Categories
Otomotif

Sah! Pabrikan Mobil Listrik Vietnam VinFast Bangun Pabrik Senilai Rp3,2 Triliun di Subang

Jakarta – VinFast Auto resmi memulai pembangunan pabrik perakitan mobil listrik pertamanya di Indonesia. Mereka berasal dari Jawa Barat. Peletakan batu pertama dilakukan di Subang.

Langkah ini menegaskan komitmen VinFast terhadap kendaraan listrik di Indonesia, termasuk di Asia Timur Selatan. Proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak besar terhadap transportasi ramah lingkungan di Indonesia.

Berlokasi di kawasan industri berkembang di Subang, pabrik ini dibangun dengan investasi awal sekitar US$200 juta (Rp 3,2 triliun).

Pabrik akan beroperasi dengan 50.000 kendaraan per tahun, dan area produksi utama adalah bengkel karoseri; Toko umum, toko cat dan area pengujian dll. Total.

VinFast berencana mulai mengoperasikan pabrik ini pada Q4 2025, VF 3 untuk pasar Indonesia; VF 5, versi penggerak kanan dari e-SUV, termasuk seri VF 6 dan VF 7, akan diproduksi.

Kehadiran VinFast tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan jaminan sosial masyarakat sekitar, kata Letjen Moeldoko, Direktur Jenderal Staf Umum RI Moeldoko. .

“Kami sangat mendorong investasi asing, khususnya di bidang otomotif. Kehadiran VinFast akan menghadirkan inovasi teknologi dan transfer pengetahuan yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing industri otomotif nasional, kata Moeldoko.

Temmy Wiradjaja, CEO VinFast Indonesia, mengatakan peletakan batu pertama dilakukan beberapa bulan setelah VinFast resmi hadir di Indonesia.

“Hal ini menegaskan ekspansi strategis dan daya saing VinFast di Asia Tenggara Selatan. Bapak Temmy mengatakan, “Ini merupakan tonggak penting dalam ambisi kami untuk menjadi pemain kereta api Sky di Indonesia.

VinFast meluncurkan SUV listrik penggerak kanan VF 5 dan VF e34 dan menerapkan kebijakan penjualan yang fleksibel, termasuk program reservasi baterai perintis dengan dealer.

Menanggapi ketatnya persaingan mobil listrik, Temmy menyatakan optimismenya. “Kami bertekad memperluas jangkauan di Asia Tenggara dan meletakkan landasan bagi pengembangan transportasi listrik di kawasan ini,” jelasnya.

Categories
Otomotif

Kia EV9 Kena Recall! Sistem Pengereman Bermasalah, Ratusan Unit di Australia Terdampak!

JAKARTA – Mobil listrik terbaru Kia EV9 bukannya tanpa masalah! Ratusan unit EV9 di Australia telah ditarik kembali karena potensi masalah sistem rem.

Masalah perangkat lunak berbahaya Kia Australia telah mengumumkan penarikan kembali 602 unit EV9 yang diproduksi pada 2023-2024. Masalahnya ada pada software Integrated Electronic Brake (IEB) yang tidak berfungsi sama sekali. Akibatnya, performa pengereman mungkin terganggu, terutama bila fungsi Remote Intelligent Parking Assist (RSPA) digunakan.

Oleh karena itu, diperlukan tenaga pengereman yang lebih besar saat menggunakan fungsi tombol Remote Intelligent Parking Assist (RSPA), sehingga menghasilkan jarak pengereman yang lebih jauh, demikian bunyi pernyataan Kia Australia, seperti dilansir Drive Apa laporannya? Penarikan kembali hanya mempengaruhi model EV9 Earth dan GT-Line dengan konfigurasi mesin ganda yang diproduksi hingga 16 Mei 2024.

Risiko Risiko Kecelakaan Keadaan ini tentunya meningkatkan risiko kecelakaan yang dapat merugikan penumpang EV9, pejalan kaki, dan pengguna jalan. Bayangkan jika mobil tidak bisa berhenti otomatis saat parkir menggunakan RSPA!

