bachkim24h.com, Harta karun musik Indonesia di Jakarta memiliki banyak lagu yang melampaui waktu dan tetap relevan hingga puluhan tahun setelah dirilis. Salah satu lagu yang meraih status legendaris tersebut adalah “Kangen” milik Dewa 19. Kata-kata yang mengharukan, terutama bagian “kangen kamu semua kata-katanya” menjadi ungkapan kerinduan banyak masyarakat Indonesia.
Dirilis sebagai bagian dari album pertama Dewa 19 ’19’ pada tahun 1992, lagu ‘Kangen’ langsung menjadi hits hingga membawa grup asal Surabaya ini melejit di kancah musik nasional. Tak hanya menjadi lagu Dewa 19, “Kangen” menjadi salah satu lagu ballad terpopuler sepanjang sejarah musik pop Indonesia.
Pada artikel kali ini kita akan melihat lebih dalam lagu “Kangen” mulai dari sejarah penciptaannya, makna liriknya, terutama kalimat yang sangat populer “semua kata-katamu colli”, serta dampaknya terhadap industri musik tanah air. . dan budaya pop. Mari kita mulai perjalanan menelusuri salah satu mahakarya Dewa 19 secara menyeluruh, seperti dirangkum bachkim24h.com dari berbagai sumber, Kamis (10/10/2024).
Saya menerima surat Anda “Saya telah membaca dan memahaminya
Betapa kamu merindukan kehadiranku
Di hari-hari ketika kalian bersama lagi
Anda bertanya kapan saya akan datang lagi
Kamu bilang kamu tidak bisa menahan gejolak di dadamu
Burnt mengambil alih sisa rasa pertemuan kami
Saat bersamamu
Paduan suara:
Semua kata yang kamu lewatkan
Itu membuatku tidak berdaya
Pertahankan keinginan untuk bertemu denganmu lagi
Percayalah, aku juga merindukanmu
Aku akan meninggalkan semua kerinduanku dan kembali ke rumah
Tersembunyi…
Anda menulis saya kata-kata cinta
Itu manis dalam suratmu
Katakan padaku sekarang
Aku ingin pelukan hangatmu
Dan dengan lembut belai cintamu
Saya tidak akan pernah melupakannya
Saat kamu berada di sisiku
Paduan suara
Jangan katakan cinta
Tambahkan beban emosional
Simpan saja kesedihanmu
Saya akan datang…..
paduan suara 2x
Lagu “Kangen” lahir di awal karir Dewa 19, band yang terbentuk pada tahun 1986 beranggotakan Ahmad Dani (keyboard), Andra Junaidi (gitar), Ervin Prasetya (bass) dan Wawan Juniarso (bass). drum). Ari Lasso bergabung sebagai vokalis pada tahun 1988 dan melengkapi formasi yang kemudian menghasilkan album pertama mereka. Mencoba mendapatkan kontrak rekaman
Sebelum album Kangen dan 19 membuahkan hasil, Deva mengalami perjuangan panjang untuk mendapatkan kontrak rekaman 19. Sepanjang tahun 1991, band ini berpindah dari satu label rekaman ke label rekaman lainnya, namun rekaman penting mereka berulang kali ditolak dengan alasan tidak layak secara komersial.
Titik terang akhirnya muncul ketika label independen Team Records yang sebelumnya sukses bersama KLa Project bersedia memberikan kontrak rekaman kepada Dewa 19, karena keputusan tersebut tepat, seiring dengan lahirnya album “19”. pasar musik Indonesia. Inspirasi di balik lagu Kangen
Selaku pencipta lagu utama Dewa 19, Ahmad Dani mengaku “Kangenge” terinspirasi dari lagu “You’re All I Need” milik White Lion. Dani sengaja menciptakan “Kangen” dengan irama power ballad yang serupa, karena para personel Dewa 19 saat itu sangat mengidolakan White Lion.
Meski “Kangen” terinspirasi dari lagu lain, namun memiliki identitas tersendiri. Padahal, menurut Dani, Mike Trump dari White Lion sendiri yang mengatakan lagu tersebut tidak terdengar seperti “Kangen”.
