Categories
Lifestyle

Sinopsis Kang Mak From Pee Mak, Adaptasi Film Thailand yang Dibintangi Vino G Bastian

Jakarta – Masih ingat film “Pee Mac” yang dirilis tahun 2013? Kini film tersebut telah dirilis versi Indonesianya yang dibintangi oleh aktor kenamaan Thailand, Mario Maurer.

Jika Pee Mak memiliki pasangan romantis yaitu Mario Maurer dan Devika Huron, maka film versi Indonesia berjudul Kang Mak karya Pee Mak juga memiliki pasangan serupa yaitu Wino G. Bastian dan Marsha Timothy.

Film “Kang Mak with Pee Mak” yang disutradarai Harvin Novianto akan tayang mulai 15 Agustus 2024. Film ini juga dibintangi oleh Indro Warkop, Thora Sudiro, Rien Rakelna, dan Indira Jegel.

Jelang penayangan “Pee Mak to Kang Mak”, Mario Maurer, Devika Huron dan sutradara “Pee Mak” Benjong Pisanthankun terbang ke Indonesia untuk menghadiri gala premiere pada Sabtu (03/08/2024). Mereka sangat antusias melihat Pi Mak versi Indonesia.

Mario Maurer mengapresiasi kerja keras seluruh pemain dan kru yang memproduksi adaptasi P Mak. Mario juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan Falcon Pictures, sutradara, pemain, dan kru untuk mengadaptasi film yang pernah dibintanginya sebelumnya.

Mario Maurer terkejut dengan hasilnya. Ia pun mengenang momen-momen saat membintangi film “P Mak”.

“Tim Kang Mak melakukan pekerjaannya dengan baik. Itu film yang bagus. Terima kasih telah memilih Pi Mak dan menciptakan Kang Mak. Saya suka filmnya dan kerja keras Anda. Saya menyukainya. Ya, saya punya waktu untuk syuting. kata Mario Maurer saat gala premiere Kang Mak From Pi Mak di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (8/3/2024).

Devika Horne pun senang dengan kehadiran Pi Mak dari film Kahn Mak. Ia mengucapkan selamat karena filmnya akan segera dirilis. Bahkan, Davika mengacungkan jempol kepada seluruh aktor sebagai salam. Davika pun mengenang kembali kenangannya saat syuting dan belajar tentang budaya Indonesia melalui film ini.

“Selamat, bagus sekali, aku menyukainya. Iya, semua adegannya sangat mengingatkan kita pada momen itu. Aku juga melihat budaya di sini. Benar-benar kejutan. Meski tidak seperti di film. Ya, cukup memuaskan. ” – kata Davika.

Categories
Lifestyle

Gaya Anggun Dian Sastrowardoyo, Raline Shah, dan Shenina Cinnamon di Busan International Film Festival 2024

bachkim24h.com, Jakarta – Tiga aktris Tanah Air, Dian Sastrowardoyo, Shenina Cinnamon, dan Raline Shah tampil memukau saat menghadiri acara film ternama, Busan International Film Festival 2024, atau BIFF 2024 di Busan, Korea Selatan baru-baru ini. Ketiga aktris berbakat ini disebut-sebut bisa memerankan tingkah khas wanita Indonesia.

Meski terlihat tanpa baju, gaun malam Dian Sastrowardoyo, Shenina Cinnamon, dan Raline Shah membuat mereka tampil cantik dalam balutan busana rancangan desainer lokal. Penampilannya di karpet merah (red karpet) Festival Film Internasional Busan 2024 dibagikan di akun Instagram masing-masing pada Senin, 7 Oktober 2024.

Dian Sastrowardoyo tampil berseri-seri mengenakan gaun kristal dari Hian Tjen. Gaun strapless tersebut menampilkan aksen floral manis yang dipadukan dengan kalung dan anting berlian dari Bulgari. Rambutnya pendek sebahu dengan gelombang longgar, dan riasan tebal dengan lipstik merah hati membuat wajahnya tampak muda dan segar.

