Categories
Kesehatan

Dokter Sarankan Kurangi Minum Kopi Saat Cuaca Panas, Kenapa?

bachkim24h.com, Jakarta – Saat cuaca panas, secangkir es kopi rasanya sangat menyegarkan. Namun, dokter menyarankan untuk mengurangi konsumsi kafein seperti kopi saat cuaca panas.

Dr Faisal Parlindugan Sp.PD, dokter spesialis RSUPN Cipto Mangunkusumo, Dr Faisal Parlindugan Sp.PD mengatakan, konsumsi kafein seperti yang terdapat pada kopi dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Faisal menjelaskan, kopi memiliki sifat diuretik. Artinya kopi dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air.

“Minum kopi dalam jumlah sedang tidak berbahaya bagi orang sehat,” kata ANTARA.

Namun, perlu diingat bahwa efek dehidrasi kopi berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa faktor mempengaruhi tingkat dehidrasi, seperti jumlah kopi yang dikonsumsi, jumlah olahraga, dan kesehatan individu.

Dehidrasi akibat kopi, kata Faisal, tidak selalu dipahami karena dampaknya lebih halus dibandingkan dehidrasi akibat diare atau muntah.

Untuk mengatasi dehidrasi dan tetap sehat selama musim panas, disarankan untuk minum air putih sesuai aktivitas masing-masing orang.

“Biasanya setiap hari membutuhkan 8 gelas atau 2 liter air. Namun jika cuaca sangat panas dan pasien tidak memiliki cukup air, mungkin perlu minum air putih 3L per hari (12 gelas),” kata Faisal. .

Selain mengonsumsi cairan, mengonsumsi buah dan sayur dengan kandungan air tinggi seperti melon, semangka, bayam, dan mentimun juga dianjurkan.

 

Sementara itu, untuk mempersiapkan tubuh menghadapi cuaca panas, Faisal menyarankan untuk mengenakan pakaian longgar berwarna terang yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Gunakan juga topi dan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari.

“Hindari berolahraga di luar ruangan saat cuaca terlalu panas.” Faisal menyarankan: “Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari sengatan matahari.

 

Jika ingin beraktivitas di luar ruangan, ada baiknya usahakan keluar rumah pada pagi atau sore hari saat cuaca sedang sejuk. Beristirahat di tempat teduh dan di tempat sejuk, bila perlu berenang atau mandi air dingin juga dianjurkan untuk menurunkan suhu tubuh.

Dari sisi lingkungan, Faisal menyarankan untuk selalu membuka ventilasi udara ruangan agar udara segar dapat masuk, menggunakan kipas angin atau AC jika memungkinkan, dan menggunakan penutup jendela atau gorden untuk mencegah sinar matahari masuk ke dalam ruangan.

 

Categories
Kesehatan

Jemaah Haji Jarang Berkeringat dan Buang Air Kecil Selama di Arab Saudi, KKHI: Waspada Gejala Dehidrasi

bachkim24h.com, Jakarta – Jamaah haji berangkat ke Tanah Suci secara bertahap mulai Minggu, 12 Mei 2024. Para jamaah diberangkatkan saat cuaca di Arab Saudi dinilai terlalu panas.

Menurut Kementerian Agama (Kamenag), cuaca di Arab Saudi sangat panas dan kering. Oleh karena itu, jemaah seringkali tidak mengeluarkan keringat saat beraktivitas, bahkan terkadang jarang buang air kecil.

Perhatian jemaah perlu diarahkan pada situasi ini. Di tengah cuaca panas dan kering, jamaah perlu minum lebih banyak untuk menghindari dehidrasi.

Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Dakar Medina, Karmijono menjelaskan, jemaah haji hendaknya mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan di Indonesia.

“Banyak jemaah haji yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami dehidrasi selama beraktivitas di Saudi,” kata KKHI mengutip orang-orang kikir di Madinah dalam keterangan pers, Minggu.

Dia mencontohkan jamaah haji yang kerap merasa sulit buang air kecil. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh dehidrasi.

“Ini tanda-tanda dehidrasi. Jamaah haji minimal harus buang air kecil setiap jam. Ini tandanya tubuh terhidrasi dengan baik,” kata Curmijono.

Padahal, lanjutnya, semakin sering buang air kecil semakin baik. “Lebih baik ke toilet daripada harus ke rumah sakit lagi dan lagi,” ujarnya.

Para pejabat mengimbau jamaah haji untuk banyak minum air putih meski tidak haus. Karmijono menganjurkan agar jamaah meminum air Zamzam yang tidak dingin agar tubuh dapat segera menyerapnya dengan baik.