Spesifikasi Kia EV9: Tipe: SUV Listrik

Varian yang terkena dampak: Earth dan GT Line dengan dua konfigurasi mesin

Tahun Produksi : 2023-2024 (Dibuat 16 Mei 2024)

Fitur Penting:

Desain futuristik dan aerodinamis

Interiornya luas dan mewah.

Teknologi canggih termasuk sistem bantuan pengemudi ADAS

Jarak tempuh mencapai 541 km (WLTP).

Solusi Kia Australia Kia Australia telah mengambil tindakan cepat untuk mengatasi masalah ini. Pemilik EV9 yang terkena dampak didesak untuk segera menghubungi dealer terdekat untuk mengatur pembaruan perangkat lunak gratis.

Recall di Amerika Sebelumnya, Kia melakukan recall EV9 di Amerika pada Oktober lalu karena masalah yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan tersebut cukup serius dan perlu segera diselesaikan.

Categories
Otomotif

10 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Mobil Listrik

bachkim24h.com, Jakarta – Mobil listrik semakin populer, namun Anda tidak bisa sembarangan memilihnya. Pakar otomotif Yannes Martinus Pasaribu dari Biro Teknis Bandung (ITB) membagikan 10 tips keselamatan agar pembelian kendaraan listrik Anda sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

“Memilih mobil listrik bukan sekedar tren, tapi investasi jangka panjang,” kata Yannes, Selasa (27/8/2024) di Antara. Menurutnya, sebelum membeli mobil listrik, penting untuk memikirkan aktivitas utama yang diharapkan dan kemampuan finansial pribadi.

Berikut 10 tips aman agar tidak salah memilih EV seperti Yanes: 1. Tentukan kebutuhan dan budget Anda.

Pertama, tentukan jarak tempuh harian, penumpang dan kargo, serta pendapatan. Ini akan membantu menentukan jenis motor listrik yang tepat. 2. Biasakan diri Anda dengan detail teknis

Pertimbangkan ukuran baterai, jangkauan, waktu pemuatan, dan fitur keamanan. Pastikan kendaraan listrik memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memberikan perlindungan yang memadai. 3. Bandingkan spesifikasi dan harga

Jangan lupa bandingkan spesifikasi dan harga dengan mobil listrik lainnya. Jika memungkinkan, lakukan test drive. 4. Pertimbangkan untuk memuat

Pastikan Anda memiliki akses mudah ke stasiun pengisian daya, baik di rumah maupun dalam perjalanan sehari-hari. 5. Lakukan riset Anda

Cari tahu tentang berbagai jenis mobil listrik yang tersedia di pasar. 6. Pikirkan nama merek

Pilihlah merek yang memiliki garansi aki yang tepat untuk kendaraan listrik dan didukung dengan layanan purna jual 3S (Sales-Service-Spareparts) yang baik.

 

Pertimbangkan harga pembelian, uang muka, pemeliharaan dan asuransi. Bandingkan biaya memiliki mobil biasa. 8. Asuransi khusus kendaraan listrik

Carilah asuransi yang menawarkan perlindungan menyeluruh, termasuk kerusakan baterai. 9. Memahami teknologi kendaraan listrik

Pelajari tentang baterai, kendaraan listrik, dan fitur canggih lainnya. 10. Tentukan isinya

Dengan mempertimbangkan semua aspek, pelanggan dapat mengambil keputusan yang tepat dan mengurangi risiko kesalahan.

Memilih mobil listrik memerlukan pertimbangan yang matang. Dengan mengikuti 10 tips di atas, Anda bisa memastikan investasi Anda tepat sasaran dan memberikan kepuasan jangka panjang.

 

Categories
Otomotif

Apa Keunggulan Baterai Solid State Dibandingkan NCM dan LFP di Mobil Listrik?

JAKARTA – Produsen mobil asal Tiongkok SAIC Motor menyatakan akan menjadi salah satu produsen mobil pertama yang siap memproduksi baterai solid-state untuk kendaraan listrik.

