Categories
Edukasi

Di BKOT, Universitas BSI Dorong Sinergi dengan Orang Tua untuk Gali Potensi Mahasiswa

bachkim24h.com, BEKASI — Acara Campus Talk to Parents (BKOT) sukses digelar Universitas BSI (Bina Sarana Informatica) Kampus Kaliabang pada Sabtu, 24 Agustus 2024 di Jayavijay Ballroom, Wisma BSI. Mengusung tema ‘Explore Your Creativity’, acara ini dirancang untuk mempererat tali silaturahmi antara kampus, mahasiswa dan orang tua serta menggali potensi mahasiswa melalui sinergi yang kuat.

Acara tersebut menghadirkan dua pembicara kawakan dari dunia akademis yaitu Hendra Supender, Ketua Program Studi Teknologi Informasi dan Cep Adivihardja, Koordinator Bidang Non Akademik Universitas BSI. Kedua narasumber ini menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya kolaborasi antara pihak kampus dan orang tua untuk mendukung pengembangan potensi mahasiswa.

Pada sesi pertamanya, Hendra Supender menekankan pentingnya dukungan orang tua dalam memahami perkembangan kurikuler dan teknologi yang akan dihadapi siswa selama menempuh studi.

“Kolaborasi antara kampus dan orang tua sangat penting untuk membimbing mahasiswa beradaptasi dengan cepat dan sukses dalam lingkungan akademik yang dinamis,” ujarnya. Hendra juga menjelaskan bagaimana program studi Teknologi Informasi BSI University dirancang untuk memberikan pendidikan komprehensif, mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan Industri 4.0.

Sementara itu, Chep Adiviharja membahas tentang berbagai program kemahasiswaan yang ada di Universitas BSI. Ia menekankan pentingnya kegiatan non-akademik untuk meningkatkan soft skill mahasiswa yang dianggap sebagai kunci sukses di dunia kerja.

“Dengan dukungan orang tua yang kuat, siswa tidak hanya berkembang secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan interpersonal yang kuat,” kata Cep.

Selain kedua pembicara tersebut, hadir pula pembicara mahasiswa dalam acara tersebut, penerima beasiswa dari Program Pariwisata. Pria yang banyak akal ini berbagi kisah inspiratif perjalanan pendidikannya dari awal kuliah hingga meraih prestasi di bidang pariwisata, yang tidak lepas dari dukungan orang tua dan fasilitas yang ditawarkan kampus.

Acara BKOT ini menjadi kesempatan penting bagi para orang tua untuk lebih memahami perjalanan pendidikan anaknya dan memahami bagaimana kampus memberikan dukungan penuh dalam mengembangkan potensi mahasiswa. Dengan komunikasi yang efektif dan kerjasama yang baik antara orang tua dan pihak kampus, kami berharap mahasiswa mampu mengoptimalkan pembelajarannya dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Kampus Universitas BSI Kaliabang terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan akademik yang mendukung keberhasilan mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Dalam semangat kolaborasi tersebut, pihak kampus mengajak para orang tua untuk terlibat aktif bersama putra-putrinya selama menempuh studi di Universitas BSI.

Categories
Bisnis

Muhammadiyah Takut Ini Terjadi Jika Terlalu Banyak Simpan Uang di BSI

bachkim24h.com, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengungkap alasan organisasinya menarik dana triliunan dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Menurut dia, dana yang disimpan di bank syariah negara itu terlalu banyak.

Karena situasi tersebut, Anwar khawatir hal tersebut dapat menjadi risiko bisnis. Pasalnya, dana Muhammadiyah terkonsentrasi di BSI.

Fakta yang ada menunjukkan terlalu banyak dana Muhammadiyah yang ditempatkan di BSI, sehingga dari segi bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi, kata Anwar dalam kesaksiannya, Kamis (6/4/2024).

Sementara dana yang ditempatkan pada bank syariah lain semakin sedikit. Anwar menilai, hal ini membuat bank syariah lain tidak bisa bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI. Baik dari segi penempatan dana maupun pembiayaannya.

 

“Jika ini terus berlanjut tentu persaingan antar bank syariah yang ada tidak akan sehat dan tentunya tidak kita inginkan,” tegasnya.

 

Dalam memo yang beredar, Muhammadiyah berencana mentransfer dana tabungan di BSI ke beberapa bank syariah lainnya. Diantaranya adalah Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan bank syariah daerah, serta transfer ke bank syariah lain yang telah bekerjasama dengan Muhammadiyah.