Di Arab Saudi, jamaah haji hampir tidak mengeluarkan keringat, mengikuti arus yang kikir. Sebab, saat cuaca hangat dan panas, keringat yang dihasilkan langsung menguap.

Panitera berharap jamaah haji yang sudah lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan tidak memaksakan diri menunaikan shalat sunnah agar tidak cepat lelah. Hal itu hanya untuk menjaga kesehatan jamaah menjelang puncak rangkaian haji.

“Tidak ada otoritas yang melarang jamaah untuk beribadah, tapi agar jamaah juga sadar akan kemampuannya masing-masing,” kata Curmijono.

“Kalau capek jangan dipaksa, istirahat terus,” sarannya.

Sebelumnya, pada Minggu, 12 Mei 2024, kloter pertama sebanyak 388 jemaah haji berangkat ke Makkah. Menteri Agama Yakut Cholil Koumas hadir di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dalam rangka pelepasan jemaah haji.

Dalam publikasinya tersebut, Yakut berpesan kepada jemaah untuk menyesuaikan kembali niatnya. Ia berharap jemaah fokus menunaikan ibadah haji.

Niat kalian ke Tanah Suci adalah untuk beribadah. Mohon jangan ada niat apa pun selain niat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci,” kata akrabnya. Panggil Gus Man kepada jemaah di pesawat. .

Yakut juga mengingatkan pentingnya menjaga kebugaran jasmani karena cuaca di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia.

“Cuaca di Tanah Suci panas sekali. Jadi jaga kondisi fisik. Makan yang cukup, minum yang cukup, vitamin juga harus diminum,” ujarnya dalam keterangan pers.

Yakut mengingatkan jemaah untuk tidak segan-segan meminta bantuan pihak berwajib jika membutuhkan sesuatu. Dia meyakinkan, petugas akan membantu dengan ikhlas.

“Kalau nanti ada butuh apa-apa, sampaikan saja ke pihak yang berwajib. Kami bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama sudah menyiapkan pejabat yang siap melayani bapak ibu dan melayani bapak dan ibu. ke pihak berwajib, jangan sungkan,” kata Gus Man.

Yakute tak memungkiri jemaah tentu akan menghadapi banyak tantangan. Meski demikian, ia yakin jamaah dengan bantuan pihak berwenang bisa melaksanakan ibadah haji dengan mudah.

“Sekali lagi saya ingatkan untuk menjaga jasmani, jaga kesehatan, ini ibadah jasmani, tantangannya tentu tidak mudah. ​​Tapi saya yakin semua siap dan kuat untuk beribadah di tanah suci,” dia menekankan

“Kami di tanah air berdoa semoga kalian semua mendapat gelar Mabarur Haji. Dan berdoa semoga Indonesia menjadi negara yang Baldatun Tayyabatun Wo Rabbun Gafur (negara yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang maha penyayang). Selamat di jalan.” dan berharap Engkau sampai di Abhinandan,” kata Yakut.

Categories
Hiburan

Meski tak Banyak Berkeringat Saat Berada di Dalam Ruangan, Jangan Lupa Tetap Minum

bachkim24h.com, JAKARTA – Apakah Anda berbisnis di rumah? Jangan lupa untuk tetap minum air putih karena tubuh terus menerus mengeluarkan air.

“Jadi sebenarnya kehilangan air dalam tubuh bisa berbeda-beda. Bisa dari pipis, dari urin, lalu bisa juga dari feses, dari napas, bisa juga dari keringat, dari dalam kulit.” obat-obatan. Metalia Puspitasari dalam “Panasnya Jaga Kesehatan Ginjal”, disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis (7/5/2024).

Hal itu ia sampaikan menyikapi sebagian orang yang merasa tidak perlu minum karena tidak banyak berkeringat karena pekerjaannya di rumah. dr Metalia menjelaskan, secara umum setiap jam orang dewasa kehilangan sekitar 1,5 hingga 2 cc serum per kilogram.

Dr Metalia misalnya, jika berat badan Anda 50 kg, maka dalam satu jam Anda akan kehilangan 100 cc. Oleh karena itu, penting untuk tetap mengonsumsi cairan meski sedang melakukan pekerjaan rumah.

Categories
Kesehatan

Tips Atasi Bibir Kering dan Pecah-pecah Saat Berpuasa, Bisa Pakai Bahan Alami

bachkim24h.com, Jakarta Saat bulan puasa, salah satu keluhan utama adalah bibir kering dan pecah-pecah.