Salah satu kekuatan utama lagu “Kangen” adalah sifat puisinya yang puitis dan penuh makna. Mari kita lihat lebih dekat beberapa bagian penting dari kata-kata ini, terutama bagian yang mengandung frasa “semua kata yang saya lewatkan”:
Segala kata-kata kerinduanmu membuatku semakin tak berdaya menahan rasa ingin bertemu denganmu
Percayalah, aku juga merindukanmu, aku pulang
Melepaskan segala kerinduan yang tertahan
Arti “Semua Kata-katamu yang Hilang”.
Ungkapan “semua kata yang kamu rindukan” adalah kunci dalam lagu ini. Ini menggambarkan betapa kerinduan terhadap seseorang yang Anda cintai memiliki dampak emosional yang kuat. Lirik kerinduan ini digambarkan mampu membuat pelantunnya “tak berdaya”, yang menunjukkan betapa dahsyatnya efek kerinduan tersebut. Pertarungan melawan nostalgia
Baris berikutnya, “Menolak Keinginan untuk Bertemu,” menggambarkan pergulatan batin ketika seseorang terpaksa kehilangan orang yang dicintainya. Keinginan bertemu memang kuat, namun harus tertahan karena berbagai alasan. Janji dan harapan
Setelah itu, pidato dilanjutkan dengan janji dan pengakuan: “percayalah, aku juga merindukanmu, aku akan pulang.” Di sini, sang penyanyi menegaskan bahwa kerinduan itu saling menguntungkan, bahwa masih ada harapan untuk bertemu di kemudian hari. Melepaskan kerinduan
Akhir puisi ini bisa dimaknai sebagai harapan akan momen di mana rasa rindu yang terpendam akhirnya akan terkuak melalui pertemuan.
Lagu “Kangen” tidak hanya meraih kesuksesan besar pada masanya, namun juga meninggalkan jejak yang mendalam di dunia musik Tanah Air. Popularitas yang berkelanjutan
Lebih dari tiga dekade setelah dirilis, “Kangen” masih sering diputar di radio, dinyanyikan di karaoke, dan didengarkan oleh berbagai musisi. Ungkapan “Semua kata aku merindukanmu” sudah menjadi ungkapan umum dalam konteks cinta di Indonesia. Penutup dan pengerjaan ulang
Kepopuleran “Kangen” juga terlihat dari banyaknya cover version yang dibuat oleh musisi lain. Salah satu versi yang paling terkenal adalah duet Krisje dan Sofia Latjuba pada tahun 2002. Deva 19 sendiri kembali merilis lagu ini dengan formasi berbeda di album kompilasi Kingdom of Love. Dampaknya pada industri musik
Kesuksesan “Kangen” dan album “19” secara keseluruhan membuka jalan bagi munculnya grup-grup rock ballad lainnya di Indonesia. Lagu ini menjadi cetak biru dari banyak lagu cinta yang diterbitkan kemudian.
Pembuatan lagu “Kangen” dan video klipnya juga mempunyai cerita menarik yang menambah nilai sejarah dari lagu ini. Rekaman di studio
Album “19”, termasuk lagu “Kangen”, direkam di studio Team Records. Meski terbilang masih baru di industri musik, namun Dewa 19 telah menunjukkan profesionalisme dan dedikasi yang tinggi dalam proses rekaman. Merekam klip video
Pengambilan gambar video musik “Kangen” dilakukan di beberapa lokasi, yang paling menonjol adalah Balai Yasa Yogyakarta. Pemilihan lokasi memberikan nuansa nostalgia dan romantis yang sesuai dengan tema lagu. Video musik ini menampilkan beberapa kereta api tua yang menambah nuansa klasik pada visual lagunya. Insiden serius
Malam sebelum meninggalkan Yogyakarta untuk syuting video musik, terjadi perampokan di tempat staf Dewa 19. Meskipun mengalami kejadian yang menegangkan, grup tersebut tetap melanjutkan rencana syuting. Faktanya, pemilik Team Records, Ian Juhana, melihat hal ini sebagai tanda bahwa album mereka akan sukses besar.
