JENEWA: Asia menjadi benua yang paling terkena dampak bencana alam pada tahun 2023, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemarin, dengan banjir dan badai yang menyebabkan banyak kematian dan kerugian ekonomi.
Seperti dilansir AFP, Kamis (25/4/2024), Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melalui laporannya menyebutkan suhu global mencapai rekor tertinggi tahun lalu seiring dengan pesatnya laju pemanasan global di Asia.
“Banyak negara di kawasan ini mengalami rekor tahun terpanas pada tahun 2023, dengan kondisi parah mulai dari kekeringan dan gelombang panas hingga banjir dan badai.
“Hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap masyarakat, perekonomian dan, yang paling penting, kehidupan manusia dan lingkungan di mana kita tinggal,” kata Presiden WMO Celeste Saulo.
Laporan Cuaca Asia 2023 menunjukkan percepatan indikator utama perubahan iklim seperti suhu permukaan, surutnya gletser, dan kenaikan permukaan laut.
“Asia tetap menjadi benua yang paling terkena dampak bencana di dunia, termasuk iklim, iklim, dan air pada tahun 2023,” kata WMO dalam sebuah pernyataan.
Selama setahun terakhir, 79 bencana terkait air telah dilaporkan di seluruh Asia.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 80% disebabkan oleh banjir dan angin topan, dengan lebih dari 2.000 orang meninggal dan 9 juta orang terkena dampak langsung.
“Banjir adalah penyebab utama kematian dalam peristiwa yang dilaporkan pada tahun 2023 dengan selisih yang besar,” kata WMO.