Berbeda dengan bagian kulit lainnya, bibir tidak memiliki kelenjar minyak dan keringat untuk menjaga kelembapannya.

Diambil dari Arab News, kulit bibir kita 15 kali lebih tipis dibandingkan kulit tubuh kita sehingga perlu perhatian dan perlindungan lebih, terutama di bulan Ramadhan saat ketinggian air paling rendah.

Selain itu, banyak orang yang tidak menyadari seberapa sering mereka menjilat bahkan mengelupas kulit bibir tanpa memikirkannya.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan bibir kering, mengendalikan faktor-faktor tersebut dapat membantu mengatasi dan mencegah bibir pecah-pecah. Berikut cara mencegah bibir pecah-pecah saat puasa.

1. Minum banyak air

Cara terbaik mengatasi bibir pecah-pecah dan kering adalah dengan memperbanyak asupan air saat berbuka puasa dan sahur. Secara umum, minum air putih dua liter sehari akan menjaga kesehatan bibir dan mencegah dehidrasi.

Dehidrasi menjadi penyebab utama bibir pecah-pecah. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang diterimanya.

Saat tubuh mengalami dehidrasi, tubuh akan mengambil air dari sumber lain untuk memastikan sel tetap terhidrasi. Hal ini bisa menyebabkan bibir kering

Kebiasaan membasahi bibir dengan air liur ini justru membuat bibir Anda kering. Air liur yang bersifat asam tidak hanya dapat mengiritasi bibir, tetapi menjilat terus-menerus akan menghilangkan minyak alami pada kulit.

Sebagai gantinya, gunakan lip balm untuk menutrisi dan mendinginkan bibir kering.

Carilah lip balm yang mengandung bahan-bahan yang menenangkan dan melembapkan, seperti minyak bumi, lanolin, lilin lebah, dan ceramide.

3. Gunakan masker mulut

Mirip dengan masker wajah, masker bibir mudah digunakan dan mengandung bahan pelembab seperti asam hialuronat, shea butter, dan vitamin E.

Untuk menggunakannya, letakkan corong berupa kertas di dalam mulut selama 10 menit. Kemudian, buka tutupnya dan biarkan sisa serum meresap ke dalam kulit Anda untuk bibir halus.

Bibir tertutup yang ditutupi kulit kering dapat menghalangi khasiat penyembuhan lip balm mencapai area yang tepat. Anda bisa menggunakan scrub bibir dengan gula atau soda kue untuk mengelupas kulit kering ini dengan lembut.

Pengelupasan bibir akan membuat bibir Anda lembut dan terhidrasi tanpa menghilangkan kelembapan alaminya. Anda bisa membuat scrub bibir sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan dapur umum seperti madu dan gula. Anda dapat membuat scrub dengan mencampurkan madu, minyak kelapa, dan gula mentah dalam jumlah yang sama, lalu oleskan campuran tersebut dengan lembut ke bibir Anda.

5. Gunakan pelembab

Udara kering dapat menghilangkan kelembapan kulit, termasuk bibir. Cobalah membawa pelembab udara ke rumah Anda selama bulan suci untuk meningkatkan kelembapan yang diperlukan di udara guna menjaga kelembapan bibir Anda.

Berikut beberapa pengobatan alami yang efektif untuk bibir pecah-pecah dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, menurut Medical News Today: Aloe Vera: Mengandung vitamin, mineral, antioksidan dan anti inflamasi yang dapat menenangkan dan menghidrasi kulit yang rusak. Minyak Kelapa: Terbuat dari daging kelapa, minyak ini bersifat anti inflamasi dan emolien, artinya menenangkan dan melembutkan kulit. Madu: Madu bersifat menghidrasi, menjadikannya perawatan yang bagus untuk bibir kering. Mentimun: Mentimun dapat melembabkan bibir dengan lembut, serta vitamin dan mineral di dalamnya dapat memperbaiki penampilan bibir. Teh hijau: Mengandung polifenol yang dapat mengurangi peradangan. Rendam kantong teh hijau dalam air hangat dan oleskan dengan lembut ke bibir Anda untuk melembutkan dan mengelupas kulit kering.

Categories
Kesehatan

Diet Sehat Saat Puasa, Ini Cara Turunkan Berat Badan dengan Aman

bachkim24h.com, Jakarta – Menjaga berat badan ideal saat bulan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Godaan kuliner yang biasa terjadi saat berbuka, serta porsi makanan sahur yang lebih banyak, kerap memfasilitasi kenaikan berat badan.