Kemudian Cinnamon Shenina tampil segar kembali dalam balutan strapless dress dengan aksen net dan rok tulle berwarna hijau limau. Dia melengkapi penampilannya sebagai putri dengan aksesoris berlian dan riasan sempurna. Shenina, yang datang untuk mewakili film baru dari Tale of the Land, mengikat rambutnya menjadi ekor kuda yang tinggi.

Sementara itu, Raline Shah tampil berseri-seri dalam balutan gaun panjang berwarna hitam dengan manik-manik kristal di sekujur busananya. Dia melengkapi penampilannya dengan potongan kaki terbuka berwarna emas dan tas tangan hitam.

Dunia film Indonesia pun menunjukkan eksistensinya di kancah dunia. Kali ini, film Indonesia produksi Kawan-Kawan Media, Tale of The Land, akan tayang di Busan International Film Festival (BIFF) 2024.

Di ajang BIFF ke-29 ini, film garapan Yulia Evina Bhara dan Armi Rae Cacanindin ini masuk dalam kategori New Program saat ini. Ini juga menjadi debut Loeloe Hendra Komara. Sebelumnya, ia pernah membintangi beberapa film pendek seperti Rumah Paku dan Onomastika. Kabar keikutsertaan film Tale of The Land di BIFF 2024 diumumkan oleh akun Instagram @kawankawanmedia.

 

 

Rumah produksi telah merilis poster resmi Tale of The Land. Film ini memperkenalkan tokoh utama, Shenina Cinnamon. “Poster resmi TALE OF THE LAND sudah hadir. Countdown perjalanan May ke Busan @busantilmfest sudah dimulai,” tulis Media Friends pada caption fotonya.

Disarikan dari Channel Regional bachkim24h.com, 3 Oktober 2024, film ini bercerita tentang revolusi di tanah budaya sepuluh tahun lalu. Konflik ini meninggalkan bekas luka yang berkepanjangan pada seorang gadis Dayak bernama May.

Orang tua itu menyelamatkannya dari pembantaian dengan membawanya ke rumah air. Sejak itu, May menderita penyakit aneh. Mungkin selalu lelah setiap kali berjalan di lantai.

Untuk lebih jelasnya, BIFF ke-29 akan digelar pada 2-11 Oktober 2024. Merupakan festival film internasional yang fokus menampilkan film dan sutradara baru, khususnya di kawasan Asia.

Terkait jadwal tayang Tale of Land di BIFF 2024, Kawan-Kawan Media juga sudah mengumumkan jadwal tayangnya. Pengumuman jadwal ini bertepatan dengan perilisan trailer resminya.

Tale of The Land akan tayang di BIFF 2024 pada 4, 5, dan 9 Oktober 2024. Selain Shenina Cinnamon, film ini juga dibintangi oleh Arswendy Beningswara, Angga Yunanda, Yusuf Mahardika, dan Bagus Ade Saputra. Tak hanya Tale of the Land, setidaknya empat film Indonesia lainnya akan tayang di BIFF 2024, yaitu:

 

Film ini disutradarai oleh Tumpal Tampubolon dan diproduseri oleh Mandy Marahimin. Film ini akan tayang dalam program A Window di Asia Cinema BIFF 2024. Film ini bercerita tentang Johannu yang tinggal bersama ibunya di sebuah peternakan buaya di Jawa Barat.

Bagi ibunya, Johan dan buaya adalah segalanya dalam hidupnya. Namun, kehidupan ini membuat Johan yang kini sudah dewasa menjadi gugup dan takut.

Film ini dibuat oleh bintang Indonesia, Perancis, Singapura dan Jerman Yusuf Mahardika, Marissa Anita dan Zulfa Maharani. Untuk BIFF 2024, film Crocodile Tears rencananya tayang pada 3, 5, dan 6 Oktober 2024.