Pada tahun 2026, SAIC, yang membawahi MG Motors dan Wuling Motors, mengharapkan pasar massal baterai solid-state untuk mobil listriknya. Dan ini mempunyai arti penting. Itu karena baterai solid-state dianggap penting bagi sebagian besar konsumen yang membeli mobil listrik.

Baterai solid state jauh lebih kompleks daripada Lithium Iron Phosphate (LFP) atau NCM (Nickel Manganese Cobalt).

Tahun depan, SAIC akan mulai memasukkan baterai solid-state ke dalam produk mobil listrik dan hibridanya. Baterai solid state pada tahun 2026.

Jadi, kelebihan baterai solid state dibandingkan baterai LFP dan NCM adalah: 1. Kepadatan energi yang tinggi Baterai solid state dapat menyimpan lebih banyak energi dalam ruang yang sama dibandingkan baterai LFP dan NCM. Artinya kendaraan listrik yang menggunakan baterai solid-state dapat memiliki jangkauan yang lebih jauh dengan ukuran baterai yang sama.

2. Pengisian cepat Baterai solid state dapat diisi lebih cepat dibandingkan baterai LFP dan NCM. Hal ini memungkinkan pengangkutan ion lebih cepat selama pengisian dan pengosongan karena konduktivitas ionik elektrolit padat yang tinggi.

3. Keamanan yang lebih baik Baterai solid-state lebih aman dibandingkan baterai LFP dan NCM karena tidak menggunakan elektrolit cair yang mudah terbakar. Hal ini mengurangi risiko baterai terbakar, terutama saat terjadi kecelakaan atau situasi darurat.

4. Masa pakai yang lama Baterai solid state memiliki masa pakai lebih lama dibandingkan baterai LFP dan NCM. Karena elektrolit padat ini lebih tahan terhadap degradasi, baterai dapat mempertahankan kapasitasnya lebih lama.

5. Ramah lingkungan Baterai solid state lebih ramah lingkungan dibandingkan baterai LFP dan NMC karena tidak mengandung logam berat seperti kobalt, yang berhubungan dengan masalah lingkungan dan sosial.

Namun baterai solid-state memiliki beberapa tantangan: 1. Biaya produksi yang tinggi: Saat ini biaya produksi baterai solid-state masih lebih tinggi dibandingkan baterai LFP dan NMC. Hal ini merupakan hambatan besar dalam adopsi teknologi secara massal.

2. Tantangan teknis: Beberapa tantangan teknis masih perlu diatasi sebelum baterai solid-state diproduksi secara massal, seperti pengembangan bahan elektrolit padat yang stabil dan efisien.

Meski masih ada tantangan yang harus diatasi, baterai solid-state memiliki potensi besar untuk merevolusi bidang kendaraan listrik dan penyimpanan energi.

Seiring kemajuan teknologi, kami berharap baterai solid-state akan menjadi solusi yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan untuk kebutuhan energi di masa depan.

Categories
Otomotif

Mandiri Tunas Finance Catat Kenaikan Fantastis Kredit Mobil Listrik dan Hybrid Sepanjang 2024

JAKARTA – Minat konsumen untuk memiliki kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan listrik hibrida (HEV) tumbuh signifikan. Hal tersebut diungkapkan Dadan Hamdani, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF).

Menurut Dadan, angka pembiayaan mobil listrik dan hybrid masih terbilang kecil dibandingkan total pembiayaan yang disalurkan secara total. Namun menurutnya, peningkatan jumlah kredit mobil listrik pada kuartal I 2024 terbilang luar biasa.

Kita lihat konsumen sekarang semakin sadar akan mobil listrik. Saya jadi semakin teredukasi. Keraguan masyarakat terhadap BEV dan HEV juga perlahan menghilang dan perlahan, kata Dadan.

Selain itu, semakin banyaknya perusahaan pembiayaan pendukung produsen mobil listrik seperti MTF juga semakin memudahkan konsumen untuk membeli atau memiliki mobil impiannya, tambahnya.

