Categories
Bisnis

Gelar IPO, BAT Refractories Mau Lepas 20,5% Saham Seharga Ini

bachkim24h.com, Jakarta menjadi perusahaan berikutnya yang go public. PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) atau BAT Refractories berencana menggelar penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan yang memproduksi dan menjual bahan tahan api ini berencana menjual 620 juta saham atau 20,5 persen sahamnya melalui IPO.

Usulan harga IPO saham BAT Refractories berkisar Rp 100-115, sehingga total dana baru yang dihimpun perseroan berkisar Rp 62-71,3 miliar. Total saham perseroan yang akan dicatatkan di BEI ini mencapai 3 miliar 250 juta.

“Merupakan kehormatan besar bagi perusahaan untuk dicatatkan dan dicatatkan di BEI. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tata kelola perusahaan dan membuka akses pasar modal. “Selanjutnya, tujuan kami untuk dicatatkan dan dicatatkan adalah untuk menjamin Transparansi, efisiensi dan efektivitas. dalam setiap kegiatan operasional harus dijaga, Sugeng Suryadi, Kepala Refraktori BAT, mengatakan, Jumat (17-05-2024).

Bersamaan dengan IPO, perseroan telah membagikan 6,2 juta saham kepada karyawan melalui Employee Stock Allocation (ESA). Jumlah tersebut setara dengan 6,2 juta lembar saham atau 1 persen dari total jumlah saham yang diterbitkan melalui IPO.

Perseroan akan menerbitkan 620 juta waran seri I atau setara 25,78% pada saat pendaftaran IPO. Harga pelaksanaan waran BATR Seri I mencapai Rp300, sehingga total likuiditas dari surat berharga tersebut adalah Rp186 miliar. Opsi Seri I dapat dieksekusi mulai tanggal 11 November 2024 sampai dengan tanggal 21 Mei 2025.

Dana hasil IPO tersebut akan dibelanjakan sebesar 36,9% untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak berelasi, serta 9,56% untuk pembangunan dan pemeliharaan gedung.

Disusul pembelian peralatan laboratorium sebesar 5,42%, pembelian mesin produksi sebesar 6,54%, dan biaya operasional (OPEX) sebesar 41,55% berupa persediaan barang jadi dan bahan baku. Perseroan akan menggunakan seluruh dana hasil pelaksanaan Waran Seri I untuk modal kerja.

 

Setelah selesai IPO dan ESA, komposisi pemegang saham perseroan adalah Ridwan 43,42%, Sugeng Suryadi 18,19%, Anwar Dianto 3,98%, Ekadna Suryadi 13,9%, Masyarakat 20,2% dan ESA 0,2%.

Sedangkan setelah pelaksanaan opsi Seri I, struktur saham BAT Refractories adalah Ridwan 36%, Sugeng Suryadi 15,1%, Anwar Dianto 3,3%, Ekdana Suryadi 11,55%, Publik 16,84%, ESA 0,17% dan 170%.

Masa penawaran awal (book building) IPO BATR adalah 17-21 Mei 2024, tanggal efektif IPO 31 Mei, masa penawaran umum 3-6 Juni 2024, dan pencatatan saham dan waran pada BEI pada 10 Juni 2024 jadi sasarannya. PT KGI Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi efek IPO.

Dewan Komisaris BAT Refractories, beliau berkomitmen menjalankan tugas pengawasannya untuk memastikan penerapan prinsip tata kelola yang baik dalam seluruh operasional perusahaan.

 

Refraktori BAT merupakan perusahaan lokal dan pionir dalam industri refraktori yang dilengkapi dengan berbagai sumber daya.

Perusahaan memiliki fasilitas produksi dan peralatan pengujian laboratorium yang lengkap dan memadai untuk menghasilkan berbagai produk tahan api melalui dua jalur produksi utama.

Pertama, lini produksi batu bata api yang memproduksi berbagai jenis batu bata api dengan kapasitas produksi hingga 500 ton per bulan.

Kedua, lini produksi refraktori monolitik yang memproduksi semen castable dan gun, plastik refraktori, mortar semen refraktori dan berbagai material refraktori lainnya dengan kapasitas bulanan hingga 800 ton juga didukung oleh tim teknik dan konstruksi yang kompeten dan kompeten di bidang teknologi. dan jasa konstruksi untuk berbagai bahan tahan api dan hangat – Lebih dari 20 tahun pengalaman dalam pekerjaan isolasi tahan panas dan dingin.

Refraktori adalah bahan tahan api yang digunakan pada suhu tinggi di berbagai tungku industri, smelter, tungku, reaktor, insinerator dan sejenisnya.

Selama periode 2020-2026, pasar refraktori Indonesia diperkirakan akan menunjukkan CAGR sebesar 4,3%. Perkiraan ini menunjukkan peningkatan permintaan konservasi energi dan peningkatan produksi besi dan baja.