Categories
Sains

Inilah Burung yang Terancam Punah di Indonesia, Nomor 2 hanya Tersisa Ratusan Ekor

JAKARTA – Indonesia kaya akan flora dan fauna. Sayangnya, banyak burung asli Indonesia yang terancam punah karena berbagai sebab. Termasuk perdagangan ilegal dan perburuan liar. Burung mana yang berisiko?

1. Elang Jawa (Nisaetos bartelsi)

Elang Jawa merupakan salah satu burung pemangsa yang umum ditemukan di Pulau Jawa. Burung ini memiliki jambul yang menonjol di kepalanya dan tubuh berwarna hitam gelap. Elang Jawa terancam kehilangan habitat akibat penggundulan hutan dan perburuan liar.

2. Bintang Bali (Leukopsar rothschild)

Bintang Bali merupakan burung terkenal di Bali yang mempunyai sayap berwarna putih bersih dengan sayap dan ekor berwarna hitam. Burung ini terkenal keindahannya dan menjadi simbol fauna Bali. Ancaman utama terhadap Jalak Bali adalah perdagangan ilegal dan hilangnya habitat alami. Diperkirakan hanya 50-100 individu yang hidup di alam liar

3. Burung Cendrawasih Kuning Besar (Pradisaea apoda)

Burung ini adalah salah satu spesies cendrawasih yang paling populer. Burung Cendrawasih Besar Kuning jantan mempunyai sayap berwarna kuning cerah dengan hiasan ekor yang panjang dan indah. Mereka terancam oleh perburuan karena bulunya dan hilangnya habitat.

4. Kakatua kuning (Cacatua sulphurea)

Kakatua kuning merupakan burung dengan sayap berwarna putih dan cangkang kuning yang mencolok. Burung ini mempunyai kemampuan meniru suara dan dikenal sangat cerdas. Ancaman terbesar yang dihadapi kentang kuning adalah perdagangan hewan ilegal.

5. Burung Rangkong Berkerudung (Rhinoplax alert)

Burung enggang berkerudung merupakan burung enggang terbesar di dunia, dan paruhnya terbuat dari gading. Burung ini berperan penting dalam ekosistem hutan. Topi terancam merampas janggut termahal di pasar gelap.

6. Nias Beo (Gracula Robusta)

Beo Nias adalah burung beo dengan sayap hitam mengkilat dan bintik kuning di belakang matanya. Burung ini dikenal suka menirukan suara manusia. Burung beo di Nias terancam oleh perdagangan hewan peliharaan ilegal.

7. Rumput hijau (Pavo muticus)

Merpati hijau merupakan burung bersayap cantik yang terkenal dengan ekornya yang panjang dan berwarna-warni. Burung ini terancam oleh perburuan liar dan hilangnya habitat aslinya.

Baca juga: Kasuari Asal Papua Dinyatakan Terancam Punah

8. Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)

Maleo Senkawor merupakan burung endemik Sulawesi yang memiliki kebiasaan bersarang yang unik. Burung ini mengubur telurnya di pasir pantai atau pasir vulkanik yang hangat. Maleo Senkawori terancam oleh perburuan telur dan hilangnya habitat alami.

Categories
Sains

Burung Setinggi 2 Meter Pernah Menjadi Teror 50 Juta Tahun Lalu di Antartika

ANTARCTIC – Para ilmuwan baru-baru ini menemukan sisa-sisa seekor burung besar di Antartika, yang disebut “Burung Mengerikan”. Fosil-fosil ini menunjukkan bahwa burung tersebut mungkin memiliki panjang 2 meter dan merupakan hewan predator di permukaan danau sekitar 50 juta tahun yang lalu.

Seperti dilansir IFL Science pada Rabu (13/3/2024), penemuan ini sangat penting karena memberikan informasi baru mengenai kehidupan burung dan lingkungan Antartika di masa lalu.

Anda mungkin dimaafkan jika memikirkan penguin yang lucu ketika mendengar “burung yang tidak bisa terbang” dan “Antartika”. Namun sebuah penelitian baru membawa kita kembali ke 50 juta tahun yang lalu, ketika makhluk paling berbahaya hidup di benua yang panas: burung pemangsa.

Dr. Carolina Acosta Hospitaleche dan timnya sedang menggali Formasi La Meseta – endapan sedimen Eosen di Pulau Seymour, Antartika – ketika mereka menemukan sesuatu yang tidak biasa.

Apa yang mereka temukan adalah kaki seekor burung besar yang tidak bisa terbang yang dikenal sebagai “burung mengerikan Antartika”. Burung ini jauh lebih besar dari penguin, tingginya mencapai dua meter dan beratnya 150 kg. Cakarnya yang kuat dan paruhnya yang besar menunjukkan bahwa burung ini adalah salah satu pemakan sebagian besar hewan di lingkungannya.

Temuan menunjukkan bahwa Antartika dulunya memiliki iklim yang sangat panas, sehingga burung-burung besar yang tidak dapat terbang dapat melarikan diri. Hal ini juga menunjukkan bahwa evolusi burung berbahaya ternyata lebih sulit dari perkiraan sebelumnya.

Penelitian terus berlanjut, dan para ilmuwan berharap dapat menemukan fosil untuk mempelajari lebih lanjut tentang burung Antartika yang berbahaya tersebut.

Penemuan Burung Mengerikan ini menunjukkan bahwa Antartika pernah memiliki ekosistem yang lebih beragam dan dinamis daripada yang kita duga sebelumnya.

Burung ini adalah contoh yang sangat baik dari evolusi burung dan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan.