk memberikan pengalaman pertunjukan yang mendalam kepada penonton. 7. Media katarsis
Tujuan tari yaitu sebagai media katarsis terdapat pada tari tradisional Melukat Bali. Gerakan-gerakan yang dilakukan dengan penghayatan penuh bertujuan untuk menyucikan diri dan jiwa.
Melalui tarian ini, individu dapat merasakan proses penyucian jiwa yang mendalam dan bermakna sehingga menciptakan pengalaman katarsis yang positif.
Tujuan pengajaran tari kepada anak mencakup banyak aspek untuk perkembangannya secara keseluruhan. Di bawah ini penjelasan lebih lanjut dari masing-masing poin apa yang dimaksud dengan tujuan menari, seperti dilansir dari Sanggar Tari Gundes Banyakes: Mengembangkan Perkembangan Fisik dan Motorik Anak: Anak dapat meningkatkan kemampuan motorik kasarnya melalui teknik menari yang melibatkan berbagai macam gerak. Gerakan seperti berlari, melompat, dan membungkuk membantu anak mengembangkan keseimbangan dan ketangkasan. Misalnya, melatih gerakan tari membantu anak mengembangkan postur tubuh yang baik dan meningkatkan koordinasi tubuh. Meningkatkan Kematangan Emosi Anak: Tari bertujuan agar anak dapat mengekspresikan emosinya melalui gerakan kreatif. Ini membantu mereka mengembangkan kematangan emosi dengan menyadari dan menghargai perasaan mereka sendiri dan orang lain. Anak-anak dapat belajar bekerja sama: prinsip kerja sama diajarkan melalui kegiatan tari kelompok. Dalam menari, anak belajar bekerja sama dengan temannya untuk mencapai tujuan bersama. Ini mengajarkan nilai-nilai penting kerjasama, komunikasi dan dukungan antar anggota kelompok. Melatih anak disiplin : Latihan menari memerlukan kedisiplinan dan dedikasi yang tinggi dari anak. Mereka harus berlatih dengan tekun untuk menguasai gerakan-gerakan yang diperlukan dalam tarian tersebut. Dengan cara ini mereka belajar disiplin, tanggung jawab dan dedikasi terhadap tujuan yang ingin mereka capai. Meningkatkan Kreativitas dan Kepercayaan Diri Anak: Tari bertujuan untuk mengajarkan anak mengekspresikan diri melalui gerakan fisik dan mengembangkan kreativitasnya. Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka ketika mereka berhasil memperoleh keterampilan baru dan tampil sukses di depan umum. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Anak: Anak belajar memecahkan masalah sambil mengatasi gerakan tarian yang sulit. Mereka belajar berpikir kreatif dan mencari solusi untuk mengatasi kesulitan dalam gerak tari. Mereka dapat menerapkan kemampuan ini dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari. Memberikan saluran bagi mekanisme pertahanan ego anak: Tari dapat menjadi media bagi anak untuk mengekspresikan emosi negatif dan mengubahnya menjadi tindakan positif. Ini membantu mereka mengembangkan mekanisme pertahanan ego yang sehat, memperkuat kesehatan mental dan emosional mereka secara keseluruhan.