Catatan bertajuk konsolidasi dana ini ditujukan kepada beberapa unit di lingkungan Muhammadiyah se-Indonesia. Yakni Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Majelis Umum Pembinaan Kesehatan PP Muhammadiyah, Pimpinan Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah, Pimpinan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah, serta Badan Usaha Milik Muhammadiyah. Ini mendukung Perbankan Syariah

Selain itu, Anwar menegaskan, Muhammadiyah mempunyai komitmen tinggi dalam mendukung perbankan syariah. Oleh karena itu, Muhammadiyah terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi permasalahan keuangannya.

Tujuannya agar Muhammadiyah turut berkontribusi dalam terciptanya persaingan yang sehat antar bank syariah yang ada. Apalagi jika dunia perbankan syariah dikaitkan dengan organisasi.

Oleh karena itu, Muhammadiyah merasa perlu mengatur banyak hal terkait permasalahan keuangannya, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan dunia perbankan, khususnya mengenai penempatan dana dan juga pembiayaan yang diterima, jelasnya.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) hari ini memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 855,56 miliar atau Rp 18,54 per saham.

Total dividen BSI meningkat 100% dibandingkan dividen tahun 2022 sebesar Rp9,24 per saham. Hal ini menunjukkan kinerja yang relatif kuat pada tahun anggaran 2023.

Total dividen tersebut setara dengan 15% laba tahun buku 2023 sebesar Rp5,7 triliun. 20% dari laba tahun 2023 atau Rp 1,14 triliun disisihkan sebagai cadangan wajib. Sisanya 65% atau Rp 3,7 triliun digunakan sebagai laba ditahan. Manajer Baru

Selain penetapan dividen, RUPST juga menetapkan susunan kepengurusan baru dengan diangkatnya Hj. Felicitas Tallulembang sebagai komisaris independen, Fauzi dan Nasaruddin sebagai komisaris. Pada saat yang sama, rapat memutuskan memberhentikan Budi Sarjito, Sutanto, dan Arief Rosyid Hasan dari jabatannya sebagai komisaris.

Di jajaran Direksi, rapat menyetujui pengangkatan Ari Rizaldi sebagai Direktur Treasury & International Banking. Sedangkan Ngatari tidak lagi menjabat sebagai Direktur Retail Banking di BSI.

“Kami yakin keputusan pemegang saham ini akan menjadikan manajemen perusahaan semakin kokoh, mencapai kinerja berkelanjutan sehingga BSI mampu bersaing di kancah global,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi, dikutip Sabtu (18/5/2024). . 

Pengangkatan pengurus perseroan mulai berlaku setelah mendapat persetujuan Dewan Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Bukti dan Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Oleh karena itu, susunan kepengurusan Bank Syariah Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

Komposisi Dewan Komisaris Utama/Komisaris Independen: Muliaman D. Hadad Wakil Komisaris Utama/Independen: Adiwarman Azwar Karim Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat Komisaris Independen: Mohamad Nasir Komisaris Independen: Hj. Felicitas Tallulembang Komisaris: Suyanto Komisaris: Masduki Badlowi Komisaris: Abu Rokhmad Komisaris: Fauzi Komisaris: Nazaruddin

Susunan Direksi Direktur Jenderal: Hery Gunardi Wakil Direktur Jenderal: Bob Tyasika Ananta Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari Direktur Retail Banking: Harry Gusti Utama Direktur Penjualan dan Distribusi: Anton Sukarna Direktur Teknologi Informasi: Saladin D. Effendi Direktur Manajemen Risiko: Grandhis H Harumansyah Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia : Tribuana Tunggadewi Direktur Keuangan dan Strategi : Ade Cahyo Nugroho Direktur Treasury & International Banking : Ari Rizaldi

Susunan Dewan Pengawas Syariah : Presiden : Prof. Dr. KH. Hasanudin M.Ag Anggota : Dr. H. Mohamad Hidayat M.B.A, MH Anggota : Dr. H. Oni Sahroni M.A Anggota : Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen M.A Anggota : Prof. Dr. Jaih Mubarok SE..M.H.,M.Ag

Categories
Bisnis

Muhammadiyah Buka Alasan Alihkan Dana dari BSI ke Bank Lain

bachkim24h.com, Jakarta Muhammadiyah diketahui melakukan pengalihan dana tabungan dan dana abadi dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Perdana Menteri (PP) pun angkat bicara mengenai masalah ini.

Ketua Umum PP Ekonomi Halal, Bisnis dan Industri Halal Anwar Abbas mengatakan, keputusan pengalihan dana simpanan dan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) diambil untuk mencegah kemungkinan persaingan antar bank syariah lainnya.

Anwar Abbas mengungkapkan, rasio pendanaan Muhammadiyah di BSI terlalu besar, sedangkan pendanaan di bank syariah lainnya masih kecil. Dari sisi bisnis, hal ini dapat menimbulkan risiko kemacetan.