Dengan menu makanan rendah kalori dan buka puasa yang tepat, Anda tetap bisa mencapai berat badan ideal saat berpuasa.

Menurut laporan Homeopati Dr. Batra, studi yang dilakukan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI) menunjukkan bahwa Ramadhan dapat menjadi metode makan sehat untuk mengatasi kebiasaan makan yang tidak sehat.

Meski demikian, sebagian besar masyarakat belum memanfaatkannya secara maksimal. Diceritakan oleh Dr Batras Homeopathy, berikut 7 langkah yang bisa dilakukan saat berpuasa untuk mencapai dan menjaga berat badan ideal.

1. Jagalah tubuh Anda tetap terhidrasi

Tetap terhidrasi adalah kunci kesehatan dan kebugaran, terutama saat berpuasa. Mengonsumsi makanan kaya air seperti semangka, mentimun, tomat, serta buah dan sayuran lainnya juga membantu Anda tetap terhidrasi selama puasa dan sahur.

Untuk memastikan tubuh terhidrasi penuh sepanjang hari, minumlah dua liter air secara bertahap antara buka puasa dan sahur.

2. Jangan lewatkan Sahur

Sahur memang sering dilewati agar bisa tidur lebih lama, namun amalan ini tidak dianjurkan saat bulan Ramadhan. Melewatkan sahur bisa membuat puasa menjadi lebih sulit karena tubuh tidak memiliki cukup energi untuk beraktivitas.

Tanpa sahur, Anda akan lebih mudah dehidrasi dan lelah sepanjang hari. Hal ini dapat menyebabkan makan berlebihan dengan membatalkan puasa, sehingga menyebabkan penambahan berat badan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengutamakan sahur dan memilih makanan bergizi untuk memberikan tubuh energi dan nutrisi yang dibutuhkan selama berpuasa.

Makan berlebihan saat berbuka puasa sama berbahayanya dengan melewatkan sahur. Alih-alih mengisi energi dengan makanan bergizi, berbuka puasa sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk “balas dendam”.

Mengonsumsi makanan tinggi lemak saat berbuka puasa dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan penambahan berat badan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak terbiasa menerima makanan dalam jumlah besar setelah hari kosong. Oleh karena itu, penting untuk berbuka puasa secara perlahan dan menikmati setiap suapan makanan.

4. Perbanyak makan buah dan sayur

Menjalani pola makan sehat selama Ramadhan adalah kunci mencapai berat badan ideal. Salah satu cara terbaik untuk mencapai hal ini adalah dengan memasukkan setidaknya 5 porsi buah dan sayuran ke dalam makanan Anda.

Buah dan sayur kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting bagi tubuh. Kandungan ini membantu Anda merasa kenyang lebih lama tanpa menambah banyak kalori, sehingga ideal untuk program penurunan berat badan.

5. Batasi konsumsi makanan manis

Banyak jajanan Ramadhan yang enak dan menggugah selera, namun sayangnya banyak pula yang tinggi lemak, gula, dan kalori. Terlalu banyak mengonsumsi camilan ini dapat menggagalkan tujuan menjaga kesehatan dan berat badan selama puasa.

Di pagi hari, penting untuk memilih makanan yang penuh energi dan dapat membantu Anda merasa kenyang sepanjang hari. Keju, telur, dan kacang-kacangan adalah pilihan yang bagus. Makanan ini tinggi protein dan lemak sehat, yang akan membantu Anda merasa kenyang dan berenergi.

Ikan, daging sapi tanpa lemak, dan unggas daging putih juga merupakan pilihan sehat untuk sahur.

Pilih varietas rendah lemak untuk memastikan Anda tidak mengonsumsi terlalu banyak kalori. Meskipun mungkin terasa sulit untuk mengonsumsi makanan-makanan ini saat sahur, namun sedikit saja makanan ini dapat membantu Anda berbuka puasa dengan lebih mudah.

7. Hindari makanan yang digoreng dan terlalu asin atau manis

Saat tiba waktu berbuka, tak jarang kita tergoda untuk menyantap makanan yang kaya rasa, berminyak, gorengan, dan manis. Meski terasa nikmat dalam jangka pendek, namun kebiasaan ini bisa membuat puasa keesokan harinya menjadi sulit.

Mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi gula dapat menyebabkan kelesuan dan kelelahan, serta meningkatkan risiko penambahan berat badan yang tidak sehat. Perhatikan juga konsumsi garam terutama saat sahur, karena garam dapat menambah rasa haus.

