Categories
Bisnis

Kemendag Prediksi Potensi Ekspor Durian Sentuh USD 8 Miliar ke China

bachkim24h.com, Jakarta – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi menilai pasar China sangat menjanjikan untuk penjualan durian. Di Tiongkok, permintaan durian dari Indonesia bahkan diperkirakan mencapai $8 miliar.

“Yang paling trending topiknya durian. Durian pasarnya sangat menjanjikan, khususnya di China,” kata Didi dalam Kick Off Program Terobosan Ekspor Baru, Jakarta, Rabu, 3 April 2024, ditulis Kamis (4/4/2024).

Didi mengatakan permintaan durian meningkat setiap tahun di Tiongkok, dan pada tahun 2022, permintaan durian akan mencapai $4,5 miliar. Apalagi permintaannya akan meningkat pada tahun 2023 hingga mencapai $6,7 miliar.  Diperkirakan tahun ini juga akan meningkat lagi. Karena masih ada tren di sana, ujarnya. 

Karena permintaan durian yang cukup tinggi, dia meminta para petani perkebunan terus meningkatkan kualitas durian.

“Kami terus memberikan pemahaman kepada para petani perkebunan bahwa permintaan yang harus dipenuhi cukup besar, bahkan permintaan dari Tiongkok bisa mencapai $8 miliar untuk durian saja,” kata Didi. 

Didi mengatakan masyarakat di China sangat menyukai durian jenis Montong dan Musang King. Pihaknya juga mengembangkan kedua jenis durian tersebut di beberapa daerah, antara lain Jawa Tengah, Sulawesi, dan Palu. 

“Kita kembangkan montong lokal, misalnya di Jateng Bavor, gabungan montong dan durian lokal di Sulawesi, Palu juga kembangkan durian lokal yang ukurannya sebesar montong, jadi daging buahnya kental. ,” dia berkata.

Meski peminatnya tinggi, Didi mengatakan durian bukanlah buah yang paling menguntungkan. Ia mengatakan, masih ada buah-buahan lain yang diminati di pasar luar negeri, yakni nanas, pisang, manggis, dan alpukat. 

“Saya kira (komoditas terpenting) masih nanas, apalagi pisang. Kalau industri durian, itu baru terjadi beberapa tahun terakhir,” kata Didi. 

 

Reporter: Kota A

Sumber: Merdeka

Kabupaten Purwakarta dikenal sebagai salah satu daerah penghasil buah durian terbaik di Jawa Barat. Pasalnya, ada sekitar lima kecamatan yang menjadi sentra Durian, yakni Kecamatan Pondok Salam, Wanayasa, Bojong, Darangdan, dan Sukatani.

Dalam laporan Liputan6, Kepala Bidang Perkebunan Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta (Dispangtan), Kurnia Prawira Saputra mengatakan, hingga tahun 2023, terdapat puluhan ribu pohon durian di wilayahnya.

Ia menjelaskan, jumlah pohon yang ada sebanyak 75.012 pohon atau jika dikonversi setara dengan 750 hektare. Kurnia juga mengatakan, produk hortikultura yang berkualitas cukup melimpah di daerahnya, tidak hanya manggis, tapi juga durian.

“Sebenarnya produk hortikultura premium kita melimpah. Jadi, tidak hanya manggis saja. Tapi kita juga punya sentra buah durian,” ujarnya.

Kurnia juga mengatakan, selama ini durian memiliki potensi ekonomi. Apalagi produktivitasnya terus meningkat setiap tahunnya, terutama tahun lalu.

“Produktivitasnya ada peningkatan pada tahun 2023. Tahun 2022 capaiannya menjadi 13.447 kuintal. Namun tahun lalu produksinya mencapai 25.249 kuintal,” ujarnya.

Produktivitas total merupakan akumulasi panen sebanyak 25.134 pohon. Hasil panennya tidak hanya digunakan untuk pasar lokal tetapi juga untuk dikirim ke luar daerah.

 

Kurnia mengatakan, populasi pohon durian yang ada saat ini terbagi dalam dua kategori. Diantaranya kategori tanaman menghasilkan (TM) dan kategori tanaman belum menghasilkan (TBM).

Kategori TBM sendiri memiliki populasi sebanyak 36.076 pohon, sedangkan untuk kategori TM sebanyak 25.137 pohon. Ia mengatakan di wilayahnya, populasi pohon durian terbanyak terdapat di lima kecamatan.

Dijelaskannya, di Kecamatan Pandak Salam jumlah populasi pohon durian sebanyak 19.318 pohon dan produksinya mencapai 8.669 kuintal pada tahun 2023. Kemudian di Kecamatan Wanyasa terdapat 4.080 pohon sehingga menghasilkan 7.072 kuintal pada tahun 2023.

Selanjutnya di Kecamatan Bojong jumlah penduduknya mencapai 6.577 pohon dan menghasilkan sekitar 3.200 kuintal buah durian. Namun di Kecamatan Darangdan terdapat sekitar 489 pohon yang menghasilkan 1.722 kuintal durian.