Dadan belum bisa memprediksi secara pasti seberapa besar peningkatan pendanaan mobil listrik dan hybrid pada tahun 2024. Meski demikian, ia mengaku sangat optimis.

“Kami perkirakan akan terus tumbuh pada tahun ini, apalagi perekonomian Indonesia juga akan tumbuh sebesar 5,05 persen pada tahun 2023, kami optimis,” jelasnya.

Sejauh ini MTF sendiri mengaku belum memiliki program khusus untuk membiayai mobil listrik.

Test drive MG ZS EV untuk konsumen di kantor PT Mandiri Tunas Finance (MTF) di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (22/4).

“Namun kami bekerja sama dengan hampir semua pabrikan yang memiliki mobil listrik, seperti Wuling, MG Indonesia, Build Your Dreams (BYD), bahkan Tesla, BMW, Range Rover bahkan Mini,” ujarnya.

Selain itu, Dadan mengatakan MTF juga akan memfasilitasi pengujian kendaraan listrik bagi sejumlah pelanggan prioritas. Salah satunya adalah peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Categories
Otomotif

China Kenalkan Baterai Air Energi Lebih Kuat dari Sel Litium

BEIJING (Reuters) – Ilmuwan Tiongkok telah membuat terobosan dalam teknologi baterai dengan penemuan “baterai air” yang inovatif.

Seperti dilansir Wion News, Selasa (7/5/2024), baterai yang menggunakan bahan berbahan dasar air ini menawarkan kepadatan energi hampir dua kali lipat dibandingkan baterai lithium konvensional, sehingga menjanjikan masa depan yang lebih baik bagi mobil listrik.

Baterai air yang dikembangkan oleh para peneliti di Chinese Academy of Sciences (CAS) ini menggabungkan yodium dan brom dalam larutan air untuk menciptakan reaksi elektrokimia yang menghasilkan energi.

Keunggulan utama teknologi ini adalah kepadatan energinya yang luar biasa hingga mencapai 1200 watt hour per liter (Wh/L). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 700 Wh/l yang ditawarkan baterai lithium Airbus yang saat ini mendominasi pasar kendaraan listrik.

Keunggulan lain dari aki air ini adalah ramah lingkungan. Baterai ini tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti kobalt, yang digunakan dalam baterai lithium dan menimbulkan ancaman terhadap lingkungan jika dibuang sembarangan. Selain itu, aki air ini terbuat dari bahan yang melimpah dan murah sehingga lebih ekonomis untuk diproduksi massal.

Penemuan ini menjanjikan revolusi dalam industri kendaraan listrik. Baterai air yang lebih bertenaga dan ramah lingkungan ini dapat membuka jalan bagi mobil listrik dengan jangkauan yang lebih jauh, waktu pengisian yang lebih singkat, dan biaya yang lebih rendah.

Hal ini dapat mempercepat transisi global menuju transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Meski penelitian ini masih dalam tahap awal, namun potensinya sangat besar. Para peneliti terus menyempurnakan teknologi ini untuk meningkatkan kinerja, daya tahan, dan siklus hidupnya.

Dengan pengembangan yang berkelanjutan, baterai air dapat menjadi terobosan baru dalam industri kendaraan listrik, membawa kita selangkah lebih dekat menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Categories
Otomotif

Baterai Blade Generasi Kedua Milik BYD Siap Diluncurkan Agustus 2024

bachkim24h.com, Jakarta – Anak perusahaan BYD, FinDreams, akan meluncurkan baterai generasi kedua tahun ini. Kemungkinan penyimpan energi mobil listrik asal China ini akan diluncurkan pada Agustus 2024.

Menurut Karnevshina, peningkatan besar pada baterai baru BYD adalah kepadatan energinya akan mencapai 190 W/kg.

Diperkenalkan pada tahun 2020, baterai Blade BYD merevolusi industri kendaraan listrik dengan mengembangkan baterai lithium iron phosphate (LFP). Bahan ini jauh lebih murah dan bersaing dengan baterai jenis NCM atau nikel kobalt mangan.

