Categories
Teknologi

Fortnite Siap Kembali ke iOS, Epic Games Ungkap Jadwal Kehadirannya

bachkim24h.com, Jakarta – Apple dikabarkan telah mengubah kebijakannya dalam melarang aplikasi dari luar App Store. Perubahan ini dilakukan untuk mematuhi peraturan DMA (Digital Market Act) yang berlaku di negara-negara UE.

Dengan adanya perubahan kebijakan ini, Epic Games pun mengumumkan rencana untuk menghadirkan kembali Fortnite ke platform iOS. Merujuk ke GSM Arena, Minggu (28/1/2024), rencana tersebut terungkap melalui akun media sosial Epic Games.

Dalam rilisnya, Epic Games mengumumkan bahwa Fortnite akan tersedia bagi pengguna iOS di Uni Eropa pada akhir tahun 2024. Jadi, Epic Games Store menjadi toko aplikasi alternatif bagi pengguna iOS untuk mengunduh gamenya.

“Fortnite akan kembali ke iOS di Eropa pada tahun 2024 dan akan didistribusikan di Epic Store untuk iOS,” tulis perusahaan tersebut.

Postingan ini sangat masuk akal mengingat kontroversi yang terjadi antara Epic Games dan Apple dalam beberapa tahun terakhir.

Sekadar mengingatkan, Apple telah menghapus game Fortnite dari App Store sejak tahun 2020. Game tersebut dihapus karena dianggap melanggar kebijakan Apple yang melarang sistem pembayaran pihak ketiga masuk ke ekosistem perusahaan.

Namun karena perubahan kebijakan ini, Fortnite kembali hadir untuk pengguna iOS melalui Epic Games Store.

Namun Epic Games belum mengungkap kapan app store tersebut akan kembali hadir di platform mobile besutan Apple.

Sekadar informasi, perubahan kebijakan iPhone yang mungkin menyertakan aplikasi dari sumber pihak ketiga diperkirakan akan dimulai di iOS 17.4 pada Maret 2024.

Setelah itu, pengguna di Uni Eropa akan menerima pembaruan iOS 17.4 dan iPhone mereka akan dapat mengunduh pasar dan toko aplikasi dari Internet.

Untuk menggunakannya di iPhone, app store alias pasar harus melalui proses persetujuan dari Apple. Jika pengguna sudah mengunduhnya, pengguna harus memberikan izin eksplisit untuk mengunduh aplikasi tersebut ke iPhone.

Jika toko aplikasi diaktifkan, pengguna iPhone dapat mengunduh aplikasi. Namun, toko aplikasi ini tidak bisa menjadi toko aplikasi default atau menggantikan App Store di iPhone.

Pengembang kini dapat memilih untuk menggunakan layanan berbayar Apple dan pembelian dalam aplikasi Apple, atau memasang sistem pembayaran pihak ketiga tanpa biaya tambahan kepada Apple.

Jika pengembang ingin terus menggunakan sistem pembelian dalam aplikasi Apple, biaya pemrosesan akan meningkat sebesar 3 persen.

Sementara itu, Apple masih berencana mengendalikan distribusi aplikasinya. Pasalnya demi keamanan, semua aplikasi harus dipatenkan oleh Apple.

Selain itu, distribusi di toko aplikasi pihak ketiga masih dikelola oleh sistem Apple.

Pengembang hanya diperbolehkan mendistribusikan satu versi aplikasinya melalui toko aplikasi yang berbeda. Pengembang juga harus mematuhi persyaratan platform tertentu, termasuk pemindaian malware.

Peraturan tersebut mengharuskan Apple mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga untuk menjual aplikasi di iPhone, yang berarti pengembang tidak perlu membayar komisi kepada Apple atau Uni Eropa.

Apple sendiri telah melakukan perubahan pada struktur harga tempat mereka beroperasi, baik di App Store maupun untuk aplikasi yang didistribusikan di luar App Store.

Pengembang dapat memilih untuk terus menerapkan model bisnis lama (dengan sistem pembelian dalam aplikasi Apple) atau menggunakan metode pembayaran baru.

Berdasarkan ketentuan baru, aplikasi yang didistribusikan melalui App Store dan memilih menggunakan sistem pembayaran berbeda akan membayar komisi sebesar 17 persen (bukan komisi sebelumnya yang sebesar 30 persen).

Tingkat komisi tersebut turun menjadi 10 persen untuk aplikasi yang saat ini memenuhi syarat untuk tarif bisnis kecil Apple.

Biaya tambahan sebesar 3 persen berlaku bagi produsen yang memilih menggunakan sistem pemrosesan pembayaran Apple.

Perubahan ini tidak lepas dari penerapan kebijakan DMA di Uni Eropa. Di masa lalu, pengembang mengkritik upaya Apple untuk mendistribusikan aplikasi di iOS.

Spotify sebelumnya membantah adanya 30 persen komisi Apple yang dibebankan kepada pelanggannya.