Categories
Lifestyle

12 Cara Mengatasi Patah Hati, Kenali Fase Pemulihannya dan Izinkan Diri Bersedih

bachkim24h.com, Jakarta Kesedihan merupakan pengalaman yang lumrah dalam hidup. Secara biologis, tubuh kita terkadang bereaksi terhadap kesedihan dengan cara yang sama seperti bereaksi terhadap rasa sakit fisik. Otak kita dapat merasakan kesedihan sebagai rasa sakit emosional, dan dapat meresponsnya dengan melepaskan hormon stres seperti kortisol. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan gejala fisik, seperti payudara kencang atau berat, sulit tidur, atau kehilangan nafsu makan.

Secara psikologis, kesedihan dapat menimbulkan perasaan campur aduk, seperti duka, kehilangan, bahkan kesedihan. Kita mungkin juga bergumul dengan perasaan tidak merasa cukup atau menghadapi penurunan harga diri. Saat hati kita hancur, kita tidak hanya kehilangan seseorang, tapi juga impian, rencana, dan masa depan bersamanya. Kerusakannya berlapis-lapis, menjadikannya tantangan emosional yang kompleks untuk diatasi.

Manusia mempunyai keinginan alami untuk memperbaiki segala sesuatu yang rusak, termasuk hari-hari yang rusak. Namun, dalam patah hati, seringkali seseorang bingung bagaimana cara mengatasi kesedihannya. Berikut langkah sembuh dari patah hati yang dirangkum bachkim24h.com dari berbagai sumber, Kamis (9/5/2024).

Duka merupakan proses yang terjadi seiring berjalannya waktu dan seringkali tidak linier. Terkadang proses ini ditandai dengan beberapa fase, masing-masing fase memiliki emosi dan tantangan tersendiri. Memahami apa yang terjadi pada setiap tahap dapat membantu seseorang mendapatkan kembali keseimbangan. 

Setiap orang mungkin mengalami tahap-tahap ini secara berbeda atau mengalaminya dalam urutan yang berbeda, atau mungkin tidak mengalaminya sama sekali. Terlepas dari tahap kesedihannya, seiring berjalannya waktu dan usaha, setiap orang dapat merasa seperti dirinya lagi. Ketidaksetujuan dan/atau kejutan

Ini sering kali merupakan salah satu tahap awal kesedihan, ketika realitas situasi belum diproses oleh otak. Seseorang yang baru saja patah hati mungkin sulit menerima bahwa hubungannya telah berubah atau berakhir. Penyangkalan adalah perisai pelindung yang dibentuk oleh pikiran untuk menghadapi guncangan akibat kehilangan. b Kemarahan dan menyalahkan

Setelah rasa terkejutnya hilang, kemarahan atau depresi sering kali bisa menggantikannya. Kemarahan ini bisa ditujukan pada diri sendiri, mantan pasangan, atau keadaan yang membuat hati Anda patah. Ini adalah cara umum untuk mengatasi kehilangan emosi dan mencoba memahaminya. c Tawar-menawar

Melewati fase ini sambil berduka dapat membuat orang yang berduka merasa penuh harapan dan harapan bahwa keadaan akan kembali seperti semula. Mungkin ada banyak pemikiran “bagaimana jika” dan “seandainya saja” berputar-putar di benak atau imajinasi Anda tentang di mana segala sesuatunya bisa berjalan dengan baik. D. Depresi dan isolasi

Ketika kenyataan menimpa, hal itu dapat membawa kesedihan dan depresi. Secara umum, Anda cenderung menghindari aktivitas sosial dan mencari kesendirian untuk memproses kehilangan. Seseorang yang baru saja mengalami kesedihan mungkin juga merasa cemas atau khawatir akan masa depan. Fase ini seringkali bisa berlangsung sangat lama. E. Penerimaan dan Penyembuhan

Penerimaan adalah awal dari penyembuhan sejati. Ini tentang menerima kenyataan baru, dengan lembut melepaskan masa lalu dan menatap masa depan. Ini juga tentang memaafkan diri sendiri dan orang lain. Di sinilah gagasan untuk bergerak maju mulai terwujud.

Cara berduka setiap orang berbeda-beda. Terkadang kita merasa bersalah atau malu dengan emosi negatif yang muncul setelah patah hati. Namun, penting untuk diingat bahwa perasaan sedih, marah, kesepian atau bersalah adalah bagian dari proses penyembuhan.