Hal ini dilakukan dengan menempatkan setiap sel dalam unit seperti pisau di dalam paket baterai, itulah sebabnya disebut juga baterai pisau. Komposisi ini meningkatkan konsumsi ruang sebesar 50 persen dibandingkan baterai LFP konvensional.

Baterai generasi pertama memiliki kepadatan energi 140 W/kg, kemudian ditingkatkan menjadi 150 W/kg.

Ketua BYD Wang Chuanfu mengungkapkan perkembangan baterai keuangan baru pada konferensi pers laporan keuangan baru-baru ini.

Baterai blade generasi kedua akan lebih kecil dan ringan dengan daya tahan yang sama, dan konsumsi energi akan berkurang setiap 100 kilometer, ujarnya.

Baterai Blade generasi kedua BYD diperkirakan mampu bertahan 1.000 km, menurut CLTC.

Dengan spesifikasi tersebut, kendaraan yang dilengkapi baterai Blade generasi kedua akan bersaing dengan baterai solid-state yang dikembangkan oleh IM Motors dan baterai semi-solid-state yang diproduksi oleh Nio.

Categories
Otomotif

Volvo Percepat Pengisian Daya Mobil Listrik dengan Software Charging

bachkim24h.com, Jakarta – Volvo telah berinvestasi pada startup yang mengembangkan teknologi untuk mendukung industri otomotif sejak 2018.

Bekerja sama dengan startup yang berbasis di London, Breathe Battery Technologies, Volvo merencanakan dan meningkatkan kinerja pengisi daya mobil untuk mengurangi waktu pengisian baterai hingga 15 hingga 30 persen lebih cepat.

Salah satu permasalahan mobil listrik saat ini adalah proses pengisian baterainya yang memakan waktu lama.

Dengan meringankan masalah yang sering terlihat pada kendaraan listrik, inovasi yang meningkatkan kecepatan pengisian daya menawarkan solusi yang dapat membantu mempercepat transisi ke kendaraan listrik.

Dengan menggunakan algoritme, perangkat lunak milik Breathe mengelola proses pengisian daya berdasarkan kesehatan baterai.

Berbeda dengan pengisian daya lambat pada kendaraan listrik konvensional lainnya, aplikasi Breathe menggunakan pengisian daya adaptif untuk mengontrol baterai dengan cepat dan real-time, sehingga waktu pengisian daya bisa sangat singkat.

Ann-Sofie Ekberg, CEO Volvo Cars Tech Fund mengatakan: “Pendanaan dan kemitraan komersial dengan Breathe memungkinkan kami memecahkan tantangan yang dihadapi pelanggan kami dan memberikan kesuksesan”.

“Waktu pengisian daya yang cepat, di mana pelanggan membayar dengan cepat, mewakili langkah besar ke arah yang benar seiring kami terus meningkatkan mobilitas listrik dan membuatnya dapat diakses oleh lebih banyak orang,” katanya.

Tidak hanya mencuci menjadi lebih cepat, Volvo mengatakan fitur pengoptimalan kecepatan Breathe bekerja tanpa menguras baterai.

Penggunaan fitur pengisian cepat ini dapat menghemat masa pakai baterai karena perangkat lunak Breathe dirancang untuk menghindari risiko pelapisan litium yang dapat memengaruhi masa pakai baterai.

Volvo menjadi mobil pertama yang menerapkan teknologi ini dengan mengintegrasikan program Breathe ke dalamnya.

Kedepannya, teknologi ini akan diterapkan pada model mobil listrik baru Volvo.

Setelah Anda mengenal mobil sebenarnya, perbaikan dan peningkatan lebih lanjut akan dilakukan untuk meningkatkan pengalaman berkendara dan pengalaman berkendara Anda.

“Penyebaran teknologi kami secara luas pada platform listrik Volvo akan membuka pintu bagi desain dan kinerja kendaraan yang canggih,” kata Dr. John C., dalam sebuah pernyataan. Ian Campbell, CEO Bernapas.