bachkim24h.com, Jakarta TikTok sepertinya mulai mencoba berbuat lebih banyak di YouTube dengan video berdurasi lebih panjang. Bocoran tersebut mengungkapkan bahwa situs berbagi video tersebut sedang menguji kemampuannya untuk memungkinkan pengguna mengunggah video berdurasi hingga 30 menit.
Hal ini terlihat oleh konsultan media sosial Matt Navarra di akun Threads miliknya @mattnavarra, di mana ia memposting tangkapan layar opsi TikTok baru dalam versi beta perangkat iOS di Inggris.
Dalam TechCrunch, dikutip Jumat (26/1/2024), Navarra juga mengaku mendengar dari beberapa pengguna yang menemukan opsi tersebut di TikTok versi beta untuk Android.
Pihak perusahaan belum mengeluarkan pernyataan terkait bocoran video TikTok tersebut. Namun, diketahui bahwa mereka perlahan mulai memperluas platformnya untuk mengakomodasi video berdurasi lebih panjang.
Awalnya TikTok populer karena format video pendeknya. Namun, platform tersebut meningkatkan durasinya dari 15 detik menjadi satu menit.
Durasi video TikTok telah ditingkatkan dari tiga menit menjadi 10 menit, dan peninjauan video berdurasi 15 menit dimulai beberapa bulan lalu.
Beberapa tahun lalu, TikTok dikenal sebagai platform upload video pendek, sedangkan YouTube untuk video berdurasi panjang.
Namun baru-baru ini, seiring dengan semakin populernya video pendek, YouTube juga membuat video berjudul Shorts di platform mereka, sehingga membuat garis pemisah antara keduanya semakin jauh.
Mengingat masih dalam tahap percobaan, belum diketahui apakah TikTok akan menawarkan kemampuan video berdurasi 30 menit tersebut kepada khalayak yang lebih luas.
Tahun 2023 sendiri akan menjadi tahun yang luar biasa bagi aplikasi seluler, khususnya TikTok. Pasalnya, untuk pertama kalinya TikTok memecahkan rekor penerimaan belanja pengguna sebesar 10 miliar dolar atau setara Rp 155,3 triliun pada aplikasi tersebut.
TikTok juga merupakan aplikasi pertama yang mencapai level ini. Keberhasilan ini mencerminkan pesatnya pertumbuhan TikTok dan cara baru untuk memonetisasinya.
Gagasan dari Gizchina, Minggu (14/1/2024), kesuksesan aplikasi TikTok karena penerapan strategi tertentu. Sebaliknya, TikTok memungkinkan pengguna untuk secara langsung mendukung artis favorit mereka dengan tips dan pembelian langsung.
Proses ini juga menciptakan lingkungan di mana partisipasi pengguna menghasilkan imbalan finansial bagi pembuat konten. Model bisnis TikTok telah mendapat pengakuan dari para ahli. Mereka melihatnya sebagai alat untuk menghasilkan uang melalui perangkat seluler.
Total penggunaan pengguna dalam aplikasi untuk game mengalami penurunan. Di sisi lain, area penggunaan lainnya mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Sementara itu, layanan streaming, platform konten, dan aplikasi kencan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini mencerminkan pola penggunaan pengguna saat ini.
Namun, periklanan masih sangat besar dalam bisnis. Periklanan menyumbang dua pertiga dari total pendapatan perangkat seluler, meningkat sebesar 8 persen.
Data Bloomberg juga mengungkapkan hubungan yang menarik, dimana negara-negara dengan pengeluaran harian yang tinggi cenderung menghabiskan lebih banyak uang dibandingkan negara-negara dengan pengeluaran aplikasi yang rendah.
Dalam hal ini, pengguna Indonesia memimpin dengan penggunaan harian 6 jam per pengguna.
Selain TikTok, aplikasi perjalanan dan tiket juga mengalami peningkatan penggunaan pengguna di aplikasi tersebut. Hal ini tidak terlepas dari kembali normalnya dunia pasca bencana.