2. Jangan menangis, Kupu-Kupu

Film Don’t Cry, Butterfly disutradarai Duong Dieu Linh dan diproduseri oleh Si En Tan, Wilfredo C Manalang, dan Mai Ka Nguyen. Film ini akan diputar di Window A pada program Cinema Asia BIFF 2024.

Film produksi Vietnam, Singapura, Filipina, dan Indonesia ini memadukan unsur fantasi dan horor dengan basis permainan komik. Ceritanya berkisah tentang Tam yang meminta bantuan dukun agar suaminya yang selalu selingkuh bisa mencintainya kembali.

Film Suintrah disutradarai oleh Ayesha Alma Almera dan diproduseri oleh Sofhy Pratiwi. Film tersebut akan diputar pada program Wide Angle BIFF 2024 yang berfokus pada film pendek dan naskah Asia.  Film tersebut bercerita tentang Jor dan putranya yang pergi ke desa yang jauh karena permasalahan ekonomi.

Penduduk desa sangat pendiam dan memiliki kemampuan pendengaran yang luar biasa. Masyarakat di desa mempunyai peraturan untuk tidak berbicara sama sekali.

Film ini dibintangi oleh Landung Simatupang, Nizar Azza Faezya Tama, Alex Suhendra, Freddy Rotterdam, Dinu Imansyah, Maychelinna Anis, dan bachkim24h.com Inti. Penayangan di BIFF 2024 dijadwalkan pada 7-9 Oktober 2024.

4. Macan Tutul

Tiger Stripes disutradarai oleh Amanda Nell Eu dan diproduksi oleh Fei Ling Foo, Patrick Mao Huang, Fran Borgia, Juliette Lepoutre, Pierre Menahem, Jonas Waydemann, Ellen Havenith, dan Yulia Evina Bhara. Film tersebut akan diputar pada BIFF 2024 Special Program in Focus.

Film produksi Malaysia, Taiwan, Singapura, Perancis, Jerman, Belanda, Indonesia dan Qatar ini menceritakan dunia Zafran. Dia adalah remaja pertama yang mengalami menstruasi di antara teman-temannya. Lingkungan yang konservatif membuat Zaffran tidak lagi suci.

Film ini dibintangi oleh Zafreen Zairizal, Deena Ezral, Piqa, Shaheisy Sam, Jun Lojong, Khairunazwan Rodz, dan Fatimah Abu Bakar. Film Tiger Straps akan tayang di BIFF 2024 pada tanggal 3 dan 6 Oktober 2024.

 

Categories
Hiburan

KIFF 2024 Digelar di 3 Kota, Bakal Tayangkan 19 Film Berkualitas

bachkim24h.com, JAKARTA — Festival Film Korea Indonesia (KIFF) kembali menyambut penonton bioskop. Tahun ini KIFF akan offline di tiga lokasi yaitu CGV Grand Indonesia (Jakarta), CGV Paris Van Java (Bandung) dan CGV Palembang Town Center (Palembang) mulai 31 Oktober hingga 3 November 2024.

Acara yang digelar untuk ke-15 kalinya ini disponsori oleh Korean Cultural Center (KCC) Indonesia yang bekerja sama dengan CGV Cinemas. Direktur KCC Indonesia Kim Yong-woon mengatakan KIFF merupakan upaya untuk mempromosikan keragaman budaya dan mempererat hubungan kedua negara melalui sinema.

“Selama 15 tahun, KIFF telah menjadi jembatan penting bagi masyarakat Korea dan Indonesia untuk lebih memahami budaya satu sama lain,” kata Kim Yong Woon dalam konferensi pers di CGV Grand Indonesia pada Selasa (22/10/2024).

Woon menuturkan, tayangan KIFF kali ini hadir dengan tonggak sejarah baru, dimana akan menayangkan film indie Korea untuk pertama kalinya. Film ini berjudul Bori dan Apres Girl.

