Categories
Bisnis

Lewat Seni, Indonesia Promosi Wisata hingga ke Belgia

bachkim24h.com, Jakarta Indonesia kembali menampilkan keindahan budaya dan potensi pariwisatanya di kancah internasional melalui Pameran Bunga bergengsi Floralian 2024 di Antwerp, Belgia. Mengusung tema “Child Floral” yang terinspirasi dari karya warna-warni seniman Belgia James Enser, pameran ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk menarik perhatian dunia melalui rangkaian bunga dan budaya tradisional.

Diwakili oleh Yayasan Sukri, Indonesia mengusung konsep unik dan filosofis dalam karya mereka dengan menghadirkan instalasi bunga bertema Punakawan, tokoh legendaris dalam Wayang Jawa.

Rangkaian bunga ini tidak hanya menonjolkan keindahan bunga tropis, tetapi juga menampilkan seni melipat daun kelapa, daun pisang, dan pelepah jagung (sekam), pembuatan topeng tokoh Punakwan seperti Semar, Petruk, Gareng dan Bagong.

Kehadiran Tim Merangkai Bunga Indonesia yang dipimpin oleh Ainur Rofik bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Indonesia kepada dunia internasional.

“Karya ini tidak hanya bertujuan untuk memukau secara estetis, tetapi juga menyampaikan filosofi hidup yang terkandung dalam budaya Wayang,” tulisnya, Selasa (8/10/2024).  Menghadirkan ribuan wisatawan mancanegara

Dengan dukungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek serta Sahabat Penataan Perjalanan Liburan, karya Indonesia pada Floralian 2024 menjadi sarana promosi pariwisata yang efektif.

Dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai negara, pameran ini menjadi ajang untuk meningkatkan minat wisatawan mancanegara ke Indonesia. Kehadiran delegasi Indonesia pada pameran bunga internasional ini bertujuan untuk membuka peluang kerja sama internasional di bidang seni dan budaya.

 

Sebagai bagian dari upaya memperkenalkan Indonesia kepada dunia, keikutsertaan mahasiswa dari tiga kampus seni terkemuka di Indonesia, Institut Kesenian Jakarta, ISI Yogyakarta dan ISI Surakarta, turut memperkaya pengalaman kebudayaan mereka di kancah internasional.

Selain memperluas jaringan global, keikutsertaan para mahasiswa ini diharapkan dapat melahirkan apresiasi global terhadap seni dan budaya Indonesia, serta menginspirasi wisatawan mancanegara untuk menjelajahi keindahan nusantara.

Dengan berpartisipasi dalam acara seperti Floralian, Indonesia tidak hanya memperkenalkan bunga tropis yang eksotis, tetapi juga mengajak dunia untuk datang dan merasakan potensi budaya dan pariwisatanya. Upaya ini merupakan strategi efektif untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia di dunia.

Categories
Kesehatan

Tren Aroma Pengharum Ruangan di Indonesia, Bunga Jadi Favorit Anak Muda

bachkim24h.com, Denpasar Beberapa tahun terakhir, aroma udara yang disukai anak muda Indonesia adalah bunga. Saat ini, orang tua menyukai aroma buah-buahan seperti jeruk, lemon, dan apel.

“Orang tua suka buah-buahan, tapi kalau anak muda bicara wewangian, mereka suka motif bunga yang lembut,” kata brand manager Stella, Dianty Khairunissa.

Lebih lanjut, Dianty mengungkapkan, saat ini generasi muda memilih pengharum ruangan, selain fungsional, juga merangsang.

“Kalau berciuman, bukan hanya tugasnya (membuat ruangan wangi), tapi juga membangkitkan emosi,” kata Dianti lagi.

Hal ini sejalan dengan hasil Consumer Research Stella 2024 yang menunjukkan hampir 60 persen konsumen menyatakan aroma bunga merupakan aroma favoritnya. Dua aroma favoritnya adalah melati atau melati dan lavender.

Berdasarkan hal tersebut, Stella pertama kali meluncurkan wewangian Jasmine atau Jasmin sebagai pengharum ruangan yang memadukan tidak hanya melati tetapi juga wewangian Bali seperti Fruity Green, ylang ylang, Rose, dan Balsamic. 

Kami berharap wewangian yang tercipta dapat mengingatkan kembali liburan di Bali yang akan meninggalkan kesan tersendiri melalui Stella Bali Jasmine Sensation. 

“Kami memahami bahwa sebagai merek yang sedang berkembang, kami perlu mendengarkan konsumen, sehingga kami bekerja keras untuk menciptakan wewangian yang disukai konsumen,” kata kepala merek Stella, Felix Santana.

“Nah, bunga melati adalah bunga yang disukai orang Indonesia,” kata Pak Felix saat peluncuran Stella Balinese Jasmine Sensation di Sanur, Bali pada Kamis, 10 Oktober 2024.