Jika kita membiarkan diri kita merasakan emosi ini, kita juga memberi diri kita kesempatan untuk mengalami penyembuhan secara alami. Jangan takut untuk merasakan, karena ini merupakan langkah awal yang penting dalam mencapai keseimbangan emosi. 3. Jaga kesehatan pribadi Anda

Saat kita mengalami kesedihan, seringkali kita lupa menjaga diri sendiri. Namun, penting untuk diingat bahwa proses berduka tidak hanya memengaruhi emosi kita, tapi juga kesehatan fisik kita. Penelitian menunjukkan bahwa rasa sakit emosional dan fisik dapat mempengaruhi area otak yang sama. 

Maka jagalah kesehatan fisik dengan melakukan hal-hal sederhana seperti pernapasan dalam, meditasi atau olahraga ringan. Meski terkadang sulit, usahakan untuk tetap makan dengan baik dan minum cukup air agar tubuh tetap sehat dan berenergi. 4. Nyatakan kebutuhan Anda

Setiap orang mempunyai cara berbeda dalam menghadapi kehilangan. Beberapa orang mungkin merasa nyaman berduka secara pribadi, sementara yang lain mungkin memerlukan dukungan dari teman dekat atau jejaring sosial. 

Penting untuk berkomunikasi secara jelas dengan orang-orang di sekitar Anda tentang apa yang dibutuhkan selama proses berduka ini. Dengan berbagi kebutuhan Anda, Anda memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menawarkan dukungan dengan cara yang paling tepat dan membantu Anda merasa lebih terhubung dan didukung selama masa sulit ini.

Kebiasaan sehat mendukung kesejahteraan fisik yang juga mendukung kesejahteraan emosional. Prioritaskan olahraga, istirahat yang cukup, dan gizikan tubuh dengan pola makan seimbang. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood, sedangkan istirahat yang cukup dan pola makan yang sehat dapat menjaga energi dan keseimbangan dalam tubuh. 6. Tetapkan batasan dengan mantan Anda 

Beri jarak antara Anda dan mantan pasangan untuk memberikan ruang bagi proses penyembuhan. Batasan sangat penting untuk pemulihan kesedihan. Mereka kembali memfasilitasi proses masuk ke tahap pacaran. Hindari kontak yang tidak perlu atau membuka kembali luka lama yang dapat mempersulit proses penyembuhan. 7. Fokus pada tujuan dan impian

Mengarahkan energi untuk mencapai tujuan. Baik itu hobi, kemajuan karier, atau mengeksplorasi minat baru, pertahankan fokus Anda pada pertumbuhan positif. Memiliki tujuan yang jelas dan bermakna dapat memberikan motivasi dan arahan dalam hidup serta membantu Anda menatap masa depan dengan optimisme dan semangat. 8. Keluar rumah

Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan 2 jam seminggu di luar ruangan dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Berjalan-jalan di sekitar lingkungan dapat membantu orang yang baru saja mengalami kesedihan, atau jika memungkinkan pergi ke tempat-tempat yang pemandangannya indah untuk menyegarkan pikiran.

Mengetahui bahwa orang lain pernah mengalami pengalaman serupa dan melewati masa-masa sulit dapat membuat Anda tidak merasa terlalu sendirian. Membaca buku atau mendengarkan podcast tentang kehilangan juga bisa memberikan validasi dan menjadi cara yang berguna untuk memproses perasaan Anda. 10. Lakukan aktivitas yang membuat Anda merasa nyaman

Terlibat dalam praktik kesadaran seperti meditasi, latihan pernapasan, dan membuat jurnal dapat memberikan dorongan untuk berkembang dalam realitas baru. Teknik-teknik ini dapat membantu Anda terhubung dengan diri sendiri, memproses emosi, dan bersantai.

Luangkan waktu setiap hari untuk melakukan sesuatu yang membuat Anda merasa positif, misalnya menulis jurnal, bertemu teman baik, atau menonton acara yang membuat Anda tertawa. 11. Carilah bantuan profesional

Penting untuk membicarakan perasaan Anda dengan orang lain dan tidak menahan perasaan Anda sendiri. Hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, dan memerlukan bantuan ekstra adalah hal yang wajar. 12. Ingatkan diri Anda bahwa penyembuhan membutuhkan waktu

Bersabarlah dalam perjalanan penyembuhan. Ambillah hari demi hari, dan berikan diri Anda kasih sayang dan pengertian untuk proses penyembuhan Anda. Setiap perjalanan itu unik.