Categories
Bisnis

Wakil Ketua BKSAP Ajak Delegasi Peserta IPPP Kunjungi Sarinah

bachkim24h.com, JAKARTA — Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) RI Pudu Supadma Rudana mengundang beberapa delegasi peserta Forum Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) Kedua untuk melakukan kunjungan belanja. Pusat Nuansa Seni dan Budaya Sarina Tamrin di Jakarta. Menurutnya, Sarina adalah sejarah yang patut diketahui oleh berbagai negara.

Menurutnya, Sarina menunjukkan komitmen BUMN dalam menghadirkan produk seni budaya dan produk daerah dari berbagai daerah di Indonesia. Putu mengatakan dalam keterangan tertulisnya, “Kalau kita lihat juga banyak terdapat kain tenun, batik, baju batik, kerajinan tangan, banyak ukiran, kerajinan besi dan oleh-oleh lainnya yang menunjukkan kekayaan seni dan budaya Indonesia. Jakarta, Kamis.

Selain itu, kata dia, Sarina merupakan pusat perbelanjaan bersejarah yang didirikan pada tahun 1963, yang dirintis oleh pembawa kemerdekaan Presiden Soekarno. Terletak di Jalan Tamrin, Jakarta, Sarina juga merupakan mall pertama di Indonesia.

Dalam kunjungannya, beliau menyampaikan bahwa batik merupakan warisan budaya dunia asal Indonesia dan banyak dipakai masyarakat dunia dengan corak dan desain khas Indonesia. Misalnya saja, kata dia, pria bernama Nelson Mandela asal Afrika Selatan ini sangat gemar menggunakan batik Indonesia.

“Presiden Nelson Mandela menghadiri berbagai acara kenegaraan di kancah nasional dan internasional, termasuk forum PBB dengan mengenakan batik,” ujarnya.

Melalui acara IPPP tersebut, Putu memastikan DPR RI dan parlemen negara-negara Kepulauan Pasifik berkomitmen untuk terus menjaga perdamaian dan keamanan kawasan.

,

Hal ini juga mendorong perdagangan dan kerja sama ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif sejalan dengan konsep ekonomi hijau, termasuk investasi ramah lingkungan, untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

“Tempat berikutnya adalah hubungan sosial budaya, di sini kita ingin masyarakat kedua daerah dapat meningkatkan hubungan antar masyarakat, salah satunya budaya dan pariwisata,” ujarnya.