 

Felix juga mengatakan melati merupakan salah satu dari tiga bunga nasional Indonesia. Bagi Stella, hal ini merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan keharuman yang banyak ditemui di berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.

“Ini pertama kalinya Stella menghadirkan wewangian warisan Indonesia. Kedepannya kami akan memperkenalkan wewangian lainnya,” kata Felix.

Hal serupa disampaikan Direktur Pemasaran Godrej Consumer Products Indonesia Abhinav Dwivedi, mengungkapkan bahwa Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Dan kini saatnya menyegarkan wewangian Indonesia pada pengharum ruangan.

“Mengapa tidak menciptakan wewangian dari negeri yang indah ini. Keberadaan produk ini terinspirasi dari keberagaman kehidupan di Indonesia,” kata Abhinav.

Felix mengatakan Stella Balinese Jasmine Sensation membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk dibuat. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agar sebuah parfum dapat menarik banyak konsumen.

Yang namanya parfum itu sesuatu yang personal, setiap orang punya kesukaannya masing-masing, makanya perkembangan kedokteran butuh waktu lama,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa ketika menyelesaikan suatu produk, penting untuk mengujinya dengan pelanggan terlebih dahulu sehingga pada akhirnya kami dapat menemukan wewangian yang disukai banyak pelanggan kami. Termasuk mengunjungi pembeli di Bali untuk memperoleh informasi agar produk yang dihasilkan mewakili aroma Bali.

Makanya butuh waktu lama untuk menciptakan produknya. Jadi, untuk memastikan Stella sebagai merek udara segar terbesar menjamin wewangian yang dihasilkannya lebih baik, lanjutnya.

Categories
Bisnis

Negara Berkembang Dicekik Utang, Terancam Gagal Bayar Bunga Jatuh Tempo

JAKARTA – Pertemuan Vatikan mengenai krisis utang global pada pekan lalu tak semeriah pertemuan yang dihadiri para selebritis yang dipimpin Paus Yohanes Paulus II 25 tahun lalu, saat ia mengenakan kacamata hitam pemberian Bono, penyanyi U2.

Pesan serupa juga disampaikan Paus Fransiskus kali ini di hadapan para bankir dan ekonom, yaitu bahwa negara-negara termiskin di dunia sedang tertimpa utang yang tidak dapat dikelola dan negara-negara kaya harus berbuat lebih banyak untuk memberikan bantuan.

Negara-negara berkembang sedang berjuang dengan utang publik sebesar 29 triliun USD. Sebanyak 15 negara mengeluarkan lebih banyak uang untuk pembayaran bunga yang telah jatuh tempo dibandingkan anggaran pendidikan, menurut laporan baru dari Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB. Menurut laporan tersebut, 46 negara menghabiskan lebih banyak uang untuk pembayaran utang dibandingkan untuk layanan kesehatan.

Hutang yang tidak terkendali telah menjadi ciri yang berulang dalam perekonomian global modern, namun gelombang yang terjadi saat ini mungkin merupakan yang terburuk dalam sejarah. Secara keseluruhan, utang publik di seluruh dunia empat kali lebih tinggi dibandingkan angka 2.000.

Pengeluaran pemerintah yang berlebihan atau salah urus merupakan salah satu penyebabnya, namun kejadian global di luar kendali sebagian besar negara telah memperburuk masalah utang mereka lebih jauh lagi. Pandemi Covid-19 mengurangi keuntungan bisnis dan pendapatan karyawan di saat yang bersamaan dengan meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan dukungan.

Perang juga berkontribusi pada kenaikan harga energi dan pangan. Bank-bank sentral telah menaikkan suku bunga untuk melawan kenaikan inflasi, yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan global.

Paus juga menghubungkan seruan mereka dengan apa yang mereka sebut sebagai tahun Yobel atau tahun suci, sebuah perayaan yang berakar pada Alkitab dan dikaitkan dengan saat ketika para budak dibebaskan dan hutang diampuni.

Sebuah koalisi yang tidak biasa yang terdiri dari para pemimpin agama, musisi, akademisi, kaum konservatif evangelis, aktivis liberal dan politisi bergabung dalam kampanye Jubilee 2000. Lebih dari 21 juta orang telah menandatangani petisi yang mendukung pengampunan hutang. Kampanye ini pada akhirnya menghasilkan upaya global besar-besaran yang memobilisasi lebih dari $100 miliar dari 35 negara miskin.

Paus Fransiskus menghidupkan kembali gagasan yubileum pada tahun 2025. Ditunjuk sebagai kardinal di Argentina pada tahun 2001 pada puncak keruntuhan keuangan negara, Paus Fransiskus melihat kesengsaraan dan kerusuhan hebat yang timbul akibat krisis utang.

Dia menyerukan transformasi sistem keuangan global serta pengampunan utang. “Mari kita memikirkan arsitektur keuangan internasional baru yang berani dan kreatif,” ujarnya pekan lalu seperti dilansir New York Times, Minggu (16/6/2024).