bachkim24h.com, Jakarta – PT Medco Energy International TBK (MEDC) akan membeli satu saham dengan harga pembelian maksimal Rp 200 miliar atau setara US$12,50 juta (dengan asumsi kisaran US$16.000 terhadap rupiah).
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 19 April 2024 (23/4/2024), PT Medco Energy International Tbk memperkirakan pembelian tersebut berjumlah 100 juta saham atau 0,398 persen dari saham yang diterbitkan perseroan. Berarti modal disetor. Dengan demikian, jumlah tersebut tidak akan melebihi 10 persen saham perseroan, termasuk saham treasury yang ada.
“Sumber dana yang digunakan sebagai pengeluaran pembelian kembali saham Perseroan bukanlah dana yang diperoleh dari penawaran umum, juga bukan dana yang dihasilkan dari pinjam meminjam dalam bentuk apapun,” tulis perseroan.
Manajemen Medco International mengatakan, tindakan payback tersebut untuk meningkatkan return on equity (ROE) perseroan. Selain itu, pembelian kembali saham akan memberikan perusahaan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan modal dan pengembalian maksimum kepada pemegang saham.
“Mengingat pertumbuhan dan perluasan bisnis perseroan, pembelian kembali saham juga akan memfasilitasi pengembalian tambahan uang tunai dan kekayaan kepada pemegang saham secara efektif dan efisien,” tulis perseroan.
Selain itu, perseroan dapat menggunakan saham hasil buyback tersebut untuk mendanai program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen perseroan. Perseroan akan mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai pengalihan saham akibat pembelian kembali.
Perseroan juga berharap pembelian kembali saham tersebut tidak berdampak negatif terhadap pendapatan. Pasalnya, perusahaan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan pembelian tersebut.
Periode pembelian saham adalah dari tanggal 31 Mei 2024 sampai dengan 30 Mei 2025, dalam waktu 12 bulan setelah tanggapan RUPS. Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 Mei 2024.
Untuk melaksanakan operasi pembelian kembali tersebut, Medco Energy International telah menunjuk PT BRI Danarexa Securitas untuk membeli saham perseroan melalui perdagangan di BEI.
Harga saham MEDC stabil di Rp 1.480 per saham pada penutupan perdagangan Selasa 23 April 2024. Harga saham MEDC dibuka menguat lima poin di Rp 1.485 per saham. Saham MEDC mencapai level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.465 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.954 kali dengan volume perdagangan 248.098 lembar saham. Nilai transaksinya sebesar Rp 36,8 miliar.
Sebelumnya diberitakan, PT Medco Energy International Tbk (MEDC) melaporkan penurunan pendapatan dan laba pada tahun 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/4/2024), PT Medco Energy International Tbk meraih pendapatan sebesar US$2,24 miliar pada tahun 2023. Pendapatan pada tahun 2022 USD turun 2,7 persen dibandingkan periode tahun 2022. 31 juta.
Beban pendapatan dan belanja langsung lainnya meningkat sebesar 14,02 persen dari US$1,06 miliar pada tahun 2022 menjadi US$1,21 miliar pada tahun 2023. Dengan demikian, laba kotor turun 17,04 persen dari US$1,24 pada tahun 2022 menjadi US$1,03 pada tahun 2023.
Perseroan menyebutkan laba sebelum pajak dari operasi yang dilanjutkan turun 30,42 persen menjadi US$727,85 miliar pada tahun 2023 dibandingkan US$1,04 miliar pada tahun 2022. EBITDA perseroan turun dari US$1,59 miliar pada tahun 2022 menjadi US$1,25 miliar pada tahun 2023.
PT Medco Energy International Tbk membukukan laba sebesar US$345,76 juta pada tahun 2023, turun 37,29 persen dari tahun 2022 sebesar US$551,41 juta.
Menurut perkiraan Medco, tergantung pada dampaknya terhadap harga komoditas, laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) akan menurun pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022. Selain itu, kontribusi laba bersih Amman Minerals International (AMMN) menurun akibat hujan lebat dan tertundanya izin ekspor.
Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat dari US$0,02123 pada tahun 2022 menjadi US$0,01321 pada tahun 2023.
Pada 2023, saham perseroan meningkat 16,02 persen menjadi US$ 2,02 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, saham perusahaan dikatakan sebesar $1,74 miliar. Liabilitas perusahaan meningkat 99,8 persen dari $5,18 miliar pada tahun 2022 menjadi $5,44 miliar pada tahun 2023.
Aset perseroan tercatat sebesar US$7,46 miliar pada 2023, meningkat 7,73 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$6,93 miliar. Perseroan akan memperoleh pendapatan tunai dan setara kas sebesar US$353,94 juta pada tahun 2023.
Sementara pada tahun 2024, perseroan mempersiapkan belanja modal migas tahun 2024 dengan fokus pengembangan pengeboran Natuna, Koridor, dan OMAN 60. 17 persen untuk pasar dan ekspor. Sedangkan kontrak produksi Netuna bernilai sekitar 200 BBTUD dan 100 persen untuk ekspor.
Sedangkan belanja modal Medco Power untuk Fasilitas Pengembangan Panas Bumi Ijen dan PLTS Bali sebesar US$80 juta.