Puasa dengan pola makan sehat dan seimbang menjadi kunci utama mencapai berat badan ideal. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mengoptimalkan proses metabolisme tubuh dan menjaga berat badan ideal selama bulan Ramadhan.

Namun perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan kalori dan kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk panduan yang lebih personal.

Categories
Kesehatan

Cara Cegah Kulit Kusam dan Dehidrasi, Hindari Konsumsi Berlebih Makanan dan Minuman Ini

bachkim24h.com, Jakarta – Kulit kusam dan terkelupas yang biasanya dialami saat cuaca lebih dingin dari biasanya, bisa jadi disebabkan oleh pola makan.

Para ahli mengatakan bahwa mengonsumsi natrium, gula, dan kafein dapat membuat kulit kering. Mereka menekankan bahwa Anda perlu menghidrasi dari dalam ke luar dan tidak hanya mengandalkan krim kental dan pelembab.

Sue-Ellen Anderson-Haines, ahli diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, seperti dilansir New York Post.

Kafein dalam kopi, teh, atau minuman energi dianggap diuretik, meski harus dikonsumsi berlebihan – lebih dari 400 miligram.

Mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang dapat memengaruhi tidur dan berdampak buruk pada kulit.

Menurut dokter kulit bersertifikat Dr. Whitney Bowe, kurang tidur satu malam saja dapat menyebabkan “penurunan hidrasi kulit, gangguan fungsi penghalang, percepatan penuaan kulit dan lingkaran hitam di bawah mata,” katanya kepada HuffPost.

Selain itu, alkohol bersifat diuretik dan mengganggu tidur—dan menurut Vogue, alkohol dapat membuat Anda menua.

“Alkohol sebenarnya adalah salah satu senyawa terburuk dan paling agresif yang dapat merusak kulit Anda,” jelas ahli gizi Jairo Rodríguez kepada Vogue, menjelaskan bahwa dehidrasi menyebabkan kerutan dan hilangnya kolagen, yang membuat kulit tetap lembut dan kenyal.

“Saya selalu bercanda dengan pasien saya, ‘Jika Anda ingin menjadi tua, minumlah!’

Selain itu, tambahan gula tidak hanya berdampak buruk bagi lingkar pinggang Anda—tetapi juga dapat merusak kulit, memengaruhi “proses perbaikan tubuh dan pembentukan kolagen dalam tubuh,” jelas Anderson-Haines. .

Menurut American Heart Association, wanita sebaiknya mengonsumsi 6 sendok teh atau 25 gram gula per hari dan pria sebaiknya mengonsumsi hanya 9 sendok teh atau 36 gram gula per hari. Namun, orang Amerika mengonsumsi hingga 17 sendok teh sehari.

“Kami makan banyak gula tambahan. Gula itu ada di mana-mana,” katanya.

Natrium atau natrium, lanjutnya, juga membuat tubuh dehidrasi dengan cara mengeluarkan air dari sel. Terlalu banyak mengonsumsi garam – lebih dari 2.300 miligram per hari – tidak hanya menyebabkan kulit kering, tapi juga bengkak, sembab, kantung mata, dan jerawat akibat produksi minyak berlebih.

“Dehidrasi dapat menyebabkan kemerahan dan iritasi serta dapat dikaitkan dengan kondisi peradangan kulit,” kata Anderson-Haines.

Demikian pula, makanan yang digoreng berpotensi menyebabkan kulit kusam dan kering, dan para ahli merekomendasikan freezer ber-AC sebagai alternatif yang sehat.

Daripada mengonsumsi makanan favorit Anda, para ahli menekankan pentingnya “makan” air—makan makanan kaya air seperti bayam, mentimun, melon, dan beri, mentah atau dikukus, untuk menjaga kulit tetap terhidrasi.

“Apa yang Anda pakai pada kulit dan apa yang Anda minum (dan makan) sepanjang hari, keduanya penting untuk menjaga kesehatan kulit Anda,” kata Bowe.

Dan tentunya air minum itu penting.

Menurut Mayo Clinic, pria harus minum sekitar 15 gelas air sehari dan wanita sekitar 11 gelas.

“Ini bisa memengaruhi gula darah Anda, memengaruhi cara berpikir Anda, dan memengaruhi pencernaan Anda,” kata Anderson-Haines tentang dehidrasi.

Jadi, apakah Anda memiliki kulit kering atau tidak, kita harus tetap terhidrasi dengan baik.