Di kecamatan terakhir yaitu Kecamatan Sukatani jumlah penduduknya mencapai 7.315 pohon dan menghasilkan buah durian sebanyak 1.378 kuintal. Kurnia mengatakan, terdapat 17 kecamatan yang memiliki populasi durian, namun lima kecamatan ini merupakan yang terbesar.

Kurnia juga menambahkan, berbagai jenis durian banyak ditemukan di wilayahnya. Diketahui durian tersebut tidak hanya durian lokal saja, namun ada juga durian yang dikembangkan yaitu durian jenis Bawor dan Musang King.

Sebagai Kepala Bidang Perkebunan Hortikultura di Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Kurnia dan jajaran turut mendorong produktivitas perkebunan rakyat.

Pasalnya, melimpahnya hasil kebun jenis ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian mereka.

 

Categories
Bisnis

Incar Pasar Ekspor, Hartadinata Abadi Targetkan Pendapatan Naik 48% pada 2024

bachkim24h.com, Jakarta PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memasang target yang cukup ambisius pada tahun ini. Di tengah ketidakpastian global, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48 persen pada tahun buku 2024. Sementara, laba bersih tahun ini ditargetkan tumbuh 39,34 persen.

“Target pendapatan kami pada tahun 2024 ditargetkan tumbuh sekitar 48 persen per tahun menjadi Rp 18,9 triliun. Kami berharap laba bersih dapat tumbuh sebesar 39,34 persen per tahun menjadi sekitar Rp 425 miliar,” kata Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto. dalam paparan publik, Rabu (24/4/2024).

Sebelumnya, HRTA berencana memperluas jangkauan ritelnya pada tahun ini. Perseroan menargetkan perluasan dari 83 gerai pada tahun 2023 menjadi minimal 100 gerai pada akhir tahun 2024, atau penambahan sekitar 20 gerai baru. Belanja modal yang disiapkan untuk penambahan gerai baru kurang lebih Rp 600 miliar. Asumsinya dibutuhkan belanja modal sekitar Rp3 miliar untuk membuka setiap gerai.

HRTA juga mengungkapkan strategi bisnisnya ke depan, termasuk strategi menurunkan biaya dana dengan melakukan refinancing obligasi lama dengan tingkat bunga lebih rendah. Selain itu, HRTA juga berencana memperluas mitra ekspor, mengembangkan pembiayaan ekuitas, dan berkolaborasi dengan penambang lokal.

HRTA berencana mengembangkan pasar ekspor di berbagai negara di luar India dan UEA, seperti Singapura, Vietnam, Amerika Serikat, dan Eropa. “Rencana ekspor tahun ini naik 20 persen dari tahun 2023,” kata Sandra.

Saat ini HRTA sedang gencar menjalin kemitraan dengan para penambang lokal di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan permintaan perhiasan baik dalam negeri maupun ekspor. Dalam jangka panjang, perseroan akan terus menerapkan keseimbangan produk antara produk emas dan perhiasan, serta meningkatkan kontribusi penjualan ritel dan pasar domestik.

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Rabu 24 April 2024.

CFO PT Hartadinata Abadi Tbk Ong Deny mengatakan perseroan konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran dividen (DPR) di atas 20 persen setiap tahunnya.

“Kami konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran dividen di atas 20 persen. Tahun 2024, kami akan membagikan dividen sebesar Rp15 per saham,” kata Ong Deny saat presentasi publik perseroan, Rabu (24/04/2024).

Perusahaan membagikan dividen secara konsisten setiap tahunnya dengan imbal hasil dividen sebesar 3 persen hingga 5 persen. Berdasarkan data RTI, jumlah saham yang beredar sebanyak 4,6 miliar. Jadi, total dividen yang dibagikan mencapai Rp69,08 miliar atau setara 22,6 persen dari laba tahun buku 2023.

Pada tahun 2023, perseroan membukukan laba tahun berjalan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2023 sebesar Rp 305,8 miliar. Laba tersebut meningkat 20,62 persen dari laba tahun anggaran 2022 yang mencapai Rp 253,52 miliar. Laba inti per saham meningkat menjadi Rp 66,40 dari Rp 55,05 pada tahun 2022.

Kinerja laba tersebut sejalan dengan penjualan yang mencapai Rp 12,86 triliun pada tahun 2023. Penjualan meningkat sekitar dua kali lipat atau 85,84 persen dari penjualan tahun anggaran 2022 yang mencapai Rp 6,92 triliun.

Dalam hal volume produksi pada tahun 2023, perusahaan ini akan tumbuh sebesar 25,75 persen per tahun menjadi 16,47 ton perhiasan dan emas batangan, sehingga mendorong tingkat pemanfaatan mencapai 42,24 persen pada tahun 2023 dengan tambahan kapasitas sebesar 9 ton pada fasilitas pengecoran kilang yang baru ditugaskan.

HRTA mempunyai bisnis yang terintegrasi, dimulai dari 4 pabrik (factory), pabrik pengilangan (refinery), grosir (grosir), eceran (retail), serta channel e-commerce seperti aplikasi Emaskita id dan gadai emas jaringan. Model bisnis terintegrasi ini menawarkan keuntungan dengan ketersediaan pasar yang terjamin. Kini HRTA telah menjalin hubungan dengan lebih dari 900 toko emas di seluruh Indonesia.