Untuk memahami sepenuhnya “Kangen” penting untuk melihatnya dalam konteks album “19” secara keseluruhan. trek album ’19’
Album debut Dewa 19 berisi 9 lagu yang terbagi dalam dua sisi kaset: Sisi A:
1. Aku merindukanmu
2. Selamat pagi
3. Kami tidak bercinta lagi
4. Sisi bayangan B:
1. Bersumpah
2. Bayi 19
3. Rhein
4. Tuhan
5. Mimpi Nostalgia sebagai lagu pembuka
Penempatan “Kangen” sebagai lagu pertama album menunjukkan keyakinan band dan label terhadap kekuatan lagu tersebut. Keputusan ini adalah keputusan yang tepat, karena “Kangen” adalah lagu yang paling berkesan di album ini. Tema dan gaya musik
Meskipun “Kangen” adalah hit terbesar, lagu-lagu lain di album “19” juga menampilkan tema dan gaya musik Dewa 19 yang berbeda, dari balada romantis seperti “Kangen” hingga lagu-lagu bernuansa rock seperti “Swearing”, album ini adalah sebuah pertunjukan. potensi albumnya. Dewa 19 luar biasa sebagai sebuah band.
Selama karir Dewa 19, grup ini mengalami beberapa kali perubahan struktural. Menariknya lagu “Kangen” masih menjadi banner mereka meski dinyanyikan oleh penyanyi lain. Zaman Ari Lasso (1992-1997)
Versi asli “Kangen” dinyanyikan oleh Ari Lasso, vokalis pertama Dewa 19. Suara unik Ari memberikan dampak emosional yang kuat pada lagu ini. Sekali Mekel (1999-2011)
Sepeninggal Ari Lasso, One Mekel menjadi vokalis Dewa 19 dan menampilkan interpretasinya sendiri terhadap lagu “Kangen”. Versi satu kali ini tetap populer dan sering dibawakan pada konser-konser setelah Dewa 19 tahun 2011
Begitu Mekel keluar dari grup pada tahun 2011, Dewa 19 kerap berkolaborasi dengan berbagai penyanyi, termasuk lagu “Kangen”. Ari Lasso dan Once sesekali bersatu kembali untuk konser spesial. Hilangnya pengaruh Deva dalam karirnya 19
Kesuksesan “Kangen” memberikan dampak yang signifikan terhadap perjalanan karir Deva selanjutnya 19. Membuka pintu menuju kesuksesan
“Kangen” membuka pintu kesuksesan Dewa 19 di belantika musik nasional. Lagu ini membantu memperkenalkan band ini kepada khalayak yang lebih luas dan meletakkan dasar bagi kesuksesan album-album berikutnya. Harapan yang tinggi
Kesuksesan “Kangen” pun menimbulkan ekspektasi tinggi terhadap karya-karya Dewa 19 selanjutnya yang dipenuhi grup tersebut dengan merilis sederet album sukses seperti “Risalat Hati”, “Pupus” dan “Laskar Cinta”. . Pengaruh pada gaya musik
Meskipun Dewa 19 kemudian berkembang menjadi musik yang lebih eksperimental dan progresif, unsur balada romantis yang kuat dalam “Kangen” tetap menjadi salah satu ciri khas yang disukai penggemar.
“Kangen” bukan sekedar lagu populer, melainkan sebuah mahakarya yang meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah musik Indonesia. Ungkapan “semua kata yang kamu rindukan” telah menjadi ungkapan populer tentang nostalgia dan kekuatan kata-kata untuk membangkitkan emosi pendengarnya.
Dari penciptaan pertama yang terinspirasi oleh Singa Putih, hingga perjalanannya melalui berbagai era dan pembentukan Deva 19, Kangen tetap relevan dan dicintai. Lagu ini tidak hanya menjadi bukti perjalanan Dewa 19, tapi juga bagian dari evolusi musik pop Indonesia.
Dengan ‘Kangen’, Dewa 19 tidak hanya meraih kesuksesan, tapi juga warisan musik yang masih bergema hingga saat ini. Setiap kali Dewa 19 menyanyikan kalimat “semua kata aku merindukanmu” yang dibawakan sendiri atau penyanyi lain, membangkitkan kenangan dan emosi yang telah mengakar di hati pendengar Indonesia selama lebih dari tiga dekade.
Dalam lanskap musik yang selalu berubah, “Kangen” masih berdiri sebagai bukti kekuatan melodi yang indah dan lirik yang menyentuh hati. Ini mengingatkan kita pada masa-masa awal Deva 19 dan juga merupakan cerminan dari tema universal cinta dan kerinduan yang selalu relevan tidak peduli berapa lama waktu berlalu.