“Jadi bank syariah lain tidak bisa bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI, baik dari penempatan aset maupun pembiayaan. Anwar yang dikutip Antara di Jakarta, Rabu (6 Mei 2024), mengatakan, “Jika hal ini terus berlanjut, tentu persaingan antar bank syariah yang ada saat ini tidak akan sehat dan itu tentu tidak kita inginkan.”

Anwar menegaskan, Muhammadiyah berkomitmen tinggi dalam mendukung perbankan syariah. Maka Muhammadiyah terus merasionalisasi dan mengkonsolidasikan urusan keuangannya.

Dengan demikian, Muhammadiyah dapat berkontribusi dalam menciptakan persaingan yang sehat antar bank syariah yang ada, apalagi jika dunia perbankan syariah dikaitkan dengan Muhammadiyah.

Anwar mengatakan: “Untuk itu, Muhammadiyah merasa perlu mengatur banyak hal yang berkaitan dengan urusan keuangannya, termasuk masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia perbankan, terutama yang berkaitan dengan model keuangannya dan modal yang diterimanya.

Sebelumnya diberitakan, Muhammadiyah memutuskan untuk mentransfer uang dari BSI ke beberapa bank syariah lainnya. Hal ini tertuang dalam Memorandum Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 tentang Penggabungan Dana yang diterbitkan pada 30 Mei 2024.

BSI pun sudah merespons kabar ini. Sekretaris Perusahaan BSI Wisnu Sunandar mengatakan BSI tetap berkomitmen memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan (mashlahat) berdasarkan syariat Islam.

Perusahaan akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Terkait pemasukan modal dengan PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk tetap menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mengembangkan berbagai sektor perekonomian umat. yang menjadi tulang punggung perekonomian negara,” kata Wisnu dalam keterangan terpisah.

Wisnu mengatakan BSI tetap berkomitmen menjadi lembaga perbankan yang melayani seluruh lapisan masyarakat, baik institusi maupun individu, untuk meningkatkan inklusi dan penetrasi keuangan syariah.

Ia mengatakan BSI berupaya menjadi bank yang modern dan inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap berpegang pada prinsip syariah.

 

Categories
Bisnis

BRIS Siapkan Belanja IT Sebesar Rp 1,5 Triliun di 2024

bachkim24h.com, Jakarta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menyiapkan belanja modal Rp 1,5 triliun untuk IT. Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan anggaran belanja TI pada tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho menjelaskan pada tahun 2022, BSI menganggarkan belanja TI sebesar Rp350 miliar. Angka tersebut akan meningkat pada tahun 2023 menjadi Rp 1,32 triliun.

Pengeluaran TI ini terutama dialokasikan ke empat bidang utama. Diantaranya adalah bidang keamanan dan belanja infrastruktur.

BSI juga telah mengakuisisi beberapa perangkat stabilisasi infrastruktur serta untuk tujuan pengembangan komersial, khususnya digital, dll.

“Nah tahun 2024 kemarin manajemen sudah sepakat, kita tambah lagi. Jadi untuk IT kita keluarkan di tahun 2024, kita anggarkan Rp 1,5 triliun, artinya lebih tinggi lagi dibandingkan tahun 2023,” jelas Ade saat memaparkan kinerja BSI. pada Kamis (1/2/2024).

Oleh karena itu, belanja TI tahun ini sebagian besar akan dialokasikan pada bidang penunjang bisnis, sedangkan pada tahun 2023 belanja TI lebih difokuskan pada bidang keamanan.

“Jadi itu yang kami harapkan, kombinasi solusi yang lengkap dengan keamanan yang baik dengan biaya yang cukup tinggi. Kami berharap ini bisa menjadikan bank ini sebagai salah satu bank terbaik untuk praktik IT,” tambah Ade.

BSI berhasil mempertahankan kinerja keuangannya dan terus tumbuh secara mengesankan meskipun terdapat tantangan dan ketidakpastian perekonomian global akibat meningkatnya ketegangan geopolitik global.

Keberhasilan BSI mempertahankan kinerja positif ditunjukkan dengan pencapaian laba yang meningkat 33,88% (year-on-year) menjadi Rp5,70 triliun pada akhir tahun 2023.

Kontributor utama terhadap kinerja positif BSI antara lain pembiayaan, penggalangan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategis yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan digital.

Pada akhir tahun 2023, jumlah pengguna BSI Mobile akan mencapai 6,3 juta orang, dimana 86% diantaranya akan membuka akun onboarding (OOB).

Untuk meningkatkan layanan BSI di seluruh Indonesia, saat ini BSI telah memiliki lebih dari 1.100 cabang di seluruh Indonesia, 2.564 ATM dan 86.200 agen penjualan BSI Smart yang siap melayani masyarakat Indonesia.