bachkim24h.com, Jakarta – PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa menganggarkan belanja modal (Capex) sebesar $2,2 juta pada tahun 2024. Modal tersebut akan digunakan perseroan untuk beberapa investasi di pabrik.
Menurut Presiden Latinusa Jetrinaldi, modal sebesar $2,2 juta itu akan diarahkan untuk menjaga produktivitas dan menjaga kualitas produk.
“Kepuasan pelanggan menjadi hal penting bagi kami untuk menjalin kerja sama jangka panjang dengan pengguna,” kata Jetrinaldi dalam pidato publik santai, Kamis (21/3/2024).
Pada tahun 2023, kinerja perusahaan kurang baik. Latinus kehilangan $5,27 juta. Ini mewakili penurunan 140,24% karena perusahaan memproyeksikan pendapatan $13 juta pada tahun 2022.
Kerugian ini disebabkan oleh penurunan penjualan. Pada tahun 2023, perusahaan mencatat penjualan sebesar $171 juta. Harga tersebut mengalami penurunan sebesar 33% dibandingkan tahun 2022 dan harga jualnya sebesar 255 juta rupiah.
Selain itu, perubahan segmentasi pasar menjadi salah satu penyebab kerugian perusahaan. Segmen pasar makanan pada tahun 2022 mengalami penurunan dari semula 13,38 persen menjadi 8,28 persen. Namun, perusahaan berencana untuk menambah kotak warna dan jumlah komponen kalengnya.
“Segmen makanannya rendah, jadi kami mencari alternatif, termasuk menambah kotak generik dan kotak cat. Tapi margin yang kami dapat tidak sebesar segmen makanan,” jelas Jetrinaldi.
Saham NIKL telah menghadapi dua larangan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di pasar reguler dan pasar tunai. Penghentian sementara (larangan) tersebut dilakukan untuk memperlambat kenaikan tajam harga saham perseroan.
Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan teliti sebelum membeli dan menjual saham. bachkim24h.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (19/3/2024) memberlakukan larangan perdagangan atau larangan sementara terhadap saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL).
BEI mengumumkan penghentian sementara perdagangan saham NIKL di pasar biasa dan pasar tunai akan dibuka mulai sesi I perdagangan Selasa, 19 Maret 2024. Hal ini merujuk pada 15 bursa efek Peng-SPT-00032/BEI.WAS/03-2024. Maret 2024 tentang penghentian saham NIKL.
Sebelumnya, BEI membekukan saham NIKL setelah harga saham NIKL naik. Pada 15 Maret 2024, harga saham NIKL naik 20,93%.
Saham NIKL menguat setelah larangan tersebut dicabut. Berdasarkan data RTI, pada sesi pertama Selasa 19 Maret 2024, saham NIKL naik 18,27 persen menjadi Rp.
Saham NIKL dibuka melemah 30 poin pada Rp 490 per saham. Saham NIKL berada di level tertinggi Rp 635 dan Rp 414 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.690 kali dan volume perdagangan sebanyak 146.984 lembar saham. Nilai transaksinya sebesar 8,7 miliar dolar.