“Yang istimewa dari KIFF tahun ini adalah akan ada film indie Korea yang pertama kali diperkenalkan ke masyarakat Indonesia,” kata Woon.

Menurut Festival Director Nandra Adhizezak, ada 19 judul film yang akan diputar di KIFF, 4 di antaranya merupakan film Indonesia. Menurutnya, film-film pilihan menawarkan cerita dan genre yang beragam.

Program film KIFF dibagi menjadi beberapa tema atau bagian. Yang pertama adalah Feel Good Movie yang terdiri dari Single in Seoul, Victory, Beautiful Audrey dan Pilot. Tema kedua adalah Breathtaking Movies yang terdiri dari film Project Silence, Exhuma, Escape dan Alienoid.

Tema ketiga adalah film thriller kriminal aksi, yang terdiri dari The Roundup Punishment; Me, The Executioner, The Plot dan judul film kejutannya.

“Karena ini film kejutan, saat kami membeli tiketnya, kami tidak akan mengungkapkan judul filmnya. Karena itu adalah sebuah kejutan. “Jadi penonton akan memberi tahu kita judulnya saat masuk teater,” kata Nanda.

Sedangkan film Indonesia yang mengikuti KIFF 2024 adalah Siksa Kubur, Pee Mak Kang Mak, Laura dan Laut Tengah. Menariknya, My Annoying Brother versi Indonesia akan menjadi pembuka KIFF 2024.

Menurut Nanda, pembelian tiket akan dibuka mulai 25 Oktober 2024. Tiket hanya dapat dibeli di aplikasi dan website CGV, atau langsung di loket tiket CGV.

 

Categories
Hiburan

Dikta Wicaksono Main Film Bareng Prilly Latuconsina, Ngaku tak Kesulitan Bangun Chemistry

bachkim24h.com, Jakarta – Musisi sekaligus aktor Dikta Wicaksono kembali beradu akting dengan Prilly Latuconsina dalam Hlakal Just Once Kumenangis. Dalam film yang disutradarai Reka Wijaya itu, Dikta berperan sebagai Baskara, sedangkan Prilly berperan sebagai Tari. Keduanya dikabarkan menjadi dekat setelah tergabung dalam kelompok pendukung yang sama.

Secara kimia, Dita mengaku tidak menemui kesulitan karena sering berbincang dan terbuka satu sama lain, bahkan di luar lokasi syuting. Menurutnya, pembukaan ini membuat mereka lebih cepat menciptakan kemesraan di layar kaca.

“Tidak sampai dua hari karena kita sering ngobrol,” kata Dikta dalam jumpa pers di XXI Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Dikta juga membahas bagaimana karakter Baskara dan dirinya memiliki kesamaan, yakni menjadi seorang atlet. Bedanya, Baskara bercita-cita menjadi pebasket namun gagal, karena Dikta mengaku menjadi petenis karena tekanan orang tuanya.

“Iya betul, saya pernah menjadi atlet dan gagal. Tapi aku juga tidak gagal, hanya orang tuaku yang memaksa. Sedangkan sosok Baskara yang sangat ingin menjadi atlet, namun gagal, kata Dikta.

Kegagalan Baskara mencapai cita-citanya sebagai atlet berdampak pada kesehatan mentalnya. Melalui tokoh Baskara, Dikta berharap bisa menunjukkan bagaimana kerentanan emosional bisa dialami oleh siapa pun, termasuk laki-laki.

“Melalui Baskara, saya juga ingin menunjukkan bahwa kita semua membutuhkan dukungan orang-orang terdekat ketika kita sedang berjuang,” kata Dikta.

