bachkim24h.com Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia berpotensi menyalip China dalam produksi anoda baterai litium yang menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia.
“Ke depan kita mampu menyalip China dalam produksi anoda baterai lithium,” kata Luhut dikutip Antara, Kamis (8/8/2024).
Saat ini kapasitas produksi anoda baterai di banyak negara seperti Jepang hanya 10 ribu ton per tahun, sedangkan Korea Selatan mencapai 40 ribu ton per tahun. Produksi terbesar saat ini terjadi di China dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun. Namun pada tahap awal, kapasitas produksi PT Indonesia BTR New Energy Materials di Kendal mencapai 80 ribu ton per tahun. Indonesia menyusul Tiongkok
Luhut optimistis Indonesia bisa menyalip China karena PT Indonesia BTR New Energy Materials melanjutkan pembangunan tahap kedua pada akhir tahun 2024.
Pengembangan ini diharapkan selesai pada Maret 2025 sehingga menambah total produksi anoda baterai lithium di Indonesia menjadi 160 ribu ton per tahun, melampaui produksi China yang saat ini hanya 100 ribu ton per tahun.
Namun, ketika tahap kedua selesai, Indonesia akan menjadi negara kedua setelah Tiongkok dalam produksi anoda baterai litium.
Luhut mengatakan PT Indonesia BTR New Energy Materials akan memulai pembangunan tahap kedua paling cepat pada kuartal IV tahun 2024 dan diperkirakan selesai pada 1 Maret 2025. Dengan demikian, total produksi anoda baterai lithium di Indonesia akan mencapai 160 ribu ton. per tahun.
Sebagai perbandingan, Luhut mengatakan kapasitas produksi anoda baterai di Jepang hanya 10 ribu ton, dan Korea Selatan 40 ribu ton.
Sedangkan pabrik terbesar di China saat ini berkapasitas 100 ribu ton. “Sehingga kita ke depan bisa menyalip China,” kata Luhut.
Dengan langkah strategis tersebut, Indonesia tidak hanya akan meningkatkan kapasitas produksinya, namun juga memperkuat posisinya di pasar global sebagai produsen utama anoda baterai litium.
Hal ini merupakan langkah penting dalam mendorong pengembangan industri energi terbarukan dan memperkuat perekonomian nasional.