bachkim24h.com, Jakarta Ratu film horor saat ini tepat bernama Luna Maya. Kali ini ia kembali ke Sumala yang diproduseri oleh sineas Rizal Mandovani di bawah rumah produksi Hitmaker Studios.
Di Sumala, Luna Maya berperan sebagai Solastiri, istri dari suami Chodjiman yang diperankan Darius Sinatri. Sumala didasarkan pada kisah nyata dan legenda urban dari Semarang di Jawa Tengah.
Kisah Sumala menjadi perbincangan netizen di Twitter X. Sumala yang tayang serentak di bioskop Tanah Air mulai 26 September 2024 digadang-gadang bakal menjadi kandidat box office berikutnya.
Kali ini pemberitaan rutin showbiz bachkim24h.com merangkum 6 pemeran utama film Sumala. Tenang, ini bukan spoiler. Mudah-mudahan ini menjadi pengaturan untuk sampai ke bioskop terdekat.
Istri seseorang, ibu rumah tangga cantik ini akhir-akhir ini aktif di dunia pengobatan tradisional, pasar jamu penguat kandungan. Setelah bertahun-tahun menikah, Solastiri tidak mempunyai anak.
Di sisi lain, sang suami ingin mengajari anak-anaknya cara mengelola tanah warisan keluarga kaya raya Hastungoro. Suatu hari, Solastiri mendengar para pekerja berbicara tentang pekerjaan dukun yang membantu klien menemukan kesuburan.
Soedjiman adalah suami Solastri. Dia cantik, bermartabat dan kaya karena kerja keras. Dihina oleh pamannya yang kaya, dia memperkaya dirinya dengan membeli dan menjual tanah dari orang lain.
Soedjiman Soelastri ingin segera mempunyai anak. Ia mengancam akan menikah lagi jika tahun depan belum dikaruniai anak. Soedjiman mengalami masa kelam karena kakinya cacat dan diajari keras oleh orang tuanya.
Dukina, yang tinggal di desa lain, adalah seorang dukun berkulit hitam. Mendengar bisikan para staf, Solastiri pun bertekad menemui Tukina. Ia menjadi mediator antara Solastiri dan iblis.
Dukina melakukan ritual dan memberikan darahnya kepada Solastiri untuk diminum. Setelah itu, ia berjanji Solastiri akan mengandung anak kembar dua bulan lagi. Satu anak milik manusia dan satu lagi milik setan.
Chodjiman sangat gembira mendengar Solastiri akhirnya memiliki dua tubuh. Dia mengumumkan kabar baik ini kepada penduduk kota dan mengadakan mandi umum.
Soedjiman dan istrinya sedang mencari nama untuk anak perempuan kembar. Mereka sepakat memberi nama Kumala dan Sumala. Kelahiran anak kembar menjadi awal tragedi di keluarga Sodjiman.
Kumara tumbuh sebagai anak berkebutuhan khusus. Dia berumur tiga tahun, tetapi dia tidak bisa berjalan dan lambat berbicara. Dianggap memalukan, Soedjiman menjauhkan diri dari anak-anaknya.
Sendirian dan haus akan kasih sayang orang tua, kehadiran Mbok Sum menyembuhkan hatinya yang terluka. Saat dijatuhi hukuman penjara, cambuk dan penjara, Empok Sum setia mendampingi dan membawakannya makanan.
Pria berambut gondrong itu merupakan tangan kanan Sodjiman. Namanya tangan kanannya, apapun perintah Sodjiman selalu ia patuhi, termasuk menghukum Kumala setiap hari karena dianggap melakukan kekerasan.
Sukir melindungi Sodziman saat penduduk desa menyerang rumah tuan tanahnya. Saat diminta menghukum Kumala dengan cara digantung di gudang, Sugi pun menurutinya.