May I Just Once Kumenangis mengikuti kisah Tari (diperankan oleh Prilly Latuconsina) yang, setelah saudara perempuannya meninggalkan rumah, harus berjuang sendirian untuk menyelamatkan ibunya (Dominique Sanda) dari ayahnya yang kejam (Surya Saputra); Tari yang telah banyak menderita luka sejak kecil, tidak mampu lagi menanggung beban tersebut. Ditemani Baskara (Dikta Wicaksono), pria anonim yang tergabung dalam kelompok suporter yang sama, Tari berusaha mengatasi cederanya.

Disutradarai oleh Reka Wijaya, film ini juga dibintangi oleh Widi Mulia (sebagai Nina), seorang konsultan di support group Ummi Quary (Ica), Kristo Immanuel (Agoy), Gracia JKT48 (Sarah) dan Antonio Blanco (Dimas). “Can I Win Just Once” akan tayang di seluruh bioskop di Indonesia mulai 17 Oktober 2024 dan seterusnya.

 

Categories
Lifestyle

Ustaz Adi Hidayat Tanggapi Kontroversi Poster Film Kiblat

JAKARTA – Film “Kiblat” yang belakangan menyedot perhatian publik kembali mendapat respons dari para pemuka agama. Usai sambutan KH Choleel Nafis dan Ustad Hilmi Fauzi, Ketua Majelis Ulama Indonesia Gerakan Dakwah, giliran Ustaz Adi Hidayat yang memberikan jawabannya.

Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan, konten apa pun yang disajikan kepada masyarakat, termasuk film, harus mengandung nilai-nilai moral yang mendidik dan mengarah pada kebaikan. Jangan membuat konten untuk menarik perhatian publik hanya untuk memicu kontroversi.

Dikutip dari YouTube, Ustaz Adi Hidayat mengatakan: “Konten yang baik memberikan berbagai pedoman yang benar-benar dapat diikuti, antara lain nilai etika, moral, pendidikan, yang mengarah pada kebaikan, bukan sekedar mencari penggemar atau penikmat jenis tertentu yang justru menimbulkan kontroversi.” Saluran Pribadi, Resmi Adi Hidayat, Rabu (27/03/24).

Ustaz Adi Hidayat juga mengatakan, jika Anda sengaja ingin membuat judul atau tema sebuah film yang eye-catching juga tidak masalah. Namun, Anda tetap ingin memperhatikan nilai-nilai moral dan bukan nilai-nilai yang bertentangan dengan keyakinan yang dianut masyarakat, terutama yang menghina agama tertentu.

“Membuat headline yang catchy memang sah-sah saja, namun ilegal jika bertentangan dengan nilai-nilai moral yang dianut masyarakat, terutama nilai-nilai agama tertentu,” ujarnya.

Ustaz Adi Hidayat meyakini, jika sebuah film atau konten apa pun disajikan secara menarik namun tidak menimbulkan kontroversi dan meresahkan masyarakat, maka akan tetap laku di pasaran.

“Insyaallah kalau disajikan dengan baik, menarik, bagus pasti laku. Kalau ada yang bagus kenapa disajikan yang kurang bagus, dan kalau ada yang saleh kenapa pilih barang yang salah? Ustaz Adi Hidayat menjelaskan sebaiknya menggunakan cara promosi yang baik.

Ustaz Adi Hidayat juga mengimbau para penggiat seni untuk tidak berdalih dengan meminta masyarakat menonton film tersebut sebelum berkomentar, dibandingkan sekadar menonton konten promosinya.

Ia percaya bahwa konten promosi tidak hanya harus menarik tetapi harus dilaksanakan dengan cara yang tidak kontroversial. Jangan membuat konten promosi menggunakan konten yang dianggap relevan dengan masyarakat namun maknanya bertentangan dengan apa yang selama ini diyakini.

Ustaz Adi Hidayat mencontohkan penggunaan kiblat yang merupakan arah salat umat Islam, gambar arah Ka’bah tidak boleh dikaitkan dengan hal lain yang berbeda, seperti saat menampilkan pose berlutut pada gambar poster. Tapi terbalik, seperti jongkok.